Disusun oleh :
1121013 Adinda Sulastri
1121056 M Sami Nurhilman
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang terhadap penyakit diare menurut Nelwan (2014) yaitu dengan
pemeriksaan darah yang meliputi darah perifer lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit
(Na*, K* C-). Analisa gas darah (bila dicurigai ada gangguan keseimbangan asam
basa), pemeriksaan toksik (C. Difficile), antigen (E. Hystolitica). Feses meliputi
analisa feses (rutin: leukosit difeses. Pemeriksaan parasit amoeba,hif). Pemeriksaaan
kultur. Pada kasus ringan, diare bisa teratasi dalam waktu <24 jam. Pemeriksaan
lanjut diutamakan pada kondisi yang berat yang tidak teratasi sehingga menyebabkan
hipotensi, disentri, disertai demam, diare pada usia lanjut, atau pasien dengan kondisi
imun yang rendah (pasien dengan penggunaan obat kemoterapi)
H. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas Klien
Nama : An. R
Tempat tanggal lahir : Bandung 02 mei 2018
Usia : 5 tahun
Agama : islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sudirman 2 N0 2, Bandung
2) Identitas Penangung Jawab
Nama : Tn. Sammy nurhilman
Usia : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Keluhan Utama : Orang tua klien mengatakan diare 4 – 5 kali perhari, konsistensi cair, warna
kekuningan
Keluhan Penyerta : Mual. muntah, dan badan lemas.
Orang tua klien mengatakan sejak 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit badan terasa lemas dan mual,
diare 4 – 5 kali perhari dan warna feses kekuningan, kemudian klien berobat ke RS Rajawali sesuai
saran dokter yang memeriksa klien harus dirawat dan diputuskan untuk untuk menjalani perawatan
di ruang Melati RS Rajawali Bandung. Pada saat dikaji orang tua klien mengatakan perut terasa sakit,
mual dan muntah, badan lemas, diare 4 – 5 kali perhari, konsistensi cair, dan warna kekuningan.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : lemah
2. Tanda-tanda Vital: Suhu = 37 0 C, Nadi = 100 kali/mnt, TD = 100/70 mmHg
3. Antropometri : BB = 15 kg, TB = 106 cm
4. Pemeriksaan Fisik
▪ Kepala : bulat simetris, tidak ada benjolan, bengkak tidak ada
▪ Mata : tidak ada kelainan
▪ Hidung : tidak ada kelainan
▪ Mulut : tidak ada kelainan
▪ Telinga : tidak ada kelainan
▪ Leher : tidak ada benjolan, pembesaran kelenjar tidak ada
▪ Dada : Simetris, tidak ada trauma, Lordosis (-), Kifosis (-)
▪ Perut : Nyeri lambung
▪ Ekstremitas : tdk ada kelainan dapat bergerak kesegala arah
▪ Kulit : Turgor tidak kembali < 2 detik
▪ Genetalia : tidak ada pembengkakan atau benjolan
VI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (DDST) anak usia < 6 tahun
1. Personal social : Klien bisa bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya
2. Motorik Halus : Klien bisa menyusun balok dan puzzel
3. Motorik Kasar : Klien bisa menendang bola dan naik turun tangga
4. Bahasa : Bahasa Indonesia-Sunda
VII. TERAPI YANG DI DAPAT
1. Per Oral : Oralit 50 ml/kg berat badan pada 4-6 jam awal. Lalu 100 ml/kg berat badan
pada 18 – 24 setelah pemberian yang pertama.
2. Parenteral : Infus Ringer Laktat 175 ml/kgBB/hari
B. Diagnosa Keperawatan