NIM : 142221030
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah ergonomi ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik.
shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda ercinta kita yaitu NabiMuha
mmad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas UAS ergonomi
”.Kami tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapk
an kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalahyang lebih baik lagi, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepadaBapak DR.Ir.H.Sajiyo,M.Kes,IPM Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.2 Tujuan penerapan ergonomi.............................................................................................5
2.3 Manfaat ergonomi............................................................................................................5
2.4 Metode – metode ergonomi..............................................................................................5
2.5 Pengembangan Penerapan Ergonomi...............................................................................5
BAB 3.........................................................................................................................................9
STUDI KASUS..........................................................................................................................9
3.1. Permasalahan Ergonomi..................................................................................................9
3.2. Penanggulangan Permasalahan Ergonomi....................................................................10
BAB 4.......................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
4.1. Kesimpulan....................................................................................................................13
4.2. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan
pokok pada lapangan pekerjaan.Artinya peralatan dan teknologi merupakan salah satu
penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis
pekerjaan.
Disamping itu,akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya
potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat di cegah dengan adanya
antisipasi berbagai resiko. Antara lin kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebkan
kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara
penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal
sebagai pendekatan ergonomi.
Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan
yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja
merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomi yang bersasaran akhir efisiensi dan
keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik sebagai subyek maupun obyek.
Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja mengesampingkan aspek ergonomi bagi para
pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan para pekerja itu sendiri.
Pada umumnya ergonomi belum diterapkan secara merata pada sector kegiatan ekonomi.
Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsure hygiene perusahaan dan kesehatan
kerja (hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada taraf pengenalan
oleh khususnya pada pihak yang bersangkutan, sedangkan penerapannya baru pada tingkat
perintisan. Fungsi pembinaan ergonomi secara teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat
Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan
keahlian dan pengembangan penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan
kegiatan-kegiatannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk
menerima ergonomi dan penerapannya
BAB 2
PEMBAHASAN
Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang antara lain
meliputi penyerasian pekerjaan terhadap tenaga kerja secara timbal balik untuk efisiensi dan
kenyamanan kerja dalaam desain pekerjaan.
Contoh : suatu perusahaan kerajinan mengubah cara kerja duduk di lantai dengan bekerja di
meja kerja, mengatur tata ruangan menjadi lebih baik, mengadakan ventilasi, menambah
penerangan, mengadakan ruang makan, mengorganisasi waktu istirahat, menyelenggarakan
pertandingan olahraga, dan lain-lain. Dengan usaha ini, keluhan-keluhan tenaga kerja
berkurang dan produksi tidak pernah terganggu oleh masalah-masalah ketenagakerjaan.
Dengan begitu, produksi dapat mengimbangi perluasan dari pemasaran.
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang sederhana dan
pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan dapat meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan system serta lingkungan
yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
2.2 Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja tambahan
(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja
STUDI KASUS
3.1. Permasalahan Ergonomi
Posisi kerja :
Pekerjaan memindahkan roti setelah selesai dikukus dilakukan pada posisi duduk di
lantai / jongkok.
4. Pengemasan
Posisi kerja : proses pengemasan dalam posisi berdiri membungkuk.
A) Lama bekerja
Lamanya pekerja dalam sehari yang baik pada umumnya 6 – 8 jam sisanya untuk istirahat
atau kehidupan dalam keluarga dan masyarakat. Dalam hal lamanya kerja melebihi
ketentuan-ketentuan yang ada, perlu diatur istirahat khusus dengan mengadakan organisasi
kerja secara khusus pula.pengaturan kerja demikian bertujuan agar kemampuan kerja dan
kesegaran jasmani serta rohani dapat dipertahankan.
b)Istirahat
Terdapat 4 jenis istirahat yaitu :
o istirahat secara spontan adalah istirahat pendek setelah pembebanan
o istirahat curian terjadi jika beban kerja tidak di imbangi oleh kemampuan kerja.
o Istirahat yang ditetapkan adalah istirahat atas dasar ketentuan perundang-undangan
Istirahat oleh karena proses kerja tergantung dari bekerjanya mesin peralatan atau
prosedur-prosedur kerja
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
penerapan Ergonomi dalam desain pekerjaan di tempat kerja bertujuan agar pekerja
saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari
semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang
bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk
teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun
lintas sektor terkait dalam pembinaannya. Ergonomi secara teknis merupakan bagian dari
hygiene kesehatan dan keselamatan kerja, namun sampai saat ini pengembangannya baru
diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima ergonomi dan
penerapannya. Untuk mendapat manfaat dari ergonomi perlu dibuat suatu program untuk
menggerakkan baik masyarakat industri maupun tradisional agar ergonomi diterapkan secara
luas.
4.2. Saran
Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja
manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk
mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu
cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan
sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan
manusia (human errors). Manusia adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak seharusnya
mengatur manusia, untuk itu bebanilah manusia (operator/pekerja) dengan tugas-tugas yang
manusiawi.
• Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin Ergonomi ialah aplikasi yang sistematis dari
segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia
didalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
https://ariagusti.wordpress.com/2010/10/17/tugas-kelompok-ergonomi-di-tempat-kerja/
https://www.google.com/search?
q=makalah+work+ergonomi+design&oq=&aqs=chrome.0.35i39i362l8.193726j0j15&so
urceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.academia.edu/49034908/Human_Engineering_Workplace_design