Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DIARE

a. Pengkajian

1.      Identitas Pasien : meliputi Nama, Jenis Kelamin, Umur, Alamat, Agama, Pekerjaan, Suku
Bangsa
2.      Diagnosa Medis
3.      Identitas Penanggung Jawab : meliputi Nama, Pekerjaan, Alamat, Agama, Hubungan dengan
Pasien
4.      Riwayat kesehatan
Riwayat gastroenteritis, glardiasis, penyakit seliakus, sindrom iritabilitas kolon, otitis media
akut, tondilitas, ensefalitis dan lainnya.
5.      Riwayat kesehatan dahulu
Pernah mengalami diare, pernah menderita penyakit pencernaan.
6.      Riwayat kesehatan keluarga
Pernah menderita penyakit saluran pencernaan.
7.      Keluhan utama
Anak sering menangis, tidam mau makan dan minum, badan lemas.
8.      Pola kesehatan fungsional
a.       Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene anak kurang : kebiasaan ibu memelihara kuku anak, cuci tangan sebelum
makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup, makanan basi.
b.      Nutrisi dan metabolik
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia, muntah.
c.       Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari 2 sampai 20  per hari.
d.      Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e.       Sensori
Nyeri ditandai dengan menangis dan kaki diangkat ke abdomen.
9.      Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b.      Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam (kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c.       Mata: cekung
d.      Mulut: mukosa kering
e.       Abdomen: turgor jelek
f.       Kulit: kering, kapilari refil > 2’

b.      Diagnosa
1.      Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.
2.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake dan
menurunnya absorbsi makanan dan cairan.
3.      Hipertermi berhubungan dengan infeksi ditandi dengan kerusakan pada mukosa usus.
4.      Resiko gangguan integritas kulit ditandai dengan kemerahan di sekitar anus
5.      Gangguan tidur berhubungan dengan rasa nyaman ditandai dengan sering defekasi.
6.      Cemas berhubungan dengan kondisi dan hospitalisasi pada anak.
7.      Kurangnya pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi.

b. Intervensi

1. Diagnosa     : Kurangnya volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan seringnya buang
air besar dan encer.
Tujuan        :  Keseimbangan cairan dapat dipertahankan dalam batas normal.
Hasil yang diharapkan :
a.       Pengisien kembali kapiler < dari 2 detik
b.      Turgor elastik
c.       Membran mukosa lembab
d.      Berat badan tidak menunjukkan penurunan.

Intervensi :  
-          Kaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan
faktor pencetus
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuhan cairan.
-          Kaji TTV
Rasional : membantu mengkaji kesadaran pasien.
-          Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuan cairan.
-          Ukur BB setiap hari
Rasional : mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi.
-          Anak diistirahatkan
Rasional : meningkatkan sirkulasi.
-          Kolaborasi dengan pemberian cairan parenteral
Rasional : meningkatkan konsumsi yang lebih.
-          Pemberian obat antidiare, antibiotik, anti emeti dan anti piretik sesuai program.
Rasional : menurunkan pergerakan usus dan muntah.

2. Diagnosa     : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


menurunnya intake absorbsi makanan.
Tujuan        :  Anak-anak toleran diet yang sesuai.
Hasil yang diharapkan :
-          BB dalam batas normal
-          Tidak terjadi kekambuhan diare.

Intervensi :  
-          Timbang BB tiap hari
Rasional : mengevaluasi keefektifan dalam pemberian nutrisi./
-          Pembatasan aktifitas selama fase sakit akut
Rasional : mengurangi reyurtasi.
-          Jaga kebersihan mulut pasien
Rasional : mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.
-          Monitor intake dan output
Rasional : observasi kebutuhan nutrisi.

3.Diagnosa      : Hipertermi berhubungan dengan infeksi ditandai dengan kerusakan pada mukosa
usus.
Tujuan        :  mengembalikan suhu tubuh menjadi normal.
Hasil yang diharapkan :
-          Suhu tubuh kembali normal 36-37oC

Intervensi :  
-          Hindarkan dan cegah penggunaan sumber dari luar
Rasional : mengurangi resiko vasodilatasi perifer dan kolaps paskuler.
-          Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan peningkatan dari nilai dasar suhu normal
pasien.
Rasional : mendeteksi peningkatan suhu tubuh dan mulainya hipertermi.
-          Anjurkan pada anak agar tidak memakai pakaian / selimut tebal.
Rasional : mengurangi peningkatan suhu tubuh.
-          Kolaborasi pemberian obat anti infeksi à anti gronik.

4.Diagnosa      : Resiko gangguan integritas kulit ditandai dengan kemerahan di sekitar anus
Tujuan        :  integritas kulit normal.
Hasil yang diharapkan :
-          Iritasi berkurang

Intervensi :  
-          Kaji kerusakan kulit / iritasi setiap buang air besar
Rasional : menentukan intervensi lebih lanjut.
-          Gunakana kapas lembab dan sabun bayi (pH normal) untuk membersihkan anus setiap
buang air besar.
Rasional : menghindari resiko infeksi kulit.
-          Hindari dari pakaian dan pengalas tempat tidur yang lembab.
Rasional : mengurangi infeksi secara dini.
5.Diagnosa      : Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sering defekasi ditandai dengan
mata merah dan sering menguap
Tujuan        :  Agar pola tidur pasien dapat terpenuhi.
Hasil yang diharapkan :
-          Pasien dapat tidur 6-8 jam setiap malam
-          Secara verbal mengatakan dapat lebih rileks dan lebih segar.

Intervensi :  
-          Berikan susu hangat sebelum tidur
Rasional : meningkatkan tidur
-          Anjurkan makanan yang cukup satu jam sebelum tidur.
Rasional : meningkatkan tidur.
-          Keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih dan bantal yang nyaman.
Rasional : meningkatkan tidur.
-          Lakukan persiapan untuk tidur malam sesuai dengan pola tidur pasien.
Rasional : mengatur pola tidur.

6.Diagnosa      : Cemas berhubungan dengan kondisi dan hospitalisasi pada anak


Tujuan        :  Anak dan orang tua menunjukkan rasa cemas atau takut berkurang.

Hasil yang diharapkan :


-          Orang tua aktif marawat anak dan bertanya dengan perawat atau dokter tentang kondisi
atau klasifikasi dan anak tidak menangis.

Intervensi :   
-          Anjurkan pada orang tua mengekspresikan perasaan rasa takut dan cemas, dengarkan
keluhan orang tua dan bersikap empati dengan sentuhan terapeutik.
Rasional : mengurangi rasa cemas dan takut yang dialami oleh orang tua.
-          Gunakan komunikasi terapeutik, kontak mata, sikap tubuh dan sentuhan.
Rasional : orang tua anak merasa diperhatiakn akan rasa cemas yang dihadapinya.
-          Jelaskan setiap prosedur yang akan dlakukan pada anak kepada orang tua.
Rasional : mengurangi rasa cemas orang tua.
-          Libatkan orang tua dalam perawatan anak
Rasional : anak tidak merasa kehilangan perhatian akan orang lain.
-          Jelaskan kondisi anak, alasan pengobatan dan perawatan
Rasional : meningkatkan pengetahuan orang tua dan agar orang tua mengetahui kondisi anak.

7.Diagnosa      : Kurangnya pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi.


Tujuan        :  Agar keluarga mengetahui informasi tentang diare.
Hasil yang diharapkan :
-          Keluarga mengerti tentang diare
-          Keluarga mengetahui cara pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan apabila
terjadi lagi diare.
Intervensi :  
-          Kaji tingkat pemahaman orang tua
Rasional : ajarkan orang tua tentang pentingnya cuci tangan untuk mengetahui kontaminasi.
-          Jelaskan pentingnya kebersihan
-          Ajarkan tentang positif diet dan kontrol diare
Rasional : meningkatkan pengetahuan dan cara mencegah diare.
-          Membiasakan bersih agar air di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada
lalat.
Rasional : Mencegah penyebaran kuman dan diare.

Anda mungkin juga menyukai