Anda di halaman 1dari 23

MODEL KOMUNIKASI KLIEN

PADA USIA DEWASA

MUHAMMAD PUTRA HIDAYAT


00118005
MODEL KOMUNIKASI

MODEL KOMUNIKASI SHANNON & WEAVER


MODEL KOMUNIKASI LEARY
MODEL INTERAKSI KING
MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
MODEL KOMUNIKASI SHANNON & WEAVER
Model Komunikasi yang dikemukakan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver :
“The Mathematical Theory of Communication”

Claude Shannon Warren Weaver


Metode komunikasi Shannon dan Weaver sering disebut juga
sebagai :

“Model Matematis” / “Model Teori Informasi”

Model yang pengaruhnya paling kuat


atas model dan teori komunikasi lainnya.
6 Elemen Model Komunikasi Shannon dan
Weaver
Model Komunikasi Shannon san Weaver
Konsep penting dalam model ini adalah Gangguan atau Noise
yaitu setiap rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki dapat
mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.

Ex :
Suara hujan dan petir diluar
ruangan akan mengganggu
kelangsungan komunikasi di dalam
ruangan.
Gangguan yang terdapat pada konsep ini dibagi menjadi dua
yaitu :
1. Gangguan Psikologis : Gangguan yang merasuki pikiran dan
perasaan yang mengganggu penerimaan pesan yang akurat.
Ex : Melamun dan Mengantuk
2. Gangguan Fisik : gangguan yang secara langsung menyerang
fisik seseorang.
Ex : Tunanetra dan Tunarungu
Contoh dalam kehidupan sehari-hari

Saat seorang guru sedang mengajar dikelas, pada saat


memberikan materi (pesan yang disampaikan) kepada
murid-murid dalam proses pengajaran tersebut terdapat
sumber gangguan . Misalnya adalah kelas sangat ribut
sehingga tidak kondusif saat mengajar.
Penerapan Pada Klien Dewasa

Bila komunikasi ini diterapkan pada klien dewasa, klien akan lebih
mudah untuk menerima penjelasan yang disampaikan karena tanpa
adanya perantara yang dapat mengurangi kejelasan informasi. Tetapi
tidak ada hubungan transaksional antara klien dan perawat, juga tidak
ada feedback untuk mengevaluasi tujuan komunikasi.
MODEL KOMUNIKASI LEARY
Komunikasi leary (1950) merupakan salah satu model
komunikasi yang mengarah pada proses komunikasi antar
individu atau antara dua individu pelaku komunikasi yang akan
saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain.
Dalam model ini terdapat 2 dimensi, yaitu :
1. Dominance – Submission
Pada dimensi ini, bila ada pihak yang menguasai, maka ada pihak yang dikuasai.
Proses komunikasi ini hanya satu arah saja.
Contoh : Pemilik rumah dengan pembantu dan pimpinan dengan karyawannya.
2. Love – Hate
Pada dimensi ini, proses komunikasi yang berlangsung sebenarnya tidak hanya
berlangsung diantara mereka yang memiliki hubungan baik saja. Namun juga dapat
terjadi dengan mereka yang memiliki hubungan tidak baik, maupun kepada mereka
yang dibenci.
Contoh : interaksi atau komunikasi yang berlangsung antara sesama teman biak,
maupun antara satu teman dengan teman lainnya yang dibenci. Guna terciptanya
komunikasi yang efektif.
Penerapan Pada Klien Dewasa

Pasien akan memberikan kepercayaannya terhadap perawat yang


dianggap dapat membantunya dalam melakukan perawatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
Sehingga muncullah rasa saling percaya satu sama lain.
Yang mana kemudian akan mengarahkan pada kondisi dimana pasien
akan terpengaruh oleh perawat dan patuh dengan pesan yang
disampaikan oleh perawat.
Jadi ada proses mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perawat kepada
pasien.
MODEL KOMUNIKASI KING
Model Komunikasi King, menekankan pada komunikasi yang terjadi
antara perawat dan klien yang bertujuan untuk menentukan suatu
keputusan dalam melaksanakan tindakan kesehatan.
King menggunakan sistem perspektif untuk menggambarkan bagaimana
profesional kesehatan (perawat) untuk memberi bantuan kepada klien.
Penerapan Pada Klien Dewasa

Model ini sesuai untuk klien dewasa karena mempertimbangkan


faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik klien dewasa yang pada akhirnya
bertujuan untuk menjalin transaksi.
Adanya feedback menguntungkan untuk mengetahui sejauh mana
informasi yang disampaikan dapat diterima jelas oleh klien atau untuk
mengetahui ada tidaknya persepsi yang salah terhadap pesan yang
disampaikan.
MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi Kesehatan, difokuskan pada transaksi antara profesional
kesehatan (Perawat) - klien.
3 Faktor utama proses komunikasi kesehatan
1. Relationship
Hubungan Relationship dikondisikan untuk hubungan interpersonal,
bagaimana seseorang profesional dapat meyakinkan orang tersebut.
2. Transaksi
Merupakan kesepakatan interaksi antar partisipan di dalam proses
komunikasi tersebut.
3. Konteks
Merupakan komunikasi kesehatan yang memiliki topik utama tentang
kesehatan klien dan biasanya disesuaikan dengan tempat dan situasi.
Penerapan Pada Klien Dewasa

Model komunikasi ini dapat diterapkan pada klien dewasa, karena


perawat memperhatikan karakteristik dari klien yang akan
mempengaruhi interaksinya dengan orang lain.
Transaksi yang dilakukan terjadi secara berkesinambungan, tidak
statis dan umpan balik.
Konteks komunikasi disesuaikan dengan tujuan, jenis pelayanan yang
diberikan.
Hubungan Relationship memperhatikan karakteristik dari klien dan
melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya umpan balik untuk
mengevaluasi tujuan komunikasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai