A. PENGKAJIAN
IdentitasKlien
1. Nama : Ny.
2. Jenis Kelamin : tahun
3. Umur : Perempuan
4. Alamat :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Agama : Islam
9. Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
10. Tanggalmasuk RS : Februari 2019
11. Diagnosa Medis :
12. No. RM : 39XXXX
PenanggungJawab
1. Nama lengkap : Tn. K
2. Jenis Kelamin : Laki- Laki
3. Umur : 32tahun
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat lengkap : Mali- Mali. Kec karang intan
6. Hubungan Dengan Klien : Saudara
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh batuk berdahak, pusing, kurang nafsu makan dan mual muntah.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan batuk sejak 4 hari sebelum masuk RS. Batuk disertai dahak, mual
muntah dan kurang nafsu makan. Khawatir keadaan pasien semakin memburuk,
keluarganya membawa pasien Ke RS.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien pernah memiliki riwayat pengobatan TB dengan fase lanjutan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalamanggotakeluargaklien, tidakada yang menderitapenyakitsepertiklien. Juga tidak
ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. KeadaanUmum
a. Kesadaran : compos mentis GCS : 4 5 6
b. Pols : 103 x/mntRR : 24 x/mnt TD : 90/60 mmHg Temp : 370 C
c. BB : 40 kg TB : 150
IMT : 17,77
2. Kulit
Inspeksi : Kulit sawo matang dan cukup bersih
Palpasi : Turgor kulit kembali dalam 2 detik
3. Kepala dan Leher
Inspeksi : Kepala dan leher simetris. Warna rambut hitam
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid pada leher
4. Penglihatan dan Mata
Inspeksi : Penglihatan baik ( dapat mengenali semua keluarga pasien dengan
baik )
Konjungtiva anemis
Tidak menggunakan alat bantu penglihatan ( kacamata )
5. Penciuman dan Hidung
Inspeksi : Hidung simetris, tidak terdapat benjolan
Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada hidung
6. Pendengaran dan Telinga
Inspeksi : Saat keluarga memanggil pasien langsung menoleh
Pasien dapat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dengan baik
Tidak menggunakan alat bantu dengar
7. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bibir kering
Tidak ada pendarahan pada gusi
Tidak terdapat gangguan menelan
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Inspeksi : Dada simetris, frekuensi nafas 24x/menit
Palpasi : Tidak terdapat benjolan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi Vesikuler
9. Abdomen
Inspeksi : Perut simetris
Palpasi : Tidak terdapat benjolan
Perkusi : Bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 15x/menit
10. Genetalia dan Reproduksi
Inspeksi : Tidak terpasang kateter
11. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : Pada ekstremitas atas kana terpasang infus
Palpasi : Suhu tubuh 370 C
Skala otot
4 4
4 4
E. DATA FOKUS
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan batuk berdahak
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan kurang nafsu makan
- Pasien mengatakan makanan terasa pahit
- Pasien mengatakan mulutnya terasa asam
- Pasien mengatakan setelah makan merasa mual muntah
- Pasien mengatakan hanya makan 3 sendok perporsi
Data Obyektif :
1. Inspeksi :
- Pasien terlihat kurus
- Pasien enggan makan
- Pasien sulit menelan makanan
- Pasien mual setiap makan
- Pasien berbaring dan duduk di tempat tidur
- Pada ekstrimitas kanan terpasang infus
- Konjungtiva anemis
- Frekuensi nafas 24x/menit
- Bibir kering
2. Palpasi :
- Suhu 370 C
- Nadi 103 x/menit
- Turgor kulit kembali kurang dari 2 detik
3. Perkusi
- Bunyi redup saat dada diperkusi
- Bunyi perkusi saat abdomen diperkusi
4. Auskultasi
- Bunyi vesikuler saat diauskultasi
- Bunyi usus 15x/menit
GCS = Composmentis E4 V5 M6
SPO2 = 96%
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
TEST HASIL NORMAL SATUAN
% NEUT 87.7 40 – 70 %
% LYMPH 8.1 20 – 40 %
% MONO 2.4 3–9 %
HCT 79.8 81 – 99 Fl
MCH 27.2 28 – 34 Pg
LED 90 mm/Jam
SGOT 605 L= Up to 37 U/L
W= Up to 31
SGPT R/Habis L= Up to 42 U/L
W= Up to 32
Ureum 47 Darah = 10-50 Mg/dl
Urine = 20-35
Creatinine 1.0 L= 10-50 Mg/dl
W= 20-35
Asam urat 4,7 L= 3,4 – 7,0 Mg/dl
W= 2,4- 5,7
Cholesterole Total 145 150- 250 Mg/dl
Trigliserida 80 0-150 Mg/dl
GDS 150 70-115 Mg/dl
Pemeriksaan Radiologi :
- Thorax : AP,supine
- Kesan : KP dextra
- Kedua sinus c.f lancip
- Besar cor normal
G. TERAPI FARMAKOLOGI
- Inf Futrolit 13 tpm
- Inj Antrain 3xi
- Inj Ranitidine 2x1
- Inj MP 2 x ½
- Inj Ceftriaxone
- Nebu C+P / 12 jam
- Oat lanjutan
H. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan batuk berdahak Ketidakefektifan Sekresi yang tertahan
DO : bersihan jalan nafas
- Frekuensi nafas 24x/menit
- Bunyi nafas vesikuler
- Biir dan kuku kebiruan ( sianosis
)
- Pola nafas cepat
- Batuk tidak efektif
- SPO2 : 96%
DO :
J. IMPLEMENTASI
No. Hari/ Jam No. Implementasi Evaluasi Tindakan Paraf
Tgl Diag Pelaks
nosa ana
1. Senin, 1 Manajemen Jalan Nafas Manajemen Jalan
4-2-19 1 . Memonitor status Nafas
14.00 pernafasan dan oksigenisasi 1 . R = 24x/menit
2 . Memposisikan pasien SPO2 = 96%
untuk memaksimalkan Nafas cepat
14.05 ventilasi 2 . Posisi semi fowler
3 . Menginstruksikan Pasien lebih nyaman
14.10 bagaimana agar bisa bernafas
melakukan batuk efektif 3 . Mengajarkan cara
14.15 4 . Mengkelola nebulizer batuk efektif
Monitor Pernafasan Dahak dapat keluar
14.20 1 . Memonitor saturasi 4 . Nebu C+P
oksigen pada pasien Pasien dapat
14.25 2 . Memberikan bantuan bernafas lebih
terapi nafas jika diperlukan nyaman
14.30 ( nebulizer ) Monitor Pernafasan
Monitor Tanda-Tanda 1 . Saturasi pasien 96%
nafas 2 . Nebu C+P
1 . Memonitor tekanan Setelah diberi
darah, nadi, suhu, dan nebulizer klien
14.35 status pernafasan bernafas lebih
nyaman
Monitor Tanda-Tanda
nafas
1 . TD :90/60
RR : 24x/menit
N : 103x/menit
T : 370 C
2. Senin4 2 Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
-2-19 1 . Memonitor 1 . BB sebelum masuk
14.40
kecenderungan terjadinya RS = 43 kg, BB
sekarang = 40 kg
penurunan dan kenaikan
berat badan 2 . Setelah merapikan
lingkungan
14.45 2 . Menciptakan lingkungan
pasien,pasien masih
yang optimal saat sulit makan
mengkonsumsi makanan
3 . Setelah dianjurkan
3 . Menganjurkan keluarga membawa makanan
membawa makanan favorit kesukaan
pasien pasien,keluarga
14.50 Bantuan Peningkatan mengatakan akan
Berat Badan mencoba membawa
makanan kesukaan
1 . Memberikan istirahat
pasien
yang cukup
Bantuan Peningkatan
2 . Mengajarkan pasien dan
Berat Badan
14.55 keluarga merencanakan
1 . Pasien tidur siang 1-
makan
15.00 2 jam
2 . Pasien dan keluarga
memahami tentang
rencana makan
sedikit tapi sering
yang telah
disampaikan
15.30
15.35
20.55
21.00
09.00
K. EVALUASI
No. Hari/Tgl Jam No.Diagnosa Evaluasi Akhir
1. Senin 4- 08.4 1 S = Pasien mengatakan batuk berkurang dan dahak
2-19 5 dapat keluar
O = - Pasien lebih rileks
- Dapat batuk dengan mengeluarkan dahak
- Frekueni nafas 24x/menit
- Pasien lebih nyaman dalam bernafas
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5,6,7)
I. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/Tgl Jam No.Diagnosa Implementasi dan Evaluasi Hasil
Hasilnya
1. Selasa 5- 08.00 1 Manajemen Jalan S = Pasien
2-19 Nafas mengatakan batuk
1 . Memonitor status berkurang dan dahak
pernafasan dan dapat keluar
oksigenisasi O = - Pasien lebih
-R = 24x/menit rileks
-SPO2 = 97% - Dapat batuk
-Nafas cepat dengan
2 . Memposisikan mengeluarka
pasien untuk n dahak
memaksimalkan - Frekueni
ventilasi nafas
-Posisi semi fowler 24x/menit
Pasien lebih nyaman - Pasien lebih
bernafas nyaman
3 . Menginstruksikan dalam
melakukan batuk bernafas
efektif A = Masalah teratasi
-Dahak dapat keluar sebagian
4 . Mengkelola P = Lanjutkan
nebulizer intervensi
Nebu C+P (1,2,3,4,5,6,7)
-Pasien dapat bernafas
lebih nyaman
Monitor Pernafasan
1 . Memonitor saturasi
oksigen pada pasien
-Saturasi pasien 97%
2 . Memberikan
bantuan terapi nafas
jika diperlukan (
nebulizer )
-Nebu C+P.Setelah
diberi nebulizer
klien bernafas
lebih nyaman
Monitor Tanda-
Tanda nafas
1 . Memonitor
tekanan darah, nadi,
suhu, dan status
pernafasan
-TD :110/60
RR : 24x/menit
N : 89x/menit
T : 360 C
Mual mulai
berkurang
Manajemen Muntah
1 . Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
dapat menyebabkan
atau kontribusi
terhadap muntah
- Pasien merasa ingin
muntah setiap makan
2 . Mendorong
istirahat
-Pasien tidur siang
sekitar 1-2
jam,berguna untuk
mengurangi rasa ingin
muntah
3 . Memastikan obat
antiemetik yang
efektif diberikan
untuk mencegah
muntah bila
memungkinkan
-– Ranitidine 1 amp
Rasa ingin muntah
mulai berkurang
1. Rabu 6- 14.00 1 Manajemen Jalan S = Pasien
2-19 Nafas mengatakan batuk
1 . Memonitor status berkurang dan dahak
pernafasan dan dapat keluar
oksigenisasi O = - Pasien lebih
-R = 20x/menit rileks
SPO2 = 96% - Dapat batuk
2 . Memposisikan dengan
pasien untuk mengeluarka
memaksimalkan n dahak
ventilasi - Frekueni
-Posisi semi fowler nafas
Pasien lebih 20x/menit
nyaman bernafas - Pasien lebih
3 . Menginstruksikan nyaman
melakukan batuk dalam
efektif bernafas
-Dahak dapat keluar A = Masalah teratasi
4 . Mengkelola P = Intervensi
nebulizer dihentikan pasien
pulang
Monitor Pernafasan
1 . Memonitor saturasi
oksigen pada pasien
- Saturasi pasien 96%
2 . Memberikan
bantuan terapi nafas
jika diperlukan (
nebulizer )
-Nebu C+P
Setelah diberi
nebulizer klien
bernafas lebih
nyaman
Monitor Tanda-
Tanda nafas
1 . Memonitor
tekanan darah, nadi,
suhu, dan status
pernafasan
TD :110/70
RR : 20x/menit
N : 97x/menit
T : 36.50 C
2. Rabu 6- 14.00 2 Manajemen Nutrisi S = Pasien
2-19 1 . Memonitor mengatakan sudah
kecenderungan dapat menghabiskan
terjadinya penurunan makanannya
dan kenaikan berat O = - Pasien dapat
badan menghabiskan satu
- Tidak terjadi porsi makanan yang
penurunan atau telah disediakan
kenaikan berat
- Pasien lebih
badan
bertenaga
2 . Menciptakan
- Tidak terjadi
lingkungan yang
penurunan
optimal saat
berat badan
mengkonsumsi
lagi
makanan
A = Masalah teratasi
- Pasien dapat
P = Intervensi
menghabiskan dihentikan pasien
makanannya pulang
3 . Menganjurkan
keluarga membawa
makanan favorit
pasien
-Pasien memakan
makanan kesukaan
yang diberikan
keluarganya
Bantuan
Peningkatan Berat
Badan
1 . Memberikan
istirahat yang cukup
-Pasien tidur siang 1-2
jam
2 . Mengajarkan
pasien dan keluarga
merencanakan makan
- Pasien dapat makan
lebih banyak
3. Rabu 6- 14.00 3 Manajemen Mual S = Pasien
2-19 1 . Mengevaluasi mengatakan tidak
dampak dari mual dan muntah lagi
pengalaman mual O = - Pasien dapat
pada kualitas hidup ( makan tanpa merasa
nafsu makan, mual dan ingin
aktivitas, tidur dll) muntah
- Mual menyebabkan - Pasien lebih
pasien tidak nafsu nyaman dan
makan karena setiap rileks
2 . Mengajari A = Masalah teratasi
penggunaan teknik P = Intervensi
nonfarmakologi ( dihentikan pasien
relaksasi, imajinasi pulang
terbimbing, terapi
musik, distraksi )
- Pasien tidak mual
lagi
3 . Meningkatkan
istirahat dan tidur
yang cukup untuk
memfasilitasi
pengurangan mual
- Pasien tidur siang
sekitar 1-2 jam
4 . Mempastikan obat
antiemetik yang
efektif diberikan
untuk mencegah mual
bila memungkinkan
-– Ranitidine 1 amp
Manajemen Muntah
1 . Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
dapat menyebabkan
atau kontribusi
terhadap muntah
- Pasien merasa ingin
muntah setiap makan
2 . Mendorong
istirahat
- Pasien tidur siang
sekitar 1-2
jam,berguna untuk
mengurangi rasa ingin
muntah
3 . Memastikan obat
antiemetik yang
efektif diberikan
untuk mencegah
muntah bila
memungkinkan
- Ranitidine 1 amp