Anda di halaman 1dari 9

BLIGHTED OVUM

A. Pengertian
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada
bayi di dalam kandungan. Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu
sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun
demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon
HCG (humanchorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada
indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil
konsepsi di dalam rahim [ CITATION Rau16 \l 1033 ]. Kehamilan anembrionik merupakan
salah satu bentuk kehamilan yang tidak viabel dimana terjadi perkembangan kantung
gestasi tanpa disertai perkembangan embrio [ CITATION Cut18 \l 1033 ]

B. Etiologi
1. Genetik
Abnormalitas kromosom orang tua dan beberapa faktor imunologi berhubungan
dengan Kehamilan anembrionik. Single gene disorder dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan yang seksama terhadap riwayat keluarga atau dengan mengidentifikasi pola
dari kelainan yang dikenal dengan pola keturunan [ CITATION Cut18 \l 1033 ].
2. Kelainan Immunologi dan Infeksi
Keguguran merupakan akibat dari aktifasi imunologi sebagai respon dari adanya
organisme patologis. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
obligat intraselular protozoa yakni Toxoplasma gondii. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada sel plasenta terutama sel trofoblas atau target fetoplacental lainnya
mengakibatkan kematian inembryo dan resorpsi. Mekanisme imunitas inilah yang
menyebabkan terjadinya kehamilan anembrionik [ CITATION Cut18 \l 1033 ].
3. Pola Hidup
Pola hidup berupa konsumsi alkohol dan merokok merupakan salah satu faktor
resiko terhadap semua tahap perkembangan janin selama kehamilan. Individu dengan
konsumsi alkohol dan paparan asap rokok berpengaruh terhadap resiko terjadinya
kegagalan perkembangan embrio hingga kecacatan pada bayi [ CITATION Cut18 \l 1033 ].
4. Usia
Faktor usia 3,667 kali lipat lebih beresiko terjadinya blighted ovum pada ibu
hamil karena usia mmemiliki resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan ibu. Usia
yang kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu umur
20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental
sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun
dan > 35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan
[ CITATION Rau16 \l 1033 ].
5. Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran yang dialami seorang ibu semakin tinggi
resikonya untuk mengalami komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Paritas 2-3
merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternaldan tidak terancam
terhadap ancaman mortalitas dan morbiditas baik pada ibu maupun pada janin. Ibu hamil
yang telah melahirkan lebih dari 5 kali atau mempunyai resiko tinggi dalam kehamilan
yang akan dapat mengakibatkan kematian janin. Persalinan kedua dan ketiga merupakan
peralinan yang aman, sedangkan resiko terjadinya komplikasi meningkat pada
kehamilan, persalinan dan nifas setelah ketiga dan seterunya. Demikian juga dengan
paritas 0 dan lebih dari 4 merupakn kehamilan resiko tinggi Resiko pada paritas 1 dapat
ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat
dikurangi atau dicegah dengan KB [ CITATION Rau16 \l 1033 ].
C. Manifestasi Klinis
Pada ibu hamil yang mengalami blighted ovum mengalami tanda-tanda dan perubahan-
perubahan tubuh layaknya kehamilan normal
1. Keterlambatan menstruasi
2. Perdarahan pervaginam yang berwarna coklat kemerah-merahan
3. Nyeri perut bagian bawah
4. Mual muntah
5. Payudra membesar
D. Diagnosa
Bagi diagnosa blighted ovum, dokter akan menjalankan pertanyaan berhubungan
keresahan dan ciri yang didapat korban. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan pada
perut pasien. Sebab pertumbuhan plasenta dan peningkatan tingkat hCG karena
pertumbuhan plasenta, awalnya mendiagnosa blighted ovum dapat sulit dijalankan.
Ultrasonografi adalah satu-satunya cara supaya memastikan. Saat kehamilan yang layak,
pengujian ultrasonografi lazimnya mengungkapkan janin sekitar enam atau tujuh minggu.
Pada perkara blighted ovum, pemindaian ultrasound akan menggambarkan kantong
kehamilan lenggang tanpa janin (Beyoung, 2020)
E. Penatalaksanaan Medis
F. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien tidak panasdan empat jam
bila pasien panas.
b. Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptikuntukmencegah infeksi
terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
c. Istirahat baring, Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena
cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnyarangsang
mekanis.
d. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.

G. Patogenesis
BAB II

PEMBAHASAN

I. Skenario
Seorang wanita, Ny.N 21 tahun dengan keluhan keluar darah menggumpal dari
jalan lahir sejak 1 hari yang lalu, Ny. N juga merasa nyeri pada perut bagian bawah dan
juga mengalami morning sickness. Ia mengatakan haid pertama pada umur 12 tahun
dengan siklus 20 hari selama 7-8 hari. Ny. N mengatakan bahwa kehamilan berusia 8
minggu dan ia datang ke rumah sakit tanggal 26 November 2020 dengan diantar oleh
suaminya Tn. B. Pasien megatakan bahwa keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
menular maupun genetik. Saat ini merupakan kehamilan pertama.
Hasil pemeriksaan tanda vital pada Ny. N, TD 110/80 mmHg, Nadi 90x/mnt, RR
20x/mnt, Suhu 36,6ºC. Ny.N merasa cemas, wajah terlihat pucat, nampak meringis,
tangan teraba dingin, postur tubuh terlihat kurus dan pendarahan terus menerus keluar.
Asuhan keperawatan seperti apakah yang harus dirancang untuk menangani
permasalahan pada Ny. N ?

II. Tujuan Pembelajaran

Asuhan keperawatan pada klien dengan Blight Ovum

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 21 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Perawat
Alamat : Trenggalek
No Register : 11062
Suku/Bahasa : Jawa
2. Keluhan Utama
Klien datang ke RS UMM dengan keluhan nyeri pada abdomen
bagian bawah dan keluar darah menggumpal 1 hari sebelum MRS.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ny. N mengatakan sejak kemarin keluar flek pada daerah
kewanitaannya. Klien mengatakan perutnya terasa sakit
pada area bawah abdomen. Darah mulai keluar saat Ny. N
sedang membersihkan rumahnya.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular maupun genetik.
c. Riwayat Medikasi
Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi obat-
obatan.
d. Riwayat Haid
 Manarche : Pada umur 12 tahun
 Siklus Haid : Biasanya 20 hari dan lama haid 7-8
hari. Tetapi sudah sekitar 2 bulan pasien tidak haid
dan kemarin tiba-tiba mengeluarkan flek dari area
kemaluan.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Klien Cemas dengan pendarahan yang dialami,
nampak meringis, pucat, tubuh kurus.
b. TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 90x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 36,6°C
c. Pemeriksaan persistem
1. Sistem Saraf Pusat
 Lemas
 Keletihan
2. Sistem Kardiovaskular
 Nadi normal
3. Sistem Integument
 Kulit pucat
4. Sistem Gastrointestinal
 Nyeri abdomen
5. Sistem Pernafasan
 Normal
6. Sistem Musculoskeletal
 Akral dingin
7. Sistem Reproduksi
 Adanya pendarahan disfungsional
 Siklus haid >14 hari
 Bekuan darah lebih besar daripada 3 cm
d. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi putih
lauk ayam, telur, dan terkadang juga ikan. Pasien tidak memakan
sayur dan buah buahan.
2. Pola istirahat
Pasien mengatan tidur 5 jam perharinya, dikarenakan
pasien sibuk dengan pekerjaannya, pasien juga mengatakan sulit
tidur saat malam hari.
3. Pola kebersihan
Pasien membersihkan genetalia dengan baik. Pasien juga
mengatakan teratur menggati celana dalam setiap hari.
4. Pola eliminasi
Pasien mengatakan sulit sering BAK (3-5x dalam sehari)
tetapi, pasien sulit saat BAB (2-3x dalam seminggu)
5. Pola aktifitas
Pasien mengatakann masih beraktivitas penuh dalam
sehari-hari.
6. Riwayat Psikososial, Budaya, dan Spiritual
a) Psikologi
Pasien terlihat tenang
b) Sosial
Pasien tinggal bersama suaminya
c) Budaya
Pasien menganut kebudayaan suku jawa
d) Spiritual
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan ibadah

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Bimanual : nyeri goyang portio (-), Ostium Uteri
Eksterna tertutup, adnexa tidak teraba masa, parametrium lemas.
b. USG : Tampak Gestrasional sac berukuran 3,06 cm tanpa adanya
perkembangan embrio dengan usia kehamilan 8 minggu.
c. Tes Darah lengkap
Leukosit : 8.580 μL
Eritrosit : 3.650.000 μL
Trombosit : 335.000 μL
Hemoglobin : 9,2 gr/dl
Hematokrit : 28,6 gr/dl
Daftar Pustaka

Beyoung. (2020). Blighted Ovum. Retrevied from https://beyoung.co.id/blighted-ovum/

Anda mungkin juga menyukai