DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD GOETENG TARUNADIBRATA
STASE GADAR- KRITIS
Oleh : INDARTI 200104035
PRAKTIK PROFESI NERS STASE KMB PROFESI
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2020/2021 PENGAMBILAN SAMPLE DARAH IV
1. Nama jenis tindakan keperawatan
Pengambilan sample darah Suatu pengambilan darah vena yang diambil dari vena untuk mendapatkan sample darah yang baik dan representative dengan menggunakans puit. 2. Indikasi tindakan keperawatan a. Pasien yang memerlukan pemeriksaan darah b. Pasien yang memerlukan tranfusi darah 3. Rasionalisasi tindakan a. Untuk mendapatkan sample darah yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan b. Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy) 4. Anatomi dan fisiologi Pembuluh darah vena Merupakan pembuluh darah yang bertuga untuk mengalirkan darah yang membawa sisa-sisa metabolisme sel seluruh tubuh manusia menuju ke jantung kembali untuk dioksigenasi. System vena dimulai dari ujung-ujung vena pada jarring-jaring pembuluh darah kapiler dengan venule yang menyatu untuk membentuk vena yang berukuran lebih besar dari venule. Seluruh vena sistemik bertujuan mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke atrum kanan jantung melalui tiga jalur berikut. Dari dinding jantung menuju ke sinus coroner, dari tubuh bagian atas menuju vena kava superior dan dari bagian bawah menuju vena kava inferior. Vena dalam adalah vena yang mengalirkan darah dari jaringan dan organ tubuh bagian dalam. Pada umumnya pembuluh darha vena selalu menyertai arteri sehingga namanya sama dengan pembuluh darah arteri. Terkecuali diberikan pada vena tertentu yang ada didalam kepala dan kolumna spinalis. Vena superfisialis pada umumnya terletak didalam hypodermis kulit yang mengalirkan darah ke vena bagian dalam. Biasanya nama vena ini tidak berkaitan atau tidak sama dengan arteri. Venous sinus merupakan ruang pengumpul atau pertemuan darah yang dipertemukan pada organ-organ tertentu seperti jantung. Sinus-sinus ini dilapisi endothelium yang merupakan kelanjutan dari endothelium kapiler dan vena. Vena utama pada ekstremitas atas Vena dalam yang menyertai arteri lengan tangan memiliki nama yang sama dengan nama arteri yaitu vena aksilaris, vena brakialis, radialis dan vena ulnaris. Vena ini mengalir menuju vena subklavia. Vena-vena superfisial pada lengan dimulai dari anastomosis vena di tangan dan pergelangan tangan yang kemudian mengalir menuju vena dalam. • Vena sefalika kemudian mengalir ke atas di sisi lateral lengan dan bermuara pada vena aksilaris di bagian bahu. • Vena basilica kemudian memanjang ke atas pada sisi medial posterior lengan kemudian melintang ke sisi depan lengan tepat berada dibawah siku dan bergabung dengan vena brakialis. • Vena mediana kubiti merupakan vena yang menghubungkan vena basilica dan vena sefalika di sisi depan siku. Lokasi ini adalah lokasi terbaik untuk dilakukan pengambilan sampel darah melalui venapunktur. Vena pada tungkai bawah Vena dalam biasanya menyertai arteri dan memiliki nama yang saling berhubungan, contohnya vena iliaka eksterna, vena femoralis, vena popliteal, vena tibialis anterior dan posterior dan vna peronea. Vena superfisial berawal dari anastomosis vena kemudian menjadi lengkung vena dorsal. Vean safenus kecil kemudian berasenden pada bagian posterior tungkaidan terbagi menjadi dua macam vena dan bermuara ke dalam vena popliteal dan vena femoralis dalam. Vena ini memiliki 7 hingga 13 katup untuk mencegah aliran balik darah yang berasal dari tungkai bawah. Vena sefanus besar merupakan vena yang memiliki ukuran paling panjang didalam tubuh. Vena ini berasenden di sepanjang sisi medial kaki, tungkai dan paha dan kemudian menyatu dengan vena femoralis dibawah ligament inguinal. Pada vena ini kurang lebih memiliki 10 hingga 20 katup pada vena ini. 5. Alat dan bahan yang digunakan selama tindakan keperawatan a. Spuit 3ml b. Tourniquet c. Alcohol swab d. Plester e. Tabung f. Savety box g. Perlak dan pengalas 6. Prinsip tindakan keperawatan Prinsip tindakan bersih dan juga steril pada penggunaan jarum 7. Prosedur tindakan keperawatan a. Tahap Pra Interaksi 1) Melakukan verifikasi 2) Mencuci tangan 3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar b. Tahap Orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien/keluarga 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan c. Tahap Kerja 1) Mengatur posisi pasien 2) Menentukan lokasi vena yang akan ditusukan 3) Memasang perlak dan pengalas 4) Pasang tourniquet lebih kurang 3 jari di ataslokasi 5) Desinfeksi lokasi dengan alcohol swab 6) Tusuk bagian vena dengan spuit dengan lubang jarum mengadap keatas dengan kemiringan antara jarum dan kulit 15-30 derajat 7) Setelah volume cukup, lepaskan tourniquet 8) Tarik jarum spuit dan segera letakan alcohol swab di atas bekas suntikan untuk menekan bagian tersebut dan tutup dengan plester 9) Memindahkan sample darah dalam spuit ketabung dengan cara melepaskan jarum lalu mengalirkan darah perlahan melalui dinding tabung 10) Buang jarum kedalam savety box 11) Membereskan alat d. Tahap Terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Berpamitan dengan klien 3) Mencuci tangan 4) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 8. Respon obyektif dan subyektif pasien terhadap tindakan keperawatan Respon objektif:- Respon subyektif: pasien merasa pegal pada saat diambil darahnya 9. Menganalis keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilakukan Tindakan pengambilan sample darah dilakukan dengan baik 10. Refleksi diri dari kekurangan tindakan keperawatan yang dilakukan : a. Kekurangan selama fase pra interaksi Semua tahap pra interaksi dilakukan sesuai SOP b. Kekurangan selama fase kerja Semua tahaap kerja dilakukan sesuai SOP c. Kekurangan selama fase terminasi Semua tahap terminasi dilakukan sesuai SOP d. Kekurangan selama fase setelah interaksi Semua tahap setelah interaksi dilakukan dengan SOP