Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN ANAK PADA DIARE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Anak Pada Diare

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PADA DIARE

Di susun oleh :
Aldi Setiawan (2720190044)

Dosen Pengampu :

Ns. Imelda Pujiharti.,S. Kep.M.Kep.Sp.Kep.An,

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN P2K

UNIVERSITAS ISLAM ASY SYAFIIYAH

2023
A. pengkajian
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
- Identitas pasien:
Nama : An. N
Umur : 2 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : PAUD
Pekerjaan :-
Alamat : Ds. Kalipang Kec. Sarang Kab.
Rembang
Diagnose medis : Diare
Tanggal masuk : 29 Juni 2020
- Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Alamat : Ds. Kalipang Kec. Sarang Kab. Rembang
B. Status kesehatan saat ini
1. Keluarga pasien mengatakan keluhan utama yang dirasakan adalah
pasien BAB 3 kali dalam sehari disertai muntah
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien pernah mengalami
diare karena alergi makanan
3. Riwayat penyakit kluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare
C. Riwayat kesehatan lingkungan
Keluarga pasien mengatakan suka menyimpan makanan pada area yang
lembab, kurang menjaga kebersihan tempat tinggal
II POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Ibu pasien mengatakan kurang memperhatikan kesehatan pasien, karena
harus sibuk bekerja. Keluarga pasien mengatakan menitipkan anaknya
pada tetangga, jadi tidak terlalu mengerti mengenai makanan yang bergizi
dan pola istirahat yang baik pada pasien. Sebelumnya, pasien sudah
dibelikan obat di Apotik, akan tetapi tidak mengalami perubahan
2. Pola BAB
Pasien BAB 3 kali dalam sehari BAB warna kuning kehijauan, bercampur
lendir. Konsistensi encer, keluarga pasien mengatakan pasien sudah
mengalami pola BAB seperti ini selama 2 hari
3. Pola BAK
Keluarga pasien mengatakan BAK pasien hanya sedikit dan hanya 2 kali
dalam sehari, warna urin kuning bening dan memiliki bau yang khas
4. Pola aktifitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan : pasien tidak memiliki pekerjaan, dan kegiatan
yang dilakukan pasien sehari-hari adalah sekolah, dan bermain
b. Olahraga yang dilakukan: pasien sering melakukan olahraga dengan
bermain dengan tetangganya
c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll)
3) Berhajat (BAK/BAB)
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
5) Sering menangis
5. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur: pasien kesulitan untuk tidur malam, malam hari
tidur jam 22.00-05.00
b. Kesulitan tidur : pasien mengalami kesulitan tidur, pasien mengalami
insomnia
6. Pola Nutrisi-Metabolik
Keluarga pasien mengatakan dari kemarin pasien muntah setiap kali makan
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

1. Kesadaran
Composmentis

2. Penampilan
Lemah dan pucat

3. Vital sign
a. Suhu Tubuh: 37,5o C
b. Tekanan Darah : 100/50 mmhg
c. Respirasi : 20x/menit
d. Nadi: 100x/menit
4. Kepala
Bentuk kepala mesosopal, tidak terdapat lesi dan benjolan, rambut bersih
tanpa ketombe.

5. Mata
Mata cekung, sklera anikterik,conjugntiva anemis, bentuk simetris
6. Hidung
Hidung bersih tidak terdapat sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
7. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada alat bantu
dengar, dan tidak terdapat infeksi
8. Mulut dan Tenggorokan
Lidah bersih, mukosa bibir kering, tidak ada somatitis
9. Dada
Dada simetris, tidak teraba benjolan, dan tidak ada nyeri tekan
10. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak tampak asites
Auskultasi : Peristaltik usus 37x/menit, bising usus hiperaktif
Perkusi : suara timpani
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar

11. Genetalia : genetalia pada pasien tampak bersih, tidak terdapat tanda-
tanda infeksi, tidak terpasang kateter
12. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas pada pasien berfungsi secara normal, capillary revill pasien
<3 detik, pada tangan pasien tidak sedang terpasang infus
13. Kulit
Kulit pada pasien tampak bersih tidak ada luka atau bekas jahitan, kulit
pasien lemba..

A. ANALISA DATA

Tgl / Data Fokus Problem Etiologi


jam
01- Ds: Keluarga pasien mengatakan Diare Fisiologis : proses
07- pasien mengalami BAB 3 kali infeksi
202 dalam sehari dengan konsistensi
0 encer dan bercampur lendir
Do:
 Warna BAB kuning
kehijauan dan bercampur
berlendir
 Konsistensi encer
 Frekuensi 3x dlm sehari
 Berlangsung selama 2 hari
 Peristaltik usus 37x/menit
01- Ds: Keluarga pasien mengatakan Defisit nutrisi Ketidakmampuan
07- kurang memperhatikan pola mencerna makanan
202 makan pasien karena sibuk bekerja
0 Do: Pasien tampak lemas dan
pucat, frekuensi BAB 3 kali dalam
sehari, bising usus hiperaktif,
membran mukosa kering, sering
muntah

01- Ds: Keluarga pasien mengatakan Resiko Ketidakseimbangan


07- BAK pasien hanya sedikit dan ketidakseimbanga cairan
202 hanya 1 kali dalam sehari n elektrolit
0 Do:
 Paasien tampak lemas dan
pucat
 Mata klien tampak cekung
 Muntah
 Mukosa bibir kering
S: 37,5o C
TD : 100/50 mmhg
RR : 20x/menit
N : 100x/menit

01- Ds: Ibu klien mengatakan tidak Defisit Kurang terpapar


07- mengerti tentang diare mulai dari pengetahuan informasi
202 tanda gejala sampai
0 penanganannya
Do: Ibu pasien tampak bingung
dengan apa yang harus dilakukan,
sebelumnya pasien hanya
dibelikan obat diare anak di
Apotik

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN & PRIORITAS DIAGNOSA:


a. Diare b.d fisiologis : proses infeksi d.d feses lembek atau cair
b. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d diare
c. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d ketidakseimbangan cairan
d. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
C. PLANNING / INTERVENSI
Tgl / Diagnosa Tujuan & Planning
jam keperawatan
Kriteria Hasil
01- Diare b.d SLKI SIKI
07- fisiologis : Tujuan: setelah dilakukan Observasi:
2020 proses tindakan keperawatan  identifikasi penyebab diare
infeksi d.d selama 2x24 jam Terapeutik:
feses diharapkan diare tidak  berikan asupan cairan oral
lembek atau terjadi lagi dengan kriteria  berikan cairan intravena
cair hasil:  Ambil sampel darah untuk
1 Eliminasi defekasi pemeriksaan darah lengkap
efektif dan elektrolit
2 Keseimbangan cairan  Ambil sampel feses untuk
3 Keseimbangan elektrolit kultur
4 Hidrasi yang adekuat Edukasi:
 Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
01- SLKI SIKI
07- Tujuan: setelah dilakukan Observasi:
2020 tindakan keperawatan -identifikasi makanan yang disukai
selama 2X24 jam -monitor asupan makanan
diharapkan nutrisi pasien Terapeutik:
akan terpenuhi sesuai -sajikan makanan secara menarik
kebutuhan, dengan criteria dan suhu yang sesuai
hasil: -berikan makanan tinggi kalori dan
1 keinginan makan tinggi protein
meningkat Edukasi:
2 asupan nutrisi -anjurkan posisi duduk
meningkat -anjurkan diet yang diprogramkan
3 stimulus untuk makan
meningkat

D. IMPLEMENTASI

Tgl / jam Diagnosa Implementasi Respon


keperawata
n
22-06- Hipertermia Observasi: -pasien tampak
2020/08.0 b.d aktivitas -memonitor suhu kooperatif saat
0 yang tubuh dilakukan monitor
berlebihan Terapeutik: suhu tubuhnya
d.d suhu -melonggarkan -pasien kooperatif
tubuh tinggi pakaian pasien saat dilonggarkan
-memberi cairan oral pakaian yang
(minum air putih dikenakanya
sedikit tapi sering) -pasien sedikit mau
-melakukan jika diberi minum
penghangatan air putih
eksternal(kompres -pasien kooperatif
hangat pada dahi, saat dilakukan
leher,abdomen, kompres hangat
axila) pada dahi, axial,
Edukasi: leher)
-menganjurkan -ibu pasien
memakai pakaian mengerti ketika
yang longgar tipis diberikan edukasi
dan menyerap memberikan
kringat. pakaian yang
longgar dan tipis
untuk pasien
22-06- Resiko Observasi: - pasien mau
2020/10.0 defisit -mengidentifikasi menjawab
0 nutrisi b.d makanan yang pertanyaan
faktor disukai identifikasi
psikologis -memonitor asupan makanan yang
(keenggana makanan disukainya
n untuk Terapeutik: - pasien kooperatif
makan) -menyajikan saat dilakukan
makanan secara monitor asupan
menarik dan suhu makananya
yang sesuai - saat disajikan
-memberikan makanan yang
makanan tinggi disukai pasien
kalori dan tinggi tampak
protein memakanya tapi
Edukasi: hanya dihabiskan
-menganjurkan posisi setengah porsi
duduk -pasien tampak
-menganjurkan diet suka dengan
yang diprogramkan makanan yang
tinggi kalori dan
tinggi protein
-pasien tampak
nurut ketika
dianjurkan untuk
duduk
-pasien mematuhi
diet yang telah di
programkan.
23-06- Hipertermia Observasi: -pasien tampak
2020/ b.d aktivitas -memonitor suhu kooperatif saat
08.00 yang tubuh dilakukan monitor
berlebihan Terapeutik: suhu tubuhnya
d.d suhu -melonggarkan -pasien kooperatif
tubuh tinggi pakaian pasien saat dilonggarkan
-memberi cairan oral pakaian yang
(minum air putih dikenakanya
sedikit tapi sering) -pasien selalu
-melakukan menghabiskan
penghangatan minum yang telah
eksternal(kompres diberikan
hangat pada dahi, -pasien kooperatif
leher,abdomen, saat dilakukan
axila) kompres hangat
Edukasi: pada dahi, axial,
-menganjurkan leher)
memakai pakaian -ibu pasien
yang longgar tipis mengerti ketika
dan menyerap diberikan edukasi
kringat. memberikan
pakaian yang
longgar dan tipis
untuk pasien
23-06- Resiko Observasi: - pasien mau
2020/10.0 defisit -mengidentifikasi menjawab
0 nutrisi b.d makanan yang pertanyaan
faktor disukai identifikasi
psikologis -memonitor asupan makanan yang
(keenggana makanan disukainya
n untuk Terapeutik: - pasien kooperatif
makan) -menyajikan saat dilakukan
makanan secara monitor asupan
menarik dan suhu makananya
yang sesuai - saat disajikan
-memberikan makanan yang
makanan tinggi disukai pasien
kalori dan tinggi memakanya full
protein porsi
Edukasi: -pasien tampak
-menganjurkan posisi suka dengan
duduk makanan yang
-menganjurkan diet tinggi kalori dan
yang diprogramkan tinggi protein
-pasien tampak
nurut ketika
dianjurkan untuk
duduk
-pasien mematuhi
diet yang telah di
programkan.

EVALUASI

Tgl/Jam Diagnosa Catatan perkembangan TTD


24/08.0 Hipertermia b.d S : Klien mengatakan badannya sudah tidak
0 aktivitas yang panas
berlebihan d.d O:
suhu tubuh tinggi -pasien tampak tidak pucat
TTV :
S: 36,5 derajad selsius
TD : 95/70 mmHg
N : 80 kali/menit
Rr: 16X/menit
A: masalah hipertermi teratasi
P: hentikan intervensi

24/08.0 Resiko defisit S: pasien mengatakan sudah meiliki nafsu


0 nutrisi b.d faktor makan seperti biasanya
psikologis O: pasien tampak tidak lemah, dan sudah tidak
(keengganan pucat
untuk makan) A: masalah resiko defisit nutrisi teratasi
P: hentikan interfensi

Anda mungkin juga menyukai