Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

TERHADAP MINAT BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IIS SMA


NEGERI 1 TUMPANG KABUPATEN MALANG

Endang Wijaya Tri Pamungkas1, Sudarno Herlambang2, Juarti3

Email: endangwijayatripamungkas09@gmail.com,
sudarno.herlambang.fis@um.ac.id, juarti.fis@um.ac.id

Abstract: This study aims to describe the influence of the Snowball Throwing learning
model toward the learning interest of student of State Senior High School of 1 Tumpang
in the subject of geography. This research is a quasy ex- periment with pretest-posttest
only control group design in the form of student interest in the subject of geography and
snowball throwing learning model. The sample of this research was taken from class of
XI IIS 1 as the controlled class of 26 students and the class of XI IIS 2 as the
experimental class of the 27 stu- dents. The instrument of this research a questionnaire of
geographic learning in- terest that is consisting of a questionnaire of pre test and post
test. Based on re- sult of the research that was any different interest between the
experiment class which using a snowball throwing learning model and control class
which using lecture and debriefing with sig (2-tailed) 0,000 < 0,05, so H0 is defused and
H1 is accepted which mean that any difference of geographical learning interest control
class and experiment class. The average score of gain score on experi- ment class is
higher than the control class, namely 16,59 > 3,08, it indicates there is effect of snowball
throwing learning model to the geographical learning interest of student XI IIS at State
Senior High School of 1 Tumpang.

Key Word: Snowball Throwing, Learning Interest.

PENDAHULUAN

Model pembelajaran Snowball Throwing individunya dapat diukur dengan


adalah pembelajaran yang dikemas dalam menggunakan model pembelajaran ini.
suatu permainan menarik yaitu saling Kegiatan melempar bola pertanyaan
melempar bola di kertas yang berisi per- ini akan membuat kelompok menjadi
tanyaan. Pada model pembelajaran ini dinamis, karena siswa tidak hanya ber-
ditekankan pada kemampuan siswa untuk pikir, menulis, bertanya, atau berbicara.
merumuskan suatu pertanyaan tentang Pada pembelajaran Snowball Throwing
materi yang telah dijelaskan oleh guru. ini, siswa juga melakukan aktivitas fisik,
Pembelajaran yang dikemas dalam per- yaitu menggulung kertas dan melempar-
mainan ini membutuhkan suatu kemam- kannya pada siswa lain. Aktivitas fisik
puan sederhana, sehingga dapat dilakukan tersebut akan membuat setiap anggota ke-
oleh seluruh siswa dalam bekerja sama lompok akan mempersiapkan diri karena
dengan siswa lain maupun kemampuan pada giliranya mereka harus menjawab
pertanyaan dari siswa lain yang terdapat
Mahasiswa Jurusan Geografi FIS UM
1

Dosen Jurusan Geografi FIS UM1013Dosen Jurusan Geografi FIS UM


2
dalam bola kertas. Pada kegiatan pem-
belajaran yang menggu-nakan model seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari
pembelajaran Snowball Throwing ini menemukan sendiri (inquiry), penge-
strategi memperoleh dan pendalaman tahuan yang dimiliki oleh seseorang, sela-
pengetahuan lebih diutamakan lu bermula dari bertanya (questioning),
dibandingkan seberapa banyak siswa dari bertanya maka siswa dapat menggali
memperoleh dan mengingat pengetahuan informasi, mengkonfirmasikan apa yang
tersebut. diketahui, dan mengarahkan perhatian
Pada pembelajaran Snowball Throw- pada aspek yang belum diketahui. Strate-
ing guru berusaha memberikan kesem- gi memperoleh dan pendalaman penge-
patan kepada siswa untuk mengem- tahuan di dalam model pembelajaran
bangkan keterampilan menyimpulkan isi Snowball Throwing lebih diutamakan
berita atau informasi yang mereka per- dibandingkan seberapa banyak siswa
oleh dalam konteks nyata dan situasi yang memperoleh dan mengingat pengetahuan
kompleks. Guru juga memberikan pe- tersebut.
ngalaman kepada siswa melalui pembe- Menurut Hamdayana (2014) kele-
lajaran terpadu dengan menggunakan bihan model pembelajaran Snowball
proses yang saling berkaitan dalam situasi Throwing ini adalah (1) suasana pembela-
dan konteks komunikasi alamiah, baik jaran menjadi menyenangkan karena
sosial, sains, hitungan dan lingkungan siswa seperti bermain dengan melempar
pergaulan. bola kertas kepada siswa lain, (2) siswa
Menurut Hamdayana (2014) pem- mendapatkan kesempatan untuk me-
belajaran dengan menggunakan model ngembangkan kemampuan berpikir kare-
Snowball Throwing, termuat di dalam na diberi kesempatan untuk membuat
prinsip pendekatan kooperatif yang per- tanyaan, (3) membuat siswa siap
didasarkan pada lima prinsip, yaitu prin- dengan berbagai kemungkinan karena
sip belajar siswa aktif (student active siswa tidak tahu bentuk soal yang dibuat
learning), belajar kerjasama (cooperative temannya seperti apa, (4) siswa terlibat
learning), pembelajaran partisipatorik, aktif dalam pembelajaran, (5) guru lebih
mengajar reaktif (reactive teaching), dan efisien dalam membuat media karena
pembelajaran yang menyenangkan (joy- siswa ter- jun langsung dalam praktek,
full learning). (6) pembela- jaran menjadi lebih efektif,
Pembelajaran dengan menggunakan (7) aspek kognitif, afektif dan
model Snowball Throwing menggunakan psikomotor dapat tercapai.
tiga penerapan pembelajaran, antara lain Tahap-tahap dalam model pembela-
pengetahuan dibangun sedikit demi sedi- jaran Snowball Throwing ini meliputi:
kit yang hasilnya diperluas melalui penjelasan materi dari guru, pembentukan
konteks yang terbatas melalui pengala- kelompok dan penjelasan masing-masing
man nyata (construktivism), pengetahuan ketua kelompok kepada anggota ke-
dan keterampilan yang diperoleh siswa lompoknya, diskusi kelompok mengenai
diharapkan bukan hasil mengingat pertanyaan yang akan ditulis, pelemparan
bola pertanyaan kepada kelompok lain,
103

menjawab pertanyaan dari kelompok lain, mengajar guru, kurikulum yang diguna-
dan evaluasi. kan, interaksi guru dengan siswa, in-
Penggunaan model pembelajaran teraksi siswa dengan siswa, disiplin
yang tepat akan berpengaruh terhadap sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
minat belajar siswa. Hal tersebut sesua standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
dengan hasil penelitian yang telah gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
dilakukan oleh Amilia pada tahun 2015 Berdasarkan pernyataan tersebut jelas
mengungkapkan bahwa model pembela- bahwa model pembelajaran merupakan
jaran Snowball Throwing berpengaruh salah satu faktor penting yang
positif terhadap minat belajar siswa. Mi- mempengaruhi minat belajar siswa.
nat mengacu pada keterlibatan diri yang Penelitian ini bertujuan untuk
disukai dan dikehendaki pada sebuah ak- mengetahui pengaruh model pembe-
tivitas (Schunk, dkk, 2012:316). Siswa lajaran Snowball Throwing terhadap mi-
yang memiliki minat tinggi terhadap sua- nat belajar geografi siswa kelas XI IIS
tu aktivitas maka secara tidak langsung SMA sehingga dapat menjadi salah satu
akan terlibat aktif di dalam aktivitas ter- referensi pembelajaran yang digunakan
sebut. Hal ini juga berlaku bagi proses untuk menumbuhkan minat belajar pada
pembelajaran Geografi di kelas. Jika mi- mata pelajaran geografi siswa SMA.
nat belajar siswa tinggi maka akan
mempengaruhi kemauan siswa untuk
METODE
mempelajari serta mencari informasi
lebih banyak lagi sehingga diharapkan Penelitian ini menggunakan metode
lebih mengoptimalkan lagi potensi yang eksperimen semu (quasy experiment)
dimiliki oleh masing-masing siswa, dan dengan pre test-post test only group de-

secara langsung juga akan berpengaruh sign. Disebut eksperimen semu karena
terhadap hasil dan prestasi belajar siswa. subjek Penelitian ini melibatkan dua ke-
Slameto (2010) menyebutkan bahwa lompok yang diteliti yaitu, kelompok
faktor yang mempengaruhi minat dibeda- eksperimen yang menggunakan model
kan menjadi faktor intern dan ekstern. Snowball Throwing dalam proses pem-
Faktor intern atau faktor yang berasal dari belajaran dan kelompok kontrol yang
dalam diri siswa memiliki peranan yang menggunakan metode ceramah dan tanya
cukup besar dalam mempengaruhi minat jawab. Tujuan penelitian ini untuk
siswa yang meliputi faktor jasmaniah, mengetahui bagaimana pengaruh
psikologis, kelelahan. Faktor ekstern ini penggunaan model pembelajaran Snow-
adalah kondisi-kondisi yang mempe- ball Throwing terhadap minat belajar ge-
ngaruhi minat siswa yang berasal dari lu- ografi siswa kelas XI IIS. Sehingga pada
ar diri siswa yang meliputi faktor keluar- kedua kelompok tersebut akan diberikan
ga, sekolah, dan masyarakat. Tentu saja tes minat belajar yang diberikan dua kali
faktor sekolah memiliki peran yang pen- yaitu pre testdan post test. Subjek dalam
ting dalam menciptakan minat belajar penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 2
siswa. Faktor ekstern yang berasal dari sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
sekolah ini meliputi metode dan model IIS 1 sebagai kelas kontrol.
Instrumen penelitian yang digunakan lah diperoleh dilakukan uji beda rata-rata
adalah angket minat belajar yang terdiri (mean), uji prasyarat (normalitas dan ho-
dari 40 item pertanyaan dan pernyataan mogenitas) dan uji hipotesis untuk
yang mengacu pada indikator tentang mengetahui pengaruh model pembelaja-
minat yang terdiri dari kesukaan, ketertar- ran Snowball Throwing terhadap minat
ian, perhatian, dan keterlibatan (Sudary- belajar siswa. Uji prasyarat dilakukan un-
ono, 2013). Angket diberikan di awal dan tuk menentukan jenis uji hipotesis harus
di akhir pembelajaran untuk kelas eksper- menggunakan statistik parametrik atau
imen maupun kelas kontrol. statistik non parametrik. Analisis data dil-
Angket yang digunakan berisi per- akukan dengan bantuan SPSS 21 for Win-
tanyaan dan pernyataan menggunakan dows.
Skala Likert. Sebelum angket diberikan
kepada siswa terlebih dahulu dilakukan
HASIL
uji coba untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas item pertanyaan. Angket Hasil tanggapan siswa terhadap
diberikan sebelum dan setelah perlakuan. kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan
Jenis data yang digunakan dalam keterlibatan pada mata pelajaran geografi
penelitian ini adalah data kuantitatif beru- dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
pa skor minat belajar. Sebelum dilakukan
uji hipotesis terlebih dahulu data yang te-

Tabel 1.1 Hasil Rata-Rata Minat Belajar Geografi Siswa


Indikator Pre Test Post Test Gain Score
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Kesukaan 0,688 0,666 0,706 0,759 0,018 0,094
Ketertarikan 0,753 0,720 0,764 0,800 0,010 0,080
Perhatian 0,691 0,634 0,686 0,722 -0,005 0,088
Keterlibatan 0,627 0,576 0,669 0,702 0,042 0,126

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas penggunaan model pembelajaran Snow-


menunjukkan hasil rata-rata indikator ball Throwing berpengaruh terhadap
minat belajar siswa antara kelas kontrol minat belajar siswa. Selisih rata-rata anta-
dan kelas eksperimen. Rata-rata pre test ra pre test dan post test atau gain score
pada kelas kontrol lebih tinggi daripada juga menunjukkan bahwa rata-rata kelas
kelas eksperimen, tetapi setelah diberikan eksperimen lebih tinggi daripada kelas
perlakuan dan diberikan diperoleh hasil kontrol.
post test kelas eksperimen lebih tinggi da- Selisih rata-rata tertinggi antara
ripada kelas kontrol. Kenaikan rata-rata kedua kelas berada pada indikator keterli-
tanggapan siswa terhadap indikator minat batan yaitu sebesar 0,042 pada kelas
belajar tersebut menunjukkan bahwa kontrol dan 0,126 pada kelas eksperimen.
105

Selisih rata-rata terendah pada kelas ertarikan dan kesenangan dapat


eksperimen berada pada indikator digunakan untuk meningkatkan minat
ketertarikan yaitu sebesar 0,080, se- belajar siswa. Siswa yang memiliki minat
dangkan selisih terendah pada kelas yang tinggi terhadap suatu aktivitas maka
kontrol berada pada indikator perhatian seara tidak langsung akan terlibat aktif
yaitu sebsar -0,005. Indikator ketertarikan dalam aktivitas tersebut. Hal ini juga ber-
pada kelas kontrol memliki selisih rata- laku pada proses pemeblajaran geografi
rata sebesar 0,010, sementara itu selisish di kelas. Jika minat siswa tinggi maka
rata-rata indikator perhatian pada kelas akan mempengaruhi kemauan siswa un-
eksperimen sebesar 0,080. Indikator tuk mempelajari serta mencari informasi
kesukaan memiliki selisih rata-rata yang yang lebih banyak lagi tentang materi
berbeda pada masing-masing kelas yaitu yang dipelajari, sehingga diharapkan
0,018 pada kelas kontrol dan 0,094 pada lebih mengoptimalkan lagi potensi yang
kelas eksperimen. Dari selisih rata-rata dimiliki oleh masing-masing siswa.
perolehan tanggapan siswa terhadap indi- Empat indikator yang telah disebut-
kator minat belajar tersebut menunjukkan kan sebelumnya saling terkait antara satu
bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih sama lain. Pada penelitian ini indikator
tinggi daripada kelas kontrol. kesukaan siswa dapat dilihat ketika siswa
Berdasarkan hasil uji hipotesis di menikmati proses pembelajaran yang se-
atas dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2- dang berlangsung. Selain dapat tumbuh
tailed) adalah 0,00 < 0,05. Hal ini berarti dari dalam diri siswa itu sendiri kesukaan
ada perbedaan minat belajar geografi juga dipengaruhi oleh dorongan yang be-
siswa antara kelas kontrol dan kelas ek- rasal dari luar siswa seperti motivasi yang
sperimen. Pengujian hipotesis selain diberikan oleh guru. Kemampuan guru
dilihat dari nilai signifikan juga dilihat untuk memotivasi siswa dalam proses
dari rata-rata gain score kelas eksperimen pembelajaran dapat dilakukan dengan
dan kelas kontrol. Rata-rata gain score menerapkan model pembelajaran yang
kelas eksperimen lebih tinggi daripada sesuai. Senang atau suka terhadap suatu
kelas kontrol yaitu 16,59 > 3,08 maka mata pembelajaran membuat siswa untuk
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tidak enggan lagi mengajukan pertanyaan
model pembelajaran snowball throwing atas apa yang belum mereka pahami. Jadi
terhadap minat belajar geografi siswa. model pembelajaran Snowball Throwing
ini mampu mengajak siswa untuk meng-
PEMBAHASAN gali rasa ingin tahunya.
Data yang didapat dari hasil
Pada penelitian ini minat belajar
penelitian menunjukkan bahwa perbe-
siswa dilihat dari beberapa indikator yai-
daan kesukaan antara kelas eksperimen
tu, kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan
yang menggunakan model pembelajaran
keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Snowball Throwing mengalami pening-
(Sudaryono, dkk:2013). Hal tersebut di-
katan rata-rata sebesar 0,094 sedangkan
perkuat oleh pernyataan Slameto (2010)
pada kelas kontrol yang menggunakan
yang mengatakan bahwa adanya ket-
metode ceramah dan tanya jawab dalam
proses pembelajaran mengalami pening- sebesar 0,010. Rata-rata tersebut menun-
katan rata-rata sebesar 0,018. Peningkatan jukkan bahwa kelas eksperimen memiliki
indikator kesukaan di kelas eksperimen nilai rata-rata yang lebih besar daripada
yang lebih besar daripada kelas ekperi- kelas kontrol.
men tentunya dipengaruhi oleh beberapa Indikator lain selain kesukaan dan
faktor. Salah satunya adalah siswa merasa ketertarikan yaitu perhatian. Pada indi-
jenuh ketika guru menggunakan metode kator perhatian ini data dilihat bagaimana
ceramah sehingga siswa mendengarkann- perhatian siswa dalam mengikuti proses
ya sambil melakukan aktivitas lainnya pembelajaran yang sedang berlangsung.
seperti bermain gadget bahkan tidur. Hal Perhatian akan muncul karena dorongan
tersebut didukung oleh pendapat Purwan- rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin ta-
to (2013) bahwa salah satu keterbatasan hu perlu mendapat rangsangan, sehingga
metode ceramah adalah guru hampir tidak siswa akan memberikan perhatian selama
memiliki kesempatan untuk mengontrol proses pembelajaran di kelas. Perhatian
apakah siswa telah memahami materi siswa ini dapat tumbuh salah satunya ka-
yang diceramahkan. Hal tersebut mem- rena dorongan dari luar diri siswa seperti
buktikan bahwa kegiatan diskusi dalam motivasi yang diberikan oleh guru. Ke-
pembelajaran Snowball Throwing mampu mampuan guru untuk menarik perhatian
mempengaruhi kesukaan siswa terhadap siswa mengenai materi yang disampaikan
materi pelajaran. selama proses pembelajaran sangatlah
Indikator yang kedua yaitu ketertari- penting. Data yang didapatkan berdasar-
kan. Minat belajar akan muncul jika kan hasil penelitian menunjukkan bahwa
siswa merasa tertarik terhadap berbagai indikator perhatian di kelas eksperimen
hal yang dipelajarinya, atau siswa terse- yang menggunakan model pembelajaran
but menyadari kaitan hal-hal yang dipela- Snowball Throwing dalam proses pem-
jari. Hal tersebut didukung oleh pendapat belajarannya mengalami peningkatan
Gie (1998) bahwa ”minat berarti sibuk, sebesar 0,088, sedangkan di kelas kontrol
tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan yang menggunakan metode ceramah
sesuatu karena menyadari pentingnya justru mengalami penurunan perhatian
kegiatan itu”. Faktor yang mempengaruhi siswa sebesar -0,005. Hal ini membuk-
ketertarikan siswa ini tidak hanya berasal tikan bahwa model pembelajaran Snow-
dari dalam diri siswa tetapi juga dari luar ball Throwing mampu meningkatkan
diri siswa, misalnya jenis materi dan cara perhatian siswa karena proses pembelaja-
guru menggunakan model pembelajaran ran yang menarik dan menyenangkan.
di dalam kelas. Berdasarkan hasil Gie (1998) menyatakan bahwa
penelitian terlihat bahwa peningkatan ”minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat
nilai ketertarikan kelas yang sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan ka-
menggunakan model pembelajaran rena menyadari pentingnya kegiatan itu”.
Snowball Throwing yaitu 0,080 berbeda Keterlibatan siswa secara aktif dalam
dengan kelas yang menggunakan metode proses pembelajaran terjadi ketika siswa
ceramah yang hanya mengalami sudah menyukai, merasa tertarik dan
kenaikan
107

menaruh perhatian yang besar ke dalam lompok lain. Dengan adanya diskusi ke-
proses pembelajaran. Keterlibatan siswa lompok tersebut maka akan menambah
dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam antusiasme dan ketekunan siswa dalam
kelompok serta tanya jawab siswa ketika membuat maupun menjawab pertanyaan.
diskusi maupun presentasi baik kepada Hasil penelitian ini sejalan dengan
siswa antar kelompok maupun kepada penelitian yang telah dilakukan oleh
guru. Pada kelas eksperimen keterlibatan Amalia (2015) yang menunjukkan bahwa
siswa meningkat sebesar 0,126 Di kelas penerapan model pembelajaran Snowball
kontrol yang proses pembelajarannya Throwing berpengaruh terhadap minat
menggunakan metode ceramah dan tanya belajar siswa. Dalam penelitian tersebut
jawab keterlibatan siswa mengalami pen- membuktikan bahwa model pembelajaran
ingkatan sebesar 0,042. Peningkatan indi- Snowball Throwing mampu meningkat-
kator keterlibatan siswa di kelas eksperi- kan aktivitas siswa dalam proses pem-
men yang jauh lebih tinggi daripada di belajaran. Dalam pembelajaran yang
kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa menggunakan model Snowball Throwing
di kelas eksperimen menaruh minat yang siswa berkesempatan mengajukan per-
tinggi terahadap proses pembelajaran. tanyaan tanpa harus takut dan malu.
Jadi terbukti bahwa penggunaan model Penelitian yang dilakukan oleh Ratih
pembelajaran Snowball Throwing ber- (2011) juga menyebutkan bahwa model
pengaruh terhadap minat belajar siswa. pembelajaran Snowball Throwing mampu
Model pembelajaran Snowball meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Throwing berpengaruh terhadap minat IPS siswa.
belajar siswa karena proses pembelajaran Model pembelajaran Snowball
yang menyenangkan. Pembelajaran yang Throwing menurut Hamdayana (2014)
menggunakan model Snowball Throwing adalah suatu kegiatan yang membagi
dikemas dalam suatu permainan yang siswa ke dalam beberapa kelompok, yang
menarik yaitu saling melempar bola ker- nantinya masing-masing anggota ke-
tas yang sudah berisi pertanyaan. Pada lompok membuat pertanyaan pada
model pembelajaran ini siswa ditekankan selembar kertas dan membentuknya sep-
untuk merumuskan suatu pertanyaan erti bola, kemudian bola tersebut dilem-
yang berkaitan dengan materi yang di- par kepada kelompok lain selama durasi
pelajari. Proses pembelajaran yang seperti yang ditentukan, kemudian masing-
ini akan membuat siswa terlibat aktif di masing kelompok menjawab pertanyaan
dalamnya. dari bola yang diperolehnya. Dalam
Pembelajaran dengan menggunakan kegiatan ini guru memberikan kesem-
model Snowball Throwing dapat menguji patan kepada siswa untuk mengem-
pemahaman siswa dalam menjawab per- bangkan keterampilan menyimpulkan isi
tanyaan dari siswa lain. Selain itu juga berita atau informasi yang siswa peroleh
dapat membantu siswa untuk memahami dalam konteks nyata dan situasi yang
konsep dengan baik melalui diskusi ke- kompleks.
lompok, karena siswa harus membuat Berdasarkan penelitian yang telah
pertanyaan untuk diberikan kepada ke- dilakukan di kelas eksperimen mennjuk-
kan bahwa model pembelajaran Snowball Snowball Throwing terhadap minat bela-
Throwing ini memiliki kelebihan. Kelebi- jar geografi siswa kelas XI IIS SMA
han tersebut adalah (1) diskusi kelompok Negeri 1 Tumpang.
dan interaksi antar siswa dari kelompok
yang berbeda memungkinkan terjadinya Saran
saling tukar pengetahuan dan pengalaman Merujuk dari hasil penelitian yang
dalam upaya menyelesaikan permasala- telah diperoleh dan pembahasan yang te-
han yang mungkin timbul dalam diskusi lah diuraikan, ada beberapa hal yang per-
yang berlangsung secara lebih interaktif lu ditindak lanjuti, yaitu:
dan menyenangkan, (2) siswa lebih Dalam penelitian ini telah diperoleh
mampu mengahargai pendapat dan per- bahwa penggunaan model pembelajaran
tanyaan dari siswa lain ketika proses Snowball Throwing mempunyai pengaruh
diskusi, (3) terjadi transfer pengetahuan yang signifikan terhadap minat belajar
yang bermakna antar siswa, (4) kegiatan siswa. Dengan demikian Guru dianjurkan
pembelajaran yang menyenangkan mem- untuk menerapkan berbagai model ketika
buat siswa siswa lebih aktif dan terlibat melaksanakan proses pembelajaran di
secara langsung selama proses pembelaja- sekolah, salah satunya adalah model
ran, dan (5) melatih siswa untuk berko- pembelajaran Snowball Throwing karena
munikasi dan menyampaikan pendapat layak dan mampu untuk meningkatkan
atau materi kepada siswa lain. minat belajar siswa.
Penelitian yang telah dilakukan juga Penelitian ini telah membuktikan
di temui beberapa kelemahan dalam bahwa penggunaan model pembelajaran
model ini yaitu, (1) pemilihan ketua ke- Snowball Throwing mempunyai pengaruh
lompok yang dilakukan sendiri oleh siswa yang signifikan terhadap minat belajar
yang kurang dalam menyampaikan in- siswa. Dalam penelitian ini pengaruh
formasi kepada kelompok membuat model pembelajaran Snowball Throwing
hambatan bagi anggota lain untuk me- hanya pada minat belajar siswa, meng-
mahami materi yang telah dijelaskan oleh ingat manfaat dalam penggunaan model
guru melalui ketua kelompok, (2) pertan- pembelajaran sangat banyak maka Peneli-
yaan yang dibuat oleh kelompok ada ti selanjutnya perlu melakukan penelitian
yang berasal dari pertanyaan yang ada di tentang model pembelajaran Snowball
buku atau pun internet, sehingga bukan Throwing pada materi lain dan mengukur
murni dari hasil pemikiran siswa. kemampuan lainnya misalnya kemampu-
an dalam ranah kognitif atau ranah
KESIMPULAN DAN SARAN psikomotorik. Selain itu perlu melakukan
perbaikan dalam organisasi waktu agar
Kesimpulan
waktu yang digunakan ketika proses
Berdasarkan analisis data dan pem- pembelajaran lebih efisien.
bahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa ada pengaruh model pembelajaran
109

Amalia, N. K. 2015. Pengaruh Model Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor


Pembelajaran Kooperatif Snowball yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Throwing dan Siklus Belajar 5E Rineka Cipta
Terhadap Minat Belajar dan Hasil
Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan
Belajar Kognitif IPA Siswa Kelas
Instrumen Penelitrian Pendidikan.
VIII SMPN di Malang. Skripsi tid-
Yogyakarta: Graha Ilmu.
ak diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang. Wahyuningsih, A. T. 2013. Pengaruh
Model Pembelajaran Snowball
Gie. 1998. Cara Belajar yang Efektif.
Throwing terhadap Hasil Belajar
Yogyakarta: PUBIB
pada Pokok Bahasan Pedosfer
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Siswa Kelas X di SMAN 1 Pule Ka-
Metode Pembelajaran Kreatif dan bupaten Trenggalek. Skripsi tidak
Berkarakter. Bogor: Penerbit diterbitkan. Malang: Universitas
Ghalia Indonesia Negeri Malang.
Purwanto, Edy. 2013. Setrategi Pembela- Yohana, Ratih. 2011. Penerapan Model
jaran Bidang Studi Geografi. Ma- Snowball Throwing untuk Mening-
lang: Penerbit Universitas Negeri katkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Malang. IPS Siswa Kelas VII A SMP Mu-
Schunk, dkk. 2012. Motivasi dalam Pen- hammadiyah 4 Singosari Kabupat-
didikan, Teori, Penelitian, dan Ap- en Malang. Skripsi tidak diterbit-
likasi. Jakarta: PT Indeks kan. Malang: Universitas Negeri
Malang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lhji
    Lhji
    Dokumen35 halaman
    Lhji
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • JKKK
    JKKK
    Dokumen11 halaman
    JKKK
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • NFK 4 BJ
    NFK 4 BJ
    Dokumen4 halaman
    NFK 4 BJ
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diare Anak 1
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diare Anak 1
    Dokumen5 halaman
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Diare Anak 1
    tania febria
    100% (1)
  • ASKEP Diare Anak
    ASKEP Diare Anak
    Dokumen21 halaman
    ASKEP Diare Anak
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • Implementasinn
    Implementasinn
    Dokumen2 halaman
    Implementasinn
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • HJKK
    HJKK
    Dokumen3 halaman
    HJKK
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • Ijidkaodkap
    Ijidkaodkap
    Dokumen15 halaman
    Ijidkaodkap
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • DDK'
    DDK'
    Dokumen34 halaman
    DDK'
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • Jouooi
    Jouooi
    Dokumen60 halaman
    Jouooi
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • HHHLJJ
    HHHLJJ
    Dokumen8 halaman
    HHHLJJ
    tania febria
    Belum ada peringkat
  • Dikonversi
    Dikonversi
    Dokumen62 halaman
    Dikonversi
    tania febria
    Belum ada peringkat