MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah K3
Yang dibina oleh Ibu Murniati, S. Kep., Ners, MM
Kelompok 5
Disusun Oleh :
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Upaya Mempertahankan Ergonomik Pada Posisi Berbaring, Duduk,
Berdiri, dan Berjalan” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keselamatan
pasien dan keselamatan kesehatan kerja dalam keperawatan . Selain itu, makalah
ini disusun untuk memperluas ilmu tentang “Upaya Mempertahankan Ergonomik
Pada Posisi Berbaring, Duduk, Berdiri, dan Berjalan”.
Kami mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh karena
itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan tentang upaya mempertahankan
ergonomik pada posisi berbaring, duduk, berdiri, dan berjalan.
Penulis
ii
D A FT A R ISI
K A T A P E NG A NT AR..............................................................................i i
D A FT AR IS I............................................................................................i i i
BA B I P E N D A HU LU A N
1.1 La t a r b e l ak an g..........................................................................1
1.2 R um us an m as a l a h....................................................................2
1.3 T uj u an P en uli s an......................................................................2
BA B I I P E M BA HAS A N
2 . 1 Pengertian Ergonomik…........................................................................3
2 . 3 Manfaat Ergonomik................................................................................4
2.4
Faktor Ergonomik.....................................................................................4
2.5
Sikap Tubuh dalam Bekerja.....................................................................5
2.6
Berbagai Posisi Tubuh dalam bekerja .....................................................5
2.7
Hal yang harus di perhatikan sikap tubuh dalam melakukan
pekerjaan ................................................................................................11
BA B I I I P E N UT UP
D A FT AR P US TA KA.......................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari ergonomik?
1.2.2 Apa tujuan ergonomik?
1.2.3 Apa manfaat dari ergonomik?
1.2.4 Apa saja faktor yang mempengaruhi ergonomik?
1.2.5 Bagaimana sikap tubuh dalam bekerja?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari ergonomik
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari ergonomik
1.3.3 Untuk mengetahui manfaat dari ergonomik
1.3.4 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ergonomi
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana sikap tubuh dalam bekerja
2
BAB II
PEMBAHASA
N
3
2.2 Tujuan Ergonomik
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja
fisik dan mental,mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas
kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna
dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia
produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek
teknis,ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang
tinggi.
4
7. Pekerjaan yang mengharuskan perpindahan bolak balik
8. Ketidakserasian jam kerja dengan istirahat
9. Pengaturan shift yang jelek
2) Sikap Berdiri
Ketika mengangkat, berjalan, atau melakukan kegiatan tubuh,
keselarasan tubuh yang tepat penting untuk menjaga keseimbangan. Ketika
tubuh seseorang di alignment yang benar, Semua otot bekerja sama untuk
gerakan paling aman dan paling efisien, tanpa ketegangan otot. Peregangan
tubuh setinggi mungkin menghasilkan keselarasan. Ini dapat dicapai melalui
tepat postur. Ketika berdiri, berat badan sedikit ke depan dan didukung di
bagian luar kaki. Sekali lagi, kepala tegak, punggung lurus, dan perut
terselipin.
Berdiri seimbang ditandai dengan garis vertikal berada
dalam bidang tumpuan, gaya pada masing-masing sendi = 0,
keseimbangan tergantung pada tinggi pusat gaya berat
& besarnya bidang tumpuan, Berdiri ada 2 macam :
1. simetris dengan kedua tungkai bebannya sama
2. asimetris dengan kedua tungkai beban tidak sama.
Arah penglihatan untuk pekerjaan yang berdiri adalah
23-37 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk
32-44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan
7
sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah.
3) Sikap Berjalan
Berjalan kaki adalah salah satu latihan fisik benturan ringan yang
bermanfaat bagi kesehatan. Selain bisa memperbaiki suasana hati, berjalan
kaki juga membantu mengatasi depresi. Penelitian menunjukkan bahwa
tingkat obesitas di negara-negara yang penduduknya biasa berjalan kaki
lebih rendah daripada negara-negara yang penduduknya mengandalkan
mobil sebagai sarana transportasi.
Cara berjalan yang baik adalah:
1. Biasakan berjalan dengan tubuh yang tegak. Walaupun setiap orang
memiliki cara berjalan yang unik, ada sikap tertentu yang banyak
orang lakukan saat berjalan, terutama dalam hal postur tubuh.
Biasakan berjalan dengan punggung tegak dan mengangkat dagu agar
sejajar dengan lantai. Dengan menjaga postur ini selama berjalan,
Anda bisa bernapas lebih leluasa sebab tulang punggung Anda tetap
lurus sehingga tidak menekan diafragma. Jangan berjalan sambil
menunduk atau membungkuk sebab postur tubuh yang buruk lambat
laun membuat punggung terasa nyeri, leher kaku, dan bahkan muncul
keluhan lain yang lebih serius.
2. Gunakan otot betis, paha belakang, dan kuadrisep agar Anda bisa
berjalan dengan baik. Gerakan berjalan yang efektif melibatkan
hampir semua otot tungkai, bukan hanya satu. Visualisasikan bahwa
saat ini Anda sedang berjalan. Langkahkan kaki kanan ke depan
dengan meletakkan tumit di lantai lalu gunakan otot paha belakang
dan kuadrisep kaki kiri untuk menggerakkan tubuh ke depan sampai
Anda bisa memindahkan tumit kiri ke depan. Biasakan melangkah
dengan gerakan menggulung telapak kaki, yaitu mengangkat telapak
kaki dimulai dari tumit sampai ke jari-jari kaki dengan arah lurus ke
depan. Cara ini akan mengaktifkan otot betis sehingga telapak kaki
membentuk sudut yang tepat saat terangkat dari lantai setiap kali Anda
melangkah.
3. Tariklah kedua bahu sedikit ke belakang, tetapi biarkan tetap rileks.
Saat berjalan, Anda akan lebih banyak mengandalkan otot kaki dan
otot perut. Walau demikian, Anda harus tetap memperhatikan postur
8
tubuh atas. Menarik bahu sedikit ke belakang dalam kondisi rileks
akan banyak manfaatnya. Postur ini menjaga tubuh Anda agar tetap
kuat dan stabil saat Anda meluruskan punggung dari leher sampai
pinggul. Melakukan postur ini sambil menegakkan punggung dan
mengangkat dagu akan mencegah ketegangan di punggung dan
menghindari terjadinya cedera. Selain itu, cara ini membantu Anda
membentuk kebiasaan berjalan yang baik sehingga tubuh Anda tidak
bungkuk yang cenderung menimbulkan nyeri dan ketegangan bahu.
Terakhir, dengan menarik bahu sedikit ke belakang, penampilan Anda
akan lebih baik karena postur ini menunjukkan kepercayaan diri dan
kekuatan. Walaupun terkesan sepele, hal ini sangatlah penting.
4. Ayunkan lengan selama Anda berjalan. Mengayunkan lengan adalah
hal biasa bagi banyak orang. Biarkan kedua lengan tergantung ke
bawah secara alami. Saat mulai berjalan, lengan Anda akan berayun
sedikit. Semakin cepat Anda berjalan, semakin lebar ayunannya.
Mengayunkan lengan adalah sesuatu yang alami ketika Anda berjalan.
Penelitian membuktikan bahwa cara ini bisa meningkatkan efisiensi
dari setiap langkah Anda. Berjalan sambil mengayunkan lengan
membantu Anda melangkah lebih lebar dengan energi metabolik yang
sama besarnya seperti jika Anda tidak mengayunkan lengan. Jadi,
jangan takut mengayunkan lengan saat berjalan. Jangan khawatir,
Anda tidak akan terlihat seperti pendekar. Jika cuaca tidak terlalu
dingin, jangan masukkan tangan ke dalam saku agar Anda bisa
mengayunkan lengan. Dengan demikian, Anda akan memperoleh
manfaatnya, yaitu berjalan lebih cepat dan lebih jauh.
4) Sikap Berbaring
Jika berbaring, perlu diperhatikan bahwa jika berbaring lordosis
dipertahankan, posisi yang paling baik adalah “semi Fowler” yaitu
berbaring dengan paha dan lutut 45º, membantu venous return, otot perut
(Illiopsus) relaks, bantal, menjadikan kepala & leher netral. Bantal
bulu/kapuk lebih baik dari pada spon.
Posisi klien penting telentang (dorsal RACKBIKE — tergeletak di
belakang), rawan (berbaring pada perut), Sims' (semi-rawan-berbaring di
9
samping [biasanya kiri] — dengan atas lutut tertekuk), Fowler di (tergeletak
di belakang, dengan kepala tinggi), lutut-dada atau genupectoral (berbaring
di lutut, dengan dada beristirahat di tempat tidur), dorsal lithotomy
(tergeletak di belakang, dengan kaki di sanggurdi), dan lateral (berbaring di
samping). Posisi telentang dapat dimodifikasi dengan menekuk lutut dan
menempatkan kaki datar di tempat tidur. Trendelenburg's (posisi kepala-
down — berbaring dengan kepala lebih rendah dari kaki)-digunakan untuk
mengobati sengatan, dengan mempromosikan aliran darah ke otak.
Posisi ini juga digunakan untuk beberapa bagian dari postural drainase,
untuk membantu mengeringkan sekresi dari segmen paru-paru. Posisi
terbalik Trendelenburg dapat digunakan untuk meningkatkan tabung pakan
dan sebagai prosedur darurat untuk membantu menghentikan pendarahan di
cedera kepala. Dua lainnya, kurang posisi umum digunakan adalah posisi
berdiri diubah (berdiri sementara membungkuk ke depan), dan posisi yang
digunakan untuk pungsi lumbal.
2.7 Hal yang harus di perhatikan sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan sikap tubuh
dalam melakukan pekerjaan, yaitu :
1. Semua pekerjaan hendaknya dilakukan dalam sikap duduk atau sikap
berdiri secara bergantian
2. Semua sikap tubuh yang tidak alami harus dihindarkan. Seandainya hal ini
tidak memungkinkan, hendaknya diusahakan agar beban statik diperkecil.
3. Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak membebani,
melainkan dapat memberikan relaksasi pada otot-otot yang sedang tidak
pakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan penekanan pada bagian tubuh
(paha). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gangguan
sirkulasi darah dan sensibilitas pada paha, mencegah keluhan kesemutan
yang dapat menganggu aktivitas.
Dampak penyerasian atau penyesuaian alat-alat kerja dan lingkungan
kerja pada kesanggupan dan kemampuan tenaga kerja, akan menimbulkan
suasana kerja yang nyaman, lebih cepat, lebih teliti, produktivitas meningkat
secara kuantitatif maupun kualitatif.
1
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja. Di Indonesia
memakai istilah ergonomi, tetapi di beberapa negara seperti di Skandinavia
menggunakan istilah “Bioteknologi” sedangkan di negara Amerika
menggunakan istilah “Human Engineering” atau “Human Factors
Engineering”. Namun demikian, kesemuanya membahas hal yang sama yaitu
tentang optimalisasi fungsi manusia terhadap aktivitas yang dilakukan. Dari
pengalaman menunjukkan bahwa setiap aktivitas atau pekerjaan yang
dilakukan, apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan mengakibatkan
ketidaknyamanan, biaya tinggi, kecelakaan dan penyakit akibat kerja
meningkat, performansi menurun yang berakibat kepada penurunan efisiensi
dan daya kerja.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
1
3