PEMBAHASAN
Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis
dengan tinjauan kasus pada anak dengan Gastroenteritis Akut di Ruang Merak I (Infeksi)
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Tinjauan kasus merupakan permasalahan yang
kelompok temukan pada anak tanggal 31 Maret 2011. Pembahasan ini dibuat dengan
A. Pengkajian
melakukan pengkajian kelompok tidak menemukan kesulitan yang berarti, hal ini
bersedia memberi keterangan serta kooperatif meskipun anak dalam keadaan sakit,
sering rewel dan cengeng tetapi semuanya bisa diatasi oleh kelompok dengan baik.
berarti antara tinjauan teoritis yang ada dengan tinjauan kasus yang ditemukan pada
anak dengan Gastroenteritis Akut serta tidak semua data yang ada pada tinjauan
teoritis ditemukan pada anak. Kelompok menemukan tanda dan gejala diare pada
anak seperti anak sering rewel, cengeng, gelisah, buang air besar > 3x, bab encer, air
lebih banyak dari pada ampas, berlendir, berbau dan berwarna kuning, anak tidak
mau makan, susah minum, serta badan terlihat lemas akibat kekurangan cairan.
B. Diagnosa Keperawatan
berdasarkan data subjektif dan objektif terdapat adanya perbedaan antara tinjauan
teoritis dan tinjauan kasus karena tidak semua diagnosa yang ada pada teoritis dapat
ditegakkan sesuai dengan masalah yang ditemukan pada anak. Diagnosa pada
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kehilangan cairan akibat
5. Kecemasan b.d keterpisahan anak dari orang tuanya, lingkungan yang tidak
7. Resiko peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi sekunder terhadap diare
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kehilangan cairan
C. Intervensi
kebutuhan klien berdasarkan data yang didapat saat pengkajian serta sesuai dengan
teori yang ada. Dalam pelaksanaannya kelompok tidak menemukan hambatan dan
kesenjangan yang bermakna. Tujuan dari intervensi yang dibuat adalah untuk
mengatasi masalah yang ditemukan dengan kriteria sesuai dengan teori yang ada.
Intervensi yang akan dilakukan seperti ukur tanda-tanda vital, kaji adanya tanda
dehidrasi, timbang BB, pantau intake dan output, berikan larutan oralit, ukur LILA
anak, jelaskan pentingnya nutrisi pada anak, beritau keluarga untuk melanjutkan
pemberian ASI, berikan makanan dalam keadaan hangat dan dalam porsi kecil tapi
sering, anjurkan kluarga untuk melakukan tindakan kontrol infeksi, gunakan popok
dan berkolaborasi dengan perawat ruangan serta dokter yang menangani klien. Hal
ini dilakukan sebagai mitra kerja untuk mencegah serta meminimalkan terjadinya
dengan baik, dikarenakan adanya kerja sama yang baik antar pasien dengan
telah disusun sebelumnya. Dalam hal ini kelompok juga mendapat bimbingan dan
kesempatan yang sangat baik dari pembimbing dan perawat dalam pelaksanaan
yang ingin dicapai dalam mengatasi masalah yang ada pada klien.
E. Evaluasi
hasil yang dicapai dengan criteria hasil pada tiga diagnosa yang ditemukan. Untuk
evaluasi kelompok melakukannya setiap hari dengan tujuan agar dapat melihat
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian data tidak selalu ditemukan pada klien sesuai dengan tinjauan
teoritis yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, keadaan
dengan prioritas masalah dalam perencanaan yang dilakukan pada klien lebih
3. Implementasi dalam hal ini menerapkan rencanan tindakan yang nyata pada
keperawatan yang muncul pada kasus ini dapat mencapai tujuan yang sesuai
1. Bagi Orangtua
pemberian asuhan keperawatan kepada klien sehingga dapat tercapai hasil yang
maksimal
3. Bagi Mahasiswa