OLEH :
NI KADEK WIRATI
2002621046
a. Data Subjektif:
b. Data Objektif:
i. Distorsi sensori
a. Data Subjektif:
i. Menyatakan kesal
b. Data Objektif:
i. Menyendiri
ii. Melamun
v. Curiga
vii. Mondar-mandir
Adaftif Maladaftif
1. Masalah Keperawatan
b. Isolasi Sosial
3. Pohon Masalah
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Persepsi : Halusinasi
b. Isolasi Sosial
c. Resiko Perilaku Kekerasan
d. Harga Diri Rendah
5. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Tujuan:
Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya.
Pasien dapat mengontrol halusinasinya.
Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal (Yusuf et
al., 2015).
b. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
Tujuan:
Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik
di rumah sakit maupun di rumah.
Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk pasien (Yusuf et al., 2015).
Tindakan Pertemuan
1 2 3 4 5 S.D 12
Pasien 1. Identifikasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi 1. Evaluasi
halusinasi: isi, menghardik. Beri latihan menghardik kegiatan latihan kegiatan latihan
frekuensi, waktu pujian & obat. Beri pujian menghardik & menghardik & obat
terjadi, situasi 2. Latih cara mengontrol 2. Latih cara obat & &
pencetus, perasaan, halusinasi dengan obat mengontrol bercakap-cakap. bercakap-cakap &
respon (jelaskan 6 benar: jenis, halusinasi dengan Beri pujian kegiatan
2. Jelaskan cara guna, dosis, frekuensi, bercakap-cakap saat 2. Latih cara harian. Beri
mengontrol cara, kontinuitas minum terjadi halusinasi mengontrol pujian
halusinasi: hardik, obat) 3. Masukkan pada halusinasi 2. Latih kegiatan
obat, bercakap- 3. Masukkan pada jadual jadual kegiatan dengan harian
cakap, melakukan kegiatan untuk latihan untuk latihan melakukan 3. Nilai
kegiatan menghardik dan minum menghardik, minum kegiatan harian kemampuan
3. Latih cara obat obat dan bercakap- (mulai 2 yang telah
mengontrol cakap kegiatan) mandiri
halusinasi dengan 3. Masukkan pada 4. Nilai apakah
menghardik jadual kegiatan halusinasi
4. Masukan pada untuk latihan terkontrol
jadual kegiatan menghardik,
untuk latihan minum obat,
menghardik bercakap-cakap
dan kegiatan
harian
Keluarga 1. Diskusikan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi 1. Evaluasi
masalah yang keluarga dalam keluarga dalam kegiatan kegiatan keluarga
dirasakan dalam merawat/melatih pasien merawat/melatih keluarga dalam dalam
merawat pasien menghardik. Beri pasien menghardik merawat/melatih merawat/melatih
2. Jelaskan pujian dan memberikan pasien pasien menghardik
pengertian, tanda & obat. Beri pujian menghardik, &
gejala, dan proses 2. Jelaskan 6 benar cara 2. Jelaskan cara memberikan memberikan obat &
terjadinya memberikan obat bercakap-cakap dan obat & bercakap-cakap &
halusinasi (gunakan 3. Latih cara melakukan kegiatan bercakap-cakap. melakukkan
booklet) memberikan/membimbi untuk mengontrol Beri pujian kegiatanharian dan
3. Jelaskan cara ng minum obat halusinasi 2. Jelaskan follow follow up. Beri
merawat halusinasi 4. Anjurkan membantu 3. Latih dan sediakan up ke PKM, pujian
4. Latih cara merawat pasien sesuai jadual dan waktu bercakap- tanda kambuh, 2. Nilai
halusinasi: hardik memberi pujian cakap dengan pasien rujukan kemampuan
5. Anjurkan terutama saat 3. Anjurkan keluarga
membantu pasien halusinasi membantu merawat pasien
sesuai jadual dan 4. Anjurkan membantu pasien sesuai 3. Nilai
memberi pujian pasien sesuai jadual jadual dan kemampuan
dan memberikan memberikan keluarga
pujian pujian melakukan
kontrol ke PKM
ILUSTRASI KASUS :
Ny. F usia 25 tahun di bawa oleh keluarganya ke rumah sakit jiwa dengan keluhan
pasien seringkali mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya tidak
bisa memasak, mencuci, dan tidak bisa melakukan kegiatan yang seharusnya
perempuan bisa lakukan. Pembicaraan pasien inkoheren namun masih dapat
diajak berkomunikasi bila diarahkan kembali. Pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami penolakan di lingkungan tempat tinggalnya dan memiliki pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan yakni kedua orang tua pasien bercerai saat
pasien masih SMP. Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak peduli dengan
dirinya saat pasien sakit. Pasien merasa sendiri untuk berusaha sembuh dari
penyakitnya. Sejak SMA pasien mengalami bullying yang mengatakan bahwa
pasien tersebut bau dan tidak bisa merawat diri seperti perempuan pada umumnya
dan pasien juga mengatakan bahwa sejak kelas dua SMA pasien sudah meminum
obat dari dokter untuk proses penyembuhan penyakit yang dialaminya. Pasien
sudah pernah masuk RS Jiwa sebelumnya dan kali ini adalah yang kedua kalinya.
Pasien juga mengatakan pernah ingin bunuh diri namun tidak berhasil.
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS UDAYANA
I. IDENTITAS KLIEN
Ruangan Rawat : Ruang Cempaka
Inisial : Nn. F (Perempuan)
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal Rawat : 23 September 2020
No. RM : 0092020
Status : Belum menikah
Pendidikan : SMA
II. KELUHAN UTAMA
1
Masalah Keperawatan : Sindrom Pascatrauma
IV. FISIK
1. Tanda Vital TD : 120/80mmhg N : 70 x/menit S : 36,5 oC P :
20x/menit
2. Ukuran TB : 168 cm BB : 58 kg Turun Naik
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan :
Kondisi klien secara umum tampak baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (lihat petunjuk)
X X
B A
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
Jelaskan :
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Klien mengatakan
tinggal bersama pamannya sejak kecil.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
2
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : Klien mengatakan tidak membeci satupun dari
anggota tubuhnya
b. Identitas : Klien mampu menyebutkan nama dan jenis
kelaminnya sendiri
c. Peran : Klien mengatakan dulu sebagai mahasiswa di salah
satu universitas di Jakarta. Klien dulu ikut dalam
organisasi BEM di universitasnya
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin kembali seperti dulu saat
masih sehat.
e. Harga diri : Pasien mengatakan malu karena sakit dan minder
karena tidak bisa melakukan pekerjaan yang umumnya
dilakukan oleh perempuan
Masalah Keperawatan :
Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : Klien hanya memiliki dua orang teman dekat
namun sudah jarang berkomunikasi
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan/kelompok masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan beragama Islam serta pasien meyakini keberadaan
tuhan
b. Kegiatan Ibadah :
Klien melakukan ibadah sesuai dengan aturan yang berlaku dirumah
3
sakit
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Pembicaraan klien inkoheren namun jika diarahkan kembali, pembicaraan
klien bisa nyambung. Klien berbicara dengan lambat
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah
Agitasi
Tik Grimasen Tremor
Kompulsif
Jelaskan :
Klien tampak lesu dan tidak bersemangat
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam Perasaan
4
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Klien merasa sedih karena merasa tidak berguna dan merasa tidak
dianggap keberadaannya
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Selama proses pengkajian ekspresi klien datar dan tatapan klien tampak
kosong
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Gagap
Kontak mata kurang Defensif Membisu
Jelaskan :
Selama berinteraksi, kontak mata klien kurang
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
7. Presepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Klien mengatakan sering mendengarkan suara-suara yang mengatakan
dirinya tidak berguna dan sering melihat bayangan.
Masalah Keperawatan :
Halusinasi pendengaran
5
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Kata-kata yang diucapkan klien terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan
yang diberikan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol
pikir
Jelaskan :
-
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Klien mampu menyebutkan hari dan tanggal dengan benar
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
6
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
Klien tidak memiliki gangguan memori
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
Klien sangat mudah terdistraksi sehingga saat pengkajian, dilakukan di
tempat yang sepi dan tidak bising
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Klien dapat mengambil keputusan seperti meminum obatnya namun klien
terkadang tidak mau makan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal diluar
yang diderita dirinya
Jelaskan :
Klien sering menyalahkan dirinya karena tidak dapat melakukan apa-apa
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
VII. KEBUTUHAN AKTIVITAS HARIAN
7
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
a. Makanan
Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan
Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat Tinggal
Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan Kesehatan
Bantuan minimal Bantuan total
e. Pakaian
Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi
Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang
Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri: Klien tampak mampu melakukan perawatan diri
seperti makan, minum, gosok gigi, mandi, berpakaian, BAK, BAB,
secara mandiri
b. Nutrisi:
- Apakah anda puas dengan pola makan : Ya Tidak
- Apakah anda memisahkan diri : Ya Tidak
- Frekuensi makan perhari : 3 kali perhari
- Frekuensi kudapan perhari : 2 kali perhari
- Nafsu makan : Baik
- BB : 58 kg
- Diet Khusus : Tidak terdapat diet
khusus
c. Tidur
- Apakah ada masalah? : Ya Tidak
8
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur?: Ya Tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang? : Ya Tidak
- Apakah yang menolong anda untuk tidur? : Ya Tidak
- Waktu tidur malam : 7 jam (21.00-07.00
WITA)
3. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri? : Ya Tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri?: Ya Tdk
- Menggatur penggunaan obat? : Ya Tdk
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)? : Ya Tdk
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : Ya Tidak
Teman sejawat : Ya Tidak
Professional/terapis : Ya Tidak
Kelompok sosial : Ya Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan
atau hobi? : Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9
Risiko bunuh diri
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
10
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :-
Terapi medik :-
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
DATA MASALAH KEPERAWATAN
Subyektif: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pasien mengatakan sering pendengaran
mendengar suara-suara
yang mengatakan dirinya
tidak bisa melakukan tugas-tugas
seorang wanita
Pasien mengatakan biasanya
suara tersebut seperti mengatakan
pasien tidak bisa mencuci dan
tidak bisa menyelesaikan
pekerjaan seorang wanita
Pasien mengatakan
ketika diam
sendirian suara itu akan datang
Objektif :
Pasien tampak
berbicara
sendiri
11
dan bicara lambat
Data Subjektif : Resiko Bunuh Diri
Pasien mengatakan sempat ingin
melakukan percobaan bunuh diri
sebayak 2 kali
Data Objektif : -
Subjektif : Isolasi Sosial
Pasien mengatakan pasien lebih
suka mengurung diri dan pasien
juga mengatakan pernah di bully
oleh teman-temannya karena
pasien bau badan
Objektif :
Pasien tampak lebih sering
menyendiri dan menunduk
POHON MASALAH
( Effect ) Risiko Bunuh Diri
Isolasi Sosial
( Causa )
12
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA BERDASARKAN PRIORITAS
1). Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
2). Resiko Bunuh Diri
3). Isolasi Sosial
4) Harga Diri Rendah
Mahasiswa
13
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Risiko TUM :
Bunuh Pasien
Diri Pasien tetap aman
(RBD) dan selamat
Keluarga
Keluarga mampu
merawat pasien
dengan risiko bunuh
diri
TUK 1 : Setelah diberikan tindakan Membina hubungan saling percaya dengan Membina hubungan saling
Pasien dapat keperawatan selama 1 x cara : percaya antara pasien dengan
membina hubungan pertemuan, dengan lama 1).Memberi salam terapeutik perawat dapat memudahkan
saling percaya pertemuan 40 menit 2).Memperkenalkan diri, tanyakan nama klien perawat dalam berinteraksi
diharapkan: dan nama panggilan yang disukai, ajak berjabat dengan pasien serta
Pasien menyatakan mau tangan memudahkan perawat untuk
menerima kehadiran perawat, 3).Jelaskan tujuan interaksi menggali informasi pasien
ekspresi wajah bersahabat, ada 4).Yakinkan pasien tetap aman dan rahasia
kontak mata, mau menjawab terjaga
salam, berjabat tangan dan 5).Tunjukkan sikap terbuka dan jujur, kontak
bersedia mengungkapkan mata
masalah yang dihadapinya 6).Perhatikan kebutuhan dasar klien dan bantu
untuk memenuhinya
TUK 2 : Setelah diberikan tindakan SP 1 Pasien:
Keadaan pasien tetap keperawatan selama 2 x Identifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri:
aman dan selamat. pertemuan, dengan lama isyarat, ancaman, percobaan (jika percobaan
pertemuan 40 menit segera rujuk)
diharapkan: Identifikasi benda-benda berbahaya dan
mengankannya (lingkungan aman untuk pasien)
1).Pasien dapat mengendalikan Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan
diri dari dari dorongan bunuh bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri,
diri latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang
2).Pasien dapat menyebutkan dimiliki
harapan dan masa depannya Masukan pada jadual latihan berpikir positif 5
3).Pasien mampu mencapai kali per hari.
harapan dan masa depannya
4).Pasien mampu berpikir
positif SP 2 Pasien :
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri
sendiri, beri pujian. Kaji ulang risiko bunuh diri
Latih cara mengendalikan diri dari dorongan
bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga
dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek
positif keluarga dan lingkungan
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif
tentang diri, keluarga dan lingkungan.
SP 3 Pasien :
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan. Beri pujian. Kaji
risiko bunuh diri
Diskusikan harapan dan masa depan
Diskusikan cara mencapai harapan dan masa
depan
Latih cara-cara mencapai harapan dan masa
depan secara bertahap (setahap demi setahap)
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif
tentang diri, keluarga dan lingkungan dan
tahapan kegiatan yang dipilih
SP 4 Pasien :
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang
dipilih. Beri pujian
Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa
depan
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif
tentang diri, keluarga dan lingkungan, serta
kegiatan yang dipilih untuk persiapan masa
depan
SP 5 S.D 12 Pasien :
Evaluasi kegiatan latihan peningkatan positif
diri, keluarga dan lingkungan. Beri pujian
Evaluasi tahapan kegiatan mencapai harapan
masa depan Latih kegiatan harian
Nilai kemampuan yang telah mandiri
Nilai apakah risiko bunuh diri teratasi.
Harga TUM :
Diri Pasien
Rendah
(HDR) Keluarga
TUK 1 : Setelah diberikan tindakan Membina hubungan saling percaya dengan Membina hubungan saling
Pasien dapat keperawatan selama 1 x cara : percaya antara pasien dengan
membina hubungan pertemuan, dengan lama 1).Memberi salam terapeutik perawat dapat memudahkan
saling percaya pertemuan 40 menit 2).Memperkenalkan diri, tanyakan nama klien perawat dalam berinteraksi
diharapkan: dan nama panggilan yang disukai, ajak berjabat dengan pasien serta
Pasien menyatakan mau tangan memudahkan perawat untuk
menerima kehadiran perawat, 3).Jelaskan tujuan interaksi menggali informasi pasien
ekspresi wajah bersahabat, ada 4).Yakinkan pasien tetap aman dan rahasia
kontak mata, mau menjawab terjaga
salam, berjabat tangan dan 5).Tunjukkan sikap terbuka dan jujur, kontak
bersedia mengungkapkan mata
masalah yang dihadapinya 6).Perhatikan kebutuhan dasar klien dan bantu
untuk memenuhinya
Risiko TUM :
Perilak Pasien
u
Kekera Keluarga
san
(RPK)
TUK 1 : Setelah diberikan tindakan Membina hubungan saling percaya dengan Membina hubungan saling
Pasien dapat keperawatan selama 1 x cara : percaya antara pasien dengan
membina hubungan pertemuan, dengan lama 1).Memberi salam terapeutik perawat dapat memudahkan
saling percaya pertemuan 40 menit 2).Memperkenalkan diri, tanyakan nama klien perawat dalam berinteraksi
diharapkan: dan nama panggilan yang disukai, ajak berjabat dengan pasien serta
Pasien menyatakan mau tangan memudahkan perawat untuk
menerima kehadiran perawat, 3).Jelaskan tujuan interaksi menggali informasi pasien
ekspresi wajah bersahabat, ada 4).Yakinkan pasien tetap aman dan rahasia
kontak mata, mau menjawab terjaga
salam, berjabat tangan dan 5).Tunjukkan sikap terbuka dan jujur, kontak
bersedia mengungkapkan mata
masalah yang dihadapinya 6).Perhatikan kebutuhan dasar klien dan bantu
untuk memenuhinya
TUK 2 : Setelah diberikan tindakan SP 1 Pasien:
keperawatan selama 1 x Lakukan BHSP pada klien.
pertemuan, dengan lama Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang
pertemuan 40 menit dilakukan, akibat PK.
diharapkan: Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
(fisik, obat, verbal, dan spiritual).
Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan
fisik 1 & 2
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik.
SP 2 Pasien :
Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 & 2. Beri
pujian pada klien.
Jelaskan cara mengontrol PK dengan minum
obat.
Latih cara minum obat yang benar (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, dan kontinuitas minum
obat).
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik dan minum obat.
SP 3 Pasien :
Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, serta minum obat.
Beri pujian pada klien.
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan
secara verbal meliputi mengungkapkan,
meminta, dan menolak dengan benar.
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik, minum obat, dan verbal.
SP 4 Pasien :
Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum obat dan
verbal. Beri pujian pada klien.
Latih cara mengontrol secara spiritual.
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik, minum obat, verbal, dan spiritual.
SP 5 S.D 12 Pasien :
Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum obat
verbal, dan spiritual. Beri pujian pada klien.
Nilai kemampuan kemandirian klien
Nilai apakah PK terkontrol.
Objektif
Diagnosis :
1. Pasien tampak belum banyak bicara,
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pasien hanya menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh perawat dengan
jawaban singkat
Tindakan keperawatan :
2. Pasien tampak memalingkan wajahnya
1. Memberikan salam kepada pasien
3. Tampak tanda-tanda pasien curiga
2. Memperkenalkan diri, menanyakan dengan perawat
nama pasien dan memanggil pasien Assesment
dengan nama kesukaannya Pasien belum percaya sepenuhnya dengan
3. Menjelaskan tujuan kedatangan perawat perawat
RTL
Perawat
Melakukan BHSP kembali pada hari jumat, 25
September 2020 pada pukul 14.00 (TTD)
RTL : benar
1. Melakukan kontrak waktu dengan pasien 2. Masukan kegiatan pada jadwal latihan
terkait dengan cara mengatasi halusiansi menghardik
dengan teknik lain selain mengardik
Perawat
(TTD )
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, R., & Rusdi. (2013).Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka KerjaAsuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishin
Direja, A. H S. (2011). Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Muhith, A. (2015). Pendidikan keperawatan jiwa: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Stuart G.W. (2007). buku saku keperawatan jiwa (edisi 5), Alih bahasa, Ramona P. Kapoh,
Egi Komara Yudha, EGC, Jakarta
Wuryaningsih, W., Windarwati, D., Dewi, I., & Deviantony, F. (2018). Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Universitas Jember.
Yusuf, A., Pk, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba
Medika