Anda di halaman 1dari 12

ERGONOMI 1

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Perancangan kerja


Dosen : Erik Nurhadi, S.T

Oleh : Kelompok
9 TIPK - 21C
Restu Tri Liswara ( 21262011161 )
Siti Nurajijah ( 21262011658 )

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
TAHUN 2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Ergonomi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Ergonomi ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, 22 Desember 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................4

1.1 Latar belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan masalah....................................................................................4

1.3 Tujuan......................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................5

2.1 Pengertian Ergonomi................................................................................5

a) Pengertian Ergonomi......................................6

2.2 Jenis Jenis Ergonomi..................................................................................7

a) Makro Ergonomi....................................................................................7

b) Mikro Ergonomi....................................................................................7

c) Makro Ergonomic..................................................................................7

2.3 Sejarah Ergonomi ......................................................................................8

a) Sejarah Makro Ergonomi.......................................................................9

b) Sejarah Mikro Ergonomi.......................................................................9

c) Sejarah Makro Ergonomic...................................................................10

2.4 Produk Ergonomi dan Makro Ergonomi..................................................12

BAB III......................................................................................................................13

3
A. Kesimpulan.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ergonomika atau ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-
elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam
perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan
manusia. 

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Ergonomi

2. Jenis – Jenis Ergonomi

3. Sejarah Ergonomi

4. Produk Ergonomi

1.3 Tujuan

1. Pembaca mampu memahami pengertian ergonomi

2. Pembaca mampu memahami jenis – jenis ergonomi

3. Pembaca mampu memahami sejarah dan produk ergonomi

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani ‘ergos’ dan ‘nomos’. ‘Ergos’ berarti kerja, sedangkan ‘nomos’
adalah aturan. Dengan demikian, istilah yang satu ini berbicara tentang ‘aturan kerja’.
Adapun ergonomi adalah interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, data, dan metode dalam
rangka merancang sistem tersebut agar sesuai dengan kebutuhan, keterbatasan, serta keterampilan
manusia.
Dengan kata lain, ergonomi merupakan ilmu yang membicarakan desain untuk manusia. Secara
sederhana, istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan
kebutuhan pengguna atau manusianya.
Hubungan antara ergonomi dan teknik Industri adalah dalam pendesainan produk serta
meningkatkan keselamatan kerja.

Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya
yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan desain perancangan.
Ergonomi juga berkaitan dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia
di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Ergonomi memberikan peranan penting dalam
meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur
kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja, meminimumkan resiko kesalahan
serta didapatkan optimasi dan efisiensi kerja.

2.2. Jenis Jenis Ergonomi

 Ergonomi Kerja

5
1.Posisi kerja.
Posisi kerja terdiri atas posisi duduk dan berdiri. Pada posisi duduk, diusahakan posisi kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi tubuh harus stabil selama bekerja. Bekerja dengan layar
komputer, maka bekerjalah dengan posisi badan yang tegak ke depan.
2. Proses Kerja
Ada beberapa ergonomis kerja pada saat proses kerja yang harus dilakukan, diantaranya:
a.      Mengurangi gerak atau aktivitas yang tidak perlu
b.      Menggunakan sepatu yang nyaman untuk bekerja
c.      Meregangkan otot setelah bekerja beberapa waktu
3. Tata letak tempat kerja
Tata letak tempat kerja erat kaitannya dengan proses kerja. Tata letak atau display tempat kerja harus
terlihat dengan jelas pada saat melakukan aktivitas kerja. Perlu juga diberikan simbol internasional guna
memudahkan pekerja untuk bekerja.
4. Mengangkat beban
Tidak dipungkiri bahwa proses bekerja erat kaitannya dengan mengangkat beban. Cara mengangkat
beban pun bermacam-macam. Ada yang yang dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan lainnya.
Beban berat yang dibawa jika berlebihan dapat menimbulkan cidera tulang atau punggung. Untuk itu,
ILO sudah menentukan aturan berat beban maksimal yang diangkat. Misalnya laki-laki dewasa
mengangkat 40 kg, sedangkan laki-laki usia 16 – 18 tahun sekitar 15 – 20 kg.  Untuk wanita dewasa
beban yang dibawa sekitar 15 -20 kg. 

 Ergonomi Tata Ruang Kantor

 
Ergonomi tata ruang kantor adalah peraturan yang mengatur tentang kebutuhan ruang dan
penggunaannya secara terperinci dari ruang tersebut. Fungsinya untuk menyiapkan susunan praktis dari
faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja. Sehingga penyusunan tata ruang kantor harus
berdasarkan aktivitas pekerjaan kantor.
Hal ini akan bermanfaat dalam produktivitas kerja. Ada beberapa manfaat dari ergonomi tata ruang
kantor yaitu :

1.       Meningkatkan produktivitas kerja pegawai


2.       Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
3.       Memberikan kesan yang positif terhadap perusahaan
4.       Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif dan efisien.

6
 Ergonomi Kognitif

Ergonomi kognitif merupakan cabang ilmu ergonomi yang membahas tentang mental manusia
dalam bekerja. Menurut Asosiasi Internasional Ergonomi, ergonomi kognitif adalah cabang dari
ilmu ergonomi yang berkaitan dengan proses mental manusia. Proses mental didalamnya adalah
ingatan, reaksi, dan persepsi terhadap pemakaian sistem dalam sebuah pekerjaan.

 Ergonomi Perkantoran

Standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
dengan PMK nomor 48 Tahun 2016. Di dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa di dalam perkantoran
wajib menerapkan standar K3 dengan menerapkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan
lingkungan kerja dan ergonomi perkantoran.
Ergonomi perkantoran sangat penting untuk diperhatikan. Karena bahaya yang ditimbulkan bermacam-
macam, mulai dari bahaya pekerjaan, peralatan, hingga lingkungan atau tempat kerja.  
Untuk itu, perlu adanya ergonomis perkantoran untuk meminimalisasi bahaya kerja yang mungkin
dapat ditimbulkan dari aktivitas kerja atau faktor lainnya yang bisa mengakibatkan kecelakaan atau
cidera kerja.
Agar terwujudnya keselamatan dan kesehatan bagi pekerja, maka perlu ada standar ergonomi
perkantoran. Berikut beberapa standar ergonomi perkantoran yang harus dipenuhi.

1.       Luar tempat kerja yang ergonomis


2.      Ergonomis tata letak peralatan kantor
3.       Ergonomis tempat duduk
4.       Ergonomis meja kerja
5.       Ergonomis postur tubuh saat bekerja
6.       Istirahat saat bekerja

 Ergonomi Fisik

7
 

Ergonomi fisik berkaitan dengan anatomi tubuh manusia. Selain itu juga mengenai tentang
antropometri, karakteristik, fisiologi, dan, biomekanika yang berhubungan dengan aktivitas fisik
manusia pada saat kerja.
Dalam ergonomi perkantoran sudah dijelaskan bahwa desain ruang, tata letak peralatan, tempat duduk
dan faktor lain mempengaruhi produktivitas pekerja. Hal ini berkaitan dengan ergonomis fisik.
Dalam karakteristik ergonomi fisik, perlu adanya desain tempat kerja yang sesuai dengan dimensi dan
pergerakan tubuh. Hal ini tentu disesuaikan dengan kelompok umur, etnis, dan jenis kelamin. Sehingga
hal pertama yang perlu dilakukan adalah pengukuran antropometri dan biomekanika.
Dalam ergonomi fisik ini, topik yang relevan untuk dibahas yaitu hal-hal yang berkaitan dengan fisik
manusia seperti postur kerja, pemindahan material, gerakan berulang-ulang, tata letak tempat kerja, dan
keselamatan kesehatan pekerja. 
Tujuan adanya ergonomi kognitif adalah membantu pekerja untuk menghindari beban kognitif yang
tidak perlu di tempat kerja. Selain itu, ergonomi kognitif juga bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.

 Ergonomi Dalam K3 ( Keselamatan Dan Kesehatan Kerja )

Ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang memadukan berbagai informasi terkait keterbatasan sifat,
kemampuan manusia dengan tujuan kerja. Tujuannya untuk mengefektifkan dan mengefisiensi sebuah
sistem kerja agar dapat memberikan keamanan dan keselamatan serta kesehatan bagi pekerja.
Ergonomi dan K3 merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki tujuan yang sama
yaitu meningkatkan kualitas kehidupan kerja. Hal ini merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi
kepercayaan dan kepemilikan pekerja pada sebuah perusahaan. Sehingga, muaranya pada kualitas dan
produktivitas kerja.
Ergonomi dalam K3 memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pekerja. Pencapaian manajemen
K3 yang baik pun akan tetap bergantung pada faktor ergonomi yang tetap harus diperhatikan oleh
perusahaan. Adanya ergonomi ini akan membantu menurunkan potensi bahaya atau kecelakaan dengan
memberikan prinsip ergonomis kerja.
Ergonomi kerja ini dilakukan guna memperbaiki dari sisi manusia agar mampu bekerja sesuai dengan
teori ergonomis dan aplikasinya dalam pekerjaan.
Nah itu dia penjelasan terkait apa itu ergonomi. Dengan menerapkan ergonomi, pekerjaan jadi lebih
mudah dan nyaman dilakukan.

2.3. Sejarah Ergonomi, Makro Ergonomi, Mikro Ergonomi

 Sejarah Ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof.
Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human
factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada
penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku
manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan
8
sebagai referensi untuk teknologi yang sama. Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya
manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang
benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai
dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada
awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi
secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-
an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan
ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk
dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric(Amerika)
melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects”
(Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan
menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin
terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai
dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan senjata perang.
 Sejarah Makro Ergonomi
Munculnya istilah ergonomi makro tidak dapat dilepaskan dari Hal W. Hendrick yang pertama kali
mencetuskan pada tahun 1984. Konsep ergonomi makro muncul seiring dengan ketidakmampuan
organisasi untuk berubah menyesuaikan dengan kecepatan perubahan teknologi. Pertemuan tahunan
Human Factors Society di Amerika Serikat atau yang sekarang lebih dikenal dengan Human Factors and
Ergonomics Society (HFES) pada tahun 1980 sebenarnya telah mengidentifikasi adanya kebutuhan akan
pentingnya ergonomi makro. Dalam pertemuan tersebut komite ini menemukan beberapa perkembangan
dalam manajemen organisasi dan teknologi yang perlu diantisipasi, yaitu: 
- -Kemunculan teknologi-teknologi baru yang secara mendasar akan mengubah cara kerja,
contohnya mikroelektronika, otomatisasi, dan perkembangan komputer. 
- Peningkatan jumlah tenaga kerja kantoran (white collar) yang memiliki tingkat pendidikan dan
pengalaman yang lebih kompleks sehingga membutuhkan organisasi yang lebih adaptif.
- Adanya keinginan dari pekerja untuk dapat lebih berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
terkait dengan pekerjaan yang dilakukannya, ingin memiliki pekerjaan yang bermakna karena
lebih partisipatif, serta ingin memiliki hubungan sosial di lingkungan tempat kerja. 
- Kurang efektifnya intervensi ergonomi mikro (dengan pendekatan bottom-up) untuk mencapai
tujuan organisasi dalam mengurangi jumlah cedera dan kecelakaan serta meningkatkan
produktivitas. 
- Adanya tuntutan yang semakin tinggi pada produk dan tempat kerja untuk memperhatikan aspek
keselamatan dan rancangan yang ergonomis.
 Sejarah Mikro Ergonomi

- Generasi 1Menurut Hendrick (1986) dijelaskan bahwa perkembangan ilmu ergonomi


dapat dibagi menjadi tiga tahap generasi yang berbeda, yaitu: 1. Generasi I Sistem
Manusia dan Mesin 2. Generasi II HSIT HCI ( Human Cumputer Interaction ) 3.
generasi III Yang menjadi fokus dari Generasi I dan II Ergonomi mikro. Yang menjadi
fokus dari generasi III Ergonomi makro. Ergonomi berkaitan dengan kemampuan
fisik, fisiologis, lingkungan dan karakteristik perseptual dalam merancang dan
mengaplikasikan sistem antarmuka antara manusia dengan mesin.
- Generasi 2 Ketika perhatian ahli mulai beralih kepada proses kognitif khususnya
dikaitkan dengan berkembangnya sistem kerja komputer. Pada tahap ini para ahli
menekankan penelitian pada bagaimana manusia menerima, mempersepsikan,
mengolah dan menyimpulkan data/informasi. Karena banyaknya pemakaian komputer
maka kita sering menyebutnya dengan human-computer interaction (HCI), yang
9
merupakan bagian dari HSIT ( Human System Interface Technology ) Sistem manusia-
mesin dan HCI keduanya kita sebut dengan ergonomi mikro dari sebuah sistem kerja.
- Generasi 3 ditandai dengan masuknya unsur eksternal yaitu organisasi dan sistem
sosioteknikal ke dalam ergonomi. Generasi ketiga ini disebut ergonomi makro, yang
menekankan perhatian pada aspek penerapan pengetahuan tentang individu dan
organisasi pada perancangan, implementasi dan penggunaan teknologi baru.

2.4 Contoh Ergonomi

1. Desain Meja Komputer

Meja komputer dengan konsep ergonomi memiliki persyaratan seperti jarak yang sesuai,
permukaan tidak boleh menggunakan bahan yang memantulkan cahaya, ruang pergerakan kaki
yang memadai, letak permukaan keyboard sejajar dengan siku, dan mencakup seluruh peralatan
yang dibutuhkan.

2. Kursi Komputer

Kursi komputer ergonomi membantu tulang belakang dalam posisi yang optimal dan menggunakan
fitur yang mendukung untuk memberikan kenyamanan duduk dalam waktu yang panjang. 

3. Penggunaan Keyboard

Penggunaan keyboard yang benar dilakukan dengan meletakkan pergelangan tangan dan jari
sejajar dengan lengan bawah. Hal  ini berguna untuk memberikan efek rileks pada otot tangan
yang digunakan untuk mengetik. 

4. Layar Komputer atau Laptop

Sebagian besar pekerjaan saat ini diselesaikan menggunakan pemanfaatan perangkat digital. Hal ini
membuat Anda akan berhadapan dengan komputer atau laptop setiap hari, sehingga penting untuk
meletakkannya sesuai dengan konsep ergonomi. Layar perangkat yang diatur sejajar dengan pandangan
mata untuk menghindari rasa sakit pada bagian leher. 

5. Penggunaan Mouse

Selain keyboard, penggunaan mouse juga memiliki ketentuan tersendiri. Apabila Anda
menerapkan penggunaan mouse dengan posisi lengan, pergelangan tangan, dan tangan sejajar,
maka secara tidak sadar Anda telah menerapkan contoh ergonomi dalam kehidupan sehari-hari. 

6. Tata Letak Meja

Contoh ergonomi dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah tata letak meja dalam ruangan yang
disesuaikan dengan prinsip ergonomi seperti mengatur letak meja pada posisi yang tidak menyilaukan
dan meletakkan meja pada bagian ruangan yang memiliki ruang gerak yang cukup. Lingkungan Kerja.

7. Memberikan Batasan

Selama melakukan pekerjaan, memberikan jeda dan batasan  serta membatasi gerakan yang sama
secara berulang-ulang juga termasuk contoh ergonomi dalam kehidupan sehari-hari. Pastikan untuk
selalu melakukan peregangan kecil untuk mencegah terjadinya kondisi otot yang tegang dan timbulnya
rasa nyeri akibat duduk terlalu lama. 
10
8. Lingkungan Kerja

Selama melakukan pekerjaan, memberikan jeda dan batasan  serta membatasi gerakan yang sama
secara berulang-ulang juga termasuk contoh ergonomi dalam kehidupan sehari-hari. Pastikan untuk
selalu melakukan peregangan kecil untuk mencegah terjadinya kondisi otot yang tegang dan timbulnya
rasa nyeri akibat duduk terlalu lama. 

9. Menggunakan Teknik Yang Sesuai

Dalam pekerjaan yang melibatkan kemampuan mengangkat barang, menerapkan teknik angkat beban
yang tepat adalah contoh ergonomi juga. Agar terhindar dari penyakit yang muncul akibat kesalahan
posisi, maka penting untuk mempelajari teknik serta postur yang baik dan benar. Saat mengangkat
beban, pastikan bagian tubuh yang menahan beban terbesar yang adalah lutut, bukan otot pada bagian
punggung.

10. Melatih Postur Tubuh

Anda pasti pernah mempertimbangkan postur tubuh yang benar untuk mengurangi risiko nyeri pada
beberapa bagian tubuh. Kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh melatih postur tubuh yang benar
dan menjadi salah satu contoh ergonomi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ergonomika atau ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-
elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam
perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

https://pexio.co.id/blog/contoh-ergonomi-dalam-kehidupan-sehari-hari/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=produk+ergonomi
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=Sejarah+makro+ergonomi
https://pakdosen.co.id/pengertian-ergonomi/
https://adoc.pub/2013-ergonomi-dari-mikro-ke-makro-sejarah-perkembangan-manus.html
https://www.ruanghse.com/2021/02/apa-itu-ergonomi-ini-penjelasan.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai