R DENGAN KEBUTUHAN
KENYAMANAN DAN KEAMANAN
Disusun Oleh :
Novi Triwanto
NPM : 18200100097
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Depok
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal masuk RS : 08 April 2021
Tanggal pengkajian: 12 April 2021
DX Medis : Post Op Necrotomy Debridement + Insersi drainage Abses Coli
dan Abses Mandibula
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. D
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Depok
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasa
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
keluhan nyeri pada leher di luka post op
2. Riwayat penyakit sekarang :
Klien datang ke RS ada tanggal 08 Maret 2021 dengan keluhan leher membengkak
sejak ± 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya sakit gigi kemudian mulut
membengkak dan menjalar ke leher sampai tidak bisa membuka mulut, terasa nyeri,
demam ada, , klien tidak bisa makan dan minum karena terganggu.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya
4. Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit
5. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :
Pasien adalah Ibu Rumah Tangga yang sehari-hari mengurusi rumah
6. Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan
7. Pengkajian Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan
a) Inpeksi
Dada : pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tidak ada masalah, bentuk dada simetris,
retraksi dada tidak ada
Hidung : Lubang ada dan bersih, tidak terpasang alat bantu pernapasan, napas cuping hidung
tidak ada, fungsi penciuman baik, batuk bilek tidak ada, frekuensi nafas 26x/mnt, irama dan pola
nafas teratur
b) Palpasi
Daerah dada dan hidung tidak teraba adanya benjolan, pergerakan paru-paru kanan dan kiri
teratur (bersamaan).
c) Aukultasi
Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
d) Perkusi
Dada bunyi resonance
b. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi dan palpasi
Sianosis tidak ada, TD 135/96 mmhg, N:108x/m, CRT < 3 detik, HR 75x/menit,
irama teratur, nadi teraba kuat, suhu akral teraba hangat, vena jugularid tidak
ada pembesaran
b. Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung
c. Auskultasi
Irama bunyi jantung regular
c. Sistem Persyarafan
a) N I (Olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
b) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
c) N III (Okulomotorius), N IV (Troklearis), NVI (Abbusen) : Pupil bereaksi terhadap
cahaya (miosis), isokor kanan dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek, reflek
kornea mata ada.
d) N V (Trigeminus) : otot mengunyah ada gangguan, sensasi wajah : klien dapat
merasakan saat disentuh dengan tangan
e) N VII (Fasialis): Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka mata,
tidak dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat
alis dan membedakan rasa.
f) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengeran baik
g) N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : Suara tidak parau, tidak dapat menelan
karena luka post op
h) N XI (Aksesoris) : Dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan namun
nyeri, dapat mengangkat bahu
i) N XII (Hipoglosus) : Klien tidak dapat menjulurkan lidah, sulit membuka mulut
karena nyeri luka post op, lidah tidak lumpuh, Sensibilitas : rasa raba dan rasa
nyeri
d. Sistem Perkemihan
Tidak ada keluhan, tidak ada rasa sakit saat kencing karena memakai kateter urine
e. Sistem Pencernaan
a) Inspeksi : biasanya tampak simetris, Palpasi : biasanya tidak ada pembesaran hepar, Perkusi :
biasanya terdapat suara tympani, Auskultasi : bising usus pasien terdengar. BAB : warna kuning
cair ada ampas
b) Inspeksi : Abdomen Datar
c) Auskultasi : Bunyi peristaltic usus normal, 12x/menit
d) Perkusi : bunyi timpani
e) Palpasi : Tidak ada Nyeri tekan di 4 kuadran
f. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi
Postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri, tidak ada edema di
ekstremitas bawah maupun atas
b) Kekuatan otot
5 5
5 5
g. Sistim Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
h. Sistim sensori persepsi/Penginderaan
Klien tidak merasa pusing, tidak ada kesemutan, mata bisa melihat dengan baik,
telinga kanan dan kiri mampu mendengar dengan baik, indra penciuman tidak ada
masalah
i. Sistim integument
a) Inspeksi
Warna kulit tidak pucat, kuku pendek, rambut berwarna hitam, tidak rontok.
Suhu : 36,8oC
b) Palpasi
Suhu : 36,8oC
Mobilisasi : Pola tidur dan aktivitas terganggu karena masih terasa nyeri luka post op. Klien
sering terjaga di malam hari, Klien tampak sulit untuk memulai tidur di malam hari.
Olah raga : Tidak dilakukan
Istirahat tidur sebelum sakit
Lama tidur : 7 jam/hari
Kesulitan memulai tidur : Tidak ada
Gangguan tidur : Tidak ada
Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
Istirahat tidur saat sakit
Lama tidur : 4 jam/hari
Kesulitan memulai tidur : Ada
Gangguan tidur : Pada malam hari suka terbangun akibat nyeri yang terasa. Kualitas dan
kuantitas tidur pasien terganggu karena tempat istirahat yang berbeda dengan dirumah. Klien
mengatakan lemas
Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
7. Psikososial
Sebelum sakit
Ideal diri Klien : Klien mempunyai motivasi untuk hidup sehat
Gambaran diri : Klien tidak disorientasi.
Peran diri : Klien anak bungsu di keluarga
Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang mempunyai
kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
Saat sakit
Ideal diri Klien : Klien mempunyai motivasi untuk sembuh dari penyakitnya
Gambaran diri : Klien tidak disorientasi. Klien tampak khawatir akan
penyakitnya.
Peran diri : Klien tidak bisa menjalankan perannya sebagai istri dan keluarga
Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang mempunyai
kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
8. Komunikasi
Sebelum sakit
Bahasa sehari-hari : Bahasa indonesia
Kesulitan dalam komunikasi : Tidak ada
Saat sakit
Bahasa sehari-hari : Bahasa indonesia
Kesulitan dalam komunikasi : Sulit untuk berbicara karena luka post op
9. Seksual
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam masalah seksual dan alat kelamin
Saat sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam masalah seksual dan alat kelamin
10. Nilai dan Keyakinan
Sebelum Sakit
Klien beragama islam klien mengerjakan sholat 5 waktu.
Saat sakit
Klien tetap mengerjakan sholat 5 waktu walaupun di tempat tidur, klien mempunyai
keyakinan dan keinginan untuk sembuh tinggi serta percaya pada pengobatan, klien
selalu berdoa untuk kesembuhannya.
11. Belajar
Sebelum sakit
Pasien mengatakan mendapatkan informasi dari internet
Saat sakit
Pasien mengatakan dapat informasi dari petugas medis
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
08/042021 HB 8,8 g/dl 12-16 Rendah
08/042021 HT 25,2 % 40-52 Rendah
08/042021 Lekosit 12,3 10 ̂3/ul 4,8-10,8 Tinggi
08/042021 Trombosit 480 10 ̂3/ul 150-450 Tinggi
10/042021 HB 7,7 g/dl 12-16 Rendah
10/042021 HT 27,2 % 40-52 Rendah
10/042021 Lekosit 16,3 10 ̂3/ul 4,8-10,8 Tinggi
10/042021 Trombosit 440 10 ̂3/ul 150-450 Tinggi
12/042021 GDS 209 mg/dl < 200 Tinggi
08/042021 SGOT 64 < 35 Tinggi
08/042021 SGPT 91 < 35 Tinggi
10/042021 Kreatinin 0,7 mg/dl 0,51-0,95 Normal
10/042021 Ureum 80 mg/dl <50 Tinggi
10/042021 Natrium 140 mEq/L 136-145 Normal
10/042021 Kalium 3,9 3,5-5,1 Normal
10/042021 Clorida 100 98-107 Normal
09/042021 PT 17,3 detik 11-15 Normal
09/042021 APTT 27,0 detik 25-35 Normal
09/042021 INR 1,44
09/04/2021 Albumin 2,7 g/dl 3,5-4,8 Rendah
b. Pemeriksaan Diagnostik
Rontgen Thorax : Foto Thorax tidak tampak kelainan
Rontgen Cervical Lateral : Listhesis corpus C4 terhadap C5 ke posterior grade 1
EKG : Sinus Takikardi
10. Progam Terapi
IVFD Asering 500 cc/12 jam dan Dextrose 5 % 500 cc/24 jam, Eperison 3x50mg, Biocurliv 3x1 tab, Pro
Renal 3x1 tab, Ibuprofen 3x400mg, Capsul (Paracetamol325mg, Tramadol 375mg) 3x1capsul, Inj.
Ceftriaxone 1x2 gram, Inf. Metronidazole 3x500mg, Inj. Ranitidine 2x50mg, Inj. Ketorolac 3x30mg, Inf.
Paracetamol 3X1 gram, Inj. Vitamin K 1X10mg, Inj. Metoclopramide 3x10mg, Inj. Asam Tranexamat
3x500mg, Tramadol Supp 3x1supp.
B. ANALISA DATA
Hari/Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
12 April 2021 DS : Agen pendera fisik (prosedur Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri bagian bekas operasi)
operasi di leher dan mulut
Klien mengatakan sulit untuk memulai tidur
di malam hari karena nyeri
Klien mengatakan skala nyeri luka post op
adalah 5
Klien mengatakan sulit menggerakkan
mulutnya
Klien mengatakan nyeri bila
menggerakkan area leher
DO :
Tampak luka post op pada mandibula
dibalut dengan kassa
Klien tampak meringis bila menggerakkan
leher
Klien tampak hanya bisa membuka mulut
sekitar 2 jari
Skala nyeri bila menggerakkan mulut dan
leher : skala nyeri 5
HR 108x/menit,
TD 135/96 mmhg
RR 26x/menit
DS :
12 April 2021 Krisis situasional Ansietas
Klien mengatakan takut akan penyakitnya
Klien mengatakan sulit berkonsentrasi
Klien mengatakan sulit untuk memulai tidur
di malam hari
Klien mengatakan khawatir akan
penyakitnya
Klien mengatakan tidak dapat menelan
dengan normal
DO :
Klien tampak cemas akan penyakitnya,
karena klien tidak dapat makan lewat
mulut dan masih terasa nyeri operasi
Wajah klien tampak tegang
Klien tampak sedikit gelisah
Klien tampak khawatir akan penyakitnya
Klien tampak sulit untuk memulai tidur di
malam hari
Klien tampak gelisah
HR 108x/menit,
TD 135/96 mmhg
RR 26x/menit
DS :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen pendera fisik (prosedur operasi)
2. D.0080 Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
3. D.0055 Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
Nama : Ny. R Umur : 38 tahun No. Dokumen RM :
Ruang : HCU Kelas : 1 Tanggal : 12 April 2021
INTERVENSI
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
Senin, 12 D.0077 Nyeri SLKI SIKI
April 2021 akut Tujuan : Intervensi Utama :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 kali 24 jam,Manajemen Nyeri I.08238
jam 08.00 berhubungan maka diharapkan tingkat nyeri menurun dan kontrol nyeri Identifikasi skala nyeri
dengan agen meningkat dengan kriteria hasil: Identifikasi respons nyeri non verbal
pendera fisik Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
(prosedur Luaran Utama :
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (teknik
operasi) Tingkat Nyeri L.08066
No. Indikator Saat Target relaksasi nafas dalam dan peregangan)
Dika Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
ji pencahayaan, kebisingan)
Keluhan nyeri 2 5 Fasilitasi istirahat dan tidur
Meringis 2 5
Kesulitan Tidur 2 5Intevensi Pendukung :
Frekuensi Nadi 2 5Terapi Relaksasi I.09326
Pola Napas 2 5 Periksa ketegangan otot dan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
Tekanan Darah 2 5 relaksasi
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
Luaran Tambahan : suhu ruang yang nyaman
Kontrol Nyeri L.08063 Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
No. Indikator Saat Target Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi nafas dalam dan pergangan
Dik
aji
Kemampuan 2 5 Pemberian Analgesik I.08243
menggunak Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. narkotika, non-narkotika, atau
an teknik NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
non- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
farmakologi Monitor efektifitas analgesik
14
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
s Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal
Keluhan nyeri 2 5 Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
SIKI
Intervensi Utama :
Reduksi Ansietas (I.09314)
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu,
stressor)
D.0080 Ansietas
Tingkat Ansietas L.09093 Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
berhubungan
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
dengan krisis Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali 24 jam,
kepercayaan
situasional maka diharapkan ansietas menurun dan kontrol emosi
membaik dengan kriteria hasil : Temani pasien untuk mengurangi
Dengarkan dengan penuh perhatian
Senin, 12 No. Indikator Saat Target Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
15
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
April 2021 Dik Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
jam 08.30 aji Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Verbalisasi 2 5
Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan,
kebingungan
menurun dan prognosis
Perilaku gelisah 2 5 Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
menurun Latih teknik relaksasi
Perilaku tegang 2 5
menurun
Pola tidur membaik 2 5
SIKI
Pola Tidur L.05045 Intervensi Utama :
Dukungan Tidur I.09265
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 kali 24 jam, Identifikasi pola aktivitas dan tidur
maka diharapkan kualitas dan kuantitas tidur membaik Identifikasi faktor pengganggu tidur
dengan kriteria hasil : Modifikasi lingkungan
No. Indikator Saat Target Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
D.0055 Dik Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
aji Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Gangguan Pola Kesulitan sulit tidur 2 5 Ajarkan teknik relaksasi atau cara nonfarmakologi lainnya
Tidur menurun
berhubungan Keluhan sering terjaga 2 5
dengan menurun
hambatan Keluhan tidak puas 2 5
tidur menurun
Senin, 12 lingkungan
16
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
April 2021 Keluhan 2 5
jam 09.00 istirahat tidak
cukup
menurun
17
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
Nama : Ny. R Umur : 38 tahun No. Dokumen RM :
Ruang : HCU Kelas : 1 Tanggal : 12 April 2021
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Respon TTD
Hari/Tgl/Jam Diagnosa
Keperawatan
Selasa, 13 D.0077 Nyeri Mengidentifikasi skala nyeri Skala nyeri 5
April 2021 akut Mengidentifikasi respons nyeri non verbal Tampak meringis bila badan digerakkan
jam 08.00 berhubungan Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan Tampak klien lebih nyaman dengan suhu
dengan agen pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman ruangan yang dingin dan pencahayaan yang
pendera fisik diredupkan dan tidak berisik
Memfasilitasi istirahat dan tidur
(prosedur Klien lebih nyaman bila lampu redup
Menganjurkan mengambil posisi nyaman
operasi) Klien tampak nyaman dengan posisi semi
Mendemonstrasikan dan melatih teknik nonfarmakologis untuk fowler
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam dan peregangan) Klien lebih nyaman dan tenang setelah
Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi dilakukan nafas dalam dan peregangan
Memeriksa ketegangan otot dan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
relaksasi Klien tampak lebih tenang dan nyaman
Ketegangan otot berkurang dan TD : 130/80,
Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu,
Selasa, 13 HR 102x/mnit, RR : 22x/menit
stressor)
April 2021 Memonitor tanda ansietas (verbal dan non verbal)
jam 09.00 D.0080 Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan Tampak gelisah
Ansietas Mendengarkan klien dengan penuh perhatian
berhubungan Klien tampak lebih tenang
Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
dengan krisis Klien tampak percaya
Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
situasional prognosis
Melatih kegiatan pengalihan, relaksasi Klien mengatakan takut tidak dapat sembuh
Klien lebih tenang setelah dijelaskan kondisi
penyakitnya
Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur Klien lebih tenang
18
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur Klien tampak lebih nyaman dan tenang
Selasa, 13 Memodifikasi lingkungan cahaya redup dan setel musik sebelum tidur
April 2021 Memfasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur, Relaksasi
jam 21.00 Klien sering terjaga di malam hari
D.0055 Klien tidak terbiasa di RS dan ada nyeri
Gangguan Klien lebih nyaman
Pola Tidur
berhubungan Klien tampak lebih nyaman
dengan
hambatan
lingkungan
LEMBAR EVALUASI
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
19
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
Selasa, 13 April D.0077 Nyeri akut berhubungan DS :
2021 jam 11.00 dengan agen pendera fisik (prosedur Klien mengatakan masih nyeri bagian bekas operasi di leher dan mulut
Klien mengatakan sulit untuk memulai tidur di malam hari karena nyeri
operasi) Klien mengatakan skala nyeri luka post op adalah 5
Klien mengatakan sulit menggerakkan mulutnya
Klien mengatakan nyeri bila menggerakkan area leher
DO :
Tampak luka post op pada mandibula dibalut dengan kassa
Klien tampak meringis bila menggerakkan leher
Klien tampak hanya bisa membuka mulut sekitar 2 jari
Skala nyeri bila menggerakkan mulut dan leher : skala nyeri 5
HR 105x/menit,
TD 145/86 mmhg
RR 24x/menit
A : Masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen pendera fisik (prosedur operasi)
belum teratasi
P : Manajemen Nyeri Terapi Relaksasi dan Manajemen Pemberian Analgesik
dilanjutkan
DS :
Klien mengatakan takut akan penyakitnya
Selasa, 14 April Klien mengatakan sulit berkonsentrasi
2021 jam 12.00 D.0080 Ansietas berhubungan dengan Klien mengatakan sulit untuk memulai tidur di malam hari
krisis situasional Klien mengatakan masih khawatir akan penyakitnya
Klien mengatakan tidak dapat menelan dengan normal
Klien mengatakan sudah mengerti akan penyakitnya
DO :
Klien tampak cemas akan penyakitnya, karena klien tidak dapat makan lewat mulut dan masih
terasa nyeri operasi
Wajah klien tampak tegang
Klien tampak sedikit gelisah
Klien tampak khawatir akan penyakitnya
Klien tampak sulit untuk memulai tidur di malam hari
Klien tampak lebih tenang setelah dijelaskan tentang penyakitnya
HR 105x/menit,
TD 145/86 mmhg
20
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
RR 24x/menit
A : Masalah Ansietas berhubungan dengan krisis situasional belum teratasi
P : Reduksi Ansietas dilanjutkan
DS :
Klien mengatakan pola tidur dan aktivitas terganggu karena masih terasa nyeri luka post op
Klien mengatakan pada malam hari suka terbangun akibat nyeri yang terasa
Rabu, 14 April Klien mengatakan tidak puas tidur
2021 jam 08.00 Klien mengatakan keluhan istirahat tidak cukup
Klien mengatakan sulit untuk memulai tidur di malam hari
D.0055 Gangguan Pola Tidur
Klien mengatakan kualitas dan kuantitas tidur pasien terganggu karena tempat istirahat yang
berhubungan dengan hambatan berbeda dengan dirumah
lingkungan DO :
Klien tampak sering terjaga saat malam hari
Klien tampak tidak nyaman di rumah sakit karena berbeda dengan tidur di rumah sendiri
Klien tampak sulit untuk memulai tidur di malam hari
Klien tampak tidak puas tidur
Klien tampak kurang istirahat tidur malam hari kurang lebih hanya 3-4 jam
A:
Masalah Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
belum teratasi
P:
Dukungan Tidur dilanjutkan
21
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM
22
Pedoman Praktek Keperawatan Dasar Profesi Ners STIKIM