Anda di halaman 1dari 4

PERMINTAAN TINDAKAN PEMBERIAN

MAKAN MELALUI NGT


No Dokumen :
No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 01 Mei 2016
Halaman : 1-3

UPTD Ditetapkan Oleh Kepala


KESEHATAN UPTD Kesehatan Puskesmas
PUSKESMAS Perhentian Luas
PERHENTIAN Nopriwan Malus,SKM, M.Kes
LUAS NIP.19781118 1997031001

Pengertian Pemberian makanan pada klien yang menggunakan selang melalui hidung menuju ke
lambung.
Tujuan Untuk mempertahankan status nutrisi dan pemberian obat.
Kebijakan SK Kepala UPTD Kesehatan Perhentian Luas Nomor: 445/C/VII/SK/001 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
Referensi Tim Keperawatan Dasar Akademi Keperawatan Al-Ikhals, Modul Keperawatan;Keperawatan
Dasar. Yayasan Raudhatul Mutaalimin Bogor, 2016
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Sejumlah makanan cair yang akan diberikan, yang sudah dihangatkan. Jumlah
makanan dan air putih berkisar 300 500 cc. Makanan buatan rumah sakit atau
buatan pabrik.
2. Corong / spuit berukuran besar (50 cc).
3. Stetoskop.
4. Alat makan, serbet maskan / tissue.
5. Obat sesuai instruksi.
6. Tiang infus.
7. Handscoen bersih (kalau perlu)
B. Prosedur
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih (kalau perlu).
3. Mengatur posisi klien (semi fowler, fowler atau high fowler).
4. Mengauskultasi peristaltik usus dan mengkaji adanya ketidaknyamanan pada
abdomen (distensi abdomen).
5. Meletakkan alas dibawah NGT.
6. Mengkaji kepatenan letak NGT :
a. Masukkan 5 15 cc udara kedalam NGT dan auskultasi suara di regio epigastrik.
b. Aspirasi isi residu lambung, bila lebih dari 100 cc, tunda pemberian makanan - 1
jam. Mengkaji juga warna, konsistensi, dan bau dari cairan lambung.
7. Masukkan kembali isi residu lambung.
8. Membilas NGT dengan air putih.
9. Memberikan cairan nutrisi
Secara Intermitten :
a. Memasang corong dan jaga agar udara tidak masuk kedalam selang dengan
menjepit selang NGT.
b. Memasukkan sejumlah susu/makanan cair/air buah yang telah disediakan.
c. Mengatur ketinggian corong (30 cm diatas lambung). Pemberian tidak boleh
terlalu cepat (20 menit), maupun terlalu lambat dan sesuaikan dengan
karakteristik makanan / cairan.
d. Pemberian makanan tidak boleh dipaksa dengan dorongan.
Secara Continous :
a. Menggantungkan makanan yang hendak diberikan pada tiang infus.
b. Mengeluarkan udara yang ada didalam selang.
c. Menyambungkan selang makanan dengan NGT dan mengatur tetesan sesuai
waktu yang telah ditentukan.
d. Mengunci pengatur tetesan bila semua makanan sudah masuk kedalam
lambung. Hindari masuknya udara kedalam lambung.
e. Membilas dengan air putih, memasukkan obat bila bila ada, lalu bilas kembali
dengan air putih.
10. Melepaskan corong/kantung/formula makanan dan tutup selang NGT.
11. Mempertahankan klien tetap posisi semi fowler selama 30 menit.
12. Merapihkan klien dan peralatan.
13. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
14. Mencuci tangan.
Diagram Alir
Menyiapkan Alat

Sejumlah makanan cair, Corong/spuit berukuran besar (50


cc), Stetoskop, Alat makan, tissue, Obat sesuai instruksi,
Tiang infus, Handscoen bersih

Menjelaskan prosedur kepada pasien

Cuci tangan dan pasang sarung tangan

Atur posisi pasien dengan posisi tidur


fowler,semifowler,high fowler
Mengauskultasi peristaltik usus dan mengkaji
adanya ketidaknyamanan pada abdomen

Meletakkan alas dibawah NGT, dan


Mengkaji kepatenan letak NGT

Masukkan kembali isi residu lambung dan


bilas NGT dengan air putih

Intermitten Memberikan cairan Continous


nutrisi
Memasang corong dan jaga agar Menggantungkan makanan yang hendak
udara tidak masuk kedalam selang diberikan pada tiang infus

dengan menjepit selang NGT.


Mengeluarkan udara yang ada didalam

Memasukkan sejumlah selang, lalu sambungkan selang


susu/makanan cair/air buah yang makanan dengan NGT dan mengatur
telah disediakan tetesan sesuai waktu

Mengatur ketinggian corong (30


Mengunci pengatur tetesan bila semua
cm diatas lambung). Pemberian
makanan sudah masuk kedalam
tidak boleh terlalu cepat/lambat
lambung
(20 menit) Membilas dengan air putih,
memasukkan obat bila bila ada, lalu
Pemberian makanan tidak boleh bilas kembali dengan air putih.
dipaksa dengan dorongan

Pertahankan posisi semifowler selama 30 menit

Evaluasi respon pasien setelah


tindakan

Rapikan pasien dan alat

Buka sarung tangan dan cuci tangan

Dokumentasi

Unit Terkait Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai