Anda di halaman 1dari 6

102

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian pada pasien gastroenteritis menurut Arif Muttaqin

(2011) yaitu ditemukan klien dengan keluhan muntah, demam, nyeri

abdomen, konsistensi feses klien encer dan berlendir atau disertai

dengan darah.

Pengkajian pada kasus ditemukankan data bahwa klien An. N

dengan keluhan muntah, BAB cair, dan penurunan pada hematokrit.

Bila dibandingkan dengan keluhan pada menurut Arif Muttaqin

dan data pada kasus, ada keluhan yang sama yaitu keluhan muntah dan

BAB cair, tetapi ada data yang tidak sama yaitu klien dengan keluhan

demam, nyeri abdomen, dan pemeriksaan laboratorium. Data tersebut

tidak sama klien masih dalam tahap dehidrasi ringan. Sedangkan pada

pengkajian teoritis tidak terdapat pemeriksaan laboratorium.

B. Diagnosa

Pada diagnosa teoritis menurut Nurarif (2015), Diagnosa yang

muncul pada Gastroenteritis ada lima diagnosa keperawatan :

1. Gastroenteritis berhubungan denganproses infeksi, inflamasi usus.

2. Kekurangan volume cairan berhubungn dengan kehilangan cairan

aktif.

3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penurunan intake makanan

102
103

4. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan dan

elektrolit.

5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Sedangkan diagnosa pada kasus hanya ada dua diagnosa keperawatan

yaitu :

1. Kekurangan volume cairan berhubungn dengan kehilangan cairan

aktif.

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penurunan intake makanan.

Dari lima diagnosa teoritis ada tiga diagnosa teoritis tersebut tidak

diangkat, yaitu :

1. Gastroenteritis berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi usus.

2. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan dan

elektrolit

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Ketiga diagnosa diatas tidak diangakat ke dalam kasus karena tidak ada

data-data yang menunjang untuk mengangkat ketiga diagnosa tersebut.

C. Intervensi Keperawatan

Menurut Nurarif (2008) intervensi yang ditegakan pada diagnosa

teoritis yaitu :

1. Kekurangan volume cairan berhubungn dengan kehilangan cairan

aktif.

Intervensi :
104

a. Timbang popok / pembalut jika diperlukan

b. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

c. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi

adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan

d. Monitor vital sign

e. Monitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori

harian

f. Monitor status nutrisi

g. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

h. Kolaborasi dengan dokter

i. Atur kemungkinan tranfusi

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan penurunan intake makanan

Intervensi :

Nutrition management

a. Kaji adanya alergi makanan

b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhi klien

c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

d. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c

e. Berikan substansi gula

f. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

g. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsul dengan ahli gizi)

h. Ajarkan pasien bagaimana membuat cacatan makanan harian


105

i. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

j. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

k. Kaji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrion Monitoring

a. BB klien dalam batas normal

b. Monitor adanya penurunan berat badan

c. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

d. Monitor lingkungan selama makan

e. Jadwalkan pengobatan dan tindakan selama jam makan

f. Monitor kulit kering dan perubahan

g. Monitor turgor kulit

h. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

i. Monitor mual mutah

j. Monitor kadar albumin, total protein, Hb dan kadar Ht

k. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva

Pada intervensi kasus pada intervensi teori dan kasus tidak terdapat

perbedaan.

a. Kekurangan volume cairan berhubungn dengan kehilangan cairan

aktif.

Intervensi :

1) Mempertahankan intake dan output yang akurat

2) memonitor status hidrasi

3) memonitor vital sign


106

4) mengkolaborasi dengan dokter kebutuhan cairan klien

b. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penurunan intake makanan

Intervensi :

Nutrition management

1) Kaji adanya alergi makanan

2) Memberikan klien terapi obat untuk meningkatkan intake Fe

3) Berikan klien makanan yang mengandung tinggi protein dan

vitamin c

4) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi kepada orang tua

klien.

5) Kaji kemampuan klien mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition monitoring:

1) Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan.

2) Monitor lingkungan selama makan

Semua intervensi dari teori hanya sebagian bisa terlaksana dan

tidak terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Tidak ada

perbedaan pada implementasi teori dan kasus.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi Keperawatan adalah realisasi rencana tindakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam implementasi

juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respons

klien selama dan sesudah pelaksanan tindakan, dan menilai data yang
107

baru. Ada beberapa keterampilan yang dibutuhkan perawat dalam

implementasi yaitu keterampilan kognitif, keterampilan interpersonal, dan

keterampilan psikomotor (Rohma&Walid, 2009).

Pada implementasi kasus, penulis melakukan semua tindakan yang

telah direncanakan. Dari seluruh implementasi yang dilakukan pada An. N

intervensi teori dan kasus sama hanya saja penulis mengambil poin-poin

untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan klien.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan

keadaan klien yang diamati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat

pada tahap perencanaan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk

mengakhiri, memodifikasi, dan meneruskan rencana tindakan

keperawatan (Rohma&Walid, 2009)

Evaluasai keperawatan pada An.N didapatkan ada satu masalah

teratasi dan ada satu masalah yang belum teratasi. Adapun masalah

yang teratasi yaitu :

Diagnosa ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan penurunan intake makan. Hal ini dikarenakan

terdapatnya data-data berat badan klien meningkat, tidak ada tanda-

tanda malnutrisi, tidak ada tanda-tanda kelemahan otot, kulit teraba

lembab.

Adapun masalah yang belum teratasi yaitu : kekurangan volume

cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. Hal ini dikarenakan

klien masih ada muntah 1 kali dan BAB cair 1 kali dalam 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai