Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY. T DENGAN MASALAH HIPERTENSI


DI RT 01 RW 05, KELURAHAN BOJONG PONDOK TERONG, KECAMATAN
CIPAYUNG
KOTA DEPOK

DISUSUN OLEH :

NOVI TRIWANTO

NPM : 18200100097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESHATAN INDONESIA MAJU
2021
Lampiran A
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. DATA UMUM

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. P

2. Alamat dan telepon : Pondok Terong, Cipayung, Depok

3. Agama : Islam

4. Pekerjaan kepala keluarga : Wiraswasta

5. Pendidikan kepala keluarga : SMA

6. Komposisi kepala keluarga dan genogram

No Nama L/P Umur Hub Pekerjaan Pendidikan


dengan
KK
1 Tn.P L 62 th Suami Wiraswasta SMA
2 Ny.T P 60 th Istri Pensiun S1
3 Tn.N L 30 th Anak PNS S1
4 Ny.S P 25 th Menantu Pegawai D3
Swasta

Genogram:
7. Tipe keluarga :

Extended Family

Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam
satu rumah dan saling menunjang satu sama lain.

8. Suku bangsa :

Ny. T dan keluarga asli orang Batak, bahasa sehari-hari yang digunakan
yaitu bahasa Batak dan Indonesia. Kebudayaan yang dianut tidak ada
pantangan terhadap makanan, makanan yang dikonsumsi terdiri dari nasi,
sayur, lauk kadang-kadang buah. Cara berpakaian keluarga tidak terlalu
identik dengan daerah asal. Ny. T dan keluarga menggunakan baju seperti
orang pada umumnya. Dekorasi rumah tidak menggambarkan daerah asal.
Tidak ada objek kesenian yang terpampang dirumah. Ny. T tidak
menggunakan praktik tradisional untuk mengobati Hipertensi yang di
alaminya.

9. Agama :

Keluarga Ny. T beragama Islam. Agama dijadikan dasar keyakinan dalam


kehidupan. Adapun kegiatan yang dijalankan adalah sholat dan kadang-
kadang mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan oleh RT/RW. Namun
sholat lima waktu tetap di jalankan. Dalam menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tidak ditemukan kebiasaan menggunakan jampi-jampi.
Keluarga tidak memakan makanan yang di haramkan agama.

10. Status ekonomi keluarga :

Keluarga Ny. T mendapatkan sumber pendapatan keluarga diperoleh dari


kepala keluarga ± 2.300.000, Uang Pensiun ± 4.500.000 dan kebutuhan
yang diperlukan keluarga semua dibantu anak dan menantu dan sisanya
adalah tabungan keluarga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga setiap harinya. Jika harus berobat bisa dipakai uang sendiri atau
uang anak.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :

Rekreasi keluarga yaitu jika ada hari libur keluarga pergi berekreasi,
menonton tv mengisi waktu kosong dan berkumpul dengan keluarga dan
tidak ada jadwal khusus untuk melakukan rekreasi.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga Ny. T berada pada tahap VIII dimana keluarga dengan usia lanjut.
Terdapat tugas perkembangan, sebagai berikut:

1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan


fisik dan pendapatan

3. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

4. Mempertahankan hubungan anak dan social masyarakat.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi tugas perkembangan keluarga


yang belum terpenuhi adalah cucu yang tinggal bersama

3. Riwayat keluarga inti :

 Ny. T mempunyai riwayat hipertensi. Klien sering kontrol ke


Fasyankes. Klien mengatakan sering merasa cemas. Namun keluarga
mengatakan memahami masalah kesehatan yang dialami oleh orang
tuanya. Ny. T mengatakan kadang suka merasa nyeri kepala dan suka lemas.

 Tn. P sebagai kepala keluarga jarang sakit, namun memiliki riwayat


penyakit DM dan Ambeyen.

 Tn. N sebagai anak jarang sakit dan tidak memiliki masalah


kesehatan yang serius. Namun perha operasi usus buntu

 Ny. S sebagai menantu tidak memiliki masalah kesehatan yang serius namun
pernah operasi usus buntu

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (adanya penyakit keturunan) :

Ny. T mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan

III. Pengkajian lingkungan

1. Karakteristik rumah :

Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, rumah Ny. T tipe rumah 2
lantai yang terdiri dari 3 kamar tidur , 1 ruang tamu, 1 dapur dan 2 kamar
mandi. Ventilasi setiap ruangan terbuka, hanya kamar tidur dilengkapi
dengan pintu dari depan. Ny. T sudah dialiri listrik dan setiap ruangan
terdapat lampu yang terang. Ny. T mengatakan sumber air minum
diperoleh dari air mineral dan untuk mandi berasal dari air sumur bor. Di
dekat dapur terdapat kamar mandi/WC dan tidak licin kondisi WC ukuran
sedang dan cukup bersih. Ny.D mengatakan tempat pembuangan sampah
diletakkan dibagian depan rumah. Air limbah rumah tangga dibuang
diselokan sepiteng belakang rumah. Barang-barang dirumah tersusun
rapih, lantai dengan ubin tidak licin dan tidak ada potensi bahaya
kecelakaan.

Berikut denah rumah keluarga Ny.D

13 m

4 Kamar
Ruang Kamar WC
Tidur Anak
Tamu Tidur
Kamar tidur Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

Hubungan antara tetangga sangat baik, sebagian besar warga asli daerah
tersebut dan sebagian kecil pendatang dari daerah lain, kerukunan warga
sangant baik dan saling tolong menolong antar warga jika ada warga yang
mengalami kesulitan atau permasalahan. Kebanyakan warga bekerja pada
pagi hari sampai sore. Penduduk RT 01/RW 05 tidak terlalu padat dan
rumahnya berdekatan. Didepan rumah terdapat halaman dan jalan raya.
Status ekonomi dan budaya pada RT 01/05 rata-rata sama dan tetangga
ada yang berasal dari suku sunda, jawa dan sumatera.

3. Mobilitas dan geografis keluarga :

Sebagai penduduk kota Depok, tidak pernah transmigrasi maupun


imigrasi.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Keluarga Ny.T dapat bersosialisasi dengan masyarakat disekitar dengan


baik, antara tetangga saling membantu dan saling gotong royong
membersihkan gorong-gorong atau got yang tersumbat.
IV. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga :

Pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga adalah pola


terbuka. Masalah yang ada dalam keluarga akan didiskusikan secara
interpersonal dalam keluarga. Dalam komunikasi tidak ada masalah
pada keluarga Ny.T dan menggunakan bahasa sehari-hari bahasa
batak dan indonesia

2. Struktur kekuatan keluarga :

Dalam membuat keputusan selalu bermusyawarah dan diomongkan


secara bersama-sama , disaat dalam pengambilan keputusan yang
tersering diambil oleh Tn.P dan untuk masalah anak-anak sering
diputuskan bersama dengan Tn. N

3. Struktur peran :

Tn.P sebagai kepala keluarga sering berbagi peran dengan istri dalam
mengerjakan pekerjaan rumah

4. Nilai dan Norma keluarga:


Keluarga percaya bahwa hidup sudah diatur dalam rezeki dan
pekerjaan dan berserah diri pada yang Maha Kuasa. Keluarga
percaya bahwa setiap penyakit ada obatnya.
V. Fungsi keluarga

1. Fungsi Keagamaan :
Ny.T dan keluarga seorang muslim yang taat dan menjalankan 5 waktu
dengan baik.
2. Fungsi sosial dan budaya:
Hubungan social Ny.T dengan tetangga sekitar rumah cukup baik dan
ramah. Ny.T selalu mengikuti kegiatan seperti pengajian.
3. Fungsi Cinta dan kasih sayang :
Hubungan dengan keluarga saling menghargai, menghormati dan saling
menyayangi satu sama lain. Keluarga selalu mengajarkan anak-anaknya
dengan baik.
4. Fungsi Perlindungan :
Keluarga melindungi dan merawat ibu dan anak-anaknya. Ketika
keluarga ada yang sakit Tn.P dan Tn. N dengan cepat membawa ke
RS dengan memiliki jaminan BPJS, keluarga memberikan tempat aman
dan nyaman untuk keluarga tinggal.
5. Fungsi Reproduksi :
Tn. P dan Ny. T sebagai Keluarga mempunyai 2 orang anak laki-laki dan
1 anak perempuan keluarga tidak mempunyai masalah gangguan system
reproduksi.
6. Fungsi Sosialisasi dan pendidikan :
Tn.P dengan lingkungan dan sosialisasi disekitar tempat tinggalnya cukup
baik. Didalam keluarga pendidikan sangatlah diutamakan.
7. Fungsi Ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan dan keperluan sehari-hari
dengan cukup.
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek :
Ny.T mengeluh sering sakit dan nyeri pada kepala dan kaki
2. Stressor jangka panjang :
Ny.T khawatir jika sakitnya berkelanjutan dan menyebabkan Ny.T
tidak dapat melakukan aktifitas.
3. Respon keluarga thd stressor :
Keluarga khawatir akan kesehatan Ny.T saat ini.
4. Strategi koping yang digunakan:
Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga dengan cepat
membawa kerumah sakit atau pelayanan kesehatan. Cara keluarga
untuk menghilangkan rasa penat dan cemas mereka melakukan
berkumpul dengan keluarga.
Lampiran B
FORMAT ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1 DS : Nyeri Akut Hipertensi
- P : nyeri dirasakan saat
terlalu banyak melakukan
aktivitas dan banyak pikiran Otak
- Q: Nyeri terasa seperti
mencengkram
- R: nyeri pada bagian Retensi pembuluh darah di
tengkuk otak meningkat
- S: Skala 4
- T: nyeri dirasakan hilang
timbul. Tekanan pembuluh darah
DO : diotak meningkat
- Klien tampak meringis tapi
masih mampu untuk
menahan nyeri Merangsang reseptor nyeri
- TD : 160/110 Mmhg
- N : 75 x/mnt
- Klien tampak gelisah jika
nyeri kepala timbul
2 DS : Intoleransi Aktivitas Hipertensi
- Klien juga mengatakan
berasa lelah jika berjalan
terlalu jauh Hipertropio ventrikel kiri
- Pasien mengatakan merasa
tidak nyaman setelah
beraktvitas yang berat Beban kerja jantung
DO: menaik
- Pasien tampak lemah
- Pasien sering terlihat lelah
dan lesu jika beraktivitas Aliran darah coroner
yang berat tidak adekuat

Hipertrofi kompensasi
jantung terlampau

Curah jantung Co
menurun

Suplai o2 ke jaringan
menurun

Penurunan energi

Kelemahan
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah dan sulit tidur
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh Lelah, merasa tidak nyaman
Lampiran C
FORMAT PENAPISAN MASALAH
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah dan sulit tidur
Kriteria Skor Rasionalisasi
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = Kebiasaan Ny.T belum bisa membatasi konsumsi
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) 2/3 makanan yang dapat menimbulkan kondisi yang
b. Ancaman kesehatan lebih buruk
c. Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 = Masalah dapat berubah dengan memberikan
a. Mudah 2 pendidikan kesehatan. pelayanan kesehatan yang
b. Sebagian tersedia serta asuransi kesehatan
c. Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 =1 Masalah dapat di cegah dengan cara modifikasi
a. Tinggi perilaku dan suport dari keluarga
b. Cukup
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah ½x1 Untuk mengubah prilaku di perlukan waktu dan
a. Masalah berat dan harus segera =1/2 pengawasan dari keluarga
ditangani
b. Ada masalah, tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Total 5 2/3

PENAPISAN MASALAH

Diagnosa : inteloransi aktivitas b.d kelemahan


Kriteria Skor Rasionalisasi
1. Sifat masalah 2/3x1=2/3 Ny.T mempunyai keluhan nyeri pada kaki dan
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) kepala
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2x2=2 Masalah dapat berubah dengan memberikan
. a. Mudah
pendidikan kesehatan. pelayanan kesehatan yang
. b. Sebagian
. c. Tidak dapat tersedia serta asuransi kesehatan
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3x1=2/3 Masalah dapat di cegah dengan cara modifikasi
a.Tinggi
perilaku dan suport dari keluarga
b.Cukup
c.Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2x1=1 Masalah dapat dirubah dengan memerlukan
a. Masalah berat dan harus
waktu dan secara perlahan
segera ditangani
b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Total 4 1/3
Lampiran D

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA TUJUAN\SLKI INTERVENSI/SIKI


1 Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan selama 3 x 24 jam SIKI
dengan kriteria hasil 1. Manajemen nyeri (I.08238)
Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi
Indikator Skala Target - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Awal frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Keluhan nyeri 3 5
- Identifikasi skala nyeri
Meringis 4 5
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
Gelisah 3 5
memperingan nyeri
Kesulitan tidur 4 5
Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mendiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik

2 Intoleransi Setelah dilakukan Tindakan selama 3 x 24 jam Manajemen energi


aktivitas dengan kriteria hasil
Keluhan lelah (L.05047) A. Observasi
Indikator Skala Target - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Awal mengakibatkan kelelahan
Keluhan lelah 3 5 - Monitor kelelahan fisik dan emosional
Perasaan lemah 3 5 - Monitor pola dan jam tidur
Tekanan darah 3 5 B. Terapeutik
Kemudahan 3 5 - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
dalam stimulus ( mis, cahaya, suara, pengunjung )
melakukan - Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
aktivitas sehari- - Berikan aktivitas distraksi yang
hari menenangkan
C. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Lampiran E
CATATAN PERKEMBANGAN (5 kali pertemuan)

N Diag Tanggal Implementasi Evaluasi Tanda


o nosa tangan
Kepe
rawa
tan

1 Nyeri Rabu , TUK 1 Subyektif : Iwan


. akut b.d 12/01/202 Pendidikan kesehatan dengan  Ny.T mengatakan bahwa sering merasa
agen 2 menggunakan leaflet: nyeri kepala dan mudah lelah serta sulit
penceder (Pertemu 1. Melakukan pengkajian tidur jika nyeri kepala terasa di malam hari
a an ke 1) data awal Objektif :
fisiologi
2. Melakukan pendidikan  Ny.T memperhatikan saat perawat
s d.d
mengelu kesehatan mengenai menyampaikan materi penkes
h nyeri, hipertensi  Ny.T aktif dalam bertanya dan menjawab
tampak 3. Memberikan informasi pertanyaan evaluasi
meringis kepada Ny.T bahwa  Terdapat kontak mata selama proses diskusi
, gelisah penyebab hipertensi dapat  Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
dan sulit mengganggu aktifitas penguatan atau penjelasan
tidur 4. Memberikan edukasi Analisis:
kepada Ny.T tentang TUK 1 tercapai, dimana Ny.T mampu
hipertensi mengenal masalah hipertensi
 Mengetahui faktor penyebab hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
 Upaya yang dapat dilakukan

Perencanaan:
Mengulang kembali TUK 1 mereview penkes
2 Nyeri akut Kamis , TUK 1 Subyektif : Iwan
b.d agen 13/01/22 Pendidikan kesehatan dengan  Ny.T mengatakan bahwa sering merasa
pencedera (Pertemu menggunakan leaflet: nyeri kepala dan mudah lelah serta sulit
fisiologis
d.d an ke 2) 1. Melakukan pengkajian tidur jika nyeri kepala terasa di malam hari
mengeluh data awal Objektif :
nyeri, 2. Melakukan pendidikan  Ny.T memperhatikan saat perawat
tampak kesehatan mengenai menyampaikan materi penkes
meringis, hipertensi  Ny.T aktif dalam bertanya dan menjawab
gelisah
3. Memberikan informasi pertanyaan evaluasi
dan sulit
tidur kepada Ny.T bahwa  Terdapat kontak mata selama proses diskusi
penyebab hipertensi Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
dapat mengganggu penguatan atau penjelasan
aktifitas Analisis:
4. Memberikan edukasi TUK 1 tercapai, dimana Ny.T mampu
kepada Ny.T tentang mengenal masalah hipertensi
hipertensi  Mengetahui faktor penyebab hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Upaya yang dapat dilakukan

Perencanaan:
 Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan keluarga
mengambil keputusan
3 Nyeri akut Jumat , TUK : 2 Iwan
b.d agen Subjektif:
14/01/22 1. Menjelaskan pada Ny.T  Ny.T mampu menyebutkan akibat
pencedera
fisiologis (Pertemu tentang akibat lanjut dari hipertensi
d.d an ke 3) masalah hipertensi  Ny.T mampu menyebutkan alternatif
mengeluh 2. Menjelaskan terapi apa
pemecahan masalah hipertensi dan nyeri
nyeri, yang akan dilakukan
kepala yaitu perawatan di rumah.
tampak untuk menghilangkan atau
 Ny.T mampu memilih tindakan perawatan
meringis, meminimalisir akibat
gelisah dan pencegahan dengan cara menghindari
hipertensi
dan sulit faktor penyebeb hipertensi
3. Menjelaskan kepada
tidur Ny.T mengenai alternatif
Objektif:
pemecahan masalah
 Ny.T tampak datar wajahnya
hipertensi
4. Memberikan  Ny.T tampak kebingungan
motivasi/dukungan
keluarga memilih Analisis:
alternatif  Ny.T mampu memutuskan tindakan yang
5. Memberi pujian tepat dalam merawat penyakitnya
Perencanaan:
atas pilihan yang tepat Mengulang TUK 2 meriview kembali tindakan
apa yang akan dilakukan untuk terapi
berikutnya
4 Nyeri akut Senin , TUK : 2 Subjektif: Iwan
b.d agen 17/2/2022 1. Menjelaskan pada Ny. T  Keluarga mampu menyebutkan akibat
pencedera tentang akibat lanjut dari hipertensi
fisiologis (Pertem
u an ke masalah hipertensi  Ny.T mampu menyebutkan alternatif
d.d
mengeluh 4) 2.Menjelaskan kepada Ny.T pemecahan masalah hipertensi yaitu
nyeri, perawatan di rumah Ny.T mampu memilih
mengenai alternatif
tampak tindakan perawatan dan pencegahan dengan
pemecahan masalah cara menghindari faktor penyebeb
meringis,
gelisah hipertensi hipertensi
dan sulit 3. Memberikan
tidur motivasi/dukungan keluarga Objektif:
memilih alternatif  Ny.T tampak mengerti
4. Memberi pujian atas  Ny.T tampak antusias
pilihan yang tepat
Analisis:
 Ny.T mampu memutuskan tindakan yang
tepat dalam merawat penyakitnya
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3 mereview makan bawang
putih
5 Nyeri akut TUK 3: Subyektif: Iwan
b.d agen Selasa ,  Ny.T mampu menjelaskan kembali
pencedera 18/01/22 1. Menjelaskan pada Ny.T mengenai tindakan yang dapat dilakukan
fisiologis (Pertem tindakan untuk mencegah untuk menurunkan hipertensi
d.d u an Ke bila mengalami  Ny.T mampu melakukan cara kmakan
mengeluh
5) hipertensi bawang putih
nyeri,
tampak 2. Menjelaskan apa tujuan  Ny.T mampu menjelaskan apa saja yang
meringis, dari makan bawang putih diperlukan saat makan bawang putih
gelisah 3. Menjelaskan persiapan  Ny.T merasa lebih baik dan enakan setelah
dan sulit yang perlu dilakukan makan bawang puith keesokan harinya
tidur sebelum melakukan
tindakan. Objektif:
4. Mengajarkan cara  Ny.T tampak kooperatif saat melakukan
melakukan makan makan bawang putih
bawang putih dan senam  Ny.T tampak antusias saat melakukan
hipertensi makan bawang putih
5. Memberi pujian atas
upaya Analisis:
melakukan makan Ny.T mampu melakukan alternatif
bawang putih makan bawang putih dengan baik dan rutin.
Perencanaan:
Mengulang kembali TUK 3 mereview
kegiatan makan bawang putih
6 Nyeri akut TUK 3: Subyektif: Iwan
b.d agen 1. Menjelaskan pada Ny.T  Keluarga mampu menjelaskan kembali
pencedera tindakan untuk mencegah mengenai tindakan yang dapat dilakukan
fisiologis bila mengalami untuk mencegah dan merawat Ny.T bila
d.d
hipertensi mengalami nyeri kepala atau tekanan
mengeluh
nyeri,
2. Menjelaskan apa tujuan darah yang tinggi
tampak dari makan bawang putih  Keluarga mampu menjelaskan kembali
meringis, 3. Menjelaskan persiapan pengertian dari hipertensi
gelisah yang perlu dilakukan  keluarga mampu menjelaskan kembali apa
dan sulit sebelum melakukan saja yang perlu dipersiapkan sebelum
tidur tindakan. melakukan makan bawang putih dan
4. Mengajarkan cara senam hipertensi
melakukan makan  keluarga mampu melakukan kebiasaan
bawang putih dan senam makan bawang putih dan senam
hipertensi hipertensi dengan rutin
5. Memberi pujian atas  pasien merasa lebih baik saat makan
upaya bawang putih dan melakukan senam
melakukan makan hipertensi
bawang putih
Objektif:
 keluarga nampak kooperatif saat
melakukan makan bawang putih dan
senam hipertensi
 Ny.T tampak antusias saat melakukan
makan bawang putih dan senam
hipertensi
Analisis:
Keluarga mampu melakukan perawatan
kepada Ny.T apabila tekanan darah tinggi dan
nyeri kepala dan melakukan makan bawang
putih dan senam hipertensi setiap pagi dan
sore hari.

Perencanaan:
Mengulang kembali TUK 3 mereview cara
makan bawang putih dan senam hipertensi
7 Nyeri akut TUK 3: Subyektif: Iwan
b.d agen 1. Menjelaskan pada Ny.T  keluarga mampu menjelaskan kembali
pencedera tindakan untuk mencegah mengenai tindakan yang dapat dilakukan
fisiologis bila mengalami untuk mencegah hipertensi dengan
d.d
hipertensi melakukan kompres makan bawang putih
mengeluh
nyeri, 2. Menjelaskan apa tujuan dan senam hipertensi
tampak dari makan bawang putih  keluarga mampu menjelaskan kembali
meringis, 3. Menjelaskan persiapan pengertian dari hipertensi
gelisah yang perlu dilakukan  keluarga mampu menjelaskan kembali apa
dan sulit sebelum melakukan saja yang perlu dipersiapkan sebelum
tidur tindakan. melakukan makan bawang putih dan
4. Mengajarkan cara senam hipertensi
melakukan makan  keluarga mampu melakukan cara makan
bawang putih dan senam bawang putih dan senam hipertensi
hipertensi  pasien merasa lebih baik saat mencoba
5. Memberi pujian atas makan bawang putih dan senam
upaya melakukan hipertensi
makan bawang putih Objektif:
 keluarga nampak kooperatif saat
makan bawang putih dan senam
hipertensi
 Ny.T tampak antusias saat makan
bawang putih dan senam hipertensi

Analisis:
Keluarga mampu melakukan perawatan
kepada Ny.T apabila tekanan darah tinggi dan
nyeri kepala dan melakukan makan bawang
putih dan senam hipertensi setiap pagi dan
sore hari.

Perencanaan:
Lanjutkan TUK 4 kemampuan
keluarga memodifikasi lingkungan

Anda mungkin juga menyukai