Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

DI RUANG LILY RSUD GOETENG TARUNADIBRATA

LP MINGGU KE 2

Oleh :

INDARTI

200104035

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat
makanan itu terdiri atas zat zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy dan
tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic (Wilkinson, Judith
M, 2007)
Sedangkan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Herdman (2014) adalah
asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.

B. Anatomi system terkait kebutuhan nutrisi (Struktur dan Fungsi Nutrisi)


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi dihasilkan dari
karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang
disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.
Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
a. Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan
molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh
pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran,
madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan disakarida.
2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak
pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik
susu ibu maupun susu hewan.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah
zat pati, glikogen dan selulosa.
b. Fungsi Karbohidrat
– Sumber energi yang murah
– Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
– Membuat cadangan tenaga tubuh
– Pengaturan metabolisme tubuh
– Untuk efesiensi penggunaan protein
– Memberikan rasa kenyang
c. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan
pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
d. Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui
mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah) semua berbentuk
monosakarida. Monosakarida (Fruktosa, Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-
sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati Monosakarida diubah menjadi glukosa dan
dialirkan melaui pembuluh darah ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk
glikogen melalui Proses Glikoneogenesis.

2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein
adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam bentuk hormon
dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh tetapi harus
didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, triptofan,
fenilanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
– Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.
– Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen membentuk
glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
– Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.
a. Fungsi Protein
 Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic koloid,
keseimbangan asam.
 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
 Pengaturan metabolisme
 Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
 Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.
b. Sumber protein
 Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur,
hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
 Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai,
kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
c. Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim
protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino
dengan bantuan enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke
aliran darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan
tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat
protein darah. Karena protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna
secara sempurna dan hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian
dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu asam
organic dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organic
dimanfaatkan sebagai sumber energi.

3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi :
 Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol
 Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak dengan
garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
a. Fungsi Lemak
 Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan
memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
 Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
 Memberikan asam-asam esensial
b. Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan
lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh
dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing dan lainnya.
c. Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak karena
giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh darah dan
dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah
menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan menghasilkan
tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan yang disebut Colesterol.
4. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu jika
kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang
dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat
sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron,zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah :
 Membangun jarigan tulang
 Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
 Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
 Membuat berbagai enzim

5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan
tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme
karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
 Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta
vitamin c.
 Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
kesehatan.

6. Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh
manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar
dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air
dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada oang dewasa asupan air antara 120-1500
cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air yang masuk ke
dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya
– Melalui keringat berlebih
– Muntah
– Diare
– Gejala Dehidrasi

C. Fisiologi Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalam tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
1. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energy yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energy yang
dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal
adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1
°c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensupport
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk
senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR
dan aktivitas fisik.
3. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energy yang digunakan tubuh pada saat istirahat
yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan,
peristaltic usus, kegiatan kelenjar- kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan,
absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.

Gambar anatomi system pencernaan

a. Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik
dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap
tidak berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan
nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak
sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik).
Massa makanan yang berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan
atas lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkunkan makanan
masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan
oleh asam hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga
mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan
zat tepung secara berturut-turut.Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan
dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7
jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai asam,
massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan bercampur
cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi
terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b. Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis,
transport aktif, dan pinositosis.
c. Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan
melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari
metabolisme, nutrient diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh.
Dua tipe dasar metabolism adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis
nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi
substansi yang lebih sederhana.
d. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak,
yang disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan
kecil di hati dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa
otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient
yang dimakan, maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang
tidak digunakan harus disimpan terutama lemak.

D. Faktor factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi


1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergiji dapat mempengaruhi
pola konsumsi makan
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang
3. Kebiasaan
Kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status gizi
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

E. Macam gangguan yang mungkin terjadi pada pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi
(Masalah Kebutuhan Nutrisi)
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa ( normal) atau resiko penurunan bb akibat ketidakcukupan asupan
nutrisi kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis:
 BB 10-20 % dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
Kemungkinan penyebab:
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
 Penurunan absorpsi nutrisi
 Nafsu makan menurun

2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan bb akibat asupan kebutuhan nutrisi secara
berlebihan
Tanda Klinis:
 Bb lebih dari 10% berat ideal
 Adanya jumlah asupan yang berlebihan
 Aktivitas menurun/monoton
Kemungkinan penyebab
 Perubahan pola makan
 Pengurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan bb yang mencapai lebih dari 20 % bb
normal.
4. Kurang Nutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat sel. Gejala umumnya adalah bb rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan
penurunan energy, pucat pada kulit, membrane mukosa konjungtiva dll.
5. Diabetes Militus
DM merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan secara
berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan ggn nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit jantung coroner
Penyakit jantung coroner merupakan ggn nutrisi yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok
8. Kanker
Kanker merupakan ggn nutrisi yang disebabkan pengkonsumsian lemak secara
berlebihan.
9. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan nyeri abdomen, kedinginan,
letargi, dan kelebihan energy

F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik scr umum yang b.d nutrisi
 Riwayat kesehatan
 Kemampuan makan
 Pengetahuan tentang nutrisi
 Nafsu makan, jumlah asupan
 Tingkat aktivitas
 Pengonsumsian obat
 Penampilan fisik
 Pengukuran antropometri data biomedis , tanda tanda klinis status nutrisi, diet
 Laboratorium
2. Diagnosis Keperawatan (SDKI)
 Defisit nutrisi
Penyebab /etiologi:
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan mencerna makanan
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Peningkatan kebutuhan metabolisme
Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)
Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)
3. Outcome (SLKI)
Status nutrisi membaik (L. 03030)

4. Intervensi keperawatan (SIKI)


a. Manajemen nutrisi (I. 03119)
Observasi
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (missal piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (missal pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
b. Promosi berat badan
Observasi
 Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan muntah
 Monitor jumlah kalorimyang dikomsumsi sehari-hari
 Monitor berat badan
 Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik
 Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
 Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi pasien( misal makanan dengan
tekstur halus, makanan yang diblander, makanan cair yang diberikan melalui
NGT atau Gastrostomi, total perenteral nutritition sesuai indikasi)
 Hidangkan makan secara menarik
 Berikan suplemen, jika perlu
 Berikan pujian pada pasien atau keluarga untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
 Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
 Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses:
Definitions & classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.

Perry,Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC: Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).Edisi
1 Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan intervensi NIC dan
Kriteria Hasil. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai