DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tentang penyakit diare. Makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk kewajiban
dalam mengejar ilmu pengetahuan, serta sebagai upaya untuk memahami,
menginformasikan, dan membagikan pengetahuan tentang penyakit yang umum
terjadi di seluruh dunia.
Penyakit diare adalah salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan
oleh semua kalangan. Oleh karena itu, penulis berharap makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, gejala, pengobatan,
dan pencegahan diare kepada pembaca. Semoga makalah ini juga dapat menjadi
referensi yang bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen dan guru yang
telah memberikan bimbingan dan arahan. Juga kepada keluarga dan teman-teman
yang memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan tugas ini. Kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang berguna
bagi pembaca. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat menjadi kontribusi
kecil dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan
kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………
BAB II PEMBAHASAN................................................................. 5
A. Pengertian Diare........................................................................... 5
B. Macam-Macam diare.................................................................... 5
C. Penyebab Penyakit Diare.............................................................. 6
D. Gejala Penyakit Diare................................................................... 6
E. Pengobatan Diare Pengobatan Berdasarkan dehidrasi................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan buang air besar dengan jumlah yang lebih banyak dari
biasanya, dengan tinja berbentuk cair dan setengah cair serta setengah padat
(Irwan, 2017).
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Faktor Lingkungan Dan PerilakuDengan
Keadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan
Banyumas Kabupaten Pringsewu pada Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui distribusi frekuensi Kejadian Diare di Wilayah Kerja
Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu pada
Tahun 2022
b) Mengetahui distribusi frekuensi sarana air bersih di Wilayah Kerja
Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu pada
Tahun 2022
c) Mengetahui distribusi frekuensi sarana pembuangan sampah di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
pada Tahun 2022
d) Mengetahui distribusi frekuensi sarana pembuangan tinja di Wilayah Kerja
Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu pada
Tahun 2022
e) Mengetahui distribusi frekuensi sarana pembuangan limbah cair di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
Pada Tahun 2022
f) Distribusi frekuensi kebersihan rumah di Wilayah Kerja Puskesmas
Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu pada Tahun 2022
g) Distribusi frekuensi kebiasaan cuci tangan pakai di wilayah kerja Puskesmas
Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2022
h) Mengetahui distribusi frekuensi kebiasaan minum air di wilayah kerja
Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun
2022
i) Mengetahui Distribusi frekuensi perilaku buang air besar di wilayah kerja
Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun
2022
j) Mengetahui hubungan sarana air bersih dengan kejadian diare di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
Tahun 2022
k) Mengetahui hubungan sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten
Pringsewu Tahun 2022
l) Mengetahui hubungan sarana pembuangan tinja dengan kejadian diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten
Pringsewu Tahun 2022
m) Mengetahui hubungan sarana pembuangan limbah cair dengan kejadian
Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas
Kabupaten Pringsewu Tahun 2022
n) Mengetahui hubungan kebersihan Rumah dengan kejadian Diare di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
Tahun 2022
o) Mengetahui hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian Diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten
Pringsewu Tahun 2022
p) Mengetahui hubungan perilaku minum air dengan kejadian diare di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun 2022
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan
ilmu yang di dapat sewaktu kuliah khususnya mengenai penyakit diare
2. Bagi Puskesmas
Menambah pengetahuan tentang hubungan faktor lingkungan dan
perilakudengan kejadian diare sehingga dapat meningkatkan penyuluhan dan
pembinaan terhadap masyarakat luas agar semakin meningkatkan kebersihan
diri.
3. Bagi Institusi
Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan tentang hubungan faktor
lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit diare.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diare
Menurut WHO (2018), dikatakan diare bila keluarnya tinja yang lunak atau
cair dengan frekuensi tiga kali atau lebih sehari semalam dengan atau tanpa
darah atau lendir dalam tinja diare adalah buang air besar lembek atau cair
bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih dari tiga kali atau lebih
dalam sehari. Jenis diare dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Disentri yaitu diare yang disertai darah dalam tinja.
2. Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus
menerus.
3. Diare dengan masalah lain yaitu diare yang disertai penyakit lain, seperti:
demam dan gangguan gizi.
Berdasarkan waktunya, diare dibagi menjadi dua yaitu dare akut dan diare
kronis. Diare yang berlangsung kurang dari 14 hari disebut diare akut,
sedangkan diare yang lebih dari 14 hari disebut diare kronis (Widjaja, 2018).
B. Macam-Macam Diare
Diare akut berarti diare yang berlangsung selama kurang dari dua minggu.
Sementara diare kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih dari dua
minggu. Adapun ada Beberapa kondisi yang dapat Penyebab diare akut dan
kronis adalah:
1. penyebab diare akut karena adanya infeksi virus atau bakteri di saluran cerna.
Infeksi virus atau bakteri tersebut bisa terjadi karena adanya kontaminasi
pada makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh penderita diare contonya,
pilek, flu dan radang tenggorkan.
2. penyebab diare kronis karena infeksi bakteri yang berkepanjangan dan
gangguan saluran yang dicerna contohnya, asma, sering migrain, nyeri
punggung, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, kanker.
Adapun cara mencegahnya adalah selalu menjaga kebersihan diri dan
makanan, misalnya dengan mencuci buah dan sayur sebelum dimakan,
tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak
sampai matang, dan rajin mencuci tangan.
C. Penyebab Penyakit Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang
menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa faktor
penyebab diare yaitu faktor infeksi disebabkan oleh bakteri Escherichia coli,
Vibrio cholerae (kolera) dan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan. Faktor
makanan, makanan yang tercemar, basi, beracun dan kurang matang. Faktor
psikologis dapat menyebabkan diare karena rasa takut pada anak, cemas dan
tegang dapat mengakibatkan diare kronis pada anak (Widjaja, 2018).
Berdasarkan metaanalisis di seluruh dunia, setiap anak minimal mengalami
diare satu kali setiap tahun. Dari setiap lima pasien anak yang datang karena
diare, satu di antaranya akibat rotavirus. Kemudian, dari 60 anak yang dirawat di
rumah sakit akibat diare satu di antaranya juga karena rotav irus.
Rotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan diare terutama pada
bayi, penularannya melalui faces (tinja) yang mengering dan disebarkan melalui
udara (Widoyono, 2018) Sebagian besar kasus diare di Indonesia pada bayi dan
anak disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Bakteri dan parasit juga dapat menyebabkan diare.Organisme-organisme ini
mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan
tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar dan akan menarik air dari
dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi
sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang
menyebabkan tinja berair pada diare (Depkes RI, 2019).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diare merupakan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan
cair, Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak.
Diare suatu penyakit menular yang sering terjadi,. Penyakit ini termasuk
penyakit yang masih menjadi masalah besar dalam global, karena jika tidak
teratasi maka akan berdampak pada status gizi serta dampak yang lebih buruk
adalah kematian akibat kekurangan cairan/dehidrasi yang berat.
B. SARAN
1. Peningkatan Kesadaran: Edukasi masyarakat tentang penyebab dan pencegahan
diare sangat penting. Program-program penyuluhan dan informasi yang mudah
diakses perlu disebarkan secara luas.
2. Promosi Higiene: Meningkatkan kepatuhan terhadap praktik-praktik higiene,
seperti mencuci tangan dengan benar dan memastikan kebersihan makanan dan
minuman, akan membantu mengurangi risiko diare.
3. Imunisasi: Pastikan bahwa vaksinasi, terutama untuk anak-anak, tersedia dan
diikuti sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Konsultasi Medis: Jika diare berlangsung lebih lama atau disertai gejala serius,
segera konsultasikan dengan dokter. Diare bisa menjadi tanda masalah
kesehatan yang lebih serius.
5. Pengelolaan Stres: Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental juga penting
dalam mencegah diare yang disebabkan oleh faktor emosional.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani. 2016. Diare Pencegahan dan Pengobatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Arimbawa I W, Trisna Dewi KA, Zakwan bin Ahmad. 2016. Hubungan
Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan terhadap Kejadian Diare pada Balita di
Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 4(2)
Hamzah, Arsunan, 2012, Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan
Kejadian Diare Pada Anak balita Di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo
Tahun 2012, Jurnal Kesehatan Masyarakat 3(3) IDAI. 2015. Tinja Bayi
Normal atau Tidak. Diakses tanggal 2 Oktober 2019 Dari http://idai.go.id.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. 2017. Buku Pelaksanaan Program P2 Diare, Jakarta.
Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Panduan Promosi
Kesehatan di Sekolah.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2018.https://www.diskes.baliprov.go.id/profil-kesehatan-provinsi-bali/
diakses tanggal 3 Oktober 2019