IMPLEMENTASI
Nama pasien : NY. S Diagnosa Medis : CVD NH
Jenis kelamin : Perempuan No.Med Record :
Kamar/Bed : Marwa Hari/Tanggal : 05 November 2021
Dinas Sore
S:
O;
TD :
Pols :
RR :
T:
GCS :
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor tanda-tanda vital
2. Monitor tanda /gejala penimgkatan
TIK
3. Berikan posisi semi fowler
4. Mempertahankan suhu tubuh normal
5. Kolaborasi pemberian diuretic
Dinas Malam
S:
O:
TD :
Pols :
RR :
T:
GCS :
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor tanda-tanda vital
2. Monitor tanda /gejala penimgkatan
TIK
3. Berikan posisi semi fowler
4. Mempertahankan suhu tubuh normal
5. Kolaborasi pemberian diuretic
2 Nyeri Akut b.d agen 09.00 Observasi Dinas Pagi
WIB
pencedera fisilogis 1. Memonitor tanda-tanda vital dengan cara S : Klien mengatakan nyeri kepala seperti
dibuktikan dengan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan, ditusuk-tusuk, Skala nyeri 7
mengeluh nyeri suhu tubuh, dan SpO2 O; Klien tampak menahan sakit
2. Mengidentifikasi lokasi, krakteristik, durasi, TD :164/96 mmHg
frekuensi kualitas, intensitas nyeri dengan Pols : 82x/mnt
cara menanyakan kepada pasien/keluarga RR : 20x/mnt
3. Mengidentifikasi skala nyeri dengan cara T : 36,7 ºC
menanyakan langsung berapa skala nyeri GCS : 13
yang dirasakan pasien dari rentang 1-10 A: Masalah nyeri akut belum teratasi
4. Mengidentifikasi respon nyeri dan verbal P: Intervensi dilanjutkan
dengan cara melakukan penekanan pada
1. Monitor tanda-tanda vital klien
lokasi nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
Terapeutik
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat,
1. Memberikan tehnik non farmakologis untuk aroma terapi, tehnik imajinasi
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat dan terbimbing, kompres hangat/ dingin
distraksi yaitu mengalihakan rasa nyeri 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
dengan cara tidur/istirahat 5. Mengajarkan tehnik non farmakologi
2. Menganjurkan pasien untuk menghindari untuk mengurangi nyeri
pemicu nyeri (mis. duduk terlalu lama) 6. Kolaborasi pemberian analgetik
3. Mengontrol lingkungan yang memperingan
rasa nyeri yaitu mengatur suhu ruangan Dinas Sore
sesuai kenyamanan pasien, pencahayaan S :
yang kondusif O;
TD :
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur dengan cara Pols :
menjaga lingkungan pasien agar tidak RR :
terlalu ramai (cukup 2 orang) T:
GCS :
Edukasi A: Masalah nyeri akut belum teratasi
1. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu P: Intervensi dilanjutkan
nyeri 1. Monitor tanda-tanda vital klien
2. Menganjurkan memonitor nyeri secara 2. Identifikasi skala nyeri
mandiri dengan cara beristirahat 3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
3. Menganjurkan menggunakan analgetik mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat,
secara tepat dan menjelaskan kepada pasien aroma terapi, tehnik imajinasi
agar tidak bergantung pada analgetik serta terbimbing, kompres hangat/ dingin
menjelaskan efek samping penggunaan 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
analgetik dalam jangka panjang 5. Mengajarkan tehnik non farmakologi
4. Mengajarkan tehnik non farmakologi untukf untuk mengurangi nyeri
mengurangi nyeri yaitu terapi pijat dan 6. Kolaborasi pemberian analgetik
distraksi (mengalihkan nyeri)
Kolaborasi Dinas Malam
Berkolaborasi dengan dokter pemberian S :
analgetik O;
TD :
Pols :
RR :
T:
GCS :
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor tanda-tanda vital klien
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat,
aroma terapi, tehnik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/ dingin
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
5. Mengajarkan tehnik non farmakologi
untuk mengurangi nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgetik
3 Resiko jatuh 10.00 Observasi Dinas Pagi
WIB
dibuktikan dengan 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh dengan S: Klien mengatakan pernah ada riwayat jatuh
riwayat jatuh, cara menanyakan kepada pasien/keluarga dari ranjang
penurunan kesadaran apakah ada riwayat jatuh sebelumnya
dan kekuatan otot 2. Mengidentifikasi risiko jatuh setidaknya sekali O: Kekuatan otot klien menurun
menurun setiap shift TD : 164/96 mmHg
3. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang Pols : 82x/mnt
meningkatkan risiko jatuh, seperti memeriksa RR : 20x/mnt
apakah side rail tempat tidur pasien terpasang
dengan aman. T : 36,7 ºC
Derajat kekuatan otot 3
Terapeutik A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
1. Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi P : Intervensi dilanjutkan
terendah
2. Mendekatkan bel pemanggil dalam jangkauan 1. Identifikasi faktor resiko
pasien dan keluarga jatuh
2. Idetifikasi risiko jatuh
Edukasi
Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan 3. Identifikasi faktor
bantuan unutuk berpindah lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
4. Atur tempat tidur pasien
5. Dekatakn bel pemanggil
dalam jangkauan pasien dan keluarga
6. Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan bantuan
berpindah
Dinas Sore
S:
O:
TD :
Pols :
RR :
T:
Derajat kekuatan otot
A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi faktor resiko
jatuh
2. Idetifikasi risiko jatuh
3. Identifikasi faktor
lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
4. Atur tempat tidur pasien
5. Dekatakn bel pemanggil
dalam jangkauan pasien dan keluarga
6. Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan bantuan
berpindah
Dinas Malam
S:
O:
TD :
Pols :
RR :
T:
Derajat kekuatan otot
A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi faktor resiko
jatuh
2. Idetifikasi risiko jatuh
3. Identifikasi faktor
lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
4. Atur tempat tidur pasien
5. Dekatakn bel pemanggil
dalam jangkauan pasien dan keluarga
6. Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan bantuan
berpindah
IMPLEMENTASI
Nama pasien : NY. S Diagnosa Medis : CVD NH
Jenis kelamin : Perempuan No.Med Record :
Kamar/Bed : Marwa Hari/Tanggal : 06 November 2021
Dinas Malam
S:
O;
TD :
Pols :
RR :
T:
GCS :
A: Masalah resiko perfusi sereberal
tidak efektif teratasi
P: Intervensi dihentikan
2 Nyeri Akut b.d agen 09.00 Observasi Dinas Pagi
WIB
pencedera fisilogis 7. Memonitor tanda-tanda vital dengan cara S:
dibuktikan dengan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan, O;
mengeluh nyeri suhu tubuh, dan SpO2 TD :
8. Mengidentifikasi lokasi, krakteristik, durasi, Pols :
frekuensi kualitas, intensitas nyeri dengan RR :
cara menanyakan kepada pasien/keluarga T:
9. Mengidentifikasi skala nyeri dengan cara GCS :
menanyakan langsung berapa skala nyeri A: Masalah nyeri akut belum teratasi
yang dirasakan pasien dari rentang 1-10 P: Intervensi dilanjutkan
10. Mengidentifikasi respon nyeri dan verbal
1. Monitor tanda-tanda vital klien
dengan cara melakukan penekanan pada
2. Identifikasi skala nyeri
lokasi nyeri
3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
11.
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat,
12. Terapeutik
aroma terapi, tehnik imajinasi
5. Memberikan tehnik non farmakologis untuk terbimbing, kompres hangat/ dingin
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat dan 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
distraksi yaitu mengalihakan rasa nyeri 5. Mengajarkan tehnik non farmakologi
dengan cara tidur/istirahat untuk mengurangi nyeri
6. Menganjurkan pasien untuk menghindari 6. Kolaborasi pemberian analgetik
pemicu nyeri (mis. duduk terlalu lama)
7. Mengontrol lingkungan yang memperingan Dinas Sore
rasa nyeri yaitu mengatur suhu ruangan S:
sesuai kenyamanan pasien, pencahayaan O;
yang kondusif TD :
8. Memfasilitasi istirahat dan tidur dengan cara Pols :
menjaga lingkungan pasien agar tidak RR :
terlalu ramai (cukup 2 orang) T:
GCS :
Edukasi A: Masalah nyeri akut belum teratasi
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu P: Intervensi dilanjutkan
nyeri 1. Monitor tanda-tanda vital klien
6. Menganjurkan memonitor nyeri secara 2. Identifikasi skala nyeri
mandiri dengan cara beristirahat 3. Berikan tehnik non farmakologis untuk
7. Menganjurkan menggunakan analgetik mengurangi rasa nyeri yaitu terapi pijat,
secara tepat dan menjelaskan kepada pasien aroma terapi, tehnik imajinasi
agar tidak bergantung pada analgetik serta terbimbing, kompres hangat/ dingin
menjelaskan efek samping penggunaan 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
analgetik dalam jangka panjang 5. Mengajarkan tehnik non farmakologi
8. Mengajarkan tehnik non farmakologi untukf untuk mengurangi nyeri
mengurangi nyeri yaitu terapi pijat dan 6. Kolaborasi pemberian analgetik
distraksi (mengalihkan nyeri)
Kolaborasi Dinas Malam
Berkolaborasi dengan dokter pemberian
S:
analgetik O;
TD :
Pols :
RR :
T:
GCS :
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: Intervensi dihentikan
Dinas Sore
S:
O:
TD :
Pols :
RR :
T:
Derajat kekuatan otot
A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi faktor resiko jatuh
2. Idetifikasi risiko jatuh
3. Identifikasi faktor lingkungan
yang meningkatkan risiko jatuh
4. Atur tempat tidur pasien
5. Dekatakn bel pemanggil dalam
jangkauan pasien dan keluarga
6. Anjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan berpindah
Dinas Malam
S:
O:
TD :
Pols :
RR :
T:
Derajat kekuatan otot
A : Masalah resiko jatuh teratasi
P : Intervensi dihentikam