Anda di halaman 1dari 3

Proses Keperawatan

A. Pengkajian
Pasien dengan Gastroenteritis akut akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung
penyebab penyakit dasarnya. Keluhan Gastroenteritis akut berlangsung kurang dari 15
hari. Gastroenteritis akut karena penyakit usus halus biasanya berjumlah banyak dan
sering berhubungan dengan malabsorpsi dan dehidrasi sering didapatkan. Gastroenteritis
akut karena kelainan kolon seringkali berhubungan dengan tinja berjumlah kecil tetapi
sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien dengan Gastroenteritis
akut infektif datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah, nyeri abdomen, demam,
dan tinja yang sering, malabsorptif, atau berdarahtergantung bakteri patogen yang
spesifik. Secara umum, patogen usus halus tidak invasif, dan patogen ileokolon lebih
mengarah ke invasif. Muntah yang mulai beberapa jam dari masuknya makanan
mengarahkan kita pada keracunan makanan karena toksin yang dihasilkan (IDAI , 2011).
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut
jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama
dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan
lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cekung atau tidak, ada atau tidaknya
air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah (Juffrie, 2010).
Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolik. Bising usus yang
lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena
perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi (Juffrie,
2010).
Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara : obyektif yaitu
dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama Gastroenteritis akut Subyektif
dengan menggunakan kriteria WHO, Skor Maurice King dan lain-lain (Juffrie, 2010).
B. Perumusan masalah
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul, menurut North American Nursing
Diagnosis Association 2015-2017, yaitu :
1) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
2) Hipertermia berhubungan dengan suhu tubuh meningkat
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan.
C. Rencana keperawatan dan rasional
1) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare
dan muntah)
Tujuan : Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Kriteria Hasil :
a. Mukosa bibir lembap
b. Turgor kulit elastis
c. TTV dalam batas normal
d. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
e. Intake dan output cairan seimbang
Intervensi dan rasional :
a. Pantau status hidrasi
Rasional : Untuk mengetahui adanya tanda-tanda dehidrasi dan mencegah syok
hipovolemik
b. Monitor intake cairan dan output
Rasional : Untuk mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan cairan.
c. Berikan terapi IV, sesuai program
Rasional : Untuk memberikan hidrasi cairan tubuh secara parenteral
d. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan oral
Rasional : Untuk mempertahankan cairan
2) Hipertermia berhubungan dengan suhu tubuh meningkat
Termoregulasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan termoregulasi
membaik, dengan kriteria hasil :
1. Kulit merah menurun.
2. Pucat menurun.
3. Suhu tubuh membaik.
4. Suhu kulit membaik.

Intervensi Utama Manajemen Hipertermia :

1. Monitor suhu tubuh.


2. Sediakan lingkungan yang dingin.
3. Longgarkan atau lepaskan pakaian.
4. Basahi dan kipasi permukaan tubuh .
5. Berikan cairan oral.
6. Anjurkan tirah baring.
7. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena.

Regulasi Temperatur :

1. Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan nadi.


2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu.
3. Monitor warna dan suhu kulit.
4. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat.
5. Kolaborasi pemberan antipiretik, jika perlu
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Penurunan intake makanan
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
a. Memperlihatkan asupan makanan dan cairan yang adekuat
b. Pasien mampu menghabiskan diit satu porsi
c. Tidak ada mual muntah
Intervensi dan rasional :
a. Timbang BB pasien pada interval yang tepat
Rasional : Untuk memantau perubahan atau penurunan BB
b. Identifikasi faktor pencetus mual dan muntah
Rasional : Untuk memberikan tindakan keperawatan mengatasi mual muntah
c. Berikan antiemetik dan atau analgesik sebelum makan atau sesuai program
Rasional : Mengatasi atau menghilangkan rasa mual muntah
d. Tanyakan makanan kesukaan pasien dan sajikan dalam keadaan hangat
Rasional : Makanan kesukaan yang tersaji dalam keadaan hangat akan
meningkatkan keinginan untuk makan.
e. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan (misalnya pindahkan
barang-barang dan cairan yang tidak enak dipandang)
Rasional : Tempat yang bersih akan mendukung pasien untuk peningkatan nafsu
makan
D. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan intervensi keperawatan yang telah dibuat.
E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi hasil asuhan keperawatan setiap diagnosa sesuai kriteria hasil pada masing-
masing diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai