Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
keperawatan Perilaku Kekerasan”, tugas ini dibuat sebagai salah satu tugas mata
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Keperawatan Jiwa I “Agus Jabir S.Kep, Ns. ,M.Kes” dan kepada seluruh
Kami menyadari bahwa apa yang dituangkan dalam tugas ini masih jauh dari kata
sempurna sebab itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan demi
menyempurnakan tugas ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan institusi di
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stress berat membuat orang marah bahkan kehilanagan control kesadaran diri,
diri sendiri dan orang lain, bahkan membakar rumah, mobil dan sepeda motor.
sakit jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai
merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang
2
dan pendidikan kesehatan tentang MPK pada keluarga. Seluruh asuhan
B. Tujuan
perilaku kekerasan.
C. Rumusan Masalah
3
BAB II
LANDASAN TEORI
gaduh atau amuk. Perilaku kekerasan ditandai dengan menyentuh orang lain
kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
dan gejala dari gangguan skizofrenia akut yang tidak lebih dari satu persen
Gangguan harga diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu
4
dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai
perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai keinginan.
merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu
dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya
mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak
terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak
Menurut Iyus Yosep (2009) kemarahan diawali oleh adanya stressor yang
kehilangan atau gangguan pada sistem individu (disruption and loss). Hal
5
yang terpenting adalah bagaimana individu memaknai setiap kejadian yang
secara positif (compensatory act) dan tercapai perasaan lega (resolution). Bila
menyapu atau baca puisi saat ia marah dan sebagainya. Maka akan muncul
perasaan tidak berdaya dan sengsara (helplessness). Perasaan itu akan memicu
Perasaan marah norma terjadi pada setiap individu, namun perilaku yang
6
Kegagalan dapat menimbulkan frustasi dapat menimbulkan respon adaptif dan
melarikan diri atau respon melawan dan menentang. Respon melawan dan
perilaku I menampakkan mulai dari yang rendah sampai yang tinggi, yaitu :
a) Asertif, mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan
merasa lega.
tidak realistis.
sedang dialami.
memberi kata-kata ancaman, melukai pada tingkat ringan, dan yang paling
7
berat adalah melukai/merusak secara serius. Klien tidak mampu
mengendalikan diri.
a) Faktor predisposisi
sanksi penganiayaan.
agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan
(permissive).
b) Faktor prespitasi
8
Faktor prespitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi
dengan orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik),
lain. Interaksi sosial yang provokatif dan konflik dapat memicu perilaku
kekerasan.
b. Pandangan tajam
d. Mengepalkan tangan
e. Jalan mondar-mandir
f. Bicara kasar
9
F. Penatalaksanaan dari perilaku kekerasan
a) Farmakoterapi
b) Terapi modalitas
c. Terapi musik. Dengan musik klien terhibur dan bisa membantu klien
10
BAB III
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Faktor Predisposisi
keluarga
4. Pemeriksaan fisik
5. Psikososial
Genogram
11
Konsep diri
laki/perempuan
tidak terpenuhi
Hubungan sosial
Spritual
b) Kegiatan ibadah
12
Status mental
1) Penampilan
2) Pembicaraan
Pembicaraan cepat/keras
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
5) Efek
7) Persepsi
kerusakan persepsi
13
8) Proses fikir
pembicaraan logis.
9) Isi pikir
Aspek medis
14
6. Analisa data
15
B. Pohon masalah
Tujuan : klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
16
c. Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien
Tindakan :
jengkel/kesal
klien
Tindakan :
dilakukan
dilakukan
Tindakan :
kemarahan
Tindakan :
17
a. Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat
Tindakan :
Tindakan :
pertemuan keluarga
Tindakan :
dirasakan
18
b) Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan khusus :
dimiliki
Tindakan :
Tindakan :
pulang ke rumah
Tindakan :
19
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
Tindakan :
Tindakan :
klien
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tindakan yang dapat membahayakan seara fisik baik terhadap diri sendiri,
akibat yang ekstrim dari marah atau ketakutan (panic). Perilaku agresif dan
agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan (violence) di sisi lain :
c. Memberontak
B. Saran
mengatasi masalahnya.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34368570/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PASIEN_DE
NGAN_RISIKO_PERILAKU_KEKERASAN
https://www.academia.edu/11519924/LAPORAN_PENDAHULUAN_PK
https://www.academia.edu/11519924/LAPORAN_PENDAHULUAN_PK
https://www.academia.edu/35885123/Perilaku_Kekerasan
https://www.academia.edu/23067133/LAPORAN_KASUS_ASKEP_JIWA_RPK
23