KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Ø KATA PENGANTAR
Ø DAFTAR ISI
Ø KONSEP DASAR
· Dasar Pemikiran
· Pengertian
· Tujuan
· Indikasi
· Persiapan Alat
· Mekanisme Kerja
· Evaluasi
Ø PENUTUP
· Kesimpulan
· Saran
Ø DAFTAR PUSTAKA
Ø Dasar Pemikiran
Salah
satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,
emulsiatau suspense atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakandengan cara merobek jari
ngan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Dimasukkan kedalamtubuh dengan menggunakan alat suntik.
Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang
diinjeksikan atau di suntikkanmelalui kulit atau membrane mukosa kedalam kompartemen tubuh
yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang
memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membrane mukosa sehinggasediaan parenteral
harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-
bahan beracun dan juga harusmemiliki kemurnian yang dapat diterima.
A. Intra Cutan
2. Tujuan Injeksi
· Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara suntikan
intra cutan
· Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses penyerapan
(absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
· Menghindarkan pasien dari efek alergi obat( dengan skin test).
· Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu misalnya tubercullin test
3. Indikasi
· Injeksi biasanya dilakukan pada pasien yang
tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obatsecara
oral. Apabila klien tidak sadar atau bingung,
sehingga klien tidak mampu menelan atau mempertahankan obat dibawah lidah. Olehkarena itu,
untuk memenuhi kebutuhan obat klien dilakukan dengan pemberian obat secara injeksi.
Steril /
No Alat Non Gambar
steril
1. Spuit 1 cc dan jarum steril Steril a
dalam tempatnya
4. Bengkok Steril
5. Mekanisme Kerja
2.
· Perawat mencuci tangan · Agar tidak terjadi infeksi nosokom
· Agar pasien merasa nyaman
· Atur posisi pasien · Supaya spuit diisi oleh obat sesu
· Siapkan obat injeksi(spuit telah terisi dengan obat) dosisnya.
· Agar pada saat menyuntik tangan
· Memakai sarung tangan (handschoen). tidak kontak langsung dengan area y
akan disuntik
· Lengan bawah bagian dalam, dad
· Tentukan bagian yang akan diberikan obat. Membebaskan bagian atas, punggung dibawah
area yang akan disuntik dari pakaian scapula), bebas dari edema, massa,
Pilih area penyuntikan yang tepat. Letakan pengalas bila perlu. nyeri tekan, jaringan parut, kemerah
inflamasi, gatal.
· Daerah penyuntikan steril, dan tid
· Membersihkan area penyuntikan dengan menggunakan kapas ada kuman,dll.
alkohol dari tengah keluar secara melingkar sekitar 5 cm,
menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi.
· Gunakan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus · Agar tidak ada gelombang udara
sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari pada saat menyuntik
spuit
· Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara · Merupakan cara menyuntik yang
ibu jari dan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap tepat dan benar. Supaya tangan klien
kebawah. Pegang erat lengan klien dengan tangan kiri, tegangkan tidak bergerak-gerak
area penyuntikan · Memberikan obat tersebut secara
· Secara hati – hati tusuk / suntikan jarum dengan lubang jarum perlahan-lahan sampai berbentuk
menghadap keatas, sudut 15’ sampai 30 derajat. gelembung kecil.
Raih pangkal jarum dengan ibu jari, lalu dorong cairan obat
perlahan-lahan. · Kalau bernilai negatif lakukanlah
· Beri tanda pada area suntikan menggunakan spidol atau injeksi obat antibiotik tersebut sesua
polpen. Tuliskan jam pada saat melakukan skintest. takarannya untuk pasien. Dan biasan
Setelah 10-15 menit check kembali reaksi obat yang telah takaran obat tsb sesuai anjuran
disuntikan apakah bernilai positif atau negative. dokter.Kalau bernilai positif obat tsb
tidak digunakan dan diganti dengan
obat antibiotik yang lain
· Menjaga agar alat-alat yang
digunakan tadi tetap bersih. Bila tak
diperlukan buang ditempat yang
· Membereskan alat – alat. disediakan.
Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kap nya (guna · Kembalikan posisi pasien seperti
mencegah cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara semula.
benar. · Agar tidak terjadi infeksi
· Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien nosokomial.
· Mencuci tangan
3. · Dokumentasi, Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan · Agar perawat mengetahui pembe
(dosis, waktu, cara) pada lembar obat.atau catatan perawat. obat melalui intra cutan.
4. · Evaluasi respon klient setelah pemberian tindakan pemberian · Mengetahui keadaan pasien.
obat melalui intra cutan.
B. Sub Cutan
1. Pengertian Subcutan
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada lengan atas sebelah luar,
pada bagian luar daerah dada dan ditempat lain yang dianggap perlu (misalnya pemberian
insulin pada pasien diabetes). Atau pada area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau
lemak dibawah dermis.
2. Tujuan
· Memasukkan sejumlah obat ke dalam jaringan dibawah kulit untuk diabsorbsi (penyerapan).
· Memepercepat proses penyembuhan pasien.
3. Indikasi
· Obat yang diberikan harus berdasarkan pengobatan
· Sebelum menyiapkan obat suntikan bacalah dengan teliti, petunjuk pengobatan yang ada
dalam catatan medik atau status pasien
· Pada waktu menyiapkan obat, bacalah dengan teliti label atau etiket obat dari tiap-tiap obat.
Obat yang etiketnya kurang jelas tidak diberikan
· Perhatikan tekhnik septik dan aseptik.
Steril /
No Alat non steril Gambar
1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum Steril
nomor 25)
6. Bengkok Steril
5. Mekanisme Kerja
· Menanyakan kesiapan/ persetujuan klien sebelum kegiatan · Agar pasien tahu tindakan yang a
dilakukan.
dilakukan dan mengurangi kegelisah
klien.
memastikan klien menerima atau
menolak tindakan yang akan dilakuk
6. · Evaluasi respon klient setelah pemberian tindakan pemberian · Mengetahui keadaan pasien.
obat melalui intra cutan.
Nama :
Nim :
A. INTRA CUTAN
2. Persiapan Lingkungan
1. Jaga Privasi Klien (tutup sampiran)
3. Persiapan klien
Ø Jelaskantujuandanprosedur yang akandilakukan
Ø Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Prosedur kerja
· Cuci tangan
· Memasang perlak dan alasnya
· Membebaskan daerah yang akan di injeksi
· Memakai handscoon (sarung tangan)
· Bersihkan kulit yang akan disuntik/injeksi
menggunakan kapas alkohol
· Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan
kulit
· Tusukan spuit dengan kemiringan 15 –30 , jarum
masuk kurang lebih 0,5 cm
· Masukan obat secara perlahan, pastikan ada benjolan
kira-kira satu biji kacang lalu Cabut jarum dari tempat
penusukan
· Beri tanda lingkaran pada benjolan tadi, Tuliskan
jam padasaatmelakukanskintest.(Setelah 10-15 menit
check kembali reaksi obat yang
telahdisuntikanapakahbernilaipositifatau negative).
· Buang spuit kedalam bengkok
· Merapikan pasien (kembalikan posisi pasien)
· Bereskan alat alat
· Lepaskan sarung tangan (handschoen)
· Cuci tangan
5. Dokumentasi
Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis,
waktu, cara) pada lembar obat.atau catatan perawat.
B. SUB CUTAN
Persiapan Lingkungan
2. Jaga Privasi Klien (tutup sampiran)
Persiapan klien
Ø Jelaskantujuandanprosedur yang akandilakukan
Ø Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
Prosedur kerja
· Mencuci tangan
· Menyiapkan obat sesuai aturan
· Atur posisi klien sesuai kebutuhan
· Pasang perlak dan pengalas
· Bebaskan daerah yang akan di injeksi dari pakaian
· Pakailah handschoen (sarung tangan)
· Bersihkan kulit menggunakan kapas alkohol dari
dalam ke luar
· Masukan spuit dengan sudut 45
· Lakukan aspirasi, pastikan tidak ada darah masuk ke
spuit
· Masukan obat secara perlahan
· Cabut jarum
· Buang spuit dalam bengkok
Dokumentasi
Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis,
waktu, cara) pada lembar obat.atau catatan perawat.
Manado,
Evaluator
BAB III
PENUTUP
· KESIMPULAN
Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan
membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis.
Indikasi untuk injeksi ic, yaitu: Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes), pasien yang
akan melakukan vaksinasi, menegakkan diagnosa penyakit, dan dilakukan sebelum memasukkan
obat. Prinsipnya, sebelum memberikan obat, perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien,
indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar, setelah dilakukan
injeksi, juga tidak boleh dilakukan pemijatan pada area yang telah diinjeksi karena akan
mempengaruhi hasil tes. Sebelum dilakukan prosedur injeksi, terlebih dahulu dilakukan
persiapan alat, persiapan pasien, dan persiapan lingkungan. Setelah tindakan perawat juga harus
melakukan dokumentasi, mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil
tindakan, reaksi/ respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan.
· SARAN
Pada saat melakukan injeksi Intra cutan atau sub cutan, hendaknya terjalin hubungan
terapeutik antara perawat dan pasien, karena biasanya pasien berubah menjadi cemas ketika akan
dilakukan injeksi. Karja sama antara perawat dan pasien juga sangat dibutuhkan, hal ini
bertujuan agar tindakan yang dilakukan lancar dan mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. G:\kdm 2\fhhcvf.htm
2. G:\kdm 2\pemberian-obat.html
3. G:\kdm 2\pemberian-obat-melalui-intracutan-ic.html
4. G:\kdm 2\dhegrjtyg.htm
5. http://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com/2010/05/19/memberikan-obat-melalui-
suntikan-intracutan-atau-intradermal/