Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINDAKAN

NAMA : INDARTI

NIM : 200104035

1. Mengganti Alat Tenun Dengan Pasien Di Atasnya


Merupakan suatu tindakan mengganti alat tenun yang kotor dengan yang bersih
pada tempat tidur pasien tanpa memindahkan pasien di atasnya
2. Indikasi tindakan keperawatan
Tindakan mengganti alat tenun dilakukan setiap dua hari sekali dan atau dalam
waktu kurang dari dua hari keadaan alat tenun kotor
3. Rasionalisasi tindakan
a. Memberikan perasaan senang dan nyaman pada pasien
b. Menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat
tidur dan selimut yang bebas dari kotoran atau lipatan
c. Mencegah terjadinya decubitus
d. Memelihara kebersihan,kenyamanan dan kerapihan
4. Anatomi dan Fisiologi
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan
organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat
tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9
meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung
dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis,
labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal
terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.

EPIDERMIS
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel.
Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada
telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh
ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
terdalam) :
1. Stratum Korneum.
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan
telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum Granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel
Langerhans.
4. Stratum Spinosum.
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang
terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan
lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut
sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum).
terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28
hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor
lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.

Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin,
pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen
(sel Langerhans).
DERMIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
1. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan
bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal,
kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai
dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya
dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung
beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam
dermis.

VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara
lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan
subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis,
tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada
epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis
melalui membran epidermis

FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya
adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai
barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit,
trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme
patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam
merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah
bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan
keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus.
Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible
loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan
dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi
vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur
dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat
meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh
darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
5. Alat dan bahan yang digunakan selama tindakan keperawatan :
a. Sprei
b. Sarungbantal
c. Perlak
d. Stik laken
e. Selimut
f. Plastikkuning (infeksius)
g. handscoon
6. Prinsip tindakan keperawatan :
Bersih
7. Prosedur tindakan keperawatan :
Fase Pra Interaksi
a. Cuci tangan
b. Membawa alat ke dekat pasien

Fase Orientasi
a. Memberi salam, memanggil nama pasien dengan benar, dan
memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
d. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya

Fase Kerja
a. Memulai tindakan dengan cara yang baik
b. Memakai sarung tangan dan masker
c. Dekatkan semua peralatan kearah pasien
d. Bantal dan selimut pasien ditempatkan di kursi
e. Pasien dimiringkan ke satu sisi (bila perlu diganjal dengan bantal/guling
supaya tidak jatuh)
f. Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung
satu per satu sampai di bawah punggung pasien
1) Stik laken digulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
2) Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan dengan lap kerja dan
dikeringkan dengan lap kerja kering
3) Sprei besar digulung ke tengah sejauh mungkin
g. Sprei besar bersih dibentangkan kemudian digulung ½ bagian, gulungannya
diletakkan di bawah punggung pasien, ½ bagian lagi diratakan dan
dipasangkan di bawah kasur
h. Perlak digulung dan diratakan kembali
i. Stik laken bersih dibentangkan di atas perlak, ½ bagian digulung dan
diletakkan di bawah punggung pasien, ½ bagian lagi diratakan di atas
perlak, lalu masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
j. Setelah selesai dan rapi pada satu bagian, pasien dimiringkan ke arah
berlawanan yang tadi dibersihkan (bila perlu ganjal dengan bantal supaya
tidak jatuh)
k. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah bagian kasur
l. Alat tenun kotor diangkat dan dimasukkan pada tempat alat tenun kotor
m. Sarung bantal dilepas dan diganti yang baru
n. Selimut kotor diganti yang bersih
o. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan pada tempatnya
Fase Terminasi
a. Mengevaluasi perasaan pasien
b. Melepas sarung tangan dan masker
c. Cuci tangan
8. Respon pasien :
a. Respon obyektif :alat tenun bersih dan rapi
b. Respon subyektif :pasien merasa nyaman
9. Menganalisis keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilakukan :
Pasien merasa nyaman
10. Refleksi diri dari kekurangan tindakan keperawatan yang dilakukan :
a. Kekurangan selama fase pra interaksi
Semua tahap pra interaksi dilakukan sesuai SOP
b. Kekurangan selama fase kerja
Semua tahaap kerja dilakukan sesuai SOP
c. Kekurangan selama fase terminasi
Semua tahap terminasi dilakukan sesuai SOP
d. Kekurangan selama fase setelah interaksi
Semua tahap setelah interaksi dilakukan dengan SOP

Anda mungkin juga menyukai