Welcome To my Blog.. just 4 share All media and info.. hope it usefull..
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : An. H Alamat : Panjang Jiwo I/6 Sby
Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam
Umur : 2 tahun MRS : 27. 05. 2002 jam 07.40
Nama ayah : Tn SS Diagnosa: diare akut dehidrasi sedang
Pendidikan ayah : SMA Sumber : orang tua klien
Pendidikan ibu : SMP
Pekerjaan ayah : Dagang Pekj. Ibu : ibu rumah tangga
Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Buang air besar > 10 x dalam sehari (± 1 cangkir/ BAB)
2) Riwayat Penyakit sekarang
3 hari sebelum MRS, klien mengeluh perutnya sakit, kemudian mencret,
konsistensi berak cair, warna kuning, tak ada ampas, ada lendir tak ada darah,
bau amis. Klien muntah setiap kali mencret, yang dimuntahkan air dan lendir
kurang lebih 0,5 cangkir. Klien juga panas.
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya
b. Perkembangan
Fase anal : Klien meminta pada ibunya saat klien ingin BAB/ BAK klien mau
BAK/ BAB hanya dikamar mandi atau tidak ditempat tidur (ngompol).
Autonomy Vs Shame and doundt : Klien sudah mau atau mampu memegang
sendok dan makan sendiri, klien dapat menyebutkan keinginannya pada
ibunya.
Klien mampu berdiri dengan satu kaki tenpa berpegangan 2 hitungan (GK).
Klien mampu meniru membuat garis lurus (GH). Klien dapat menyatakan
keinginannya dengan 2 kata , contoh : “ Bu.. makan “ atau “Bu.. pipis..” .
Klien belum dapat memelpas pakaiannya sendiri (BM).
5) Dampak hospitalisasi
Klien tampak rewel, sering mengeluh sakit, ingin melepaskan infus di tangannya.
Setiap petugas yang ingin mendekati klien selalu menolak.
6) Riwayat Kesehatan keluarga
Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita diare.
o Perilaku yang mempengaruhi kesehatan :
Pengelolaan makanan menggunakan air PAM, menyimpan makanan
dilemari makan, membuang sampah dilahan kosong dibelakang rumah,
kebiasaan BAB di WC pribadi (septic tank).
o Persepsi keluarga :
Keluarga mengira bahwa kondisi klien disebabkan oleh karena klien
memakan makanan seperti orang dewasa, seperti goreng-gorengan, ketam
hitam.
7) Riwayat kesehatan lingkungan
Klien dan orang tua tinggal di rumah milik sendiri, sarana penyediaan air PAM
dan air sumur. Sertiap musim penghujan rumah selalu banjir, lantai terbuat dari
tanah atau plesteran. Air limbah pembuangan dari kamar mandi atau cuci piring
tidak diselokan melainkan dihalaman bebas.
3. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem pernafasan
RR : 23 x/mnt, melalui nasal, PCH tak ada, retraksi intercostalis tak ada, Rhonchi tak ada
wheezing tak ada
2) Sistem kardiovaskuler
Nadi ; 120 x/mnt, kuat dan teratur, S1 S2 tunggal.
3) Sistem Pencernaan
Mukosa mulut tampak kering, klien mengeluh pada ibunya bahwa leher (tenggorokan) nya
sakit jika menelan makanan. Bising usus meningkat 45 x/mnt, ada kembung saat diperkusi,
klien malas dan menolak jika ibu klien menawari makan, makanan dari RS masih utuh, klien
juga nampak malas minum, kelihatan tidak haus.
4) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, tugor elastik, suhu 36,40 c, akral hangat.
5) Sistem muskuloskeletal
Klien nampak lemah, udema tak ada, keterbatasan gerak tak ada.
6) Sistem persyarafan
Kesadaran komposmentis, GCS 456, tak ada kejang, parese, mata tampak cowong, skelra
tak ikterik, konjungtiva tak anemis, ubun ubun besar tak cekung.
7) Sistem Perkemihan
BAK warna kuning, jernih, testis sudah menurun, ruam ruam daerah perianal tidak ada.
4. Terapie
o Infus HSD 1000 cc/24 jam
o Pedialyt PO 10 cc/kgBB/mencret
o Vitamin A 1 x 200.000 Iu/IM
o Diet TKTP RS ; bubur kasar 3 x/ hari + susu IT 60 cc ad libt
ANALISA DATA
Meningkatnya isi
rongga usus
Diare
Diare
Mual muntah
Nafsu makan
menurun
Perubahan nutriri
Diagnosa Keperawatan
1. gannguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan dampak
sekunder terhadap diare
2. resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake dan output yang berlebihan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake dan out put
Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama dirumah di RS kebutuhan
nutrisi terpenuhi
Kriteria : - Nafsu makan meningkat
- BB meningkat atau normal sesuai umur
Intervensi :
1) Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi,
berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat merangsang mengiritasi
lambung dan sluran usus.
2) Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah,
sajikan makanan dalam keadaan hangat
R/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.
3) Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan
R/ Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan
4) Monitor intake dan out put dalam 24 jam
R/ Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan.
5) Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :
a. terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu
R/ meringankan kerja lambung dan penambahan nutrisi
b. obat-obatan atau vitamin ( A)
R/ Mengandung zat yang diperlukan untuk proses pertumbuhan,
c. pemeriksaan lab Hb, PIT, Hct,
R/ mengetahui kekurangan nutrisi tubuh.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10.10
CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa EVALUASI
1 Tanggal 29. 05. 2002
Tanggal 31 05 2002
S : Ibu mengatakan anaknya tidak mencret lagi,
O : K/u baik, klien tidak lemah, klien tanpak segar mau bermain di
TT, mukosa bibir basah, mata tidak cowong, klien mau minum
banyak, klien makan banyak satu porsi habis, pedialyt di stop,
BB 10 kg, suhu 37 c, N 110 x/mnt, RR 24 x/mnt.
A : Tujuan berhasil
P : Intervensi dihentikan
Tanggal 29.05.2002
S : ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan, sdikit-sedikit
3 x sehari
O : K/U lemah, Bising usus 38 x/mnt, pasi 60 cc diberikan, porsi
dari RS dimakan ¼ porsi, klien makan 4 sdm roti kabin yang
sudah dihaluskan,
A : Tujuan belum berhasil
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 30.05.2002
S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan
O: bising usus 35 x/mnt, tak ada kembung, tidak muntah,
makanan dihabis ½ porsi habis dengan roti kabin 5 sdm .
A: tujuan sebagian berhasil
P: Intervensi dilanjutkan 3,5,6
Tanggal 31.05.2002
S: Ibu klien mengatakan anak sudah makan banyak
O: bising usus 23 x/mnt, BB 10 kg, LILA 22 cm, makanan
dihabiskan 1 porsi,
A: tujuan berhasil
P: intervensi dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
1. Pada pengkajian pada tinjauan teori bahwa pengkajian penyakit diare sering dialami
oleh anak usia 2 tahun pertama kehidupan, hal ini sesuai dengan hasil yang didapat
kan yaitu umur klien sekarang 2 tahun, pada sistem pernafasan pada teori dijelaskan
bahwa pernafasan dapat normal atau terjadi peningkatan > 40 x/mnt bila terjadi
asidosis hal ini ditemukan juga pada anak diare, yaitu pernafasan 23 x/mnt. Pada
sistem kardiovaskuler pada teori dijelaskan bahwa terjadi peningkatan pada nadi > 124
x/mnt, nadi kecil bila dehidrasi sedang. Sedangkan pada kasus nadi yang ditemukan
adalah 120 x/mnt kuat dan teratur. Sistem pencernaan antara tinjauan teori dan kasus
hampi tak ada perbedaan.
Pada sistem integumen pada teori dijhelaskan bahwa pada anak dengan dehidrasi
sedang dapat terjadi turgor menurun, kulit pucat, suhu meningkat >37 c , akral hangat,
kemerahaa pada perianal, hal ini tidak didapatkan pada klien oleh karena sudah
ditangani dengan cepat dengan memberikan rehidrasi cepat sesuai dengan kebutuhan
klien, suhu tubuh normal kemungkinan diare disebabkan oleh karena bukan faktor
infeksi, perianal tidak ada hal ini dikarenakan keluyarga mampu melakukan perawatan
perianal seperti yang diajarkan perawat.
2. Pada tinjauan teori diagnosa yang muncul tidak semua didapatkan pada kasus hanya
ditemukan 2 masalah yaitu gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dan resiko
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Hal ini
disebabkab karena keluarga belum mampu melakukan rehidrasi secara benar dan
penanganan anak diare. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan diangkat karena anak
pada awalnya kurang terbiasa dengan menu yang disajikan oleh rumah sakit dan anak
masih marasa mual dan kadang muntah , hal ini terbukti dari makanan yang tak pernah
di makan, tetapi makanan dari rumah yaitu roti kabin klien mau memakannya.
3. Pada intervensi anatra tinjauan terori dan kasus tidak banyak ditemukan perbedaan ,
pada umumnya intervensi mampu dilaksanakan.
4. pada implementasi mampu dilakukan oleh perawat hal ini karena sudah dintervensikan
secara tepat dan sesuai dengan diagnosa yang diangkat, klien kooperatif dan mampu
melakukan intervensi dan inplementasi yang di jadwalkan.
5. Evaluasi didapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan criteria hasil yang di
tentukan .
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. pengkajian pada klien diare sering ditemukan pada anak usis 2 tahun, sistem yang
terganggu pada anak sesuai dengan teori yang ada walapun ada beberapa sistem
tubuh yang tidak sesuai dengan toeri yang ada , faktor yang menyebabkan diere
pada kasus ini adalah bukan dari faktor infeksi
2. Diagnosa yang muncul pada kasus ditemukan 2 masalah, yaitu ganguan
keseimbangan cairan dan elektrolit dan resiko kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
3. Intervensi pada kasus disesuaikan dengan intervensi pada teori dan mengacu pada
diagnosa yang ditemukan
4. implementasi keperawatan dapat dilakukan dangan baik karena sudah di
intervensikan sebelumnya, sehinga dapat dilakukan dan dengan menggunakan
pendekatan yang terapeutik,
5. pada evaluasi didapatkan hasil yang memuaskan, kerana sesuai dengan criteria
hasil yang sudah ditentukan
Saran
1. Dalam merawat anak dengan diare hendaknya diperhatikan masalah yang muncul
dan harus memperhatikan prioritas penanganan yang sesuai/ tepat
2. Hendaknya perawat selalu melakukan pengkajian fisik yang lengkap, sehingga
dapat dilakukan penanganan yang tepat dan sesuai dengan keadaan klein pada
saat itu.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagi 0
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Hary Mdy
Ikuti 1