Anda di halaman 1dari 20

BUKU SAKU

PENERAPAN ERGONOMI KERJA DI PERKANTORAN

Disusun Oleh :

Putri Kulsyum

2013201029

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendak dan perkenan-
Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan penyusunan Buku Saku
tentang Penerapan Ergonomi Kerja di Perkantoran.
Buku saku ini menguraikan mengenai konsep dari ergonomi dan bagaimana penerapan
ergonomi kerja yang seharusnya ada diperkantoran. Melalui buku ini diharapkan mampu menjadi
sarana sosialisasi dan sebuah promosi, sehingga pekerja mampu mengetahui bagaimana
ergonomi diperkantoran dapat diterapkan.
Semoga kehadiran buku saku ini dapat memberikan informasi awal mengenai penerapan
ergonomi kerja di perkantoran sehingga para pekerja mampu melaksanakan aktivitasnya dengan
baik dan dapat mengembangkan inovasi yang baik kedepannya.
Saya menyadari dalam penyusunan buku saku ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik, saran dan masukan demi perbaikan buku saku ini
akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, saya berharap buku saku sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi masyarakat kedepannya.

Senin, 24 Oktober 2022

Putri Kulsyum
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
KONSEP DASAR ERGONOMI.........................................................................................1
PENDEKATAN DAN MANFAAT ERGONOMI.............................................................2
TUJUAN ERGONOMI.......................................................................................................3
FAKTOR PENGHAMBAT TIDAK DITERAPKAN ERGONOMI..................................4
DAMPAK NEGATIF BAGI PEKERJA TIDAK MENERAPKAN ERGONOMI............5
PANDUAN ERGONOMI DI PERKANTORAN...............................................................6
a) Posisi ergonomi menggunakan keyboard................................................................6
b) Ergonomi tubuh dalam penggunaan monitor..........................................................7
c) Posisi duduk saat menggunakan komputer..............................................................8
d) Cara mengetik yang benar.......................................................................................9
e) Desain stasiun kerja dengan sikap duduk................................................................10
f) Desain stasiun kerja sikap kerja berdiri...................................................................11
g) Desain tempat kerja dan sikap kerja berdiri............................................................12
PEREGANGAN YANG BISA DILAKUKAN PEKERJA................................................13
a) Istirahat....................................................................................................................13
b) Peregangan tangan / lengan bawah..........................................................................13
c) Peregangan bahu / lengan........................................................................................14
d) Peregangan punggung atas......................................................................................15
1. KONSEP DASAR ERGONOMI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Ergonomi adalah:
1) Penyerasian antara pekerja, jenis pekerjaan, dan lingkungan;
2) tata kerja;
3) ilmu tentang hubungan di antara manusia, mesin yang digunakan, dan lingkungan
kerjanya.
Ergonomi berasal dari kata “ergo” atau gerak/kerja, dan “nomos” (alamiah) yaitu
gerakan yang efektif, efesien, nyaman, aman tidak menimbulkan kelelahan dan
kecelakaan sesuai kemampuan tubuh tetapi mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal.
Ergonomi merupakan suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan pemahaman
tentang interaksi antar manusia dan unsur lainnya dari suatu sistem, serta profesi yang
menerapkan teori, prinsip, dan metode dalam mendisain suatu sistem sehingga dapat
mengoptimalkan kinerja manusia dan sistem secara keseluruhan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang disebut ergonomi
merupakan study gerakan yang efektif dan efesien untuk menyerasikan kemampuan
tubuh manusia, pekerjaan, dan lingkungan kerjanya, sehingga dapat menghasilkan
kinerja dan produkvifitas kerja yang lebih optimal. Pendekatan ilmu ergonomi juga dapat
digunakan utuk perancangan tata ruang kantor, yaitu dengan menciptakan terjadinya
keserasian antara pegawai dengan sistem kerja atau dapat dikatakan bahwa sistem kerja
harus menjadikan pegawai dapat bekerja dengan nyaman
2. Pendekatan dan Manfaat Ergonomi
Permasalahan yang berkaitan dengan faktor Ergonomi umumnya disebabkan oleh
adanya ketidaksesuaian antara pegawai dengan lingkungan pekerjaannya secara
menyeluruh, termasuk peralatan kerja yang digunakan oleh pegawai tersebut. penerapan
Ergonomi dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Kuratif
Dilakukan pada suatu proses yang sudah atau sedang berlangsung. Kegiatannya
berupa intervensi, perbaikan, atau modifikasi proses yang sedang atau sudah berjalan.
Sasaran kegiatan ini adalah kondisi kerja dan libgkungan kerja dan dalam
pelaksanaannya harus melibatkan pekerja yang terkait dengan proses kerja yang sedang
berlangsung.
b. Pendekatan  konseptual
Dikenal sebagai pendekatan sistem dan akan sangat efektif dan efisien bila dilakukan
pada saat perencanaan. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan pendekatan teknologi
tepat guna, pendekatan konseptual ini dilakukan sejak awal perencanaan dengan
mengetahui kemampuan adaptasi pekerja sehingga dalam proses kerja selanjutnya
pekerja berada dalam batas kemampuan yang dimiliki.
Banyak manfaat yang diperoleh Perusahaan jika mampu mengimplementasikan
Ergonomi dengan optimal, diantaranya:
a. Meningkatkan unjuk kerja, seperti : menambah kecepatan kerja, ketepatan,
keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan
b. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan
c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan
keterampilan yang diperlukan.
d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan perlatan yang
disebabkan kesalahan manusia.
e. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja
3. Tujuan Ergonomi

Secara garis besar tujuan ergonomi antara lain adalah.


a. Meningkatkan keselamatan kerja dari bahaya cidera dan penyakit akibat kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan adanya kenyamanan dan
kondisi lingkungan kerja.
c. Menambah keseimbangan antara aspek teknis, antropologis, dan ekonomis dari
sistem budaya kerja sehingga tercapai kualitas kerja yang produktif.
d. Meningkatkan kualitas kerja yang efektif dan efisien.
e. Menciptakan dan membudayakan jaminan sosial selama masa kerja produktif.

Menurut Tarwaka (2004, h7), secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan dan


penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.
2) Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,
mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah produktif.
3) Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek teknis, ekonomis, dan
budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja
dan kualitas hidup yang tinggi
4. Faktor Penghambat tidak diterapkan Ergonomi di Perkantoran
a) Petugas kesehatan dan keselamatan kerja belum mampu menunjukkan keuntungan
program kesehatan dan keselamatan kerja dalam bentuk uang pada perusahaan.
Dari penerapan Ergonomi dan K3 akan mampu menurunkan angka kesakitan
maupun angka kecelakaan serta angka absensi karena sakit dan kecelakaan.
b) Manajemen perusahaan memberikan prioritas rendah dan paling belakang pada
program K3 dan ergonomi dalam program kerja perusahaan.
Dalam pengoperasian perusahaan apapun jenis usahanya ternyata program
ergonomi dan K3 merupakan prioritas yang rendah bukan sebagai program penting
dalam perusahaan.
c) Program K3 dan ergonomi lebih banyak program kuratif dibandingkan program
Preventif dan promotif.
Dalam melaksanakan tugasnya petugas kesehatan dan keselamatan kerja di
perusahaan adalah upaya pencegahan dan promosi agar kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja lebih baik sehingga mampu bekerja lebih efisien agar produktivitas
kerjanya lebih tinggi. Namun dalam prakteknya petugas kesehatan dan keselamatan
kerja jarang berkunjung ke tempat kerja karyawan, sehingga mereka kurang
memahami apa yang dilakukan karyawan sehingga tidak mampu memberikan solusi
perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
d) Kurangnya pengetahuan mengenai K3 dan ergonomi dari pihak manajemen maupun
karyawan
Pengetahuan manajemen dan karyawan mengenai K3 dan ergonomi masih
sangat kurang sehingga sering menjadi faktor penghambat dalam penerapan K3 dan
ergonomi.
e) Keterbatasan modal
Akibat program yang belum jelas manfaatnya dari sudut pengeluaran dan
keuntungan, serta terjadinya pengeluaran yang besar untuk pelaksanaan program K3
dan ergonomi, apalagi disertai modal yang terbatas maka pelaksanaan program K3
dan ergonomi tidak menjadi prioritas bagi manajemen maupun karyawan.
5. Dampak negatif bagi karyawan diperkantoran yang tidak menerapkan ergonomi

a) Kelelahan, pegawai yang bekerja secara terus menerus dan tidak mengabaikan waktu
istirahat, mengabaikan cara mengetik yang baik, duduk sembarangan akan rentan
mengalami kelelahan. Tata letak kursi yang terlalu pendek atau terlalu tinggi akan
membuat mengetik menjadi tidak nyaman.
b) Kejenuhan, selain lelah hal lain yang sering terjadi pada pegawai karena tidak
mengindahkan ergonomi pada saat bekerja adalah perasaan jenuh. Perasaan ini dapat
membuat pegawai mengalami penurunan kinerja. Rasa jenuh dapat terjadi karena
pengaturan ruangan selalu sama setiap waktu.
c) Penyakit, penyakit dapat timbul karena lelah yang terus menerus tanpa ada
pengobatan. Melihat layar komputer secara terus menerus awalnya akan membuat
mata lelah, jika kelelahan itu dibiarkan terus menerus maka dapat menimbulkan
kerusakan pada mata. Hal tersebut dapat terjadi pada bagian tubuh yang lain, baik itu
pinggang, kaki, leher, maupun kepala.
d) Kematian, kematian merupakan tingkat paling ekstrim akibat tidak menerapkan
ergonomi di perusahaan. Penggunaan peralatan beresiko tinggi secara tidak benar
dapat mengakibatkan resiko fatal bagi pekerja. Misalnya jika penggunaan mesin-
mesin produksi di pabrik tidak sesuai prosedur perusahaan, hal ini akan
membahayakan operator mesin pabrik. 
6. Panduan Bekerja secara Ergonomi di Perkantoran

a) Posisi ergonomi menggunakan keyboard


Pekerja kantor yang menggunakan keyboard harus menjaga pergelangan
tangan pada posisi yang benar, yaitu, antara tangan dengan bahu harus lurus.
Tangan boleh lebih rendah daripada bahu, pergelangan tangan tidak boleh
menggantung, keyboard harus diletakkan lebih rendah, serta tangan dijaga supaya
lebih rendah dari siku. Lebih baik mempergunakan penyangga pergelangan
tangan untuk menopang pergelangan tangan.
Posisi yang salah dalam pemakaian keyboard dan mouse bisa berakibat carpal
tunnel syndrome (CTS), Beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari
masalah tersebut adalah :
1) Posisi keyboard usahakan lurus dengan lengan agar terasa nyaman saat
bekerja, penggunaan rak untuk keyboard yang bisa diatur dianjurkan agar
posisi keyboard menyesuaikan dengan tangan kita.
2) Saat mengetik tangan geser ke kiri atau ke kanan sehingga posisi jari tetap
lurus, jangan paksa jari-jari meraih tombol huruf yang jauh.
3) Untuk menggerakkan mouse pastikan posisi tangan tetap lurus, gunakan
pergelangan tangan saat menggerakkan mouse.
b) Ergonomi tubuh yang tepat dalam penggunaan monitor
Posisi yang salah dalam mengatur monitor dapat menyebabkan mata cepat lelah dan
rasa nyeri pada leher, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan monitor
adalah sebagai berikut :
Letakkan monitor dan keyboard tepat didepan pekerja
Tinggi monitor diatur sedikit dibawah mata kita, monitor yang terlalu tinggi
atau rendah akan menyebabkan nyeri pada leher dan pundak
Jarak antara monitor dengan pekerja sepanjang tangan kita (45-50 cm), posisi
monitor yang terlalu dekat dapat menyebabkan mata cepat lelah.

Sudut monitor mengarah ke mata untuk menghindari sinar lampu yang silau
Apabila menggunakan kacamata baca (bifocal, progresive), turunkan monitor
agar lebih rendah. “Mengarahkan kepala ke atas bagi pengguna kacamata baca
(bifocal/progressive) dapat menyebabkan nyeri pada leher”
Apabila menyalin dokumen, letakkan sedekat dokumen tersebut didekat
monitor / di bawah monitor, untuk mengurangi nyeri dileher karena terlalu
banyak menoleh
c) Posisi duduk pada saat menggunakan komputer

Paha dalam posisi horizontal dan punggung bagian bawah atau pinggang
tersandar
Hindari posisi duduk terlalu di ujung kursi. Bila kursi kurang dapat diatur, bagian
bawah punggung dapat dibantu dengan diberi bantal
Telapak kaki harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika duduk dan ketika
menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka kursinya mungkin terlalu
tinggi, solusinya dengan memanfaatkan penyangga kaki
Perlu untuk mengubah posisi duduk selama bekerja karena duduk dalam posisi
tetap dalam jangka lama bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
d) Cara mengetik yang benar
Mengetik merupakan aktifitas yang paling sering dilakukan oleh seorang pegawai
administrasi kantor/sekretaris, namun tidak semua pegawai administrasi kantor dapat
mengetik dengan benar dan cepat, karena untuk mengetik dengan cepat dan benar
memerlukan latihan dan pengetahuan tentang komputer itu sendiri.
Mengetik sistem buta (blind system) atau mengetik 10 jari tentu saja lebih cepat
dibanding dengan mengetik 2 jari, adapun mengetik dengan blind system ini akan
mudah di kuasai jika seorang sekretaris sering mempraktekannya, adapun cara
mengetiknya adalah sebagai berikut.

Setelah jari-jemari anda diletakan pada key board diatas maka fungsi jari-jari tersebut dapat
kamu lihat sebagai berikut.

 Kelingking kiri berfungsi untuk menekan tombol Q, A, Z


 Jari manis kiri berfungsi untuk menekan tombol  W, S, X
 Jari tengah kiri berfungsi untuk menekan tombol E, D, C
 Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol R, F, V dan T, G, B
 Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol Spasi
 Kelingking kanan berfungsi untuk menekan tombol P, : , ; , ? , /
 Jari manis kanan berfungsi untuk menekan tombol O,L, (.)
 Jari tengah berfungsi untuk menekan tombol I, K, (,)
 Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol  U, J, M
 Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol spasi
e) Desain Stasiun kerja untuk komputer
Menggunakan meja yang cukup tempat untuk menata posisi yang paling nyaman
untuk CPU, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga dokumen, dan piranti
lainnya seperti telepon, alat tulis, dan lain-lain.
Sesuaikan tinggi meja dengan tinggi dan posisi tubuh Anda, sehingga saat
menggunakan perangkat komputer, posisi komputer tidak terlalu ke atas atau ke
bawah. Untuk laptop, tetap gunakan meja yang tingginya sesuai, jangan memaksakan
untuk menggunakan laptop di bawah/lantai sehingga membuat posisi badan
membungkuk.
Atur meja dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu akan digunakan.
Perangkat yang paling sering digunakan seperti mouse dan telepon, tempatkan di
posisi yang paling mudah dijangkau.

Keterangan Gambar:
A= Area kerja yang sering digunakan (25ccm}
B= Area kerja yang jarang digunakan (50 cm)
C= Lokasi penempatan peralatan yang digunakan
D= Jangkauan optimal (100 cm)
E= Jangkauan maksimal (160 cm)
 Dokumen (seperti buku, laporan, atau bahan cetakan lain) yang dibutuhkan dalam bekerja dengan
komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor. Bisa di bawah atau di samping monitor sehingga leher
atau kepala tidak perlu menengok.
f) Desain Stasiun kerja dengan sikap duduk
Pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk
adalah :
Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki
Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan
Tidak memerlukan tenaga dorong yang besar
Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih
dari 15cm dari landasan kerja
Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi
Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama
Seluruh objek yang dikerjakan masih dalam jangkauan dengan posisi duduk

Kursi untuk pekerjaan sambil duduk – Ketinggian kursi:


 Pria: 550 (tinggi lutut) + 25(sepatu) + 25 (kelonggaran) = 600 mm
 Wanita: 540 (tinggi lutut) + 40 (sepatu) + 25 (kelonggaran) = 645 mm
g) Desain Stasiun kerja Sikap Kerja Berdiri
Pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi berdiri adalah :
Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut
Harus memegang obyek yang berat (lebih dar 4,5kg)
Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan ke samping
Sering dilakukan pekerjaan dengan menekan ke bawah
Diperlukan mobilitas tinggi

Keterangan gambar : landasan kerja untuk sikap kerja berdiri

 Pekerjaan memerlukan penekanan, tinggi landasan kerja 15-40cm di bawah tinggi siku
berdiri
 Pekerjaan memerlukan ketelitian, untuk mengurangi pembebanan statik pada otot bagian
belakang, maka tinggi landasan kerja 5-10cm di atas tinggi siku berdiri
 Pekerjaan ringan, manual dimana pekerja sering memerlukan ruangan untuk peralatan,
material, tinggi landasan adalah 10-15cm di bawah tinggi siku berdiri
h) Desain tempat kerja dan Sikap kerja dinamis

Posisi duduk-berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih dikehendaki dari pada hanya
posisi duduk saja atau berdiri saja
Posisi duduk-berdiri yang telah banyak dicobakan di industri, ternyata mempunyai
keuntungan secara biomekanis, karena tekanan pada tulang belakang dan pinggang 30%
lebih rendah dibandingkan dengan posisi duduk saja atau berdiri saja

Pemilihan sikap kerja terhadap jenis pekerjaan yang berbeda-beda, tercantum pada tabel berikut :

Jenis pekerjaan Sikap kerja yang dipilih


Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Mengangkat >5 kg Berdiri duduk – berdiri
Bekerja dibawah tinggi siku Berdiri duduk – berdiri
Menjangkau horizontal di luar Berdiri duduk – berdiri
daerah jangkauan optimum
Pekerjaan ringan dengan duduk duduk – berdiri
pergerakan berulang
Pekerjaan perlu ketelitian duduk duduk – berdiri
Inspeksi dan monitoring duduk duduk – berdiri
Sering berpindah-pindah berdiri – duduk berdiri
7. Peregangan yang bisa dilakukan para Pekerja
a. Bekerja di depan komputer tidak banyak melibatkan gerakan tubuh, dan dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan nyeri otot, untuk menghindarinya disarankan setelah 1
jam bekerja di depan komputer istirahat sejenak 5 – 10 menit, dan melakukan
peregangan otot, sebagai berikut
b. Peregangan tangan / lengan bawah
1)Turunkan tangan dan goyang-goyangkan

2)Duduk di kursi, siku di atas dan kedua telapak tangan bertemu, naikkan kedua
telapak tangan secara perlahan-lahan, ulangi sampai merasa terjadi
peregangan.

3) Luruskan salah satu lengan dan tekuk, dengan menggunakan tangan lainnya
tekuk secara perlahan-lahan sampai terasa regang kemudian buka telapak
tangan dan dorong dengan tangan lainnya dengan mengenggam. Lakukan
secara bergantian.
c. Peregangan Bahu / Lengan
1) Tarik salah satu lengan ke dada ke arah bahu yang berlawanan. Dengan
tangan lainnya tarik perlahan-lahan menuju ke badan sampai terasa
peregangan. Tahan posisi ini selama 7-10 menit. Lakukan secara bergantian
dengan lengan lainnya.

2) Kepala rileks menghadap kedepan, Tekan bahu perlahan-lahan dan naikkan ke


atas (ke arah telinga), tahan selama 1-2 detik (Posisi A). Regangkan bahu
dengan menurunkan lengan, posisi jari mengarah kebawah. Ulangi dari posisi
A ke posisi B
3) Letakkan kedua tangan dibelakang kepala, regangkan ke belakang perlahan-
lahan,, sampai punngung sedikit melengkung. Tahan selama 6-10 detik, dan
berhenti sejenak selama 5-10 detik dan ulangi

d. Peregangan Punggung Atas

1) Rentangkan kedua tangan lurus di depan dada setinggi bahu, kunci telapak
tangan menghadap ke luar tubuh
2) Jaga postur tubuh tegak menghadap ke depan sampai punggung dan bahu atas
merasa ada peregangan, tahan selama 5-10 detik.
3) Angkat dan regangkan kedua lengan keatas, tetap pertahankan posisi lengan
lurus dan kedua tangan terkunci. Jaga perut ketat agar punggung belakang
tidak menekuk. Bernafas normal dan tahan sampai 10 detik.

Anda mungkin juga menyukai