Anda di halaman 1dari 23

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER METODOLOGI PENELITIAN

“Hubungan Pengetahuan Ibu dan Kondisi Jamban dengan Kejadian Diare pada
Anak Balita Di Desa Bintan Kota Dumai”

Dosen Pengampu : Dr. Efriza, SKM.MKM

Disusun Oleh :

Putri Kulsyum

2013201029

4A KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTINGGI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Ujian Akhir Semester
Metodologi Penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu dan Kondisi Jamban dengan
Kejadian Diare pada Anak Balita Di Desa Bintan Kota Dumai” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Ujian Akhir Semester Metodologi
Penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu dan Kondisi Jamban dengan Kejadian
Diare pada Anak Balita Di Desa Bintan Kota Dumai” ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Dr. Efriza,SKM.MKM .Selain itu, Tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Metodologi Penelitian bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Efriza,SKM.MKM yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang Saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, Tugas yang Saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 23 Juni 2022

Putri Kulsyum

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.....................................................................................3
2. Tujuan Khusus....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden..................................................................................3
2. Bagi Instansi.......................................................................................3
3. Bagi Intitusi Pendidikan.....................................................................3
4. Bagi Peneliti.......................................................................................3
E. Ruang Lingkup.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka......................................................................................5
1. Diare...................................................................................................5
a) Defenisi Diare.........................................................................5
b) Etiologi Penyakit....................................................................5
c) Jenis Diare..............................................................................5
d) Cara Pencegahan Diare..........................................................6
e) Pengobatan Diare...................................................................6
2. Pengetahuan Ibu.................................................................................7
a) Pengetahuan............................................................................7
b) Pengetahuan Ibu tentang Diare...............................................7
3. Jamban................................................................................................8
a) Pengertian Jamban..................................................................8
b) Kondisi Jamban......................................................................8
4. Kerangka Teori...................................................................................9
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional
C. Hipotesa..................................................................................................10

iii
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................12
A. Desain Penelitian........................................................................................12
B. Waktu dan Tempat.....................................................................................12
C. Populasi dan Sampel..................................................................................12
D. Sumber data Penelitian...............................................................................12
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................14
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................15
BAB VII PENUTUP.............................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit yang berhubungan langsung dengan lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan yang selalu ada di tengah – tengah
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari masih tingginya
kunjungan pasien beberapa penyakit tersebut ke pusat – pusat pelayanan
kesehatan dimana, salah satunya adalah penyakit Diare (Dodiet Aditya
Setyawan,SKM,MPH dan Wiwik Setyaningsih,SKM, 2021).
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan
dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat
dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO
memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2
juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak yang dibawah umur
5 tahun. Hal ini sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik atau
20 jumbo jet kecelakaaan setiap hari 1. Di Indonesia, diare masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini
disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak
kematian terutama pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB) (Adisasmito, 2007)
Menurut Riskesdas 2018, prevalensi diare berdasarkan diagnosis
tenaga Kesehatan sebesar 6,8% dan berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan atau gejala yang pernah dialami sebesar 8%. Kelompok umur
dengan prevalensi penyakit diare (berdasarkan diagnosis tenaga
Kesehatan) tertinggi yaitu pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5%
dan pada bayi sebesar 9%. Kelompok umur 75 tahun ke atas juga
merupakan kelompok umur dengan prevalensi tinggi (7,2%). Prevalensi
pada perempuan, daerah perdesaan, pendidikan rendah, dan nelayan relatif
lebih tinggi dibandingkan pada kelompok lainnya (Prabhakara, 2020)

v
Menurut Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Gunilla Olsson,
penurunan angka kematian terjadi dari 84 kematian per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 29 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, Indonesia masih
menghadapi tantangan, apalagi secara keseluruhan upaya pengurangan
angka kematian ibu dan anak telah melambat, bahkan mencapai titik
stagnasi selama 5-10 tahun terakhir. Angka kematian anak cukup tinggi di
Indonesia disebabkan karena beberapa hal, antara lain buang air besar
(BAB) tidak pada tempatnya. Di Indonesia menempati peringkat kedua
tertinggi di dunia (63 juta orang) dan sepertiga anak Indonesia tidak punya
akses air bersih. Tidak adanya sanitasi dan kebersihan, serta air yang
tercemar menyebabkan diare dan penyakit mematikan lainnya. Sementara
itu, sepertiga dari jumlah kematian anak di bawah satu tahun disebabkan
oleh diare. Diare yang berulang juga menyebabkan gizi buruk (Uswatun
Khasanah dan Galuh Kartika Sari, 2015)
Diare merupakan buang air besar (BAB) encer atau bahkan dapat
berupa air saja (men- cret) biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari, diare
peny-akit yang di tandai dengan mening- katkan frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi lebih
cair atau setengah padat) dengan atau tanpa lendiran atau darah (Wahyuni,
2021)
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Lina Malikhah (2012)
menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang khususnya ibu
sangat mempengaruhi sikap ibu dalam mengatasi diare pada
balita.Penelitian kedua oleh Erisa Herwindasari (2013) menyatakan bahwa
tindakan penanganan diare di rumah oleh ibu ini dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan ibu, semakin baik pengetahuan ibu, semakin baik pula
tindakannya terhadap penanganan diare (Kosasih et al., 2018)
Masyarakat memandang jamban keluarga dan sarana air bersih
bukan sebagai suatu kebutuhan yang penting bagi kesehatan. Kegiatan
BAB masih banyak dilakukan masyarakat di sungai-sungai sekitar rumah
mereka. Kebiasaan yang sudah melekat sejak lama itu yang masih belum

vi
bisa dirubah meskipun secara tidak langsung banyak kerugian yang
ditimbulkan akibat kebiasaan perilaku tersebut (Utama et al., 2019)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan Pengetahuan Ibu dan Kondisi Jamban
dengan Kejadian Diare pada Anak Balita Di Desa Bintan Kota Dumai ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu dan Kondisi
Jamban dengan Kejadian Diare pada Anak Balita Di Desa Bintan
Kota Dumai
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian diare
b. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang
diare
c. Mengetahui distribusi frekuensi kondisi jamban
d. Mengetahui hubungan faktor pengetahuan ibu tentang diare
terhadap kejadian diare
e. Mengetahui hubungan faktor kondisi jamban terhadap
kejadian diare

D. Manfaat
1. Bagi Responden
Dapat menambah pengetahuan serta adanya masukan untuk
responden dapat berperan serta dalam penanganan diare terhadap
balita secara mandiri.

vii
2. Bagi Instansi
Dapat memberikan suatu informasi terhadap pengetahuan
ibu serta kondisi jamban terhadap kejadian diare pada balita
sehingga dapat dilakukan penanggulangan serta kebijakan terhadap
diare tersebut.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah informasi didalam penelitian
diperpustakaan
4. Bagi Peneliti
Dapat menambah ilmu yang banyak dari masyarakat
langsung serta dapat mengetahui kondisi langsung dilapangan.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang digunakan didalam penelitian ini adalah lokasi
yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di Desa Bintan Kecamatan
Dumai kota, Kota Dumai. Sasaran didalam penelitian ini adalah balita
yang ada di Desa Bintan.

viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Diare
a) Defenisi Diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali
atau lebih) dalam satu hari (Kemenkes RI, 2011)
b) Etiologi Penyakit
Secara klinis penyebab diare akut dibagi dalam 4
kelompok, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun
klinis adalah diare yang Infeksi masih merupakan penyebab
utama diare. Pada penelitian yang dilakukan oleh Indonesian
Rotavirus Surveillance Network (IRSN) dan Litbangkes pada
pasien anak di 6 Rumah Sakit, penyebab infeksi terutama
disebabkan oleh Rotavirus dan Adenovirus (70%) sedangkan
infeksi karena bakteri hanya 8,4%. Kerusakan vili usus karena
infeksi virus (rotavirus) mengakibatkan berkurangnya produksi
enzim laktase sehingga menyebabkan malabsorpsi laktosa
(Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, 2012)
c) Jenis Diare
1) Diare Sekretorik
Disebabkan oleh sekresi air dan elektrolit ke dalam
usus halus yang terjadi akibat gangguan absorpsi
natrium oleh vilus saluran cerna, sedangkan sekresi
klorida tetap berlangsung atau meningkat. Keadaan ini
menyebabkan air dan elektrolit keluar dari tubuh

ix
sebagai tinja cair. Diare sekretorik ditemukan pada
diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri akibat
rangsangan pada mukosa usus oleh toksin, misalnya
toksin E.coli atau V.cholera 01.
2) Diare Osmotik
Mukosa usus halus adalah epitel berpori yang dapat
dilalui oleh air dan elektrolit dengan cepat untuk
mempertahankan tekanan osmotik antara lumen usus
dan cairan ekstrasel. Oleh karena itu, bila di lumen usus
terdapat bahan yang secara osmotik aktif dan sulit
diserap akan menyebabkan diare. Bila bahan tersebut
adalah larutan isotonik, air atau bahan yang larut maka
akan melewati mukosa usus halus tanpa diabsorpsi
sehingga terjadi diare (Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian
Kesehatan RI, 2012)
d) Cara Pencegahan Diare
1) Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan
diteruskan sampai 2 tahun
2) Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
3) Memberikan minum air yang sudah direbus dan
menggunakan air bersih yang cukup
4) Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan
dan sesudah buang air besar
5) Buang air besar di jamban
6) Membuang tinja bayi dengan benar
7) Memberikan imunisasi campak
(Kemenkes RI, 2011)
e) Pengobatan Diare
1) Berikan oralit
2) Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut- turut

x
3) Teruskan ASI-makan
4) Berikan antibiotik secara selektif
5) Berikan nasihat pada ibu/keluarga

2. Pengetahuan Ibu
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia merupakan
hasil upaya yang dilakukan oleh manusia dalam mencari
suatu kebenaran atau masalah yang dihadapi. Kegiatan atau
upaya yang dilakukan oleh manusia mencari suatu
kebenaran atau masalah yang dihadapi pada dasarnya
merupakan kodrat dari manusia itu sendiri atau lebih
dikenal sebagai keinginan. Keinginan yang dimiliki oleh
manusia akan memberikan dorongan bagi manusia itu
sendiri untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan.
Yang menjadi pembeda antara satu manusia dengan
manusia lainnya adalah upaya yang dilakukan manusia
untuk mendapatkan keinginannya tersebut. Dalam arti yang
lebih sempit, pengetahuan adalah sesuatu yang bisa dimiliki
oleh manusia. Namun beberapa ahli ada yang menyatakan
bahwa selain manusia, binatang juga memiliki pengetahuan
yang didasarkan pada insting yang dimiliki (Darsini et al.,
2019)
b. Pengetahuan ibu tentang Diare
Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki
oleh semua individu, di dalam setiap ajaran agama
menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk
mendapatkan pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh
melalui jalur formal, non formal dan informal (Sukmawati,
2013)

xi
3. Jamban
a. Pengertian Jamban
Jamban merupakan fasilitas sanitasi dasar. Banyak
juga jamban keluarga yang dibangun berdekatan dengan
sumur yang selama ini dikonsumsi rumah tangga
bersangkutan. Penampung jamban dapat merembes sampai
ke dasar sumur sehingga air sumur terkontaminasi berbagai
kotoran dan bakteri. Di wilayah perkotaan atau pedesaan
dengan tata kelola ruang yang kurang tertata, masalah
jamban masih merupakan permasalahan yang pelik dan
belum seluruhnya dapat diatasi (Kartiningrum, 2010)
b. Kondisi Jamban
Manfaat jamban belum diketahui sepenuhnya oleh
masyarakat sehingga mereka seenaknya saja membuang
tinja disembarang tempat dan masalah penggunaan jamban
keluarga juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, sikap, pendapatan masyarakat,
ketersediaan lahan dan ketersediaan air bersih. Menyikapi
hal tersebut maka, faktor pencegahan dan promotif lebih
memegang peranan penting (Yuniati, 2021)

xii
B. Kerangka Teori

Kejadian Diare pada


Balita

Faktor penguat
Faktor Pengetahuan
Faktor Lingkungan 1. Keluarga
1. Pengetahuan 2. Petugas
2. Tingkat Pendidikan 1. Kondisi Jamban Kesehatan
3. Umur

xiii
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

1. Pengetahuan Ibu
a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi

2. Kondisi Jamban
a. Tidak memenuhi
syarat ( tidak ada Kejadian Diare Pada
septic tank, Anak Balita
mencemari air
permukaan, dll)
b. Memenuhi syarat
(ada septic tank,
tidak mencemari
air permukaan, dll)

B. Defenisi Operasional

No Variabel Keterangan Kategori Skala Cara


Pengukuran Pengukuran
1. Pengetahuan Ibu Merupakan -Rendah Ordinal Kuesioner
kemampuan ibu -Sedang
dalam -Tinggi
memahami
pengetahuan

xiv
tentang diare
pada anak balita
2. Kondisi Jamban keadaan jamban -Tidak Ordinal Kuesioner
yang berada Memenuhi
didalam rumah Syarat
penduduk -Memenuhi
Syarat
3. Kejadian Diare kejadian -Tidak Nominal Kuesioner
pada Anak Balita terjadinya diare Diare
pada balita -Diare

C. Hipotesa
1. Ada hubungan faktor pengetahuan ibu dengan kejadian diare
2. Ada hubungan faktor lingkungan (kondisi jamban) dengan
kejadian diare

xv
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Waktu dan Tempat


Waktu Pelaksanaan Penelitian ini yaitu pada hari Minggu tanggal
30 Januari 2022 dan bertempat di Desa Bintan, Kecamatan Dumai Kota,
Kota Dumai, Riau.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah
dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Supardi,
1993). Populasi didalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki
balita berusia 1-5 tahun yang bertempat tinggal di Desa Bintan, Kota
Dumai sebanyak 50 0rang.
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Junaidi et al., 2017).

D. Sumber Data Penelitian


1. Menggunakan Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan didalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari Instansi-Instansi Kesehatan seperti
puskesmas, dll.
2. Menggunakan Data Primer
Sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli, Penggunaan data primer umumnya untuk kebutuhan
menghasilkan informasi yang mencerminkan kebenaran sesuai
dengan kondisi faktual, sehingga informasi yang dihasilkan dapat

xvi
berguna dalam pengambilan keputusan (Pramiyati et al., 2017).
Dalam penelitian ini diambil dengan cara observasi dan kuesioner.

xvii
BAB V
HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Di Desa Bintan


2. Karakteristik Balita Menurut Umur
3. Karakteristik Ibu menurut Pendidikan
4. Pengetahuan Ibu terhadap Diare
5. Kondisi Jamban
6. Kejadian Diare
7. Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian Diare
8. Hubungan Faktor Linkungan (Kondisi Jamban) terhadap
Kejadian Diare

xviii
BAB VI
PEMBAHASAN

1. Kejadian Diare
2. Pengetahuan Ibu tentang Diare
3. Kondisi Jamban
4. Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian Diare
5. Hubungan Faktor Linkungan (Kondisi Jamban) terhadap Kejadian
Diare

xix
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Ada Hubungan distribusi frekuensi kejadian diare
2. Ada Hubungan distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang diare
3. Ada Hubungan distribusi frekuensi kondisi jamban
4. Ada hubungan faktor pengetahuan ibu tentang diare terhadap
kejadian diare
5. Ada hubungan faktor kondisi jamban terhadap kejadian diare

B. Saran
1. Bagi Responden
Untuk ibu balita agar aktif dan ikut serta dalam peningkatan
pengetahuan seperti ikut dalam sosialisasi serta rajin datang ke
posyandu.
2. Bagi Instansi
Dapat mengadakan penyuluhan dan sosialiasi untuk dapat
meningkatkan pengetahuan tentang diare dan kondisi jamban yang
sehat kepada masyarakat.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk institusi pendidikan agar dapat membantu
mahasiswa/I dalam melakukan penelitian baik didalam kampus
maupun diluar kampus
4. Bagi Peneliti Lain
Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
dengan tema yang sama untuk dapat mengembangkan kembali

xx
penelitian ini serta dapat menambah faktor yang berkaitan dengan
kejadian yang mempengaruhi diare.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. (2007). Faktor Risiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia.
Jurnal Makara Kesehatan, 11(1), 1–10.
Darsini, D., Fahrurrozi, F., & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan; Artikel
Review. Jurnal Keperawatan, 12(1), 13.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pengendalian Penyakit Diare.
Dodiet Aditya Setyawan,SKM,MPH dan Wiwik Setyaningsih,SKM, M. K.
(2021). STUDI EPIDEMIOLOGI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS
SPASIAL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI KECAMATAN
KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN (1st ed., Vol. 59). Tahta Media.
Junaidi, R., Susanti, F., Tinggi, S., Eknomi, I., & Kbp, ". (2017). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Uptd Baltekkomdik Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal
Manajemen Dan Informasi, 2(3), 13.
Kartiningrum, E. D. (2010). Di Desa Gayaman Rt 1 Rw 2 Mojoanyar Mojokerto.
2(2), 1–15.
Kemenkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. In
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
Kosasih, C., Sulastri, A., Suparto, T. A., & Sumartini, S. (2018). Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Anak Usia Balita Di Kelurahan
Padasuka. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 1(2), 86.
https://doi.org/10.17509/jpki.v1i2.9746
Prabhakara, G. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Short Textbook
of Preventive and Social Medicine. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5
Pramiyati, T., Jayanta, J., & Yulnelly, Y. (2017). Peran Data Primer Pada
Pembentukan Skema Konseptual Yang Faktual (Studi Kasus: Skema

xxii
Konseptual Basisdata Simbumil). Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro
Dan Ilmu Komputer, 8(2), 679. https://doi.org/10.24176/simet.v8i2.1574
Sukmawati, H. (2013). Jurnal PILAR, Vol. 2, No. 2, Juli- Des’ , 2013 TRIPUSAT
PENDIDIKAN. Jurnal Pilar, 2(2), 175–194.
Supardi, S. (1993). Populasi dan Sampel Penelitian. Unisia, 13(17), 100–108.
https://doi.org/10.20885/unisia.vol13.iss17.art13
Uswatun Khasanah dan Galuh Kartika Sari. (2015). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu tentang Diare dengan Pencegahan Diare pada Balita.
150–161.
Utama, S. Y. A., Inayati, A., & Sugiarto, S. (2019). Hubungan Kondisi Jamban
Keluarga Dan Sarana Air Bersih Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Arosbaya Bangkalan. Dinamika Kesehatan Jurnal
Kebidanan Dan Keperawatan, 10(2), 820–832.
https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.465
Wahyuni, N. T. (2021). Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Systematic
Review Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan
Kesehatan, 8(3), 270–278.
http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/4667
Yuniati, E. (2021). Pendidikan Kesehatan Tentang PHBS Jamban Sehat Pada
Warga di Dusun Sekampil, Kec. Rantau Keloyang Kab. Bungo Jambi. Jurnal
Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 4(6), 1390–1397.
https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i6.4477

xxiii

Anda mungkin juga menyukai