Anda di halaman 1dari 10

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

S DENGAN RISIKO
PERILAKU KEKERASAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Clinical Teacher : Dwi Ariani S, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun oleh :

1. Brilliant Fresty K (P27220019014) 3A-D3


2. Chabelita Candrakila (P27220019015) 3A-D3
3. Cindi Martyas S (P27220019016) 3A-D3

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

Jl. Letjen SutoyoMojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2021
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN RISIKO
PERILAKU KEKERASAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Tanggal / jam pengkajian : 01 Desember 2021 Pukul : 13.40 WIB

Metode pengkajian : Anamnesa, Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci F20.3

No. Rekam Medik :-

A. Pengkajian Keperawatan
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pekerja pabrik
Alamat : Plupuh, Sragen
Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 57 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Plupuh, Sragen
Hubungan : Kakak kandung
2. Alasan masuk rumah sakit
Pasien dibawa bersama keluarga dengan tangan dan kaki ditali dan menggunakan
mobil ke IGD RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta karena hari kemarin pasien
mengamuk dirumah. Keluarga mengatakan klien mengamuk dikarenakan salah
persepsi terhadap keluarganya, keluarga mengatakan hal kebaikan untuknya tetapi
klien menganggap hal lain bahwa ia sedang dimarahi oleh keluarganya. Pasien
mengatakan mengamuk karena sering merasa bahwa apa-apa yang dikerjakannya
adalah salah dan selalu mendengar suara ibunya yang marah-marah sehingga klien
merasa tertekan dan kemarin rumahnya diacak-acak, perabotan dirusak oleh pasien
dan mengancam orang rumah (ibu, kakak) sambil membawa benda tajam.

3. Faktor predisposisi
a. Riwayat kesehatan sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan dulu pasien bekerja merantau ke Jakarta saat pulang
dari Jakarta ke Sragen jadi sering mengamuk sendiri tanpa sebab, ngomong-
ngomong sendiri namun tetapi ketika diajak bicara masih nyambung. Keluarga
pasien mengatakan, bahwa pasien sudah pernah dirawat 3x di RSJD pasien
mengalami gangguan jiwa pertama kali sekitar 10 tahun yang lalu. Keluarga
pasien mengatakan pasien pernah dirawat terakhir kali tahun 2019 dan rutin
minum obat tetapi 1 tahun terakhir ini sudah tidak rutin minum obat dikarenakn
klien merasa bosan.
b. Genetik
Dari keluarga tidak ada faktor keturunan dari ibu maupun ayah.
c. Riwayat Trauma
Keluarga pasien mengatakan setelah .
d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dipukul / dianiaya oleh
orang lain maupun keluarga.
e. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan jika tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita gangguan jiwa.
f. Riwayat Sakit Fisik
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit fisik seperti hipertensi,
diabetes mellitus, HIV, Hepatitis, dll.
4. Faktor presipitasi
Pasien mengatakan sering marah-marah sendiri dipicu karena merasa selalu menjadi
orang yang salah ketika dirumah dan klien merasa selalu dimarahi oleh ibunya.
Keluarga pasien mengatakan ketika marah-marah, pasien sering membanting barang-
barang yang ada di rumah seperti: perkakas piring, gelas, meja bahkan kemarin saat
di rumah pasien mengacak-acak isi rumah dan mengancam orang rumah akan
dibunuh olehnya. Keluarga pasien juga mengatakan klien mengamuk dikarenakan
salah persepsi terhadap keluarganya, keluarga mengatakan hal kebaikan untuknya
tetapi klien menganggap hal lain bahwa ia sedang dimarahi oleh keluarganya

5. Fisik
a. Tanda-tanda Vital
KU : Baik
TD : 132/85 mmHg
N : 104x/menit
RR : 24x/menit
S : 36oC
SPO2 : 96%

b. Antopometri
TB : 168 cm
BB : 64 Kg

c. Penampilan fisik
Penampilan fisik klien tampak menggunakan pakaian yang rapi.

d. Keluhan fisik
Pasien mengatakan badannya terasa lemas.

e. Head to Toe
Dari kepala sampai ujung kaki tidak terdapat luka akibat perilaku kekerasan.
B. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. Pasien mengatakan mengamuk dirumah dikarenakan merasa semua yang
dilakukannya salah dimata ibunya
b. Pasien mengatakan merasa tertekan jika selalu disalahkan
c. Pasien mengatakan sering mendengar ibunya marah-marah tetapi padahal tidak
ada yang marah-marah
d. Pasien mengatakan jika suara itu muncul klien langsung tertekan dan mengamuk
e. Keluarga mengatakan klien mengamuk dengan membanting barang-barang yang
ada di rumah seperti: perkakas piring, gelas, meja bahkan kemarin saat di rumah
pasien mengacak-acak isi rumah
f. Keluarga mengatakan klien mengancam orang rumah akan dibunuh olehnya
2. Data Objektif
a. Pasien tampak bingung ketika diajak berbicara
b. Pasien tampak gelisah
c. Kontak mata kurang
d. Verbal pasien jelas, bicara terarah dan mampu menjawab sesuai pertanyaan
e. Saat menjawab pertanyaan suara pasien tampak lirih dan seperti orang ketakutan
f. Postur tubuh klien tampak kaku

C. Analisa Data

No. Data Problem


1 Data Subyektif : Risiko
a. Pasien mengatakan mengamuk dirumah dikarenakan merasa Perilaku
semua yang dilakukannya salah dimata ibunya Kekerasan
b. Pasien mengatakan merasa tertekan jika selalu disalahkan
c. Keluarga mengatakan klien mengamuk dengan membanting
barang-barang yang ada di rumah seperti: perkakas piring,
gelas, meja bahkan kemarin saat di rumah pasien mengacak-
acak isi rumah
d. Keluarga mengatakan klien mengancam orang rumah akan
dibunuh olehnya
Data Obyektif :
a. Pasien tampak bingung ketika diajak berbicara
b. Kontak mata kurang
c. Saat menjawab pertanyaan suara pasien tampak lirih dan seperti
orang ketakutan
d. Postur tubuh klien tampak kaku

2 Data Subyektif : Halusinasi


a. Pasien mengatakan sering mendengar ibunya marah-marah
tetapi padahal tidak ada yang marah-marah
b. Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang
menyuruh pasien untuk mengamuk
c. Data Obyektif :
a. Pasien tampak terbaring diatas bed dengan melamun dan
terkadang memejamkan mata tetapi tidak tidur
b. Verbal pasien jelas, bicara terarah dan mampu menjawab sesuai
pertanyaan

D. Pohon Masalah
(Efek) Risiko mencederai
diri sendiri, orang
lain dan lingkungan

Risiko Perilaku
(Core problem)
Kekerasan

(Cause) Halusinasi
E. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Halusinasi

F. Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Tn. T
Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci
No. RM : xxxx
Ruang : Instalasi Gawat Darurat

No.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan SP 1 :
keperawatan selama 1x60 menit maka 1. Bina hubungan saling percaya
kontrol diri pasien meningkat dengan dengan pasien
kriteria hasil: 2. Diskusikan bersama pasien
1. Mengidentifikasi penyebab, penyebab rasa marah/perilaku
tanda dan gejala, perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
kekerasan yang dilakukan akibat 3. Jelaskan cara mengontrol perilaku
perilaku kekerasan kekerasan: fisik, obat, verbal,
2. Mengontrol perilaku kekerasan spiritual
secara fisik: tarik nafas dalam, 4. Latihan cara mengontrol perilaku
pukul bantal kasur kekerasan secara fisik: tarik nafas
3. Mengontrol perilaku kekerasan dalam, pukul bantal dan kasur
dengan obat 5. Masukkan pada jadwal kegiatan
4. Mengontrol perilaku kekerasan untuk latihan fisik
dengan verbal (3 cara: SP 2 :
mengungkapkan, meminta dan 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik,
menolak dengan benar) beri pujian
5. Mengontrol kekerasan dengan 2. Latihan cara mengontrol perilaku
spiritual kekerasan dengan obat (jelaskan 8
benar minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk melatih fisik dan minum
obat
SP 3 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan
minum, berikan pujian
2. Latihan cara mengontrol PK
secara verbal (tiga cara:
mengungkapkan, meminta dan
menolak dengan benar)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum
obat
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan fisik, obat dan verbal
2. Latihan cara mengontrol PK dengan
spiritual
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, verbal dan
spiritual
G. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No.Dx Waktu Implementasi Evaluasi Paraf


1 Rabu, 1 Desember 2021 Data Subyektif : S:
Pukul 13.40 WIB e. Pasien mengatakan mengamuk dirumah 1. Pasien mengatakan mampu
dikarenakan merasa semua yang mengidentifikasi penyebab
dilakukannya salah dimata ibunya tanda, gejala dan akibat dari
f. Pasien mengatakan merasa tertekan jika perilaku kekerasan
selalu disalahkan O:
g. Keluarga mengatakan klien mengamuk 1. Pasien tampak mulai mampu
dengan membanting barang-barang yang membina hubungan saling
ada di rumah seperti: perkakas piring, percaya
gelas, meja bahkan kemarin saat di rumah 2. Pasien belum mampu
pasien mengacak-acak isi rumah menyebutkan cara mengontrol
h. Keluarga mengatakan klien mengancam perilaku kekerasan
orang rumah akan dibunuh olehnya 3. Pasien belum mampu
Data Obyektif : mengontrol secara fisik yaitu
e. Pasien tampak bingung ketika diajak napas dalam dan pukul bantal
berbicara
f. Kontak mata kurang A:
g. Saat menjawab pertanyaan suara pasien Resiko Perilaku Kekerasan masih ada
tampak lirih dan seperti orang ketakutan
h. Postur tubuh klien tampak kaku P:
Diagnosis Keperawatan 1. Evaluasi pasien mengulangi cara
Resiko Perilaku Kekerasan tarik napas dalam dan pukul
Tindakan Keperawatan SP 1 bantal
1. Membina hubungan saling percaya 2. Lanjutkan untuk melakukan SP
dengan pasien selanjutnya
2. Mendiskusikan bersama pasien penyebab
rasa marah/perilaku kekerasan saat ini
dan yang lalu
3. Menjelaskan cara mengontrol perilaku
kekerasan: fisik, obat, verbal, spiritual
4. Melatihan cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik: tarik nafas dalam,
pukul bantal dan kasur
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik
RTL
Anjurkan Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai