Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

DIARE ANAK
Kelompok 1 :
1.Muhamad Azharudin
2.Rika Ayu Cahyani
3.Risya Laela
4.Suraya Amalinda
5.Veronika Basaen
PENGERTIAN
DIARE
Diare : gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi pencernaan,
penyerapan dan sekresi. Disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang
abnormal dalam usus.

Diare diklasifikasikan menjadi diare akut dan kronis.

 Diare akut : keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi


yang sering disebabkan oleh agens infeksius dalam tractus GI. Biasanya
sembuh sendiri ( lamanya sakit < 14 hari).

 Diare kronis : keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan kandungan air


dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit > 14 hari.
ETIOLOGI
Kebanyakan mikroorganisme pathogen penyebab
diare disebarluaskan lewat jalur fekal-oral melalui
makanan atau air yang terkontaminasi atau ditularkan
antar-manusia dengan kontak yang erat (mis, pada
tempat penitipan anak). Kurangnya air bersih, tinggal
berdesakan, hygiene yang buruk, kurang gizi dan
sanitasi yang jelek merupakan factor risiko utama ,
khususnya untuk terjangkit infeksi bakteri atau parasit
yang pathogen.
TANDA DAN GEJALA
Selain lebih sering BAB dan mencret, diare pada anak bisa disertai
dengan beberapa gejala lain, seperti:
 Perut kembung
 Mual
 Muntah
 Kehilangan nafsu makan
 Demam
 Nyeri perut dan kram
 Lesu
 Murung
 Tidak aktif seperti biasanya
ASUHAN
KEPERAWATAN
KASUS
Klien atas nama An. K lahir di Cirebon pada tanggal 11 Desember 2019 dengan normal
merupakan anak dari Ibu Ny. D dan ayah Tn. S. Ibu klien datang ke RS pada tanggal 19
mei 2021 dengan kondisi anaknya mencret-mencret, cair,berlendir,ada sedikit ampas, tanpa
darah , warna hijau dan berbau khas disertai demam naik turun sejak hari jumat dan
sorenya berobat ke dokter dan hanya diberi antibiotic saja, namun tidak ada perubahan.
Dirumah pasien muntah 3x sehari muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertai darah.
Diagnosa medis: Keadaan umum pasien dapat berorientasi sepenuhnya, kesadaran compos
metis E4V5M6, lesu, gelisah, cengeng dan mudah mengantuk. Nadi klien 130x/menit,
suhu tubuh klien 37 C, Pernafasan :25x/menit, berat badan: 8 kg, tinggi badan: -3SD s/d <-
2SD. Keluhan Utama Masalah keperawatan yang muncul Gastrointestinal Akut (GEA)
dengan dehidrasi ringan sedang.
IDENTINTAS
Nama : An. K
Tempat Tanggal Lahir: Cirebon, 11 Desember 2019
Usia : 1 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Sanara No. 45 03/02 Kel. Gegesik, Kab.
Cirebon
Tanggal Masuk : 19 Mei 2021
Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2021
Diagnosa Medik : Gastrointestinal Akut
KELUHAN UTAMA

Mencret-mencret disertai berlendir


RIWAYAT KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke rumah sakit anaknya mencretmencret, cair, berlendir, ada
sedikit ampas, tanpa darah, warna hijau dan berbau khas disertai demam naik turun sejak hari jumat
dan sorenya berobat ke dokter dan diberi antibiotik saja, namun tidak ada perubahan. Di rumah pasien
muntah 3 kali sehari, muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertai darah. Pada tanggal 19 Mei 2021
orang tua membawa pasien ke RSUD Arjawinangun, masuk ruang IGD pukul 19.55 WIB dan
diagnosa oleh dokter Gastrointestinal Akut (GEA) dengan dehidrasi ringan-sedang. Dokter
menyarankan pasien untuk di rawat, dan pasien dibawa ke ruang Ade Irma Suryani pukul 21.30 WIB.
Keluhan Pada Saat Pengkajian Dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei 2021 pukul 10:00 WIB. Ibu
pasien mengeluh anaknya mencret-mencret, ibu mengatakan anaknya mencret karena memakan
jajanan warung seperti ciki-cikian, coklat, dan es susu. Saat menangani anaknya mencret ibu memberi
olesan minyak kayu putih di daerah perut pasien dan memberikan minum air putih. Tinjanya berwarna
hijau kekuningan, cair, sedikit ampas, tidak berlendir, tidak ada darah saat BAB dan berbau khas.
Sejak tadi pagi pukul 05.00 hingga waktu pengkajian pasien sudah BAB lebih dari 10 kali. Ibu pun
mengeluh dibagian dubur anaknya terdapat warna kemerahan. Selama sakit anaknya selalu rewel,
nafsu makannya menurun dan sering merintih “lara” sambil memegangi perutnya.
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sebelum datang ke rumah sakit 1. Kesadaran anak compos mentis
anaknya mencretmencret, cair, berlendir, ada 2. Terlihat lesu, gelisah, cengeng
sedikit ampas, tanpa darah, warna hijau dan dan mudah mengantuk
berbau khas disertai demam naik turun sejak hari 3. Frekuensi Nadi 130x/menit
jumat dan sorenya berobat ke dokter dan diberi 4. Suhu tubuh 37O C
antibiotik saja, namun tidak ada perubahan. 5. Frekuensi pernapasan : 25x/menit
6. Berat badan (BB) : 8 kg
2. Ibu mengatakan anaknya sudah muntah 3 kali 7. Tinggi badan (TB) : -3SD s/d
sehari. <2SD
8. Frekuensi peristaltic 17x/menit
3. Ibu mengeluh dibagian dubur anaknya terdapat
warna kemerahan.

4. Ibu mengatakan Selama sakit anaknya selalu


rewel, nafsu makannya menurun dan sering
merintih “lara” sambil memegangi perutnya.
ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : Perubahan air dan D.0020
Ibu mengatakan anaknya merintih makanan Diare
sambil memegangi perutnya  
  Kategori: fisiologis
DO: Subkategori : nutrisi dan cairan
Feses terlihat cair
Frekuensi peristaltic. meningkat:
17x/menit
DS : Kekurangan intake cairan D.0023
Ibu mengatakan anak terlihat lesu Hipovolemia
 
DO : kategori: fisiologis
Frekuensi nadi meningkat : subkategori : nutrisi dan cairan
130x/menit
Suhu tubuh meningkat :37O C
Diare b.d perubahan air dan makanan
LUARAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Eliminasi fekal Manajemen diare (I.03101)
(L.04033)  
  Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
Definisi : proses Tindakan
pengeluaran feses Observasi
yang mudah dengan 1. Identifikasi riwayat pemberian makanan
konsistensi , 2. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
frekuensi dan bentuk 3. Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. Takikardia)
feses yang normal.
  Terapeutik
ekspetasi : membaik 4. Berikan asupan cairan oral (mis. oralit, pedialyte, renalyte)
  5. Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat), Jika perlu
kriteria hasil : 6. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
nyeri abdomen 7. Ambil sampel feses untuk kultur, Jika perlu
menurun
konsistensi feses Edukasi
membaik 8. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
peristaltic usus  
membaik Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
Hipovelemia b.d kekurangan intake cairan
LUARAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Status cairan (L.03028) Manajemen hypovolemia (I.03116)
   
Definisi : kondisi volume Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan intravaskuler
cairan  
intravaskuler,interstisiel,dan/ Tindakan
atau intraseluler. Observasi
Ekpestasi : membaik 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, lemah)
   
Kriteria hasil: Terapeutik
Perasaan lemah menurun 2. Berikan asupan cairan oral
Frekuensi nadi membaik  
Suhu tubuh membaik Edukasi
3. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
5. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
6. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, plasmanate)
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai