HEPATITIS
Dibuat Oleh :
DIVIA DAMAYANTI
3018041042
2C
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG-BANTEN
2020-2020
1. PENGERTIAN
Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan manifestasi
klinis berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui hepatitis ikteri sampai
nekrotik hati. Baru-baru ini telah ditemukan lima bentuk hepatitis virus (Diyono &
Mulyani,S, 2013).
Secara medis, hepatitis virus didefinisikan sebagai infeksi sistemik oleh virus
yang disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan
perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas. Hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis akut
disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus, yaitu virus hepatitis A (HAV), virus
hepatitis B (HBV), virus hepatitis C ( HCV),virus D (HDV) dan virus hepatitis E
(HEV) (Adriansyah,M, 2012).
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Sebelumnya hepatitis dibedakan menjadi tiga, yaitu hepatitis A, hepatitis B dan
hepatitis non-A non-B. Saat ini, sudah ditemukan virus hepatitis C, D, E, F, G, dan
lainya. Virus hepatitis G ditemukan pada tahun 1996 (Widoyono, 2011).
Klasifikasi Hepatitis
f. Virus Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. saat ini para pakar belum sepakat
hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
g. Virus Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C , seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B aatau
C. Tidak menyebabkan hepatitis flminan ataupun hepatitis kronik. penularan
melalui transfuse darah jarum. Hepatitis B , dapat terjadi tanpa gejala. Namun
dapat juga trjadi artalgia dan ruam pada kulit.
2. ETIOLOGI
a. Virus
a) Type A:
Fekal oral, transmisi melalui orang lain, tak ikterik da asimtomatik,sumber
melalui darah,veses,saliva.
b) Type B:
Parenteral, transmisi seksual,perinatal,parah,sumber melalui darah, saliva,
semen, sekresi vagina.
c) Type C:
Perenteral jarang, transmisi melalui seksual, orang ke orang, perinatal
menyebar luas, dapat berkembang sampai kronis, sumber terutama melalui
darah.
d) Type D:
Parenteral perinatal, transmisi memerlukan koinfeksi dengan type B,
keperahan peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut, sumber melalui
darah.
e) Type E:
Fekal-Oral, keparahan sama dengan D, sumber melalui darah, feses, saliva.
b. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
c. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan
hepatitis akut (Padila, 2013).
3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis:
Mual
Muntah
Demam
Kelelahan
Feses berwarna pucat
Urine berwarna gelap
Nyeri perut
Nyeri sendi
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan
4. PATWAY
5. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
TERAPI
a. Obat-obatan
a) Kortikosteroid. Pemberian bila untuk penyelamatan nyawa dimana
ada reaksi imun yang berlebihan.
b) Antibiotik, misalnya Neomycin 4 x 1000 mg / hr peroral.
c) Lactose 3 x (30-50) ml peroral.
d) Vitamin K dengan kasus kecenderungan perdarahan 10 mg/ hr
intravena.
e) Roboransia.
f) Glukonal kalsikus 10% 10 cc intavena (jika ada hipokalsemia)
g) Sulfas magnesikus 15 gr dalam 400 ml air.
h) Infus glukosa 10% 2 lt / hr.
b. Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat.
c. Jika penderita tidak napsu makan atau muntah – muntah sebaiknya di
berikan infus glukosa. Jika napsu makan telah kembali diberikan makanan
yang cukup
d. Bila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat – obatan
yang mengubah susunan feora usus, isalnya neomisin ataukanamycin
samapi dosis total 4-6 mg / hr. laktosa dapat diberikan peroral, dengan
pegangan bahwa harus sedemikian banyak sehingga Ph feces berubah
menjadi asam.
6. PENGKAJIAN
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan masa lalu.
a. Kesehatan masa lalu
b. Riwayat masuk RS
c. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Data biologis
5. Pemeriksaan fisik
6. Data psikologis
7. Data social
8. Data spiritual
9. Data penunjang
Hasil laboratorium
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor psikologis
(keengganan untuk makan)
3. Gannguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
8. ANALISA DATA
9. INTERVENSI
Tindakan keperawatan
Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Jenis yang digunakan untuk mengatas nyeri jangan samai menambah parah kondisi.
Tekhnik dengan relaksasi dapat di ambil untuk mengatasi nyeri pada klien
Terapi Nafas dalam.
Berikan posisi yang nyaman untuk klien
Perintahkan pasien untuk menarik napas
Mengisi paru-paru dengan udara, hembuskan secara perlahan, dengan
melemaskan otot tangan, kaki, perut, dan punggung
Mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga didapat rasa nyaman,
tenang dan rileks
IMPLEMENTASI NYERI AKUT
Observasi
Terapeutik:
Kolaborasi: