Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PERUBAHAN PROSES PIKIR: WAHAM

DISUSUN OLEH:
Yuda Suprianto
2008095

FAKULTAS STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2021
A. Kasus ( Masalah Utama )
Perubahan Proses Pikir: Waham

B. Proses terjadinya masalah


1. Pengertian
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini orang lain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuart &Sundeen,
1998 dalam Fitria, 2014).

2. Rentang Respon
Rentang respons waham menurut keliat (1999) dalam Fitria (2014):
Respons Adaptif Respons Maladaptif
- Pikiran logis - Kadang proses - Gangguan isi pikir
- Persepsi akurat pikir terganggu waham
- Emosi konsisten - Ilusi - Perubahan proses
dengan pengalaman - Emosi berlebihan emosi
- Perilaku sesuai - Berprilaku yang - Perilaku tidak
- Hubungan sosial tidak biasa terorganisasi
harmonis - Menarik diri - Isolasi sosial

3. Faktor Predisposisi
a) Faktor Perkembangan : Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan
interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang
berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannnya sehingga
pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
b) Faktor Sosial Budaya : Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham.
c) Faktor Psikologis : Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/ bertentangan,
dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap
kenyataan.
d) Faktor biologis : Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran
ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.
e) Faktor Genetik (Fitria, 2014).

4. Faktor Presipitasi
a) Faktor Sosial Budaya : Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan
orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok.
b) Koping Biokimia : Dopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga
dapat menjadi penyebab waham pada seseorang.
c) Faktor Psikologis : Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan
untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan. ( Fitria, 2014).

5. Manifestasi klinis / Tanda Gejala menurut Yusuf, dkk (2015)


a) Kognitif : Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata, Individu sangat
percaya pada keyakinannya, Sulit berpikir realita, Tidak mampu mengambil
keputusan.
b) Afektif : Situasi tidak sesuai dengan kenyataan, Afek tumpul.
c) Perilaku dan hubungan sosial : Hipersensitif, Hubungan interpersonal dengan
orang lain dangkal, Depresif, Ragu-ragu, Mengancam secara verbal, Aktivitas
tidak tepat, Stereotipe, Impulsif, Curiga.
d) Fisik : Kebersihan kurang, Muka pucat, Sering menguap, Berat badan menurun,
Nafsu makan berkurang & sulit tidur.

C. Pohon masalah
Effect Resiko Tinggi Perilaku kekerasan
Core Problem perubahan Proses Pikir: Waham
Causa Isolasi Sosial: Menarik Diri
Harga Diri Rendah Kronis

D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


Masalah Keperawatan : Perubahan Isi Pikir : Waham
1. Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
2. Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri,
orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.

E. Diagnosa keperawatan
Perubahan proses pikir : waham

F. Rencana tindakan keperawatan


Melakukan Sesuai SP Waham
Strategi Pelaksanaan Tindakan
1. SP Klien :
SP I
a) Membantu orientasi realitas
b) Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c) Membantu klien memnuhi kebutuhannya
d) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c) Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2. SP Keluarga :
SP I
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya waham.
c) Menjelaskan cara merawat klien waham.
SP II
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien waham.
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat klien waham.
SP III
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
b) Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan stretegi pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Keliat, B A. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta: FIK,
Universitas Indonesia.
Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa (Edisi revisi). Bandung: Reflika Aditama.
Yusuf, Ah., Fitryasari, R. PK., Nirhayati, N.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai