Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN MASYARAKAT MARITIM PADA


PENGELOLAAN KORBAN JENAZAH BENCANA
( Dosen : Ibu Dia Indriastuti,S.Kep.Ns,M,Kep )

OLEH :

KELOMPOK V

1. KUSMIATI
2. RAMLA SARI
3. JAMILA
4. UUT UTININGSIH
5. MARSELINA LEPING
6. FITRIAH SUHERMAN
7. MARWANA
8. SAMSIAH
9. KASMAWATI
10. MARLEN MAGDALENA SUMILAT

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI
TAHUN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Asuhan keperawatan masyarakat maritim
pengelolaan jenazah korban bencana “ tepat waktu. Makalah [judul makalah] disusun guna
memenuhi tugas dari dosen. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “ Asuhan keperawatan masyarakat maritim
pengelolaan jenazah korban bencana “.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada

1. Ibu selaku dosen mata kuliah keperawatan maritime yang telah memberikan tugas
mengenai makalah ini sehingga pengetahuan penulis makin bertambah dan hal itu
sangat bermanfaat bagi penyusunan makalah kami ini.
2. Rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah keperawatan maritim

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari rekan-rekan atau masyarakat sekitar sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Kolaka, Desember 2020

Penulis

ii
Daftar isi

SAMPUL...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. TUJUAN ........................................................................................................2
C. MANFAAT.....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar bencana.......................................................................................3


B. Konsep dasar pengelola bencana......................................................................5

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. CERITA KASUS............................................................................................7
B. ANALISA DATA...........................................................................................8
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN ....................................................................8
D. INTERVENSI.................................................................................................9
E. IMPLEMENTASI...........................................................................................10
F. EVALUASI ....................................................................................................12

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ..............................................................................................14
B. SARAN...........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Analisa ........................................................................................................................8

Tabel Intervensi.....................................................................................................................9

Tabel Implementasi................................................................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara rawan bencana karena letak geografis Indonesia
berada di daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-
Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakandengan
Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan
dengan Pasific di utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng
inilah terjadi akumulasi energi tabrakan hingga sampai suatu titik lapisan bumi tidak
lagi sanggup menahan tumpukan energi dan akhirnya energi tersebut akan dilepas
dalam bentuk gempa bumi (BNPB, 2010).
Peningkatan bencana di dunia juga terjadi di Indonesia. Indonesia merupakan
negara dengan tingkat kerentanan bencana terbesar kedua di dunia setelah Bangladesh.
Hampir setiap tahun selalu terjadi bencana di Indonesia. Bencana terbesar yang terjadi
di Indonesia adalah gempa dan tsunami besar di Aceh dan sebagian Sumatera Utara
(BNPB, 2013).
Bencana menimbulkan dampak terhadap menurunnya kualitas hidup penduduk,
termasuk kesehatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi setelah terjadi bencana
adalah pelayanan kesehatan terhadap korban bencana. Untuk penanganan kesehatan
korban bencana,berbagai piranti legal ( peraturan standar ) telah dikeluarkan.
Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih 240 buah,
dimana hampir 70 di antaranya masih aktif. Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan
80% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang “Cincin Api” . Berikutnya
wilayah paling seismik (5-6% dari gempa bumi dan 17% dari gempa bumi terbesar di
dunia) adalah sabuk Alpide, yang membentang dari Jawa ke Sumatera melalui
Himalaya, Mediterania, dan keluar ke Atlantik. Indonesia terletak di antara cincin api
sepanjang kepulauan timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di
sepanjang sabuk Alpide Selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor
yang terkenal dan sangat aktif. Lempeng Pasific yang apabila bertemu dapat
menghasilkan tumpukan energi yang berupa gempa tektonik. Indonesia juga berada
pada Pasific Ring of Fire yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia
yang setiap saat dapat meletus dan mengakibatkan bencana. Selain itu tingkat
kepadatan penduduk dan keragaman multi etnis di sebagian pulau juga dapat
menyebabkan kerawanan bencana sosial. Di Indonesia banyak terjadi bencana bukan
karena alam tapi karena perbedaan nilai yang dianut penduduk di beberapa daerah.

1
Sebagai contoh kerusuhan etnis yang pernah terjadi antara lain di Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah dan Lampung.
B. Tujuan Penulisan
a. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan di masyarakaat maritime
dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana ( pencemaran lingkungan akibat
pembusukan mayat )
b. Mampu menyusun perencanaan asuhan keperawatan di masyarakaat maritime
dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana ( pencemaran lingkungan
akibat pembusukan mayat )
c. Mahasiswa mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan di masyarakaat
maritime dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana ( pencemaran
lingkungan akibat pembusukan mayat )
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan di masyarakaat
maritime dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana ( pencemaran
lingkungan akibat pembusukan mayat )

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk mengembangkan ilmu keperawatan khususnya keperawatan interna dalam


memberikan asuhan keperawatan di masyarakaat maritime dengan pengelolaan
jenazah pada korban bencana ( pencemaran lingkungan akibat pembusukan
mayat )
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan di
masyarakaat maritime dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana
( pencemaran lingkungan akibat pembusukan mayat )
3. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keperatawan, di masyarakaat
maritime dengan pengelolaan jenazah pada korban bencana ( pencemaran
lingkungan akibat pembusukan mayat )
4. Sebagai suatu referensi dan sumber pengetahuan bagi tenaga keperawatan untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan secara komprehensif, sehingga
beraktifitas pada kualitas kesehatan masayarakt.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Bencana

1. DEFINISI BENCANA

Definisi bencana menurut UN-ISDR tahun 2004 menyebutkan bahwa bencana


adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi,
ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang
bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri.

Menurut Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam
WHO – ICN (2009) bencana adalah sebuah peristiwa, bencana yang tiba-tiba serius
mengganggu fungsi dari suatu komunitas atau masyarakat dan menyebabkan manusia,
material, dan kerugian ekonomi atau lingkungan yang melebihi kemampuan
masyarakat untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber dayanya sendiri.
Meskipun sering disebabkan oleh alam, bencana dapat pula berasal dari manusia.

Adapun definisi bencana menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 24


tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yang mengatakan bahwa bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Dari ketiga definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa bencana adalah suatu
keadaan yang tiba-tiba mengancam kehidupan masyarakat karena faktor alam dan/atau
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa, kerusakan
lingkungan yang melebihi kemampuan masyarakat untuk mengatasinya sendiri.

2. MACAM BENCANA

bencana dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu bencana alam, bencana
non-alam dan bencana sosial. Di bawah ini akan diuraikan macam-macam bencana
yaitu sebagai berikut: (UU No. 24 tahun 2007)

3
a. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
b. Bencana non-Alam
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit. Bencana non-alam termasuk terorisme biologi dan biokimia, tumpahan
bahan kimia, radiasi nuklir, kebakaran, ledakan, kecelakaan transportasi, konflik
bersenjata, dan tindakan perang.
c. Bencana Sosial
Bencana karena peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas.

3. SIKLUS BENCANA DAN PENANGGULANGAN BENCANA

. Siklus bencana dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu fase pra bencana, fase bencana
dan fase pasca bencana.

a. Fase pra bencana adalah masa sebelum terjadi bencana.


b. Fase bencana adalah waktu/saat bencana terjadi.
c. Fase pasca bencana adalah tahapan setelah terjadi bencana.
Semua fase ini saling mempengaruhi dan berjalan terus sepanjang masa

Bencana yang terjadi dapat digambarkan seperti sebuah lingkaran atau kita
sebut sebagai suatu siklus, seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Gambar . Siklus b encana

4
4. DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN

Dengan berbagai macam bencana yang telah terjadi terpikirkah di benak kita,
bagaimana dampak bencana terhadap kesehatan kita? Mari kita ikuti uraian di bawah
ini.

Gambar di atas memperlihatkan bahwa pada saat terjadi bencana jumlah korban
menjadi banyak (massal), ada yang mengalami luka-luka, kecacatan bahkan kematian.
Korban bencana yang selamat sementara tinggal di pengungsian. Karena bencana
pelayanan kesehatan lumpuh, angka kesakitan dan kematian meningkat, balita dengan
gizi kurang bertambah. Bencana mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana
kesehatan, gedung rumah sakit dan puskesmas rusak, alat kesehatan dan stok obat
rusak atau hilang.

B. KONEP DASAR PENGELOLAAN JENAZAH

1. Pengertian Jenazah
Al – janaaiz bentuk jamak dari lafazh janaazah berasal dari fi’il janaaza yang
memiliki arti menutupi dan jinaazah menurut lughah yang fasih artinya keranda
( katil )untuk membawa mayat, kalau dibaca janaazah artinya mayat ( al –
Maliki1994,860 ).
Dalam kamus al munawwir jenazah berarti seorang yang telah meninggal dunia
dan diletakkan dalam usungan sariirul mayyiti ( usungan mayat )(Munawwir
1997,2014). Jenazah adalah jasad yang telah mati, dalam bahasa Indonesia kata ini
dinilai terhormat dibandingkan mayat ( Alhafidz,2013 : 512 ).

5
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukaakan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa jenazah adalah seseorang yang telah meninggal dunia yang
diletakkan di dalam tandu ( usungan ) ketika ia meninggal dunia.

2. Pengelolaan jenazah korban bencana


Menurut syariat islam, fardu kifayah dalam menyelenggarakan jenazah ada empat
amcam, yaitu :
a. Memandikan jenazah
Memandikan adalah salah satu cara yang wajib dilakukan terhadap mayat orang
yang beragama islam. Dalam keadaan normal mayat wajib dimandikan tetapi pada
korban bencana saat memandikan dan mengkafani, jenazah boleh tidak
dimandikan,akan tetapi, apabila memungkinkan sebaiknya diguyur sebelum
penguburan
b. Mengkafani jenazah
Mengkafani jenazah adalah membalut seluruh tubuhnya dengan kain dan
sebagainya walaupun hanya sehelai kain. Pakaian yang melekat pada mayat atau
kantong mayat, dapat menjadi kafan bagi jenazah yang bersangkutan walaupun
terkena najiz.
c. Mengshalatkan jenazah
Dalam menshalatkan jenazah terdapat beberapa perbedaan dengan shalat – shalat
pada umumnya karena ada rukun yang sama adapula yang berbeda dengan rukun
salat pada umumnya.pada korban bencana dalam menshalatkan mayat, jenazah
boleh dishalatkan sesudah dikuburkan walaupun dari jarak jauh melalui shalat
ghaib dan boleh juga dishalati menurut pendapat yang kuat.
d. Menguburkan jenazah
Kewajiban yang keempat terhadap jenazah ialah menguburkanya. Hokum
menguburkan jenazah adalah fardhu kipayah atas orang yang masih hidup.
Dalam menguburkan jenazah pada keadaan darurat seperti korban tsunami , mayat
korban wajib segera dikuburkan.jenazah dikuburkan secara massal dalam jumlah
yang tak terbatas.
3. Penyakit – penyakit akibat jenazah membusuk saat bencana
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menyebut bahwa jenazah korban
bencana alam hanya menimbulkan beberapa risiko kesehatan seperti infeksi saluran
cerna,Tuberkulosis, dan penyaki akibat virus yang ditularkan melalui darah.

6
CERITA KASUS

Telah terjadi gempa dan tsunamidi Palu - Donggala, Badan Nasional Penanggulangan

Bencana ( BNPB ) telah mencatat sebanyak 844 korban tewas ,dan telah dievakuasi terhadap

korban gempa dan tsunami dimasyarakat Palu – Donggala. Namun fasilitas ruangan untuk

mengumpulkan jenazah dalam ruangan steril di rumah sakit kurang. Banyak jenazah korban

yang terpaksa disimpan dihalaman secara berjejer. Hal itu membuat warga/ masyarakat korban

yang selamat terpaksa harus hidup berdampingan bersama dengan jenazah yang pelan – pelan

membusuk, pembusukan jenazah muncul dari kuman yang dicemarkannya melalui cairan

maupun gas yang bisa menimbulkan penyakit.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada masyarakat korban bencana yang

selamat didapatkan masyarakat yang selamat mengeluh tidak nyaman dengan adanya bau yang

busuk dan sangat menyengat dan banyak masyarakat mengaeluh mual muntah, nafsu makan

hilang dan merasa gatal ini disebabkan karena akibat kontaminasi pasokan air dengan

jenazah yang membusuk.sehingga masyarakat menjadi gelisah, menunjukkan gejala distress,

menangis, Nyeri / kram Abdomen dan BABnya lebih dari 5 kali selama 24 jam.

7
A. Analisa Data

No Analisa Data Etiologi Masalah


1. DS : Kurang pengendalian Gangguan rasa nyaman (
Dari hasil wawancara situasional/lingkungan D.0074 )
masyarakat yang selamat
mengatakan :
- Mengeluh tidak
nyaman
- Mengeluh mual
- Merasa gatal
DO :
Dari hasil observasi
masyarakat Nampak
gelisah,menunjukkan
gejala distress dan tampak
merintih / menangis
2 DS. Situasional ( terpapar Diare ( D.0020 )
- Dari hasil wawancara kontaminan )
Masyarakat dari
korban bencana
mengatakan/
mengalami Nyeri atau
kram bagian perut
DO :
Dari hasil observasi
didapatkan
- BABnya lebih dari 5
kali selama 24 jam
- Terdenganr suara
bising usus hiperaktif

B. Rumusan Masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN :

8
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Kurang pengendalian situasional/lingkungan
( D.0074 )
2. Diare berhubungan dengan Situasional ( terpapar kontaminan ) ( D.0020 )

9
C. Intervensi Keperawatan
No Data Diagnosa keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi
(kode)
DS : Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam maka Status Perawatan kenyamanan 1.08245
Dari hasil wawancara berhubungan dengan kenyamanan meningkat SLKI (L. 08064 ) dengan kriteria : Observasi
masyarakat yang selamat Kurang pengendalian - Indentifikasi gejala yang tidak
menyenangkan (mis.mual, nyeri, gatal,
mengatakan : situasional/lingkungan meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
sesak)
- Mengeluh tidak ( D.0074 ) meningkat menuru - Indentifikasi pemahaman tentang
kondisi, situasi dan perasaannya
nyaman n
- Indentifikasi masalah emisional dan
- Mengeluh mual Keluhan 1 2 3 4 5 spiritual
tidak Teraupetik
- Merasa gatal
- Berikan posisi yang nyaman
DO : nyaman - Berikan kompres hangat dan dingin
Gelisah 1 2 3 4 5 - Ciptakan lingkungan yang nyaman
Dari hasil observasi
Gatal 1 2 3 4 5 - Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
masyarakat Nampak terapi/pengobatan yang diinginkan
Mual 1 2 3 4 5 Edukasi
gelisah,menunjukkan
Merintih 1 2 3 4 5 - Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
gejala distress dan terapi/pengobatan
Menangi 1 2 3 4 5 - Ajarkan terapi relaksasi
tampak merintih /
s - Ajarkan latihan pernafasan
menangis - Ajarkan teknik distraksi dan imijinasi
terbimbing

2 DS. Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam maka Eliminasi Manajemen lingkungan komunitas
- Dari hasil ( 1.14515 )
dengan Situasional Fekal membaik SLKI (L. 04033 ) dengan kriteria :
Observasi
wawancara
(terpapar kontaminan ) Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat - Lakukanskrining risiko gangguan
Masyarakat dari kesehatan lingkungan
(D.0020 ) menurun meningkat

10
korban bencana kontrol - Indentifikasi factor risiko kesehatan
yang diketahui
mengatakan/ pengeluara 1 2 3 4 5
Teraupetik
mengalami Nyeri n feses - Libatkan partisipasi masyarakat dalam
meningkat Cukup sedang Cukup Menurun memelihara keamanan lingkungan
dan kram bagian
Edukasi
perut meningkat menurun - Promosikan kebijakan pemerintah untuk
Nyeri 1 2 3 4 5 mengurangi risiko penyakit
DO :
abdomen - Berikan pendidikan kesehatan untuk
Dari hasil observasi kelompok resiko
Kram 1 2 3 4 5 - Informasikan layanan kesehatan ke
didapatkan
abdomen individu, keluarga, kelompok berisiko
- BABnya lebih dari Memburuk Cukup sedang Cukup membaik dan masyarakat
memburu membaik Kolaborasi
5 kali selama 24
k - Kolaborasi dalam tim multidisplin untuk
jam Frekuensi menindentifikasi ancaman keamanan
1 3 4 5
untuk menghadapi risiko yang diketahui
- Terdenganr suara defekasi 2 - Kolaborasi dengan kelompok masyarakat
bising usus
Peristastik dalam menjalankan peraturan
hiperaktif
1 3 4 5 pemerintah.
usus
2

11
D. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Evaluasi Formatif Faktor Faktor Nama Tanda
keperawatan / Jam Komunitas Pendukung penghambat Tangan

1 Kode : ( D.0074 ) - Mengindentifikasi gejala yang Dihadiri S: Dari segi Dari segi cia
Diagnosis : tidak menyenangkan masyarakat Dari hasil wawancara masyarakat
fasilitas, antusias fasilitas,
(mis.mual, nyeri, gatal, sesak) peserta, antusias peserta,
Gangguan rasa nyaman yang selamat mengatakan : keaktifan keaktifan
- Mengindentifikasi
penyelenggara penyelenggara
berhubungan dengan pemahaman tentang kondisi, - Masih Mengeluh tidak
situasi dan perasaannya nyaman
Kurang pengendalian
- Mengindentifikasi masalah
situasional/lingkungan - Masih Mengeluh mual
emisional dan spiritual
- Memberikan posisi yang - Masih Merasa gatal
nyaman DO :
- Menciptakan lingkungan yang
- Nampak gelisah,
nyaman
- Mendiskusikan mengenai menunjukkan gejala distress
situasi dan pilihan dan tampak merintih /
terapi/pengobatan yang menangis
diinginkan
- Menjelaskan mengenai A:
kondisi dan pilihan - Masalah keperawatan belum
terapi/pengobatan teratasi
- Mengajarkan terapi relaksasi
P:
- Mengajarkan latihan
pernafasan - Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan teknik distraksi
dan imijinasi terbimbing

12
2 Kode : (D.0020 ) - Melakukan skrining risiko masyarakat DS. Kelengkapan Alkes yang cia
Diagnosa : gangguan kesehatan - Dari hasil wawancara Alkes, kurang ,
lingkungan masyarakat masyarakat
Diare berhubungan Masyarakat dari korban bersedia
- Mengindentifikasi factor
bencana mengatakan masih mengikuti
dengan Situasional risiko kesehatan yang diketahui semua yang
(terpapar kontaminan ) - Melibatkan partisipasi Nyeri dan kram bagian perut diselenggarakan
masyarakat dalam memelihara DO :
keamanan lingkungan
- BABnya lebih dari 4 kali
Edukasi
- Mempromosikan kebijakan selama 24 jam
pemerintah untuk mengurangi - Terdenganr suara bising usus
risiko penyakit hiperaktif
- Memberikan pendidikan A:
kesehatan untuk kelompok - Masalah diare belum teratasi
resiko P:
- Menginformasikan layanan - Intervensi dilanjutkan
kesehatan ke individu,
keluarga, kelompok berisiko
dan masyarakat
- Kolaborasi dalam tim
multidisplin untuk
menindentifikasi ancaman
keamanan untuk menghadapi
risiko yang diketahui
- Kolaborasi dengan kelompok
masyarakat dalam
menjalankan peraturan
pemerintah.

13
14
E. Evaluasi Keperawatan (narasi)
Tujuan dari program asuhan keperawatan yang diberikan yaitu meningkatkan
pengetahuan masyarakt tentang bencana dan pengelolaan jenazah pada korban bencana yang
diakibatkan pencemaran lingkungan karena adanya pembusukan mayat.
Untuk menimalkan biaya dalam pelaksanaan program dan implementasi yang
dilaksanakan, pemberi pelayanan kesehatan melibatkan berbagai sumber diantaranya
penggunaan aparat desa untuk keperluan fasilitas dzn berbagai penunjang kegiatan lainnya.
Setelah mengikuti implementasi yang diberikan, masyarakat jauh lebih mengenal factor
resiko penyebab bencana baik yang disebabkan oleh alam ataupun manusia serta bagaimana cara
menghadapinya.
Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat dan tingginya efektifitas tindakan
masyarakat, maka dengan demikian hasil tujuan program asuhan keperawatan pengelolaan
bencana tercapai.
Dengan adanya dampak positif meningkatnya pengetahuan serta skill masyarakat dalam
mengenai bencana maka diharapkan progress seperti ini akan selalu berkesinambungan baik
dilaksanakan oleh pemberi asuhan keperawatan ataupun phak pemerintah guna menyiapkan
masyarakat tangguh bencana.

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Definisi bencana menurut UN-ISDR tahun 2004 menyebutkan bahwa

bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat,

sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi

materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat

yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka

sendiri.

Dalam kamus al munawwir jenazah berarti seorang yang telah meninggal

dunia dan diletakkan dalam usungan sariirul mayyiti ( usungan mayat )(Munawwir

1997,2014). Jenazah adalah jasad yang telah mati, dalam bahasa Indonesia kata ini

dinilai terhormat dibandingkan mayat ( Alhafidz,2013 : 512 ).

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukaakan diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa jenazah adalah seseorang yang telah meninggal dunia yang

diletakkan di dalam tandu ( usungan ) ketika ia meninggal dunia.

B. SARAN

Perawat Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan kerja sama baik antar tim kesehatan maupun dengan masyarakat

sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan .

16
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana.

17

Anda mungkin juga menyukai