Anda di halaman 1dari 15

ERGONOMI DAN TATA RUANG

DI SUSUN OLEH:

UMMU NISA AL-BAHTAWI (2022010103036)

NURMA (2022010103003)

JUMAIL (2022010103029)

NURUL HAQ (18010103065)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ergonomic dan tata ruang.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah administrasi perkantoran.

Sholawat dan salam semoga tercurah limpah kepada Nabi kita Muhammad SAW, tak lupa kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya yang mudah-
mudahan bisa ta’at sampai akhir zaman.

Kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang budiman
sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Kendari, 4 mei 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Kata Pengantar ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. Pengertian Dan Sejarah Ergonomi ....................................................................................... 3
1. Pengertian Ergonomi ...................................................................................................... 3
2. Sejarah Ergonomi............................................................................................................ 4
B. Pendekatan Dan Manfaat Ergonomi .................................................................................... 5
1. Pendekatan Ergonomi ..................................................................................................... 5
2. Manfaat Ergonomi .......................................................................................................... 6
C. Prinsip-Prinsip Ergonomi ..................................................................................................... 6
D. Pengertian Dan Asas-Asas Tata Ruang Kantor ................................................................... 7
1. Pengertian Tata Ruang Kantor ........................................................................................ 7
2. Asas-Asas Tata Ruang Kantor ........................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan kerja adalah tempat dimana proses berlangsungnya seseorang melakukan
aktivitas kerja. Hal ini meliputi keadaan dan kondisinya, pengaturan tempat duduk, bentuk kursi,
berbagai macam alat perlengkapan yang tersedia. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis
untuk memenfaatkan informasi - informasi mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia
untukmerancang sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja dalam sistemyang
baik, efektif, aman dan nyaman. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanpada pramusaji dan
pembeli di Warteg Muncul jalan Pusponjolo, terdapat beberapagangguan kesehatan akibat kerja.
Hal ini terjadi karena sikap kerja, posisi duduk,tinggi dataran dan sarana kerja yang tidak
ergonomi. Sehingga dapat menyebabkannyeri pada punggung, keluhan muskuloskeletal,
kelelahan pada otot dan tulang,serta gangguan kesehatan lainnya. Berdasarkan pengamatan,
yang menjadi permasalahan utama adalah kursi dan meja yang dipakai oleh pramusaji dan
pembeli di warteg tidak ideal yaitu kursi tidak terdapat sandaran punggung, lebar dan ukuran
kursi terlalu kecil, sehingga tidak nyaman lagi, serta ukuran tinggi meja yang tidak sesuai
standar kriteria ergonomi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan sejarah ergonomi
2. Apa pendekatan dan manfaat ergonomi
3. Apa prinsip ergonomi
4. Apa pengertian dan asas tata ruang kantor
5. Apa Tata ruang kantor yang eergonomi

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui Pengertian dan sejarah ergonomi


2. Mengetahui pendekatan dan manfaat ergonomi
3. Mengetahui prinsip ergonomi
4. Mengetahui pengertian dan asas tata ruang kantor
5. Mengetahui Tata ruang kantor yang ergonomis

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Sejarah Ergonomi

1. Pengertian Ergonomi
Menurut organisasi asosiasi ergonomi internasional (IEA) ergonomi atau human faktor
adalah sebuah disiplin keeilmuan yang memiliki fokus didalam memahami interaksi antara
manusia dan elemen lainnya didalam sebuah sistem dan ergonomi adalah pekerjaan yang
mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode didalam mendisain dengan tujuan
mengoptimalisasikan keberadaan manusia dan keseluruhan performa dalam seuatu sistem.
Ergonomi memberikan kontribusi kepada desain dan evaluasi aktifitas kerja, pekerjaan, produk,
lingkungan dan sistem dengan tujuan membuat semua itu sesuai dengan kebutuhan, kemampuan
dan keterbatasan manusia.
Ergonomi merupakan ilmu yang memiliki perhatian pada desain dari sistem di mana
manusia melakukan sebuah aktifitas pekerjaan. Asal kata ergonomi berasal dari bahasa yunani,
yaitu ergon yang berarti bekerja dan nomos yang berarti hukum. Ergonomi bertujuan untuk
memastikan kebutuhan manusia akan keselamatan dan efisiensi pekerjaan selama mereka berada
didalam lingkungan kerjannya. (Bridger, 1995)
Ergonomi adalah ilmu yang penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan
lingkungan terhadap orang atau sebaliknya, dengan tujuan tercapainya produktifitas kerja dan
efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimal-optimalnya.
Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang antara lain
meliputi penyerasian pekerjaan terhadap tenaga kerja secara timbal balik untuk efisiensi dan
kenyamanan kerja. (Suma;mur : 1989)
Untuk kebanyakan orang, ergonomi adalah suatu konsep atau sebuah ide. Ergonomi adalah
cara pandang terhadap dunia, bagaimana manusia berpikir dan bagaimana mereka berinteraksi
dengan semua aspek dari lingkungan, peralatan yang mereka gunakan dan situasi kerja mereka.

3
Ergonomi adalah praktek dalam mendisain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan
kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2003)
Ergonomi didefinisikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang lebih menitik beratkan
rancangan fasilitas peralatan, perkakas dengan peruntukan tugas yang sesuai dengan bentuk
karakteristik anatomi, fisiologi, biomekanik, persepsi serta sikap kebiasaan manusi. Dari definisi
tersebut, diketahui bahwa ergonomic memiliki 3 aspek utama, yaitu: antoprometry, biomechanic
dan safety behavior. (NIOSH, dalam Triawan, 2007)

Jadi, ergonomi dapat dipahami sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
kerja, peralatan kerja dan manusia, serta hubungan kesesuaian antara manusia dengan
lingkunan dan peralatan kerjannya. Agar tercapai keefisiensian dan keselamatan dalam
menjalankan aktifitas pekerjaan.Ergonomi bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan sesuai dengan pekerja. Sehingga bisa dicapai produktifitas pekerjaan. Sasaran
ergonomi adalah seluruh tenaga kerja, baik sektor modern, maupun pada sektor tradisional dan
informal. Pada sektor modern penerapan ergonomi dalam bentuk pengaturan sikap, tata cara
kerja dan perencanaan kerja yang tepat adalah syarat penting bagi efisiensi dan produktifitas
kerja yang tinggi. Pada sektor tradisional pada umumnya dilakukan dengan tangan dan
memakai peralatan serta dalam sikap-sikap badan dan cara-cara kerja yang secara ergonomic
dapat diperbaiki.

2. Sejarah Ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang
oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal
istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor)
hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada
Performansi dan perilaku manusia. Menurut hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya,
keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama.
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang
lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana,
seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya
perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada

4
awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang
terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat
Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan
gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan
interaksi antara produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of
Wertern Electric(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya
dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep
baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia
dan mesin.
Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata
bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja
lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

B. Pendekatan Dan Manfaat Ergonomi


1. Pendekatan Ergonomi
Pendekatan ergonomi dapat dilakukan denga dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Kuratif
Dilakukan pada suatu prosen yang sudah atau sudah berlangsung. Kegiatannya berupa
intervensi, perbaikan, atau modifikasi proses yang sedang atau sudah berjalan. Sasaran kegiatan
ini adalah kondisi kerja dan lingkungan kerja dan dalam pelaksanaanya harus melibatkan pekerja
yang terkait dengan proses kerja yang sedang berlangsu

b. Pendekatan Konseptual
sebagai pendekatan sistem dan akan dengan efektif dan efisien bila dilakukan pada saat
perencanaan. Bila berkaitan dengan teknologi, maka sejak proses pemilihan dan alih teknologi
prinsip-prinsip ergonomi sudah sewajarnya dimanfaatkan bersama-sama dengan kajian lain dan
juga perlu, seperti kajian teknis, ekonomi, sosial budaya, hemat energi dan melestarikan
lingkungan. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan teknologi tepat guna. Pendekatan ergonomi
secara konseptual dilakukan sejak awal perencanaan dengan mengetahui kemampuan adaptasi

5
pekerja sehingga dalam proses kerja selanjutnya pekerja berada dalam batas kemampuan yang
dimiliki

2. Manfaat Ergonomi
Akan banyak manfaat yang diperleh organisasi jika mampu mengimplementasika ergonomi
dengan optimal diantaranya:

• Dapat membuat pekerjaan cepat selesai dengan minim nya resiko kecelakaan kerja.
• Produktivitas bekerja menjadi meningkat.
• Efisien terhadap waktu dan biaya.
• Efisiensi waktu agar tidak terbuang percuma
• Kenyamanan karyawan saat bekerja meningkat

C. Prinsip-prinsip Ergonomi
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan
meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dant eknologi yang
digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam
menerapkan ergonomi di tempat kerja, menurut Baiduri dalamdiktat kuliah ergonomi terdapat 12
prinsip ergonomi yaitu:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal
b. Mengurangi beban berlebihan
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
f. Minimalisasi gerakan statis
g. Minimalisasikan titik beban
h. Mencakup jarak ruang
i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja
k. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
l. Mengurangi stress.

6
D. Pengertian dan Asas Tata Ruang Kantor
1. Pengertian Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor adalah perencanaan dan pengaturan segala kebutuhan yang mendukung
pekerjaan kantor di dalam suatu ruang yang tersedia. Singkatnya, tata ruangan kantor dapat
diartikan sebagai penataan suatu ruang beserta peralatannya guna mendukung pekerjaan kantor.
Selain definisi di atas, ada juga pendapat lain dari para ahli.

Tata ruang kantor menurut Littlefield, Frank M. Rachel dan Donald L. Caruth, adalah
susunan perlengkapan atau peralatan dalam lantai yang luas. Tata ruang kantor dapat pula
didefinisikan sebagai penempatan alat-alat dan mesin-mesin serta pengaturan tempat kerja bagi
para pegawai sehingga diperoleh efisiensi.Qible menyatakan bahwa tata ruang kantor menjelakan
bagaimana penggunaan ruang secara efektif serta mampu bemberikan kesan yang mendalam bagi
pegawai. Selanjutya, Terry menyatakan bahwa tata ruang kantor adalah penentuan mengenai
kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci, untuk menyiapkan suatu susunan
yang praktis dari faktorfaktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan kantor dengan
biaya yang layak.

2. Asas tata ruang kantor


Terdapat empat asas pokok dalam tata ruang kantor yang penting untuk diperharikan yaitu:
1. Jarak terpendek
Adalah asas tata ruang yang mendisain tempat kerja pegawai dan penempatan alat-alat
diletakan dalam jarak yang seekat mungkin sehingga memungkinkan proses penyelesaian suatu
pekerjaan kantor dapat dilakukan dengan cepat. Dalam hal ini garis lurus antara dua titik adalah
jarak yang terpendek.
2. Rangkaian Kerja
Asas ini menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor yang akan digunakan menurut
rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan kantor dari pegawai yang
bersangkutan. Oleh karena itu satu komputer selalu bergandengan dengan satu printer dengan
kertas dan keperluan lainnya yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas jarak
kerpendek.

7
3. Penggunaan Segenap Ruangan yang Ada
Asas ini mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada dikantor, jangan dibiarkan
ada ruang yang kosong karena alasan kelebihan ruangan, ruangan dimaksud bukan hanya berupa
luas lantai saja, melaikan juga ruang yang vertikal ke atau maupun ke bawah.
4. Perubahan Sususan Tempat Kerja
Asas ini adalah asas tata ruang yang mudah diubah atau disusun kembali dan perubahannya
tidak terlampau sukar serta tidak memakai biaya yang besar. Dengan tata ruang yang berubah, baik
layout, warna, maupun letak perabot akan memberikan suasana yang lebih bsegar bagi para
pegawai dan pelaggan yang dilayani.

E .Tata Ruang Kantor Yang Ergonomis


Ergonomi tata ruang kantor adalah peraturan yang mengatur tentang kebutuhan ruang dan
penggunaannya secara terperinci dari ruang tersebut. Fungsinya untuk menyiapkan susunan
praktis dari faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja. Sehingga penyusunan tata
ruang kantor harus berdasarkan aktivitas pekerjaan kantor.

Tata ruang kantor yang ergonomi menurut Wingjosoebroto adalah pengaturan tata letak dan
fasilitas kerja untuk mencari gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya dengan pengatura
gerakan dan disesuaikan juga dengan aliran kegiatan dan gerakan yang efisien.
Jadi yang dimaksud dengan tata ruang kantor yang ergonomi adalah pengaturan tempat
kerja, penyusunan perabot, dan perlengkapan dengan menggunakan gerakan yang efektif, efisien,
nyaman dan aman, disesuaikan juga dengan kemampuan tubuh manusi, pekerjaan, dan lingkungn
kerjanya sehingga mendapat kinerja yang lebih optimal.
Gie menambahkan bahwa tata ruang kantor yang argonomi adalah penentuan mengenai
kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk
menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

8
Beberapa standar ergonomi perkantoran adalah sebagai berikut:

1. Luas Tempat Kerja


Setiap ruang kerja harus dibuat dan diatur sedemikian rupa, sehigga setiap orang yang
bekerja dalam ruangan tersebut mendapat ruang udara sedikitnya 10 m3 dan sebaiknya 15 m3. Luas
tempat kerja staf sedikitnya 2,2 m2, merujuk peraturan tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara. Sehingga tiap pekerja dapat bergerak secara bebas dan memudahkan
untuk evakuasi sewaktu terjadi keadaan darurat.
2. Tata Letak Peralatan Kantor
Tata letak peralatan kantor memenuhi ketentuan sebagai berikut:

▪ Sesuaikan tinggi tempat duduk dengan tinggi monitor


▪ Sesuaikan tinggi sandaran punggung dan tangan, sehingga tersangga dengan baik
▪ Sesuaikan meja dengan posisi keyboard dan mouse yang sejajar

3. Kursi
▪ Ukuran kursi harus sesuai dengan ukuran karyawan yang menggunakan
▪ Pilih kursi kerja sesuai dengan jenis tugas pekerjaan
▪ Kursi harus stabil, baik beroda maupun tidak beroda
▪ Sandaran kursi harus menyangga lengkungan pinggang (kemiringan fleksibel)
Adapun tips sebelum melakukan pembelian kursi ergonomik disarankan agar melakukan
pengujian dengan mengundang beberapa perwakilan pekerja yang akan menggunakan kursi
tersebut. Mereke dapat memberikan umpan balik mengenai kenyamanan kursi, kemudahan dalam
menggunakan, dan menyesuaikan kursi untuk mendapatkan posisi duduk yang ergonomis.

4. Meja Kerja
Dalam meletakkan barang-barang di meja kerja perlu diatur. Peletakkan barang-barang
dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat kebutuhan, yaitu barang-barang yang sering dipakai,
barang-barang yang lebih jarang dipergunakan, dan barang-barang yang hanya sesekali digunakan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengorganisasi meja kerja adalah dengan
mengidentifikasi dokumen kerja yang merupakan dokumen tim (bukan merupakan dokumen
pribadi) agar dapat disimpan dalam lemari arsip, sehingga tidak menumpuk di meja pribadi.

9
5. Postur Saat Bekerja
▪ Pada saat duduk, posisikan siku sama tinggi dengan meja kerja, lengan bawah horizontal,
dan lengan atas menggantung bebas
▪ Mata sama tingginya dengan bagian paling atas layar monitor
▪ Atur tinggi kursi sehingga kaki bisa diletakkan di atas lantai dengan posisi datar
▪ Sesuaikan sandaran kursi sehingga punggung bawah dapat ditopang dengan baik
▪ Letakkan layar monitor kurang lebih sepanjang lengan Anda. Pastikan letak monitor
dan keyboard berada di tengah-tengah sumbu tubuh
▪ Atur meja dan layar monitor untuk menghindari silau, atau pantulan cahaya
▪ Pastikan ada ruang yang cukup di bawah meja untuk pergerakan kaki
▪ Hindari tekanan berlebihan dari ujung tempat duduk pada bagian belakang kaki dan lutut
▪ Letakkan semua dokumen dan alat yang diperlukan dalam jangkauan
▪ Gunakan mouse yang sesuai dengan ukuran genggaman tangan dan letakkan di
samping keyboard
▪ Saat menggunakan keyboard, pergelangan tangan harus berada pada posisi netral (tidak
menekuk ataupun berputar)

6. Rehat Saat Kerja


Rehat singkat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20 yaitu, setiap 20 menit bekerja menggunakan
komputer, diselingi 20 detik rehat singkat, dengan melihat selain komputer sejauh 20 feet, dan
setiap 2 jam kerja sebaiknya diselingi peregangan selama 10 – 15 menit.
Untuk mengingatkan pekerja agar rehat dan melakukan gerakan peregangan dapar dibuat
‘pengingat’ (reminder) yang dapat muncul di layar komputer pada periode waktu yang ditentukan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ergonomi dari kata “ergo” atau gerak/kerja, dan “nomos” yag artinya alamiah yaitu
gerakan yang efekktif, efisien, nyaman, aman, tidak menimbulkan kelelahan dan kecelakaan sesuai
kemampuan tubuh tetapi mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Pendekatan ergonomi dapat dilakukan denga dua pendekatan yaitu: Pendekatan kuratif,
pendekatan konseptual. Manfaat ergonomi Meningkatkan unjuk kerja. Seperti, menambah
kecepatak kerja ketepatan, keselamatan, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan,
Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan, Mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya
manusia melalui peningkatan keterampilan yang diperlukan, Mengurangi waktu yang terbuang
secara sia-siadan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia,
Meningkatkan kenyamanan kariawan dalam bekerja.
Tata ruang kantor yang ergonomi menurut Wingjosoebroto adalah pengaturan tata letak
dan fasilitas kerja untuk mencari gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya dengan
pengatura gerakan dan disesuaikan juga dengan aliran kegiatan dan gerakan yang efisien.

B.Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar dalam makalah ini masih banyak kesalahan
dalam penulisan maupun dalam penyampaiannya. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami perlukan guna memperbaiki makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Doni Juni Priansa dan Agus garnida, Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional,
Bandung. Alfabeta, 2013

Doni Juni Prianto dan Fanny Damayanti, Administrasi dan Oprasional Perkantoran, Bandung,
Alfabeta, 2015

Ergonomi Perkantoran – RSUP Dr. Sardjito. (2019). Retrieved May 4, 2023, from Sardjito.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai