Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ERGONOMI KANTOR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesekretarisan

Dosen Pengampu: Dr. Nina Oktarina S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh:

1. Mega Agustina 7101421208


2. Rita Oktavia 7101421235
3. Akhmad Firdaus Nuril H 7101421269
4. Melani Fitriyaningsih 7101421389
5. Dini Janu Pertiwi 7101421390

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya
sehingga Makalah yang berjudul “Ergonomi Kantor” dapat selesai dengan baik tanpa halangan
suatu apapun.

Makalah ini kami susun bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesekretarisan
dan memberikan informasi kepada pembaca mengenai peraturan tentang bagaimana melakukan
kerja, termasuk sikap kerja. Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Logistik yaitu Dr. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan informasi dan
materi sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada seluruh anggota yang berkontribusi secara aktif dengan menyumbangkan pikiran hingga
materi.

Kami selaku penulis menyadari bahwa laporan kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan bagi penulis. Selain itu penulis
berharap agar makalah yang kami susun dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang
bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja.

Semarang, 15 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Ergonomi Kantor ............................................................................................ 6

2.2 Manfaat............................................................................................................................. 7

2.3 Prinsip Prinsip Ergonomi Kantor ..................................................................................... 7

2.4 Dampak atau Resiko Tidak Menerapkan Ergonomi Kantor ............................................ 9

2.5 Pengaruh Tata Ruang Terhadap Kinerja Karyawan ....................................................... 10

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15

3.2 Saran ............................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ergonomi kantor adalah studi tentang bagaimana desain, pengaturan, dan penggunaan
peralatan kantor dan ruang kerja dapat mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, dan
produktivitas karyawan. Ergonomi kantor melibatkan pemahaman tentang anatomi dan
fisiologi manusia serta prinsip-prinsip desain yang mempromosikan kesehatan dan
kenyamanan.

Dalam lingkungan kantor, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
kenyamanan karyawan, seperti pencahayaan yang buruk, posisi duduk yang salah, tata letak
yang tidak ergonomis, dan ketidaknyamanan pada peralatan komputer. Ergonomi kantor
bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor tersebut dan meningkatkan kesehatan dan
kenyamanan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja secara
keseluruhan.

Latar belakang ergonomi kantor berasal dari penelitian dan pengamatan tentang bagaimana
pekerjaan di kantor dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan karyawan. Dalam dunia
kerja modern, pekerjaan di kantor seringkali melibatkan penggunaan komputer dan
teknologi digital lainnya. Kondisi lingkungan kerja yang tidak ergonomis dapat
mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan, seperti sakit punggung, leher kaku,
gangguan penglihatan, dan bahkan stres.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ergonomi kantor
2. Apa manfaat ergonomi kantor
3. Apa saja prinsip ergonomi kantor
4. Apa saja dampak atau resiko tidak menerapkan ergonomi kantor
5. Sebutkan contoh kasus ergonomi kantor.

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian ergonomi kantor
2. Dapat mengetahui prinsip ergonomi kantor
3. Dapat mengetahui dampak dan resiki ergonomi kantor
4. Dapat mengetahui manfaat adanya ergonomi kantor
5. Dapat mengetahui adanya kasus ergonomi kantor
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ergonomi Kantor
Ergonomi adalah salah satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk
menyesuaikan peralatan, sistem, organisasi, dan lingkungan, keahlian dan keterbatasan
manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan
efisien dan produktif melalui pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan
maksimal. Ergonomi menjelaskan hubungan pegawai dengan physiological dan
physiological di lingkungan kerja mereka. Dapat diartikan bahwa ergonomi merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan suatu keamanan dan kenyamanan bagi pegawai
di suatu kantor (Novita Sari, n.d.).

Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi
mengenai sifat manusia, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem
kerja yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif, aman dan nyaman (Alfata, 2012).

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi kompleks antara aspek pekerjaan yang
meliputi peralatan kerja, tatacara kerja, proses atau sistem kerja dan lingkungan kerja dengan
kondisi fisik, fisiologis dan psikis manusia / karyawan untuk menyesuaikan aspek pekerjaan
dengan kondisi karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan aman, nyaman, efisien,
dan lebih produktif (Sardjito, 2019).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ergonomi kantor adalah cabang ilmu ergonomi yang khusus
menangani lingkungan kerja kantor atau penggunaan peralatan kerja kantor seperti kursi dan
meja kerja, komputer, telepon, serta berbagai perlengkapan kerja lainnya, termasuk berbagai
kebijakan di kantor yang di rancang untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan
meningkatkan kenyamanan kerja di dalam kantor. Tujuan diterapkannya ergonomi kantor
adalah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada orang-orang yang bekerja di
dalamnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.
2.2 Manfaat Ergonomi Kantor
Ergonomi kantor adalah ilmu yang mempelajari cara mendesain tempat kerja dan peralatan
agar cocok dan nyaman digunakan oleh manusia, sehingga dapat mengurangi risiko cedera
dan penyakit akibat kerja yang berulang atau jangka panjang. Berikut adalah beberapa
manfaat adanya ergonomi kantor:

1. Menurunkan risiko cedera: Ergonomi kantor dapat membantu menurunkan risiko cedera
dan penyakit akibat kerja yang berulang atau jangka panjang, seperti cedera pada
punggung, leher, bahu, dan lengan. Peralatan dan tempat kerja yang dirancang dengan
ergonomi dapat membantu mencegah cedera dan penyakit ini dengan mengurangi
tekanan dan stres pada tubuh.
2. Meningkatkan produktivitas: Dengan mengurangi risiko cedera dan penyakit, ergonomi
kantor dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Karyawan yang
merasa nyaman dan tidak merasa sakit atau lelah karena bekerja dalam posisi yang tidak
nyaman akan cenderung lebih fokus dan produktif dalam melakukan tugas-tugas mereka.
3. Meningkatkan kenyamanan: Peralatan dan tempat kerja yang dirancang dengan
ergonomi juga dapat meningkatkan kenyamanan karyawan selama bekerja. Karyawan
yang merasa nyaman dan tidak merasa sakit atau lelah karena bekerja dalam posisi yang
tidak nyaman akan cenderung lebih bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka.
4. Mengurangi biaya: Ergonomi kantor juga dapat membantu mengurangi biaya
perusahaan yang terkait dengan cedera dan penyakit akibat kerja. Biaya tersebut bisa
mencakup biaya pengobatan, hilangnya produktivitas karena absensi, serta biaya
kompensasi dan hukuman akibat cedera atau penyakit.
5. Meningkatkan citra perusahaan: Perusahaan yang memperhatikan ergonomi kantor
menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan mereka, yang dapat
meningkatkan citra perusahaan di mata karyawan dan masyarakat luas. Hal ini dapat
membantu perusahaan menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

2.3 Prinsip-Prinsip Ergonomi Kantor


1. Postur Tubuh yang Benar: Desain kantor harus mendorong pengguna untuk menjaga
postur tubuh yang benar saat duduk atau beraktivitas di meja kerja. Kursi harus nyaman
dan memberikan dukungan yang baik untuk punggung, lengan harus bisa beristirahat
pada meja dengan nyaman, dan monitor harus ditempatkan pada tingkat mata yang sesuai
untuk menghindari tegangan pada leher dan mata.
2. Pengaturan Meja dan Kursi yang Ergonomis: Meja dan kursi kantor harus dirancang
secara ergonomis untuk mengurangi stres pada tubuh pengguna. Meja sebaiknya
memiliki ketinggian yang dapat diatur agar sesuai dengan tinggi tubuh pengguna,
sementara kursi harus memiliki penyangga punggung yang dapat disesuaikan dan
dukungan untuk lengan. Kombinasi yang baik antara meja dan kursi akan membantu
menjaga postur tubuh yang benar saat bekerja.
3. Pencahayaan yang Baik: Pencahayaan yang baik sangat penting dalam desain kantor.
Ruangan harus memiliki cukup cahaya alami jika memungkinkan, dan pencahayaan
buatan yang sesuai harus dipertimbangkan. Hindari cahaya yang terlalu terang atau
terlalu redup, dan pastikan sumber cahaya tidak menyebabkan pantulan atau bayangan
yang mengganggu pada layar monitor atau area kerja.
4. Penggunaan Peralatan Kerja yang Ergonomis: Peralatan kerja seperti keyboard, mouse,
dan peralatan lainnya harus dirancang secara ergonomis untuk mengurangi stres pada
tubuh pengguna. Pilih keyboard yang nyaman dan ergonomis, serta mouse yang sesuai
dengan ukuran dan bentuk tangan pengguna untuk mengurangi ketegangan pada tangan,
pergelangan tangan, dan lengan.
5. Pengaturan Tampilan Monitor yang Optimal: Monitor komputer harus ditempatkan pada
tingkat mata yang sesuai dan dalam jarak yang tepat untuk menghindari tegangan pada
leher, mata, dan bahu. Sudut pandang dan ukuran monitor juga harus dipertimbangkan
agar pengguna dapat melihat tampilan dengan jelas tanpa harus mengedipkan mata atau
membungkuk terlalu jauh.
6. Pengaturan Ruangan yang Efisien: Ruangan kantor harus diatur dengan efisien untuk
meminimalkan pergerakan yang tidak perlu. Peralatan dan bahan kerja yang sering
digunakan harus ditempatkan dengan mudah dijangkau tanpa harus membuat pengguna
melakukan gerakan berlebihan. Penggunaan rak atau penyimpanan yang sesuai juga
harus dipertimbangkan untuk mengatur peralatan dan dokumen agar mudah diakses.
7. Istirahat dan Peregangan Tubuh: Penggunaan desain kantor yang mendorong pengguna
untuk mengambil istirahat reguler dan melakukan peregangan tubuh dapat membantu
mengurangi kelelahan fisik dan mental. Area istirahat yang nyaman dan ruang untuk
melakukan peregangan dapat ditempatkan dalam desain kantor untuk mendorong
pengguna untuk bergerak dan meregangkan tubuh. Ruang untuk bergerak dapat
membantu mengurangi risiko cedera dan mempromosikan pola kerja yang sehat.

2.4 Dampak atau Resiko Tidak Menerapkan Ergonomi Kantor


Dengan diterapkannya ergonomic kantor memberikan beberapa manfaat yang akan
menunjang pekerjaan karyawan atau pegawai maupun perusahaan. Namun, jika ergonomic
kantor tidak diterapkan akan menimbulkan dampak negative yang memunculkan masalah
pada karyawan atau pegawai maupun perusahaan sehingga menurunkan produktivitas kerja.
Berikut adalah dampak dari tidak menerapkannya ergonomic pada kantor:

1. Kejenuhan pada karyawan


Kejenuhan termasuk kelelahan secara mental. Kejenuhan pada karyawan bisa
terjadi karena kondisi ruang kerja yang sama, dimana tata letak peralatan dan fasilitas
yang berada pada posisi atau tempat yang sama, serta pemilihannya yang kurang tepat.
Karena hal ini akan menimbulkan kejenuhan bagi para karyawan yang berada pada ruang
kerja tersebut. Jika ruang kerja memiliki suasana yang bagus dan aman serta nyaman,
maak akan membuat karyawan bisa berfikir dengan baik dan meningkatkan
produktivitas.
2. Kelelahan
Penggunaan dan penempatan peralatan yang tidak efektif akan membuat karyawan
mudah cepat Lelah. Ketidakefektifan penggunaan dan penempatan peralatan yang tidak
ergonomi mejadikan pegawai mudah lelah. Dengan banyaknya aktivitas kerja yang
dilakukan oleh pegawai, kondisi fisik pegawai akan mudah lelah dan daya tahan tubuh
pegawai dapat menurun dan kondisi mentalnya bisa stress. Hal yang dapat dilakukan
adalah mengubah dan menata ulang tata letak peralatan kantor agar dapat lebih tertata
sehingga membuat pegawai nyaman dalam bekerja, mobilitas kerja pegawai pun dapat
ditempuh dengan efektif dan efisien.
3. Timbul penyakit akibat kerja
Pegawai yang kelelahan, tetapi tidak melakukan upaya untuk menjaga
kesehatannya, maka akan mengakibatkan tumbuhnya penyakit. Contohnya, pegawai
yang terus-menerus berada di depan komputer dengan posisi duduk yang tidak benar
maka akan memungkinkan bahwa penglihatannya akan mengalami masalah seperti mata
kering, sakit dan merah serta nyeri di bagian tulang belakang dan leher. Solusi yang dapat
dilakukan adalah penggunaan layer pembantu untuk komputer sehingga dapat
mengurangi sinaran pada mata, dapat juga dengan melihat benda-benda berwarna hijau
selama 30 menit atau lebih. Dengan menggunakan kursi yang sesuai dengan ketentuan
ergonomi dan melakukan sikap duduk yang sesuai dengan ketentuan ergonomi pula
dapat menghindari nyeri pada bagian tulang belakang. Selain itu lakukan peregangan
badan sederhana yang dapat dilakukan di kantor dapat membantu mmengurangi atau
mencegah nyeri punggung.
4. Kematian
Kematian adalah dampak yang paling fatal, hal ini bisa terjadi karena lingkungan
kerja yang salah. Contohnya, tata letak pada sebuah pabrik atau industri, bila
penyimpanan suatu mesin yang berbahaya tidak disimpan dan digunakan sesuai prosedur
dan ketentuan ergonomi, maka kecelakaan yang akan memakan korban jiwa mungkin
dapat terjadi.

2.5 Pengaruh Tata Ruang Terhadap Kinerja Karyawan


a. Tata ruang kantor
Dalam menentukan penggunaan jenis tata ruang kantor tergantung pada kegiatan dan
kebutuhan pekerjaan di kantor tersebut. Sebelum menentukan jenis tata letak, hal yang
perlu diperhatikan adalah karakteristik tata letak, kelebihan dan kekurangan masing-
masing jenis tata letak kantor.

Secara umum tata letak kantor terbagi menjadi dua jenis, yaitu tata ruang kantor
terbuka dan tata ruang kantor tertutup. Dalam tata ruang kantor terbuka, karyawan
bekerja dengan sekat kecil bahkan tanpa sekat antara meja mereka dengan karyawan lain
dalam satu ruang kerja kantor. Sedangkan pada tata letak ruangan tertutup, terdapat
ruangan untuk setiap karyawan yang dibuat dari sekat-sekat yang mencapai langit-langit,
dan ada juga yang menggunakan dinding permanen.

Penentuan tata ruang tertutup dapat disebabkan oleh tuntutan sifat pekerjaan.
Contohnya adalah pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti perencanaan,
keuangan, IT, ruangan manager, dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu dibuat pemisah
dengan masing-masing ruangan memiliki luas yang wajar, peralatan kantor yang
memadai, dan tata letak yang sesuai agar karyawan merasa nyaman di ruangan tersebut
untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Namun hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi bangunan yang sudah terdiri
dari kamar atau ruangan tersendiri. Oleh karena itu, tata ruang kantor harus dilakukan
dengan memperhatikan faktor, indikator, dan prinsip yang sesuai untuk menciptakan
ruang kantor yang baik bagi karyawan.

b. Kinerja karyawan

Kinerja diterjemahkan dari bahasa Inggris yaitu performance yang berarti hasil,
prestasi, dan potensi kerja seorang pegawai. Terwujudnya tujuan, misi dan visi
organisasi dapat dilihat dari tingkat pencapaian pelaksanaan suatu pekerjaan, dan hal ini
dipengaruhi oleh kinerja pegawainya.

Menurut (Supratikno, 2006) “kinerja ialah suatu konstruk multidimensional yang


sangat kompleks, yang memiliki banyak perbedaan dalam arti tergantung pada siapa
yang sedang mengevaluasi, bagaimana cara mengevaluasinya, dan aspek apa yang di
evaluasi”.

Tentunya hal ini tak luput dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa
besar kinerja karyawan diantaranya adalah kemampuan; motivasi; dukungan yang
diterima; hubungan mereka dengan organisasi (Gie, 2000), beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan :

1. Kemampuan
Seberapa jauh kemampuan yang dimiliki oleh karyawan agar mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan harus dapat diperhatikan oleh pimpinan sebelum menunjuk
seorang atau beberapa karyawan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
2. Motivasi
Motivasi tentu akan mempengaruhi seberapa besar kinerja seorang karyawan.
Dengan memiliki motivasi yang kuat, maka dia akan mampu menyelesaikan
tugasnya tepat waktu dan sesuai standar. Namun apabila sebaliknya, maka tugas
yang diberikan pun akan melebihi target waktu bahkan hasil yang tidak memuaskan.
3. Dukungan yang diterima
Dukungan ini bisa diberikan oleh keluarga, rekan kerja, bahkan pimpinan organisasi.
Dengan dukungan yang diberikan, maka karyawan akan lebih bersemangat dalam
mengerjakan tugasnya dan memiliki rasa tanggung jawab dan memiliki andil atas
perkembangan organisasinya sendiri.
4. Hubungan mereka dengan organisasi
Sangat penting untuk menjaga keharmonisan hubungan karyawan dengan organisasi,
agar timbul rasa saling memiliki dan memiliki mmotivasi untuk memajukan
organisasi dengan mewujudkan tujuan, visi, dan misi yang sudah dibuat.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja merupakan
hasil kerja yang diselesaikan sesuai dengan waktu, standar, dan target yang telah
ditentukan sebelumnya. Hasil kinerja karyawan akan dievaluasi oleh pemimpinan
berdasarkan hasil pekerjaannya. Dan hasil evaluasi dapat menjadi motivasi bagi
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik. Namun perlu
diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kerja, yaitu
memberikan tugas atau pekerjaan harus sesuai tingkat kemampuan pekerja; motivasi
dari karyawan itu sendiri; seberapa banyak atau besar dukungan yang diterima; dan
bagaimana hubungan karyawan dengan organisasi.

c. Pengaruh tata ruang kantor terhadap kinerja karyawan


Pengaruh dari bagaimana sebuah organisasi menata ruang kantor dapat dilihat dari
beberapa penjelasan sebelumnya. Yang pertama adalah pemilihan jenis tata ruang kantor
yang tepat dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi. Pada tata ruang
tertutup dapat diterapkan pada organisasi yang kegiatan pekerjaan karyawannya bersifat
penting, rahasia, dan memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Kemudian kinerja pegawai juga bergantung pada beberapa faktor tata ruang kantor
yaitu pengaturan cahaya yang tepat agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan lancar, dan
kesehatan mata pegawai tetap terjaga; warna yang tepat untuk meningkatkan semangat
kerja, kedamaian dan ketenangan karyawan; sirkulasi udara yang harus lancar agar setiap
karyawan selalu mendapat pasokan udara segar; dan yang terhindar dari kebisingan dan
yang dapat mengganggu konsentrasi karyawan. Dengan menjaga faktor-faktor tersebut
maka akan menjamin kinerja pegawai yang lebih baik sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Parveen et al., 2012) bahwa hampir 58.7%
karyawan setuju dengan faktor temperatur udara yang dapat mempengaruhi kinerja
mereka. Lalu hubungan antara pimpinan terhadap kinerja karyawan juga sangat
mempengaruhi kinerja karyawan, dimana motivasi dan dukungan yang diterima akan
meningkatkan efektifitas kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Asnar, 2017) di Pusat Kajian dan Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) Samarinda,
menyatakan bahwa tata ruang kantor tertutup yang telah diterapkkan menunjukkan
beberapa kendala, yaitu kurang maksimalnya proses komunikasi yang dilakukan antar
pegawai dan juga dengan pimpinan mereka. Hal ini dikarenakan jarak antar karyawan
yang cukup jauh karena ruangan mereka terpisah, sehingga mereka kesulitan untuk
berbagi informasi tentang pekerjaan mereka. Sama halnya dengan ruang pimpinan yang
terlalu jauh dengan ruangan karyawan sehingga terhambatnya pemberian informasi
pekerjaan kepada karyawan.
Kendala ini menjadi sebuah kelanjutan untuk kendala selanjutnya yaitu kurangnya
koordinasi baik antar karyawan ataupun dengan pimpinan, dikarenakan jarak antar ruang
yang tidak diatur dengan baik sehingga mereka mengalami hambatan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Lalu penataan tempat kerja karyawan berserta alat-alat
kantor tidak bedasarkan rangkaian alur penyelesaian kerja, sehingga pekerjaan mereka
lebih sulit untuk dilakukan, dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Kemudian luas
ruangan yang tidak sesuai dengan jumlah karyawan dan perabotan kantor. Berikutnya
adalah pemilihan warna ruang kantor yakni adalah warna biru muda yang memberikan
warna sejuk. Selanjutnya untuk faktor kebersihan sudah terjaga dengan baik dan adanya
petugas khusus kebersihan di setiap ruang kantor. Begitu pula dengan suhu dan udara
yang terjaga karena sudah difasilitasi dengan AC. Sementara itu, pengaruh antara tata
ruang kantor tertutup positif berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ada beberapa
karyawan yang bisa bekerja dalam lingkungan fisik ruang kantor tersebut, namun ada
juga beberapa pegawai yang masih kurang maksimal dalam menyelesaikan tugas karena
penataan ruang kantor yang mereka tempati kurang nyaman.
Dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
Baik dari segi jenis tata letak, luas, penempatan perabot dan perlengkapan kantor, bahkan
hal-hal tersebut dapat merujuk pada kurangnya komunikasi yang terjalin antara
karyawan dan pimpinan sehingga koordinasi organisasi menjadi terhambat. Tentu saja
hal ini dapat menurunkan kinerja karyawan. Dengan bekerja di ruang yang tidak nyaman,
bagaimana seseorang bisa melakukan pekerjaannya dengan semangat. Kemudian
kurangnya komunikasi dan koordinasi akan mengurangi keharmonisan hubungan antara
karyawan, pimpinan dan organisasi sehingga karyawan cenderung melakukan tugas-
tugas seadanya tanpa koordinasi dan kurangnya rasa memiliki dan semangat untuk
mewujudkan tujuan bersama organisasi.
Sehingga perlu diperhatikan kembali pemilihan tata ruang kantor yang sesuai
dengan organisasi. Ukuran ruang yang digunakan juga perlu dijadikan patokan dalam
penataan ruang dan perabot kantor. Juga dengan faktor lingkungan fisik yang dapat
mempengaruhi proses penyelesaian pekerjaan bagi karyawan. Dengan memperhatikan
hal-hal tersebut dan mengatur tata ruang kantor yang sesuai maka alur kerja akan terasa
mudah dan tentunya kinerja karyawan akan meningkat karena ruangan yang ditempati
menjadi lebih nyaman, kemudian komunikasi dan koordinasi dapat terjalin dengan baik
sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. untuk menyelesaikan tugas dan
pekerjaannya. Dampaknya juga akan dirasakan oleh organisasi, dimana hubungan yang
terjalin dengan karyawan menjadi lebih harmonis dan pencapaian tujuan organisasi
menjadi lebih cepat pula.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ergonomic kantor merupakan cabang ilmu ergonomi yang khusus menangani lingkungan
kerja kantor atau penggunaan peralatan kerja kantor seperti kursi dan meja kerja, komputer,
telepon, serta berbagai perlengkapan kerja lainnya, termasuk berbagai kebijakan di kantor
yang di rancang untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan meningkatkan kenyamanan
kerja di dalam kantor. Dengan menerapkan ergonomic kantor akan mendapatkan manfaat
kepada karyawan dan perusahaan, serta memberikan dampak terhadap karyawan dan
perusahaan apabila tidak menerapkan ergonomic kantor. Ergonomic kantor perlu
dimanfaatkan dengan baik dan bijaksana untuk menciptakan lingkungan kantor yang
nyaman dan aman bagi para karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
dan memajukan perusahaan.

3.2 Saran
Perusahaan yang melaksanakan ergonomic kantor dengan membuat suasana kerja yang
aman dan nayaman akan membuat karyawan lebih produktivitas dalam melakukan
pekerjaannya, sehingga dengan meningkatnya produktivitas karyawan dalam bekerja juga
akan ikut meningkatkan produktivitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfata, M. N. F. (2012). Studi Ergonomi terhadap Rancangan Ruang Kerja Kantor Pemerintah
Berdasarkan Antropometri Indonesia. Jurnal Permukiman, 7(3), 126.
https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.126-137
Asnar, Z. H. (2017). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di
PKP2A III LAN Samarinda. Jurnal Universitas Mulawarman, 1(4), 1488–1500.
Gie, T. (2000). Administrasi perkantoran modern. Yogyakarta: Liberty.
Islami, D. G. N. I. (2022). Posisi kerja untuk meningkatkan produktivitas welder kerangka beton
di pt. x/DEVIYANTI GANI NUR ISLAMI. Universitas Negeri Malang.
Novita Sari, I. (n.d.). PENERAPAN ERGONOMI TERHADAP KESELAMATAN KERJA DALAM
SUATU PERUSAHAAN “ The Application of Office Ergonomic for Work Safety in Company
.”
Parveen, S., Sohail, M. M., Naeem, F., Azhar, Z., & Khan, S. H. (2012). Impact of Office Facilities
and Workplace Milieu on Employees’ Performance: A Case Study of Sargodha University.
Asian Journal of Empirical Research, 2(4), 96–117.
Sardjito, H. (2019). Ergonomi Perkantoran.
Sari, I. N. (2018). Penerapan Ergonomi Terhadap Keselamatan Kerja Dalam Suatu Perusahaan.
Supratikno, H. (2006). Performance Management To Create Competitive Advantage. Yogyakarta:
Graha Science.

Anda mungkin juga menyukai