Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T DENGAN DIAGNOSA
MEDIS SKIZOFRENIA (GANGGUAN PROSES PIKIR:
WAHAM) DIRUANG BANUAS RSJ KALAWA ATEI

OLEH :
YUDA SUPRIANTO
NIM 2008095

FAKULTAS STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2021
A. Kasus ( Masalah Utama )
Perubahan Proses Pikir: Waham

B. Proses terjadinya masalah


1. Pengertian
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini orang lain dan bertentangan dengan realita normal.
(Stuart &Sundeen, 1998 dalam Fitria, 2014).

2. Rentang Respon
Rentang respons waham menurut keliat (1999) dalam Fitria (2014):
Respons Adaptif Respons Maladaptif
- Pikiran logis - Kadang proses - Gangguan isi pikir
- Persepsi akurat pikir terganggu waham
- Emosi konsisten - Ilusi - Perubahan proses
dengan pengalaman - Emosi berlebihan emosi
- Perilaku sesuai - Berprilaku yang - Perilaku tidak
- Hubungan sosial tidak biasa terorganisasi
harmonis - Menarik diri - Isolasi sosial

3. Faktor Predisposisi
a) Faktor Perkembangan : Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan
interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang
berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannnya sehingga
pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
b) Faktor Sosial Budaya : Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham.
c) Faktor Psikologis : Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/ bertentangan,
dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap
kenyataan.
d) Faktor biologis : Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran
ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.
e) Faktor Genetik (Fitria, 2014).

4. Faktor Presipitasi
a) Faktor Sosial Budaya : Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan
orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok.
b) Koping Biokimia : Dopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga
dapat menjadi penyebab waham pada seseorang.
c) Faktor Psikologis : Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan
untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan. ( Fitria, 2014).

5. Manifestasi klinis / Tanda Gejala menurut Yusuf, dkk (2015)


a) Kognitif : Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata, Individu sangat
percaya pada keyakinannya, Sulit berpikir realita, Tidak mampu mengambil
keputusan.
b) Afektif : Situasi tidak sesuai dengan kenyataan, Afek tumpul.
c) Perilaku dan hubungan sosial : Hipersensitif, Hubungan interpersonal dengan
orang lain dangkal, Depresif, Ragu-ragu, Mengancam secara verbal, Aktivitas
tidak tepat, Stereotipe, Impulsif, Curiga.
d) Fisik : Kebersihan kurang, Muka pucat, Sering menguap, Berat badan menurun,
Nafsu makan berkurang & sulit tidur.

C. Pohon masalah
Effect Resiko Tinggi Perilaku kekerasan
Core Problem perubahan Proses Pikir: Waham
Causa Isolasi Sosial: Menarik Diri
Harga Diri Rendah Kronis

D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


Masalah Keperawatan : Perubahan Isi Pikir : Waham
1. Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi
tidak sesuai kenyataan.
2. Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada,
tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah
tersinggung.

E. Diagnosa keperawatan
Perubahan proses pikir : waham

F. Rencana tindakan keperawatan


Melakukan Sesuai SP Waham
Strategi Pelaksanaan Tindakan
1. SP Klien :
SP I
a) Membantu orientasi realitas
b) Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c) Membantu klien memnuhi kebutuhannya
d) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c) Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2. SP Keluarga :
SP I
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya waham.
c) Menjelaskan cara merawat klien waham.
SP II
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien waham.
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat klien waham.
SP III
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
b) Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan stretegi pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Keliat, B A. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta: FIK,
Universitas Indonesia.
Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa (Edisi revisi). Bandung: Reflika Aditama.
Yusuf, Ah., Fitryasari, R. PK., Nirhayati, N.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
(RUMAH SAKIT JIWA)

RUANG RAWAT BANUA TANGGAL DIRAWAT 22 OKTOBER 2021


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.T Tanggal pengkajian : 23 Juni 2021
Umur : 40 tahun RM NO : 120988
Informan :

II. ALASAN MASUK


Pada tanggal 22 oktober 2020 klien di bawa ke RSJ oleh keluarga karena saat dirumah pasien
gelisah dan mengatakan hal-hal yang tidak rasional. Pasien juga marah-marah saat dinasehati,
bicara kasar dan tidak sesuai, menyerang orang lain, merusak alat-alat rumah tangga dan sulit
tidur. Pada saat pengkajian pada tanggal 23 Juni 2021 klien tampak bingung, sorot mata tajam,
berjalan mondar-mandir, saat diajak berinteraksi pasien tampak jengkel, nada suara tinggi dan
bicara kasar. Pasien juga menyalahkan orang lain terhadap kondisi yang dialaminya, menyangkal
sakit dan mengungkapkan keinginan untuk pulang. Pasien mengatakan dalam dirinya terdapat 3
jiwa dalam satu tubuh (tritunggal) yaitu Eva, Evi, dan Ipah. Masing-masing jiwa ini melakukan
tugas penting untuk mensejahterakan bangsa. Pasien juga mengatakan dalam dirinya terdapat
kekuatan khusus karena dirinya adalah hasil reinkarnasi dari roh-roh suci, dan mendapatkan
kekuatan dari roh kudus untuk memberikan kebaikan bagi umat manusia.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? √ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya? √ Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik √ 40

Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan No.1, 2, 3 :
Klien pernah masuk RSJ 5 tahun yang lalu karena sering marah-marah saat dinasehati,
bicara kasar dan tidak sesuai, menyerang orang lain, merusak alat-alat rumah tangga. Klien
berhasil dilakukan pengobatan sebelumnya namun kambuh kembali saat klien putus minum
obat.

3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya Tidak √


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien pada saat sakit sering dihindari dan dijauhi oleh tetangga dan orang-orang terdekat
klien.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Pasien diketahui mempunyai masalah kejiwaan sejak tahun 2011. Pasien pernah menjalani
pengobatan terakhir tahun 2014, putus obat dan tidak pernah kontrol lagi sejak ± 5 tahun. Pasien
mengatakan sudah sembuh dan tidak perlu minum obat lagi.

V. FISIK
Tanda Vital : TD: 130/90
N: 90x/m
S: 36,8
P: 20x/m
Ukur : TB:156 cm BB : 48 kg
Keluhan Fisik : Ya √ Tidak
Jelaskan : klien tidak mengeluhkan sakit pada fisik
Masalah Keperawatan :

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (Tiga generasi)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: G. Menikah
: G. Keturunan
: Klien

2. Konsep Diri
Gambaran diri : Pasien mengatakan dalam dirinya terdapat 3 jiwa dalam satu tubuh
(tritunggal) yaitu Eva, Evi, dan Ipah
Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya sangat berkuasa
Peran : klien mengatakan bahwa dirinya mampu mensejahterakan bangsa
Ideal diri : klien tidak mampu menjelaskan ideal dirinya
Harga diri : klien merasa dirinya selalu diagungkan dan dipuja oleh orang lain

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ayah dan ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien tidak pernah mengikuti
kegiatan di RSJ
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : klien tidak memiliki hambatan
dalam berkomukasi dengan orang lain
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan : klien beragama islam memiliki keyakinan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Kegiatan Ibadah : klien tidak pernah ibadah selama di RSJ

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Klien mampu berpakaian namun tidak dapat rapi
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
√ Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : klien menjawab pertanyaan dari perawat dengan cepat
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas motorik
√ Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : klien tampak lesu ketika melakukan aktivitas
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebih
Jelaskan : klien tampak sedih karena tidak ada yang percaya dengan dirinya
Masalah Keperawatan :
5. Afek
√ Datar Tumpul Labil Tidak Labil
Jelaskan : pada saat berbicara klien tidak menunjukan ekspersi wajah
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak Kooperatif √ Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : pada saat berkomunikasi klien tampak marah jika tidak sesuai dengan
keinginannya
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecap Penciuman
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Fligh of ideas Blocking √ Pengulangan pembicaraan/
Persevarasi
Jelaskan : berulang-ulang mencerikan suatu ide, tema secara berlebihan
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait √ Pikiran magis
Waham
Agama Somatik √ Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : klien mengatakan bahwa dirinya memiliki kekuatan dari roh-roh suci dan dapat
menjadikan dirinya untuk mensejahterakan bangsa
Masalah Keperawatan : perubahan proses pikir
10. Tingkat Kesadaran
√ Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : pada saat ditanya klien tampak bingung
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan : klien mampu mengingkat kejadian pada saat janga panjang
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
√ Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu
Berhitung sederhana
Jelaskan : Klien tampak tidak mampu berkonsentrasi
Masalah Keperawatan : perubahan proses pikir
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
14. Daya Tilik Diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar
....................................................................................... dirinya
Jelaskan : klien tidak menyadari gejala penyakit pada dirinya dan merasa tidak perlu
pertolongan.
Masalah Keperawatan : perubahan proses pikir

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal bantuan total
Jelaskan : klien mampu melakukan aktivitas makan, BAK/BAB secara mandiri dengan
bantuan minimal
Masalah Keperawatan : -
3. Mandi
√ Bantuan minimal bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal bantuan total
5. Istirahat tidur
√ Tidur siang lama : 11.00 wib s/d 12.00 wib
√ Tidur malam lama : jam 20.00 wib s/d 06.30 wib
√ Klien sebelum tidur minum obat, dan pada saat bangun tidur klien hanya
berkumpul dengan pasien lainnya
6. Penggunaan Obat
√ Bantuan minimal bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya √ Tidak
Perawatan pendukung Ya √ Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makan Ya √ Tidak
Menjaga kerapian rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
Mempersiapkan makan Ya √ Tidak
Menjaga kerapian rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaftif
√ Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya…………………… Lainnya ………………

Masalah Keperawatan : -

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik klien jarang mengikuti kegiatan
kelompok
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik banyak orang yang menghindari
klien ketika bertemu dengan klien
Masalah dengan pendidikan, spesifik klien tidak lulus sekolah dasar
Masalah dengan pekerjaan, spesifik pada saat sakit klien tidak memiliki pekerjaan
Masalah dengan perumahan, spesifik klien dirumah selalu marah-marah ketika tidak ada
orang yang percaya dengan dirinya
Masalah ekonomi, spesifik klien merupakan dari keluarga yang cukup
Masalah dengan pelayanan kesehatan, klien tidak memiliki masalah dal hal pelayanan
kesehatan
Masalah lainnya, spesifik

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakir fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya:-----------------------------------------------------------------------
Masalah keperawatan:
Analisa Data
Data Masalah
Subyektif Perubahan proses piker : Waham
Klien mengatakan bahwa dalam dirinya Kebesaran
terdapat tritunggal yang ditugaskan
untuk mensejahterakan bangsa. Klien
mengatakan bahwa dirinya
mendapatkan kekuatan dari roh-roh
suci.
Obyektif
- Klien mencerikan sesuatu yang
tidak sesuai dengan realitanya
- Ekspresi wajah tampak datar
- Konsetrasi klien mudah beralih
- Proses pikir : Persevarasi
- Isi pikeir : pikiran magis

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik:
Skizofrenia
Terapi Medik :
Resperidon 2 x 5 mg, Clozapine 1 x 5 mg.

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Perubahan Proses Pikir
2. Disstres Spiritual

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Perubahan proses Pikir : Waham kebesaran berhubungan dengan isolasi sosial menarik diri
XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Perencanaan
Tgl Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

23/06/ Gangguan proses TUM : Klien dapat mengontrol 1. Setelah interaksi klien: 1. Bina hubungan saling percaya dengan klien:
2021 pikir : Waham wahamnya - Mau menerima kehadiran perawat di - Beri salam
sampingnya. - Perkenalkan diri, tanyakan nama serta nama
TUK: - Mengatakan mau menerima bantuan panggilan disukai.
1. Klien dapat membina hubungan perawat. - Jelaskan tujuan interaksi.
saling percaya dengan perawat - Tidak menunjukkan tanda- tanda - Yakinkan klien dalam keadaan aman dan
curiga. perawat siap menolong dan mendampinginya.
- Mengijinkan duduk disamping - Yakinkan bahwa kekehasiaan klien akan tetap
terjaga
- Tunjukkan siap terbuka dan jujur.
- Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan
untuk memenuhinya
2.Klien dapat mengidentifikas 2. Setelah interaksi klien: 2. Bantu klien untuk mengungkapkan
- Klien menceritakan ide-ide dan perasaan dan pikirannya.
perasaan yang muncul secar berulang
- Diskusikan dengan klien pangalaman yang
perasaan yang muncul secara dialami selama ini termasuk hubungan
dalam pikiran klien
berulang dalam pikirannya. dengan orang yang berarti, lingkungan kerja,
sekolah dsb.
- Dengarkan pernyataan klien dengan empati
tanpa mendukung /menentang pernyataan
wahamnya.
- Katakan perawat dapat memahami apa yang
diceritakan klien.

3. Klien dapat mengidentifikasi 3. Setelah interaksi klien: 3. Bantu klien untuk mengindentifkasi kebutuhan yang
stressor/pencetus wahamnya - Dapat menyebutkan kejadian- tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor
a. (Triggers Fator) kejadian sesuai dengan urutan percentus wahanya.
waktu serta harapan / kebutuhan - Diskusikan dengan klien tentang kejadian-
dasar yang tidak terpenuhi kejadian traumatik yang menimbulkan rasa
seperti: Harga diri, rasa aman dsb. takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargai.
- Dapat menyebutkan hubungan - Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum
antara kejadian traumatis / terpenuhi.
kebutuhan tidak terpenuhi - Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi
dengan wahannya kebutuhan yang tidak terpenuhi kebutuhan dan
kejadian yang traumatis.
- Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi
yang meningkatkan pikiran/ perasaan yang
terkait wahamnya.
- Diskusikan dengan klien antara kejadian
kejadian tersebut dengan wahamnya.
4. Klien dapat mengidentifikas 4. Setelah berinteraksi klien: menyebutkan 4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinannya
wahamnya perbedaan pengalaman nyata dengan yang salah tentang situasi yang nyata (bila
klien sudah siap)
dengan pengalaman wahamnya
- Diskusikan tentang pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
- Katakan kepada klien akan keraguan
perawat terhadap pernyataan klien.
- Diskusikan frekuensi, interaksi dan durasi
terjadinya waham
- Bantu klien membedakan situasi nyata
dengan situasi yang dipersepsikan salah
oleh klien.
5. Klien dapat mengidentifikasi 5. Setelah interaksi: Klien menjelaskan 5. Diskusikan dengan klien pengalaman-
konsekuensi dari wahamnya gangguan fungsi hidup sehari-hari pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai
yang diakibatkan ide-ide / pikirannya akibat dari wahamnya seperti:
tidak sesuai dengan kenyataan seperti: - Hambatan dalam beinterkasi dengan
- Hubungan dengan keluarga keluarga
- Hubungan dengan orang lain - Hambatan dalam beinterkasi dengan
- Aktivitas sehari-hari orang lain
- Hambatan dalam melakukan aktifitas
- Pekerjaan
sehari hari.
- Sekolah Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah
- Prestasi dsb masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain.

Diskusikan dengan klien orang/tempat ia minta


bantuan apabila wahamnya timbul/sulit dikendalikan.

6. Klen dapat melakukan teknik 6. Setelah interaksi klien: melakukan 6.1 Diskusikan hobi /aktifitas yang
distraksi sebagai cara aktifitas yang konstruktif sesuai disukainya.
menghentikan pikiran yang dengan minatnya yang dapat 6.2 Anjurkan klien memilih dan melakukan
terpusat pada wahamnya. mengalihkan fokus klien dari aktifitas yang membutuhkan perhatian dan
wahamnya. ketrampilan fisik.
6.3 Ikut sertakan klien dalam aktifitas fisik yang
membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu
luang.
6.4 Libatkan klien dalam TAK orientasi
realita.
6.5 Bicara dengan klien topik-topik yang nyata
6.6 Anjurkan klien untuk bertanggungjawab secara
personal dalam mempertahankan/ menunjukkan
kesehatan dan pemulihannya.
6.7 Beri penghargaan bagi setia supaya klien yang
positif.
7. Klien mendapat dukungan 7. Setelah interaksi keluarga dapat 7.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
keluarga. menjelaskan tentang : sebagai pendukung untuk mengatasi waham.
- Pengertian waham 7.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
- Tanda dan gejala waham klien mengatasi waham.
- Penyebab dan akibat waham 7.3 Jelaskan pada keluarga tentang:
- Cara merawat klien waham - Pengertian waham
- Tanda dan gejala waham
- Penyebab dan akibat waham
- Cara merawat klien waham
7.4 Latih keluargacara merawat waham
7.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan.
7.6 Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah sakit.
8. Klien dapat memanfaatkan obat 8.1 Setelah interaksi klien menyebutkan: 8.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
dengan baik. - Menaati minum obat kerugian tidak minum obat, nama warna, dosis,
cara, efek samping penggunaan obat.
- Kerugian tidak minum obat 8.2 Pantau klien saat penggunaan obat
- Nama-nama, dosis efek
- Beri pujian jika klien menggunaan obat
terapi dan efek samping
dengan benar
obat
8.3 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
8.2 Setelah interaksi klien konsultasi dengan dokter
mendemonstrasikan penggunaan obat
- Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/
dengan benar.
perawat jika terjadi hal-hal yang tidakdiinginkan.
8.3 Setelah interaksi klien menyebutkan
akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.

XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal/ Dx.Kep Implementasi Respon TTD
jam
Kamis, 24 Gangguan proses - Membina hubungan saling percaya DS :
Juni 2021 pikir : Waham - Membantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan Klien mengatakan bahwa dirinya memiliki kekuatan dari roh-
08.00 WIB pikirannya. roh suci dan memiliki jiwa tritunggal yang mampu
- Membantu klien untuk mengindentifkasi kebutuhan mensejahterakan bangsa
yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi
faktor percentus wahanya.
Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta DO :
akibat waham - Klien mencerikan sesuatu yang tidak sesuai dengan
- Membantu klien mengidentifikasi keyakinannya realitanya
yang salah tentang situasi yang nyata (bila klien - Ekspresi wajah tampak datar
sudah siap) - Konsetrasi klien mudah beralih
- Mendiskusikan dengan klien pengalaman-
pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai - Proses pikir : Persevarasi
akibat dari wahamnya - Isi pikir : pikiran magis

XVII. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal/jam Dx.Keperawatan Evaluasi TTD
Kamis, 24 Juni Gangguan proses pikir : S:
2021 Waham Klien mengatakan dirinya adalah orang yang memiliki kekuatan dari roh-roh suci dan mampu mensejahterakan
12.00 WIB bangsa

O:
- Klien mencerikan sesuatu yang tidak sesuai dengan realitanya
- Ekspresi wajah tampak datar
- Konsetrasi klien mudah beralih
- Proses pikir : Persevarasi
- Isi pikir : pikiran magis

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan SP

Anda mungkin juga menyukai