Anda di halaman 1dari 6

KASUS PENYAKIT DIARE

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Komprehensif


Dosen pengampu : M.Iqbal Sutisna, S.kep., Ners., M.kep

Disusun oleh :
1121013 Adinda Sulastri
1121056 M Sami Nurhilman

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
A. DEFINISI / PENGERTIAN
Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare didefinisikan
sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan
muntah atau tinja yang berdarah (Saputri, N. et.al. 2019).
Sedangkan menurut Kemenkes (2014) Diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja yakni lebih lembek
atau lebih cair serta frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya. Diare
merupakan penyebab kematian balita nomor dua di dunia (16%) setelah pnemonia
(17%). Kematian pada anak-anak meningkat sebesar 40% tiap tahunnya yang
disebabkan diare (WHO, 2009 dalam zainul, 2017).
B. ETIOLOGI
Etiologi diare pada anak didominasi oleh patogen enterik seperti virus, bakteri,
dan parasit. Organisme patogen enterik yang cukup sering menjadi penyebab diare
adalah rotavirus, E. coli, Shigella spp., Salmonella spp., Vibrio cholerae, dan
Entamoeba histolytica. Selama beberapa dekade terakhir, pengetahuan mengenai
patogenesis diare akut yang disebabkan oleh infeksi mengalami perkembangan. Tiap
organisme menyebabkan gejala diare yang berbeda.
C. KLASIFIKASI
Menurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan yaitu :
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah.
3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat.
Menurut Simadibrata dan Daldiyono (2006), diare dibagi menjadi diare akut apabila
kurang dari 2 minggu, diare persisten jika berlangsung selama 2-4 minggu, dan kronik
jika berlangsung lebih dari 4 minggu. Lebih dari 90% penyebab diare akut adalah
agen penyebab infeksi dan akan disertai dengan muntah, demam dan nyeri pada
abdomen. 10% lagi disebabkan oleh pengobatan, intoksikasi, iskemia dan kondisi
lain. Berbeda dengan diare akut, penyebab diare yang kronik lazim disebabkan oleh
penyebab non infeksi seperti alergi dan Iain-lain (Simadibrata dan Daldiyono, 2006)
D. MANIFESTASI KLINIS
Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah dan/atau demam, tenesmus,
hematochezia, nyeri perut atau kejang perut.
Diare yang berlangsung beberapa saat tanpa penanggulangan medis adekuat dapat
menyebabkan kematian karena kekurangan cairan tubuh yang mengakibatkan renjatan
hipovolemik atau karena gangguan bio-kimiawi berupa asidosis metabolik lanjut.
E. KOMPLIKASI
Menurut Dwienda (2014), komplikasi yang dapat diakibatkan oleh diare adalah
sebagai berikut:
- Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik).
- Hipokalemia (dengan gejala ineteorismus, lemah, bradikardi).
- Hipoglikemi.
- Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
F. PATHWAT-MASALAH KEPERAWATAN

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang terhadap penyakit diare menurut Nelwan (2014) yaitu dengan
pemeriksaan darah yang meliputi darah perifer lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit
(Na*, K* C-). Analisa gas darah (bila dicurigai ada gangguan keseimbangan asam
basa), pemeriksaan toksik (C. Difficile), antigen (E. Hystolitica). Feses meliputi
analisa feses (rutin: leukosit difeses. Pemeriksaan parasit amoeba,hif). Pemeriksaaan
kultur. Pada kasus ringan, diare bisa teratasi dalam waktu <24 jam. Pemeriksaan
lanjut diutamakan pada kondisi yang berat yang tidak teratasi sehingga menyebabkan
hipotensi, disentri, disertai demam, diare pada usia lanjut, atau pasien dengan kondisi
imun yang rendah (pasien dengan penggunaan obat kemoterapi)

H. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengumpulan Data

a. Biodata
1) Identitas Klien
Nama : An. R
Tempat tanggal lahir : Bandung 02 mei 2018
Usia : 5 tahun
Agama : islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sudirman 2 N0 2, Bandung
2) Identitas Penangung Jawab
Nama : Tn. Sammy nurhilman
Usia : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta

II. DIAGNOSA MEDIS : DIARE


III. WAKTU DAN TEMPAT

Tanggal Masuk RS : 10 februari 2023


Tanggal pengkajian : 10 februari 2023
Tempat Praktik : Ruang melati

IV. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Keluhan Utama : Orang tua klien mengatakan diare 4 – 5 kali perhari, konsistensi cair, warna
kekuningan
Keluhan Penyerta : Mual. muntah, dan badan lemas.
Orang tua klien mengatakan sejak 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit badan terasa lemas dan mual,
diare 4 – 5 kali perhari dan warna feses kekuningan, kemudian klien berobat ke RS Rajawali sesuai
saran dokter yang memeriksa klien harus dirawat dan diputuskan untuk untuk menjalani perawatan
di ruang Melati RS Rajawali Bandung. Pada saat dikaji orang tua klien mengatakan perut terasa sakit,
mual dan muntah, badan lemas, diare 4 – 5 kali perhari, konsistensi cair, dan warna kekuningan.

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : lemah
2. Tanda-tanda Vital: Suhu = 37 0 C, Nadi = 100 kali/mnt, TD = 100/70 mmHg
3. Antropometri : BB = 15 kg, TB = 106 cm
4. Pemeriksaan Fisik
▪ Kepala : bulat simetris, tidak ada benjolan, bengkak tidak ada
▪ Mata : tidak ada kelainan
▪ Hidung : tidak ada kelainan
▪ Mulut : tidak ada kelainan
▪ Telinga : tidak ada kelainan
▪ Leher : tidak ada benjolan, pembesaran kelenjar tidak ada
▪ Dada : Simetris, tidak ada trauma, Lordosis (-), Kifosis (-)
▪ Perut : Nyeri lambung
▪ Ekstremitas : tdk ada kelainan dapat bergerak kesegala arah
▪ Kulit : Turgor tidak kembali &lt; 2 detik
▪ Genetalia : tidak ada pembengkakan atau benjolan
VI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (DDST) anak usia < 6 tahun
1. Personal social : Klien bisa bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya
2. Motorik Halus : Klien bisa menyusun balok dan puzzel
3. Motorik Kasar : Klien bisa menendang bola dan naik turun tangga
4. Bahasa : Bahasa Indonesia-Sunda
VII. TERAPI YANG DI DAPAT
1. Per Oral : Oralit 50 ml/kg berat badan pada 4-6 jam awal. Lalu 100 ml/kg berat badan
pada 18 – 24 setelah pemberian yang pertama.
2. Parenteral : Infus Ringer Laktat 175 ml/kgBB/hari
B. Diagnosa Keperawatan

No. Kelompok data Etiologi Masalah


1. DS : - Orang tua klien Dehidrasi Defisitvolume cairan
mengatakan sejak 4 hari dan elektrolit
sebelum masuk Rumah Sakit Tubuh kehilangan cairan dan
badan terasa lemas dan mual, elektrolit
diare 4 – 5 kali perhari dan
warna feses kekuningan Penurunan volume cairan ekstrasel
DO :
- pasien tampak lemas Penurunan cairan intertitil
- turgor kulit tidak Kembali
dalam 2 detik Tugor kulit menurun

Defisit volume cairan dan elektrolit


C. Intervensi
No. Standar Diagnosis Standar Luaran Standar Intervensi Rasional
Keperawatan (SDKI) Keperawatan (SLKI) Keperawatan (SIKI)
1. Diare berhubungan Setelah dilakukan Observasi : Observasi
dengan malabsorpsi Tindakan - identifikasi usus -
ditandai dengan bab keperawatan selama dan penggunaan mengidentifikasi
cair tugor kulit tidak 2x24 jam eliminasi obat pencahar. usus dan
elastis fekal (L 04033) - monitor buang air penggunaan
meningkat dengan besar obat pencahar
hasil feses yang Terapeutik : - memonitor
mudah dengan - sediakan makanan buang air besar
konsistensi, frekuensi tinggi serat Terapeutik
dan bentuk feses - berikan air hangat -menyediakan
yang normal. setelah makan. makanan tinggi
Edukasi : serat
- jelaskan jenis -memberikan air
makanan yang hangat
membantu Edukasi
meningkatkan -menjelaskan
keteraturan jenis makanan
feristaltik usus ? yang membantu
- anjurkan mencatat meningkatkan
warna, frekuensi, keteraturan
konsistensi, volume peristaltic usus
feses. -menganjurkan
mencatat warna
feses frekuensi
dan volume

Anda mungkin juga menyukai