OLEH KELOMPOK II
NAMA NIM
AMRIYANI AMIR S0020P2073
ARMAN ARAS S0020P2077
ROHASNI S0020P2124
JAMI SAMPEROMPON S0020P2094
LUSIANAJENI S0020P2101
MARIANA S0020P2102
YUYUN SUHAENI S0020P2140
NANANG RAHMAWAN S0020P2111
SITTI NI'MA USWATUN NISA S0020P2131
TUTIYANTI S0020P2135
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan rahmatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Masyarakat Maritime Dengan Diare “ untuk memenuhi tugas keperawatan maritime dapat
terselesaikan
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya
penulis mengharapkan kritik dan saran dosen maupun pembaca demi kesempurnaan makalah
ini . Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
A. Pengkajian ....................................................................................................................... 13
B. Klasifikasi data ................................................................................................................ 35
C. Analisa data ..................................................................................................................... 36
D. Diagnosa ........................................................................................................................... 39
E. Intervensi ......................................................................................................................... 40
F. Implementasi ................................................................................................................... 43
ii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan
dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang,
dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan
kematian anak di dunia (oktaviani siregar et al,2015A).
Meskipun diketahui bahwa diare merupakan suatu respon tubuh terhadap
keadaan tidak normal, namun anggapan bahwa diare sebagai mekanisme
pertahanan tubuh untuk mengekskresikan mikroorganisme keluar tubuh, tidak
sepenuhnya benar. Terapi kausal tentunya diperlukan pada diare akibat
infeksi, dan rehidrasi oral maupun parenteral secara simultan dengan kausal
memberikan hasil yang baik terutama pada diare yang menimbulkan dehidrasi
(kekurangan volume cairan) sedang sampai berat (Umar Zein, 2014)
Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab
nomor satu kematian balita di seluruh dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta
balita meninggal dunia akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat
diturunkan dengan program rehidrasi atau terapi cairan namun angka
kesakitannya masih tetap tinggi (oktaviani siregar et al. 2015B) .
Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.
Menurut prevalensi yang didapat dari berbagai sumber, salah satunya dari
hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) pada tahun 2013,
penderita diare di Indonesia berasal dari semua umur, namun prevalensi
tertinggi penyakit diare diderita oleh balita, terutama pada usia <1 th (7%)
dan 1-4 tahun (6,7). Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia
dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan
kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB Diare yang tersebar di 11
provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang dan
kematian 30 orang (CFR 2,47%) (profil kesehatan Indonesia 2015).
1
Angka kesakitan diare menggambarkan jumlah penderita kasus diare
disuatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah penduduk di wilayah
dan pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2015 ditemukan 7.616 kasus
diare diantara 194.815 jiwa penduduk Kota Pasuruan (DINKES kota
pasuruan 2015) berdasarkan penelitian epidemologis di indonesia dan negara
berkembang lainnya, diketahui bahwa sebagian besar penderita diare biasanya
masih dalam keadaan dehidrasi ringan atau belum dehidrasi. Hanya sebagian
kecil dengan dehidrasi lebih berat badan dan memerlukan perawatan di sarana
kesehatan. Perkiraan secara kasar menunjukkan dari 1000 kasus diare yang
ada di masyarakat, 900 dalam keadaan dehidrasi ringan, 90 dalam keadaan
dehidrasi sedang, dan 10 dalam keadaan dehidrasi berat. (Muhammad jufri et
al,2012).
Penyebab tersering diare pada anak adalah disebabkan oleh rotavirus.
Virus ini menyebabkan 40-60% dari kasus diare pada bayi dan anak
(Simatupang, 2004). Setelah terpapar dengan agen tertentu, virus akan masuk
ke dalam tubuh bersama dengan makanan dan minuman. Virus menginfeksi
dan merusak sel epitel di usus halus. Sel-sel epitel yang rusak akan digantikan
oleh sel enterosit baru yang berbentuk kuboid atau sel epitel gepeng yang
belum matang sehingga fungsi sel-sel ini masih belum bagus. Hal ini
menyebabkan cairan dan makanan tidak terserap dengan baik dan
meningkatkan tekanan osmotik usus. Hal ini menyebabkan banyak cairan
ditarik ke dalam lumen usus dan akan menyebabkan terjadinya
hiperperistaltik usus. Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan
didorong keluar melalui anus dan terjadilah diare (Kliegman, 2011). Akibat
fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah
renjatan hipovolemik, gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang
berat berupa tanda-tanda denyut nadi yang cepat ( > 120 x / menit), tekanan
darah menurun sampai tidak terukur pasien mulai gelisah, muka pucat, akral
dingin, soanosis (Titik lestari 2016).
Manajemen diare salah satunya adalah dengan mengamati turgor kulit
secara berkala untuk mengetahui tingkat dehidrasi (NIC, 2016).
2
Aspek yang paling penting adalah menjaga keseimbangan cairan dan
elektolit, ini dilakukan dengan cara rehidrasi oral, yang harus dilakukan pada
semua pasien, kecuali jika tidak dapat minum atau diare hebat yang
membahayakan jiwa yang memerlukan hidrasi intravena. Status hidrasi harus
dipantau dengan baik dengan memerhatikan tanda-tanda vital, pernafasan
dan urin, serta penyesuaian infus jika diperlukan. Jumlah cairan yang hendak
diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar ( Lukman Zulkifli Amin,
2015)
B. Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan masyarakat maritime dengan
diare
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep diare
1. Pengertian diare
Diare buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam (Nurarif &
Kusuma, 2015).
Diare adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran
pencernaan , dipengaruhi oleh fungsi kolon dan dapat diidentifikasikan
dari perubahan jumlah, konsistensi, frekuensi, dan warna dari tinja
(Ridha, 2014).
Diare adalah gangguan buang air besar/BAB ditandai dengan BAB
lebih dari3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan
darah dan atau lender (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
2. Klasifikasi diare
Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut, Diare persisten atau Diare kronik.
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara
Diare persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari
14 hari ( muhammad jufri et al,2012).
a. Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
b. Diare kronik adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan
etiologi non-infeksi.
c. Diare persisten adalah yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan
etiologi infeksi.
3. Etiologi diare
a. Faktor infeksi
infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi:
4
1) Golongan bakteri
2) Aeromonas
3) Bacillus cereus
4) Campylobacter
5) Clostridium perfringens
6) Clostridium defficile
7) Escherichia coli
8) Plesiomonas shigeloides
9) Salmonella
10) Shigella
11) Staphylococcus aureus
12) Vibrio cholera
13) Vibrio parahaemolyticus
14) Yersinia enterocolitica
b. Faktor malapsorsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada
bayi dan anak. Disamping itu dapat terjadi malabsorbsi lemak dan
protein
c. Faktor makanan
Diare dapat terjadi kaena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu
d. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikoligis (rasa takut dan
cemas),jarang terjadi tapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.
4. Patofisiologi
mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalm rongga usus meninggi,
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit dalam rongga usus, isi rongga
5
usus yang berlebihan ini akan merangsang usus, isi rongga usus yang
berlebih ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu ( misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga
usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkanbakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya
mikroorganisme hidup kedalam usus setelah berhasil melewati rintangan
asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian
mengeluarkan toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan n
6
5. Manifestasi klinis
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), manifestasi klinis dari diare adalah :
a. Diare akut
1) Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset.
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam
perut, rasa tidak enak, nyeri perut.
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada
perut.
4) Demam.
b. Diare kronik
1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2) Penurunan berat badan dan nafsu makan
3) Demam indikasi terjadi infeksi
4) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi kakikardia, denyut lemah
6. Komplikasi
a. Dehidrasi ringan Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik,isotonik
atau hipertonik).
b. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
c. Mal nutrisi energi ,protein, karena selain diare dan muntah, penderita
juga mengalami kelaparan.
d. Renjatan atau syok hipovolemik.
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
a. Pemeriksaan tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis
2) PH dan kadar gula dalam ginjal
3) Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa
c. Pemeriksaan kadar Ureum dan kreatinin untuk mengetahun faal ginjal
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium, dan Posfat.
7
B. Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik, ,mental, sosial, maupun
spiritual dapat ditentukan .
a. Identitas klien
No.RM : Usia :
Nama : Pendidikan :
Umur : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
8
f. Imunisasi
g. Lingkungan dan komunikasi
h. Pola fungsional kesehatan
1) Pola nutrisi dan metabolik
Makan menurun karena adanya mual dan muntah yang
disebabkan lambung yang meradang
2) Pola eliminasi
Pada BAB juga mengalami gangguan karena terjadi
peningkatan frekuensi, dimana konsistensi lunak sampai cair,
volume tinja dapat sedikit atau banyak.Dan pada buang air kecil
mengalami penurunan frekuensi dari biasanya.
3) Pola aktivitas
Aktifitas klien menurun ,murung,diam,kadang tampak lemah
4) Personal hygiene: mengalami gangguan karena sering BAB
i. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum klien : klien lemah, panas, muntah dan diare,
composmentis
2) Tanda-tanda vital
Suhu, respirasi, nadi, TD, BB.
3) Kepala : bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada
benjolan, kulit kepala bersih
4) Mata : simetris, tidak ada kotoran, konjungtiva merah muda, sklera
putih, mata cowong,
5) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatiis, lidah bersih
6) Hidung : simetris tidak ada sekret, tidak ada polip,
7) Telinga : simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak
ada serumen
8) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfhe, tidak ada
bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
9) Dada :
a) Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding
9
dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan.
b) Palpasi : tidak ada benjolan
c) Auskultasi : irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada
suara nafas tambahan
10) Perut :
a) Inspeksi : simetris
b) Auskultasi : peristaltic meningkat 40x/mnt
c) Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 menit
Perkusi : Himpertimpan,perut kembung
11) Muskuloskeletal :
a) Palpasi : tidak adanya kelainan tulang dan sendi, kekuatan otot
5
b) Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri dan kelainan tulang.
j. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
k. Data penunjang
Do dan ds
2. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan
3. Diagnosa keperawatan
10
4. intervensi
6. Evaluasi
Memuat kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan
11
STUDI KASUS
Klien datang dari IGD tanggal 12 mei 2019 diantar oleh keluarganya dengan
keluahan BAB cair (mencret) ± 5 x/hari,batuk ± 1 minggu,demam ± 5 hari,makan
dan minum sulit. Pemeriksaan tanda – tanda vital di IGD pada tanggal 12 Mei
2019 didapatkan hasil tekanan darah : 90/ 70 mmHg, pernapasan: 26 x/menit,
nadi: 98 x/menit, suhu: 38,4oC. Setelah dilakukan penanganan di IGD klien
segera dipindah ke ruang anak untuk dilakukan perawatan, sebelumnya klien telah
dirawat di RS dengan riwayat epilepsi sejak 2 bulan yang lalu
12
BAB III
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama Saat MRS : BAB ±5 x/hari
13
2. Keluhan Utama saat pengkajian : BAB ±5 x/hari
Riwayat Keluhan Utama : BAB ±5 x/hari konsistensi cair dan
berlendir,tidak berampas tidak berdarah dan berbau khas,batuk(+),demam
sudah turun
Riwayat Kesehatan sekarang : keluahan BAB cair (mencret) ± 5
x/hari,batuk ± 1 minggu,demam ± 5 hari,makan dan minum sulit.
3. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita:
Gangguan Jantung Hipertensi
Tuberkulosis Batuk Lama
Asma/Brokhitis/Pneumonia/Emfisema Stroke/Paralisis
Kejang Demam
Fraktur/Dislokasi/Artritis
Diabetes Melitus Gangguan
Tyroid
Penyakit Autoimun
Hernia(Operasi/Tdk Operasi)
Hepatitis A/B/C/D/E
Diare/Thypoid/DBD
Gangguan Ginjal/Prostat/Kandung Kemih Dialisis
Penyakit Menular Seksual Riwayat
Kecelakaan
Lain-Lain: ___________
Pernah Dirawat Di Rumah Sakit / Puskesmas: Rumah sakit benyamin
guluh kolaka Lamanya: 2 bulan
Dengan Diagnosis Penyakit: epilepsi
4. Kebiasaan
Merokok Obat-obatan
Alkohol Ketergantungan
Obat/Alkohol
Tidak Ada Ketergantungan
5. Riwayat Alergi
14
Obat ____________ Hewan ___________
Makanan _________ Lainnya __________
6. Riwayat Kehamilan: G P A
7. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram 3 Generasi)
C. Keadaaan Umum dan Pengukuran TTV
1. Keadaan Umum : Composmentis
2. TD : 90/ 70 mmHg
3. N : 26 x/menit
4. P : 98 x/menit
5. S : 38,4 ˚C
D. Pengkajian
1. PEMERIKSAAN FISIK
1. Penglihatan :
a. Inspeksi
1) Ketajaman visual : 6/6
2) Kelopak mata : normal
3) Sclera :normal
4) Konjungtiva :tidak anemis
PERUBAHAN SENSORI
2. Pendengaran :
1) Kebiasaan perawatan/membersihkan telinga : tidak ada serumen
15
2) Kemampuan pendengaran : normal
Inspeksi dan palpasi :
1) Tanda-tanda infeksi : tidak terdapat
2) Otalgia :tidak terdapat
3) Tinnitus : tidak terdapat
4) Vertigo :tidak terdapat
5) Memakai alat bantu : tidak terdapat
3. Penciuman :
1) Fungsi penciuman : normal
2) Gangguan yang sering dialami : tidak terdapat
Inspeksi dan palpasi :
1) Polip : tidak terdapat
2) Pendarahan : tidak terdapat
3) Peradangan : tidak terdapat
4) Sinus : tidak terdapat
4. Pengecapan
1) Keadaan lidah : normal
2) Fungsi mengecap : normal
3) Warna Lidah : normal
4) Lesi : tidak terdapat
5) Nodul lidah : tidak terdapat
5. Taktil (peraba)
1) Kemerahan : tidak teraba
2) Bengkak : tidak teraba
3) Sensasi : normal
4) Nyeri :normal
Pain Assessment :
P : _____________________________________________________
16
Q :Terbakar/Tertusuk – tusuk/Pedas/Perasaan geli/Tajam/Menjalar atau bergerak
R : _____________________________________________________
S :0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (___________________)
T : ______________________________________________________
Hal yang membuat nyeri lebih buruk: ______________________________
Hal yang membuat nyeri lebih baik: _______________________________
Catatan:
1. Inspeksi
a. Bentuk dada : normal
b. Frekuensi pernapasan : 26 x/mnt (Normal/takipnea/bradipnea)
c. Irama : teratur
d. Pengembangan dada : normal
e. Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
f. Retraksi : tidak mengunakan otot bantu pernapasan
g. Modulasi O2 : …lpm via…
h. Batuk : tidak terdapat Sputum, warna : normal
2. Palpasi
RESPIRASI
17
Catatan : bunyi nafas ronchi karena batuk
1. Inspeksi
a. Ictus cordis : teraba
b. Distensi Vena jugularis : teraba
c. Arteri karotis :teraba
d. Capillary refill time (CRT) : terlihat
e. edema Tungkai : tidak terdapat
f. Sianosis : tidak terdapat
g. Clubbing Finger : terlihat
h. Saturasi Oksigenasi : tidak terdapat
2. Palpasi
KARDIOVASKULAR
Catatan :
18
1. Inspeksi
a. Kebiasaan perawatan gigi : tidak ada karang gigi
b. Kebersihan gigi : besih
c. Pemakaian gigi palsu : tidak terdapat
d. Pendarahan/Lesi : tidak terdapat
e. Produksi saliva : tidak terdapat
f. Posisi ovula : normal
g. Masalah menelan : normal
h. Fungsi mengunyah : normal
i. Terpasang NGT : tidak terdapat
j. Perubahan tonsil : tidak terdapat
k. Kesimetrisan abdomen : normal
l. Keadaan Kulit Abdomen : tidak elastis
GASTROINTESTINAL
19
1. Inspeksi
a. Pembesaran ginjal : tidak terdapat
b. Distensi kandung kemih : tidak terdapat
c. Asites : tidak terdapat
d. Penggunaan alat bantu BAK : tidak terdapat
2. Palpasi
PERKEMIHAN
Catatan :
20
1. Payudara
Inspeksi dan Palpasi
a. Kebiasaan memeriksa sendiri :
____________________________________
b. Keadaan putting susu :
____________________________________
c. Perubahan bentuk : ____________________________________
REPRODUKSI
d. Massa : ____________________________________
e. Nyeri :
____________________________________
2. Genitalia
Inspeksi :
a. Keadaan organ kelamin luar : ____________________________________
b. Laki-laki :
1) Sircum : ____________________________________
2) Scrotum : ____________________________________
Catatan :
1. Inspeksi
a. Pembesaran Nodus limfe : tidak terdapat
IMUN & HEMATOLOGI
Catatan :
2. Status mental
I
a. Atensi : baik
b. Orientasi (orang, tempat, waktu) :baik
21
c. Daya ingat :baik
d. Perhatian : teralih
e. Fungsi bahasa : terbata-bata
f. Respon emosional : menangis
3. Sistem Motorik
a. Keseimbangan : baik
b. Sikap tubuh (berdiri, duduk, berbaring, bergerak, berjalan) : berbaring
c. Gerakan abnormal (tremor, kejang) : tidak terdapat
d. Koordinasi gerak : normal
4. Tes fungsi sensorik
a. Sensasi (nyeri, suhu, tekan) : normal
b. Fibrasi : tidak terdapat
c. Rasa interoseptif : tidak terdapat
5. Refleks Patologis
a. Babinsky : tidak terdapat
6. Refleks fisiologis :
a. Biseps : normal
b. Triseps : normal
c. Patella : normal
d. Archiles : normal
22
h. Nervus VIII : nervus vestibulocochlearis ( mampu mendengar perintah)
i. Nervus IX : nervus glosofaringus ( tidak tersedak saat minum)
j. Nervus X : nervus fagus ( bisa bicara jelas)
k. Nervus XI : nervus aksesorius ( klien mampu mengangkat bahu)
l. Nervus XII : nervus hipoglosus ( mampu menjulur lidah)
Catatan :
1. Inspeksi
a. Deformitas : _____________________________________________
b. Postur : _____________________________________________
c. ROM : _____________________________________________
MUSKULOSKLETAL
23
DERAJAT KEKUATAN OTOT
Skala Presentase Kekuatan Karakteristik
0 0 Paralisis sempurna
1 Normal
10 (%) Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di
f. Balutan : _____________________________________________
g. Ulkus/Luka : _____________________________________________
h. Kelainan Rambut (Alopesia) : _________________________________
i. Kelainan Kuku : ___________________________________________
2. Palpasi
a. Suhu : _____________________________________________
b. Turgor : _____________________________________________
c. Nyeri tekan : _____________________________________________
24
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
Catatan :
25
NILA
ASPEK NILAI
N I
KOGNIT MAKSIM KRITERIA
O KLIE
IF AL
N
Kondisi 2. Konfus
mental 1. Stupor 3. Apatis 4. Sadar
i
3. Jalan
n
NORTON SCALE
Mobilita 1. Tidak
2. Sangat 3. Agakte 4. Bebas
s mampu
terbatas rbatas bergerak
bergerak
3. Kadan
g-
Inkontin 1. Inkontinen 2. Selalu
kadang
ensia urin dan inkontinen 4. Inkontinen
inkonti
alvi urin
nen
urin
Ket :
< 12 : Resiko tinggi decubitus, 12-15 Resiko sedang Skor :
decubitus, 16-20 : Resiko rendah
Mengendalikan 0. Perlu 1. Kadang perlu
2. Mandiri
BARTEL INDEX (Functional
27
membersihkan, pada setiap kegiatan
menyiram kegiatan
jamban
1. Perlu dibantu
0. Tidak
Makan memotong 2. Mandiri
mampu
makanan
Berubah posisi 3. Ma
0. Tidak 1. Dibantu lebih 2. Dibantu 1
dari berbaring ke ndir
mampu dari 2 orang atau 2 orang
duduk i
3. Ma
Berpindah/berjal 0. Tidak 1. Dengan kursi 2. Dibantu 1
ndir
an mampu roda orang
i
1. Sebagian
Memakai baju 0. Tergantung 2. Mandiri
dibantu
Naik turun 0. Tidak 1. Sebagian
2. Mandiri
tangga mampu dibantu
Mandi 1. Tergantung 2. Mandiri
Total Skor
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantunganringan, 9-11 : ketergantungansedang,
5-8 : ketergantunganberat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3
Tidak = 0 Ya = 25
bulan terakhir
FALL RISK
Diagnosis medis
Tidak = 0 Ya = 15
skunder> 1
Menggunakan Tidak = 0 Ya = 25
28
infus
Cara
berjalan/berpinda Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 30
h
Orientasi tidak
Status mental Orientasi sesuai = 0
sesuai = 15
Total Skor
Keterangan :
29
3) Porsi makan : 1/4 porsi dari makanan yang disajikan di rumah
sakit
4) Nafsu makan : kurang nafsu makan
5) Makanan yang disukai : susu
6) Makanan Pantangan : tidak ada
7) Banyaknya minum dalam sehari : 1 l
8) Jenis minuman yang disukai dan yang tidak disukai : susu
9) Berat badan : 15,4 kg
10) Tinggi Badan : 74 cm
2. Eliminasi
a. Buang Air Besar (B.A.B)
1)Kebiasaan : normal
Frekuensi dalam sehari : tidak terhitung Warna : normal , Bau :
amoniac
Jumlah/hari :
2)Perubahan selama sakit : Klien memiliki masalah pada buang air
besar/defekasi, buang air besar klien cair ± 5 x/hari cair , berwarna
kuning dan berbau khas
b. Buang Air Kecil (B.A.K)
1) Kebiasaan : normal
Frekuensi dalam sehari : 4-6 x , Warna : normal , Konsistensi :
...........
Jumlah 700-800 ml
3. Olah raga dan Aktivitas
a. Kegiatan olah raga yang disukai : .................
b. Apakah olah raga dilaksanakan secara teratur : .................
4. Istirahat dan Tidur
a. Tidur malam jam : ................., bangun jam : .................
b. Tidur siang jam : ................., bangun jam : .................
c. Apakah mudah terbangun : .................
d. Apa yang dapat menolong untuk tidur nyaman : .................
30
5. Personal Hygiene (Kebersihan Perorangan)
a. Kebiasaan mandi/hari : ................., gosok gigi/hari : .................
b. Kebersihan rambut : .................
c. Mengganti Pakaian :.................. x/Hari
B. POLA INTERAKSI SOSIAL
a. Siapa orang yang penting/terdekat : .................
b. Organisasi sosial yang diikuti : .................
c. Jika mempunyai masalah, apakah dibicarakan dengan orang yang
dipercayai/terdekat : ...............
d. Bagaimana anda mengatasi suatu masalah dalam keluarga : .................
e. Bagaimana interaksi dalam keluarga : .................
C. KESEHATAN SOSIAL
a. Keadaan rumah dan lingkungan : .................
b. Status rumah : .................
c. Cukup / Tidak : .................
d. Bising / Tidak : .................
e. Banjir / Tidak : .................
D. KEGIATAN KEAGAMAAN
a. Ketaatan menjalankan ibadah : .................
b. Keterlibatan dalam organisasi keagamaan : .................
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaaan Radiologi
2. Pemeriksaan Laboratorium
31
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Basopil 0 0-1 %
Monosil 2 2-8 %
Hematokrit 38 41 %
Kesan/Interpretasi :
TERAPI
32
Paracetamol 7,5 cc
Valport 2 x 6 cc
33
CLINICAL PATHWAY
34
KLASIFIKASI DATA
Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam b. Nyeri/ kram abdomen
Feses lembek atau cair cFrekuensi peristaltik
meningkat Bising usus hiperaktif
35
ANALISA DATA
36
a. Bising usus
hiperaktif 32 x/menit
b. Diare
37
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Ketidakseimbangan cairan dan b.d kehilangan cairan aktif d.d turgor kulit
tidak elastis.
38
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Tujuan
NO Diagnosa Keperawatan Intervensi (NIC)
& Kriteria Hasil (NOC)
1. Diare b.d proses infeksi Batasan Setelah dilakukan tindakan Asuhan keperawatan selama Manajemen diare (460)
karakteristik : 3×24 jam, eliminasi klien normal dengan
a. Tentukan riwayat diare
kriteria hasil :
1. Ada dorongan untuk defekasi b. Berikan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering serta
Kontinen usus (500)
tingkatkan porsi secara bertahap
2. Bising usus hiperaktif a. Mengenali keinginan untuk defekasi
c. Anjurkan pasien untuk mencoba menghindari makanan yang
b. Mempertahankan kontrol pengeluaran feses
3. Defekasi feses cair >3 dalam 24 jam mengandung laktosa
c. Mengeluaran feses paling tidak 3 kali perhari
4. Kram d. Identifikasi faktor yang bisa menyebabkan diare (misalnya,
d. Merespon keinginan untuk BAB secara tepat waktu
medikasi, bakteri, dan pemberian makanan lewat selang)
5. Nyeri abdomen e. Minum cairan secara adekuat
e. Monitor tanda dan gejala diare
f. Mementau jumlah dan konsistensi feses
Ds: f. Amati turgor kulit secara berkala
Eliminasi usus (501)
g. Monitor kulit perineum terhadap adanya iritasi dan ulserasi
1. Ibu klien mengatakan bab ± 5 x/hari a. Pola eliminasi tidak terganggu
h. Ukur diare/output pencernaan
2. ibuklien mengatakanbab cair dan b. Warna feses normal
i. Timbang pasien secara berkala
berlendir c. Feses lembut dan berbentuk
j. Beritahu dokter jika terjadi peningkatan frekuensi atau suara
d. Kemudahan BAB
3. Ibu klien mengatakan klien merasa perut
e. Suara bising usus tidak terganggu
lemas k. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala diare
39
4. Ibu klien mengatakan anaknya sering menetap Tindakan kolaborasi
memegangi perutnya l. Kolaborasi dalam pemberian obat antidiare secara
tepat,misalnya: zynk,oralit
Do:
Manajemen pengobatan (2380)
1. Klien tampak lesu dan lemah
2. Klien tampak meringis a. Identifikasi jenis dan jumlah obat bebas yang digunakan
3. Bab klien tambak cair dan berlendir b. Berikan informasi penggunan obat bebas dan bagaimana obat-
4. Bab ± 5 x/hari 5. Bising usu 32 obat itu juga mempengaruhi konsidi klien saat ini
x/menit c. Kaji ulang strategi bersama pasien dalam mengelola obat
obatan
Edukasi
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Setelah di lakukan tindakan Asuhan keperawatan selama Monitor cairan ( 1430)
Batasan karakteristik: 3x24 jam, kebutuhan cairan klien terpenuhi dengan
a. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
kriteria hasil :
1. Kehilangan cairan aktif b. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output
Keseimbangan cairan (601)
2. Muntah c. Monitor status hidrasi ( misalnya, membrane mukosa lembab,
a. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
denyut nadi adekuat) Monitor tanda – tanda vital pasien
Ds: b. Berat badan stabil
d. Berikan terapi iv yang di tentukan
c. Turgor kulit
1. Ibu klien mengatakan lesu dan lemah e. Monitor status gizi
d. Kelembaban membran mukosa kulit
2. Ibu klien mengatakan anak mukosa f. Dukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam
e. Serum elektrolit
40
bibir kering f. Hematokrit pemberian makan dengan baik Tindakan
g. Kehausan
3. Ibu klien mengatakan anak sering kolaborasi
h. Kram otot
haus
i. Pusing a. Berikan cairan, dengan tepat
Do: j. Distensi vena jugularis
Pencegahan syok (4260)
k. Hidrasi
1. Turgor kulit menurun
l. Turgor kulit a. Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok (
2. Mukosa bibir kering m. Membran mukosa kulit misal tekanan darah normal, tekanan nadi melemah,
n. Intake cairan perlambatan pengisian kapiler, pucat, mual dan muntah,
3. Diare
o. Output urin peningkatan rasa haus, dan kelemahan).
p. Haus b. Monitor status sirkulasi (misal TD, warna kulit,temperatur
q. Warna urin keruh kulit, dan pengisian kapiler)
r. Kehilangan berat badan c. Catat warna dan frekuensi BAB dan muntah
s. Otot tegang
t. Diare
u. Peningkatan suhu tubuh
3. Resiko defisit nutrisi d.d penuran berat Setelah di lakukan tindakan Asuhan keperawatan selama Monitor Nutrisi (160)
badan tiba-tiba 3x24 jam,asupan makanan kembali normal dengan
a. Timbang berat badan klien
kriteria hasil:
Batasan karakteristik: b. Identifikasikan perubahan berat badan teratur
Status Nutrisi : Asupan Makanan & Cairan (008)
c. Monitor turgor kulit dan mobilitas
1. Berat badan turun minimal 10% di a. Asupan makanan secara oral tidak terganggu
d. Monitor adanya mual dan muntah
bawah rentang ideal b. Asupan cairan secara oral terpenuhi
e. Monitor diet dan asupan kalori
2. Bisisng usus hiperaktif c. Asupan cauran secara intravena terpenuhi
f. Indentifikasi perubahan nafsu makan dan akivitas akhir-akhir
41
3. Diare d. Asupan secara parenteral terpenuhi ini Tindakan kolaborasi Kolaborasi dalam pemberian obat
penambah nafsu makan: vitamin
Ds:
Do:
2. Diare
42
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Implementasi Evaluasi
Diagnosa Keperawatan
Hari/tanggal: _________
Jam Tanggal : 14/1/2021
Jam : 17 :00
1 1. Menentukan riwayat diare S: Ibu klien mengatakan buang air besar ± 5 x/hari - Ibu
2. .Menimbang berat badan klien klien mengatakan bab berlendir dan cair
3. Memonitor tanda dan gejala diare ( konsistensi BAB, dan
O: - Klien tampak lemah - Bising usus hiperaktif 32 x/menit
Frekuensi BAB)
- Bb:15,4 - Td:90/60 - N:82 x/menit - Rr:22 x/menit - T: 37,4
4. Mengukur memonitor warna kulit dan kelembapan
5. Memonitor warna kulit dan kelembapan A: Masalah belum teratasi
6. Melakukan pemerikasaan bising
P: Lanjutkan intervensi
7. Memonitor tanda-tanda vital h. Memberikan makanan
dalam porsi kecil - Amati turgor kulit secara berkala
8. Mengajari keluarga klien cara penggunaan obat anti diare
- Timbang berat badan setiap hari
secara tepat (oralit)
- Monitor tanda dan gejala diare (konsistensi BAB,
frekuensi BAB)
43
1 x 20 mg Oralit
44
akhir-akhir ini O: - Klien tampak mengalami penurunan berat badan -
6. Memberikan therapy obat Curcuma syr Bb:15,4 A:Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
45
DAFTAR PUSTAKA
Kliegman & Alvin, Nelson, ed. Ilmu. Kesehatan Anak Vol.2 ... (2011). Hubungan
Lukman Zulkifl i Amin, Tatalaksana Diare Akut, IDI, CDK-230/ vol. 42 no. 7, th.
2015,
Mohammad jufri et al. 2012 buku ajar gastroenterologi – hepatologi jilid 1.badan
penerbit IDAI.
MediAction.
Oktaviani siregar, et al, dilihat pada 12 desember 2016 pada jam 11: 00
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44596/5/Chapter%20I.pd f
Ridha N. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Umar zein 2014, Diare Akut Infeksius Pada Dewasa .Unievrsitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3388/1/penydalam-
umar4.pdf
46