Nim : 18E10017
Prodi : D-III Keperawatan/Tingkat 2
1. DIARE
Diagnosa Diare :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output berlebihan
dan Intake tidak adekuat
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan
akibat diare atau Out put berlebihan
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekuensi diare.
2. DHF
Diagnosa Keperawatan:
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi ditandai
dengan peningkatan hematokrit.
b. Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas ketika
disentuh
c. Nausea berhubungan dengan adanya iritasi gastrointestinal ditandai dengan mual
Rencana keperawatan DHF :
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi
ditandai dengan peningkatan hematokrit.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ... di harapkan cairan tubuh
pasien terpenuhi dan hematokrit menuju rentang normal
Kriteria hasil :
a. Tekanan darah pasien dalam rentan normal yaitu 120/80 mmHg.
b. Turgor kulit pasien normal.
c. Hematocrit pasien dalam keadaan normal yaitu 40 – 48%. Hydration
d. Intake cairan pasien terpenuhi (intake cairan = output cairan)
e. Pasien mampu menghasilkan urine.
f. Bagian membrane mukosa tubuh tidak kering (seperti mulut) 4. Pasien tidak merasa
kehausan
Rencana Tindakan :
1. Memasang kateter urine pada pasien sesuai indikasi
Resional : Untuk mengetahui jumlah urine yang dapat dihasilkan oleh pasien dan
terpenuhinya keseimbangan cairan (intake cairan = output cairan)
2. Memonitor status hydrasi pasien seperti keadaan membrane mukosa.
Rasional : Mukosa yang kering terutama mukosa bibir dapat menjadi indikasi pasien
kekurangan cairan.
3. Memonitor tekanan darah pasien.
Rasional : Memastikan tekanan darah pasien tidak terlalu rendah di bawah normal.
4. Memonitor hasil lab terutama adanya penurunan dari hematocrit pasien dari 55,3% dapat
turun sampai batas normal yaitu 40 – 48%.
Rasional : Hematocrit pasien dehidrasi akan mengalami peningkatan, maka perlu
mengetahui jumlah hematocrit.
5. Memberikan terapi cairan intravena pada pasien sesuai kebutuhan.
Rsional : Pasien yang kekurangan cairan harus mendapatkan cairan baik oral maupun
intravena.
6. Memberikan cairan melalui oral sesuai kebutuhan.
Rasional : Menambah cairan tubuh pasien
b. Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas ketika
disentuh
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ... di harapkan suhu tubuh
pasien menuju normal
Kriteria hasil :
a. Terjadi penurunan pada suhu kulit pasien yaitu saat disentuh tidak terasa panasWa
b. rna kulit pasien kembali ke warna aslinya
c. Pasien tidak mengalami dehidrasi selama hipertermi
d. Suhu tubuh stabil stabil dan menuju rentang normal yaitu 36,50C - 37,50C.
e. Frekuensi pernafasan (16- 20x/menit), tekanan darah (120/80mmHg) dan nadi (60-
100x/menit) pasien dalam rentang normal.
Rencana Tindakan :
1. Memonitor temperatur pasien paling sedikit setiap 2 jam
Rasional : Agar mengetahui perubahan suhu yang dialami pasien dan jika tidak ada
perubahan atau ke arah yang lebih buruk dapat diberikan medikasi yang sesuai
2. Monitor frekuensi pernafasan, nadi dan tekanan darah pasien agar tetap dalam rentang
normal .
Rasional : Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada pernafasan, nadi dan
tekanan darah pasien dan dapat diberikan medikasi yang sesuai
3. Monitor intake dan output pasien sesuai dengan kebutuhan
Rasional : Agar terjadi keseimbangan antara intake dan output serta menghindari
dehidrasi yang mungkin terjadi pada pasien
4. Berikan cairan melalui IV dengan jumlah sesuai anjuran
Rasional : Mempertahankan kebutuhan cairan pasien sehingga mencegah terjadinya
dehidrasi
5. Berikan obat anti piretik dengan dosis sesuai anjuran dokter
Rasional : Untuk menurunkan panas pasien dari 38,5oC 6.
6. Berikan kompres hangat pada lipat paha dan aksila pasien
Rasional : Dengan kompres hangat pembuluh darah melebar sehingga pori-pori kulit
terbukan dan membuat panas yang terperangkap dalam tubuh bisa mnguap keluar
selain itu saat kompres hangat membuat hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu
tubuh tinggi sehingga panas tubuh harus diturunkan
7. Monitor komplikasi terkait demam (kejang, penurunan kesadaran, status
ketidakabnormalan elektrolit, ketidakseimbangan asam basa)
Rasional : untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi dan menentukkan
tindakan yang harus dilakukan
8. Fasilitasi konsumsi cairan sesuai anjuran dan kebutuhan pasien
Rasional : Konsumsi cairan dapat mencegah dehidrasi pada pasien
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ... di harapkan mual muntah
pasien berkurang
Kriteria hasil :
a. Pasien dapat mengetahui dan menghindari penyebab mual
b. Meggunakan obat antiemetic
c. Frekuensi mual pasien berkurang
d. Intensitas mual pasien berkurang
e. Frekuensi muntah pasien berkurang
f. Intensitas muntah pasien berkurang
g. Tidak ada peningkatan sekresi air liur
h. Pemasukan makanan dan minuman secara oral kedalam tubuh terpenuhi sesuai
dengan indikasi
i. Terpenuhinya pemasukan nutrisi lewat parenteral jika tidak dapat lewat oral
Rencana keperawatan :
1. Lakukan pengkajian mual secara lengkap termasuk frekuensi, durasi, tingkat mual,
dan faktor penyebab mual.
Rasional : Mengidentifikasi secara lengkap frekuensi , tingkat, durasi dan faktor
penyebab mual
2. Evaluasi efek mual terhadap nafsu makan, aktivitas sehari-hari dan tidur pasien
Rasional : Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mencegah mual
3. Berikan istirahat dan tidur yang adekuat untuk mengurangi mual
Rasional : Mengidentifikasi pengaruh mual terhadap kualitas hidup pasien dan tidur
pasien.
4. Kolaborasi pemberian obat antiemetik: Metoclopramide 0,5 mg/berat badan sebanyak
3xsehari
Rasional : Mengurangi mual dengan aksi sentralnya pada hipotalamus
5. Anjurkan makan sedikit tapi sering dan dalam keadaan hangat
Rasional : Untuk menghindari terjadinya mual namun nutrisi tetap terpenuhi
6. Anjurkan pasien rutin minum air putih sesuai anjuran
Rasional : Untuk menghindari dehidrasi
7. Lakukan pengkajian muntah dari warna, konsistensi, ada tidaknya darah, waktu dan
kekuatan muntahnya.
Rasional : Mengidentifikasi muntah dari warna, konsistensi, darah dan kekuatan
muntah
8. Mengukur volume muntah pasien
Rasional : Mengidentifikasi volume muntah
9. Mempertahankan kebersihan mulut pasien dengan tetap menggosok gigi selama sakit
dan berkumur setelah muntah
Rasional : Untuk mengurangi bau tidak sedap dimulut, dan memudahkan pasien
untuk makan
10. Membersikan setelah pasien muntah untuk menghilangkan bau dari muntahan dengan
berkumur
Rasional : Menghilangkan bau tidak sedap yang bisa menyebabkan muntah berulang
11. Ajari menggunakan tehnik non farmakologi seperti relaksasi dan mendengarkan
musik untuk pengalih perhatian terhadap mual muntah pasien
Rasional : Untuk membantu pasien lebih rileks
12. Menganjurkan menghirup wangi aromateraphy untuk menangani muntah.
Rasional : Untuk mengurangi mual muntah pada pasien
13. Memantau turgor kulit dan mobilitas pasien
Rasional : Menjaga agar tidak terjadi turgor kulit dan melakukan mobilitas secara
mandiri
14. Memantau mual dan muntah setiap hari
Rasional : Mengurangi mual muntah pasien
15. Memantau asupan kalori dan makanan pasien sesuai dengan anjuran
Rasional : Memenuhi kebutuhan asupan kalori dan makanan pasien
16. Mengidentifikasi perubahan selera makan dan aktivitas pasien
Rasional : Mencegah perubahan selera makan dan aktivitas pasien
17. Memantau faktor penentu pola makanan seperti makanan yang disuka, makanan dan
yang tidak disuka namun tidak bertentangan dengan penyakitnya (seperti makanan
pedas, makanan berlemak)
Rasional : Memenuhi kebutuhan makan sesuai faktor penentu pola makan
18. Melakukan pemantauan uji lab seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit, trombosit
dan LED
Rasional : Menjaga uji lab pasien dalam keadaan normal