Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN TERAPI 02 NASAL KANUL


DI RUANG IGD RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners


Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :
YULINDA KRISTINA RAHAYUNINGTYAS
1808268

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2019
ANALISA SINTESA
PEMBERIAN TERAPI 02 NASAL KANUL

Inisial klien : Ny.S


Diagnosa Medis : CA MAMAE
No. Reg : C7723XX
Tanggal : 12 September 2019

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
Data Fokus Etiologi Problem
DS: penurunan tekanan Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan sesak inspirasi/ekspirasi pola nafas
nafas
DO:
- Pasien tamapak lemas dan
lesu
- Pasien tampak sesak
- Pernafasan cepat dangkal
- TD: 120/70 mmHg
- Nadi: 102x/menit
- RR: 25x/menit
- S: 36,60C
- SPO2: 99%
- GCS : E4M6V5
- Terdapat benjolan di
payudara sebelah kiri.
2. Dasar pemikiran
Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas
yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar
susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker ini memang
tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Ca mamae bisa disebabkan oleh
mekanisme hormonal, virus, keturunan/genetic, dan defiensi imun. Perjalanan ca
mamae yang dapat menyebabkan sesak nafas yaitu karena mendesaknya jaringan
sekitar karena mamae membembekak lalu massa tumor mendesak ke jaringan
luar menyebabkan infiltrasi pleura parietal kemudian paru menurun menyebabkan
ketidakefektifan pola nafas dan pasien mengeluh sesak nafas.

3. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan


Memberikan oksigen kanul nasal 3 liter/menit.
4. Prinsip – Prinsip Tindakan bersih
a. Mengatur peralatan oksigen dan humidifier
b. Memutar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi.
c. Memasang alat pemberian oksigen yang sesuai dan jauh dari api.
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur.
Prosedur:
a. Tahap Pra Interaksi
1) Persiapan pasien.
2) Persiapan alat (tabung oksigen dengan flowmeter, humidifier
menggunakan cairan steril, kanula nasal dan selang, plester, kassa jika
perlu.
b. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, cek nama dan nomor RM.
2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan.
3) Berikan kesempatan untuk bertanya.

c. Prosedur pelaksanaan
1) Kaji kebutuhan terapi oksigen dan klsrifikasi instruksi terapi.
2) Siapkan klien dan keluarga ‘
 Bantu klien memperoleh posisi semi-fowler jika
memungkinkan
 Informasikan kepada dan keluarga tentang pentunjuk
keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.
3) Siapkan peralatan oksigen dan humidifier
4) Putar kenop oksigen hingga diperoleh kecepatan aliran yang sesuai
dengan instruksi dan pastikan peralatan berfungsi dengan baik
5) Pasang kanula nasal pada wajah klien dengan lubang kanula masuk ke
dalam hidung dan karet pengikat melingkari kepala klien. Beberapa
model memiliki karet pengikat yang ditarik ke bawah dagu.
6) Fiksasi kanula nasal menggunakan plester
7) Gunakan kassa sebagai alas karet pengikat pada area telinga dan
tukang pipi jika perlu.
8) Lakukan evaluasi umum pada klien dalam 15-30 menit pertama,
bergantung pada kondisi klien
9) Kaji adanya iritasi pada lubang hidung klien dan berikan pelumas pada
membrane mukosa jika perlu.
10) Inspeksi peralatan secara teratut. Periksa volume kecepatan aliran
oksigen dan ketinggian cairan steril pada humidifier dalam 30 menit.
11) Dokumentasi hasil pengkajian, terapi yang diberikan dan data yang
relevan dalam dokumentasi keperawatan.
12) Jaga pivacy klien
5. Analisa Tindakan Keperawatan
Klien dengan masalah Ca Mamae perlu mendapatkan terapi rehidrasi
intravena (infus) dengan Pemberian oksigen dimaksudkan untuk memberikan
tambahan oksigen pada klien yang mengalami sesak nafas.
6. Bahaya Yang Mungkin Muncul
Bahaya :
Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien
dapat menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas.
Pencegahan :
Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau
reaksi alergi yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen
spesifik, obat-obat tertentu, dan latihan fisik.

7. Hasil Yang Didapat dan maknanya


S:
Pasien mengatakan sesak sudah berkurang sedikit
O:
Klien tampak rileks
Akral masih dingin
RR : 24x/menit
A : Masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
 Kaji vital sign
 Kaji keadaan umum setiap 2 jam sekali

8. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan


Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah :
 Pemberian terapi nebulizer dengan atrovent 1 cc, diencerkan dengan
Nacl 9% 1cc
 Pemberian obat bronkodilator dan mukolitik.
 Pemasangan infus.
 Pemeriksaan GDS (104 g/dl)
 Pemeriksaan rekam EKG

9. Evaluasi Diri
Kelebihan :
Dapat melakukan pemberian O2 nasal kanul ataupun masker tanpa bantuan
dari perawat.
Kekurangan :
Melaksanakan tindakan keperawatan kurang maksimal karena yang
dilaksanakan hanya tindakan yang darurat saja.
10. Daftar Pustaka
Price, Sylvia Anderson. 2004. Patofisiologi Buku I. EGC: Jakarta.
Brunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8.
EGC: Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta.
Gallo & Hudak. 2009. Keperawatan Kritis, edisi VI. EGC: Jakarta
Kusyati,eni,dkk. 2011.Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar Ed 2. EGC: Jakarta

P Pembimbing, Mahasiswa,

( ) ( Yulinda Kristina R)

Anda mungkin juga menyukai