S G2P1A0
POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PEB
DI RUANG MELATI RSUD R. SYAMSUDIN SH
Kelompok 5:
Deby Rathu Lorenza
Dena Kurnia
Deri Hardiansyah
Ghina Khairunnisa Zain
Gini Hera
Ridki Nurhikmat
Rika Lisyani D
Rizky Septiany
Ulpah Sri Rahmi
Penanggung jawab
Nama : Tn.D
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami klien
Alamat : Tegal Panjang RT 02/ RW 02 Kecamatan Lembur Situ
Kota Sukabumi
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Menikah
: Garis keturunan
X : Meninggal
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang
a. Riwayat Kehamilan
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada trimester I, II tetapi pada saat
trimester ke III klien mengalami kejang. Kemudian pada saat usia kehamilan 9
bulan klien di rujuk ke Rumah Sakit dengan diagnosa PEB
HPHT : 20 januari 2018
b. Riwayat Persalinan saat ini
1) Lama Operasi sc : 10.30 – 11.30
2) Posisi Janin : Presentasi Kepala
3) Macam sayatan : Insisi Mediana
4) Tipe kelahiran : operasi sc Cito
5) Masalah selama sc : tidak ada
6) Jenis : anastesi spinal
7) Intoleransi Aktvitas : 10 jam
c. Keadaan umum bayi baru lahir
1) BB : 3500gr
2) PB : 50cm
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Riwayat Nifas
1) Kondisi klien pada saat pengkajian
Klien mengeluh lemas, mengeluh sakit pada luka op sc,
belum bisa beraktifitas secara mandiri
2) Laktasi
Klien belum pernah menyusui bayinya, karena bayinya
masih diruang perawatan
3) TTV
TD : 140/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
TFU : 32cm
4) Riwayat obsterti yang lalu
1. Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6 hari
Desminore : kadang-kadang
2. Riwayat KB
Klien mengatakan tidak menggunakkan alat
kontrasepsi apapun sebelumnya
8. Data Biologis Pasien
NO Data Biologis Sebelum Sakit Setelah Sakit Masalah
1. Makan
Frekuensi 2x/ hari 2x/hari TAK
Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, ayam,
sayur
Porsi 1 porsi habis ½ porsi
Minum
kekuatan otot
4 4
4 4
4. Sistem pernapasan
Hidung simetris,tidak ada nafas tambahan, suara nafas vesikuler
5. Sistem Reproduksi
Payudara : Payudara simetris antara payudara kiri dan kanan, puting
susu sebelah kanan menonjol, puting susu sebelah kiri tidak menonjol,
air susu keluar sedikit, payudara terlihat bengkak
Abdomen : Terdapat striae gravidarum, tidak ada jaringan parut, TFU 2
jari di bawah pusar kontraksi uterus baik
6. Sistem integument
Wajah tampak pucat, teraba lengket
7. Genetalia
Klien terpasang kateter, tidak ada perdarahan, lochea rubra
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerikasaan Laboratorim tanggal 27 Oktober 2018 21:56
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pendarahan/BC 2.00 1-3
e. Terapi Obat
No. Nama Obat Dosis Cara Waktu
1. Katrofen 3 x 1 buah SUPP 07.00-15.00-23.00
2. Ceftriaxon 2 x 1 Flabot IV 07.00-15.00
3. Ferric 2 x 1 buah SUPP 07.00-15.00
D. Analisa Data
Nyeri
Intoleransi aktivitas
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d terputusnya inkontinuitas jaringan
2. Resiko infeksi b.d luka operasi sectio caesarea
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri b.d terputusnya Tupan : Setelah dilakukan tindakan
inkontinuitas jaringan keperawatan selama 3 hari dari tanggal 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengindikasikan terjadinya
29-10-2018 sampai dengan tanggal 02- secara komprehensif termasuk komplikasi
11-2018 masalah teratasi lokasi, karakteristik, durasi, 2. Dapat membandingkan nyeri
frekuensi. yang ada dari nyeri
Tupen : Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji pengalaman individu sebelumnya
keperawatan selama 1 hari masalah terhadap nyeri, dan faktor 3. Penggunaan persepsi diri/
teratasi dengan kriteria : presipitasi perilaku untuk
3. Evaluasi tentang keefektifan menghilangkan nyeri dapat
1. Klien mampu mengontrol nyeri dari tindakan mengontrol nyeri membantu pasien
(tahu penyebab nyeri, mampu yang telah digunakan ajarkan mengatasinya lebih efektif
menggunakan teknik teknik relaksasi napas dalam 4. Informasi tentang nyeri dapat
nonfarmakologi) 4. Berikan informasi tentang membantu dalam menurunkan
2. Melaporkan bahwa nyeri nyeri seperti penyebab, berapa persepsi nyeri
berkurang dengan lama terjadi, dan tindakan 5. Analgetik diberikan untuk
menggunakan manejemen pencegahan nyeri ringan yang tidak hilang
nyeri dengan tindakan kenyamanan
3. Menyatakan rasa nyaman 5. Berikan analgetik sesuai
setelah nyeri berkurang anjuran
6. Kolaborasi dengan dokter jika
tindakan berhasil atau terjadi
keluhan
2. Resiko infeksi b.d Tupan : Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan edukasi kepada 1. Untuk mencegah terjadinya
terputusnya inkontinuitas keperawatan selama 3 hari dari tanggal pasien tentang pencegahan infeksi
jaringan 29-10-2018 sampai dengan tanggal 02- infeksi 2. Untuk mengurangi resiko infeksi
11-2018 masalah teratasi 2. Batasi pengunjung bila dari pengunjung
Tupen : Setelah dilakukan tindakan perlu 3. Untuk mencegah penyebaran
keperawatan selama 1 hari 29-10-2018 3. Instruksikan pada pathogen terhadap pengunjung
malasah teratasi dengan kriteria pengunjung untuk mencuci 4. Untuk mengurangi penyebaran
1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi tangan saat berkunjung dan pathogen
2. Jumlah leukosit dalam batas normal setelah berkunjung 5. Untuk mempertahankan asupan
4. Pertahankan lingkungan nutrisi klien
aseptic selama pemasangan 6. Antibiotic sebagai pelindung
alat tubuh untuk menolak pathogen
5. Tingkatkan intake nutrisi yang merugikan bagi tubuh
6. Berikan terapi antibiotic
bila perlu
3. Intoleransi aktivitas b.d Tupan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Untuk mengetahui keluhan
kelemahan fisik keperawatan selama 3 hari dari tanggal aktifitas dan kelemahan
29-10-2018 sampai dengan tanggal 02- 2. Kaji pengaruh aktivitas 2. Untuk mengetahui aktivitas
11-2018 masalah teratasi terhadap kondisi luka merangsang peningkatan
dan kondisi tubuh vaskularisasi
Tupen : Setelah dilakukan tindakan umum 3. Mengistirahatkan klien secara
keperawatan selama 1 hari 29-10-2018 3. Bantu klien untuk optimal
malasah teratasi dengan kriteria : memenuhi kebutuhan 4. Mengoptimalkan kondisi
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari klien dan mencegah gangguan
aktivitas fisik dengan mandiri 4. Bantu klien untuk inegritas kulit
melakukan mika miki 5. Menilai kondisi umum klien
5. Evaluasi
perkembangan
kemampuan klien
melakukan aktivitas
I. Implementasi Dan Evaluasi
Shift pagi 29/10/2018
No Problem Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
1 Nyeri b.d terputusnya 09.00 WIB 10.00 WIB
inkontinuitas jaringan 1. Ajarkan klien teknik nafas dalam 1. Klien mengatakan masih
09.30 WIB nyeri abdomen
2. Kaji nyeri yang klien rasakan 09.32 WIB
11.00 WIB 2. Skala nyeri klien 3 (0-5)
3. Kolaborasi pemberian analgetik 11.00 WIB
3. Klien tampak berbaring di
tempat tidur
2 Resiko infeksi b.d luka 10.00 WIB 10.00 WIB
operasi sectio caesarea 1. Mengkaji adanya tanda-tanda 1. Tidak ada tanda-tanda
kemerahan pada bagian luka post kemerahan
op sc 10.15 WIB
10.15 WIB 2. Kassa yang lama telah di
2. Melakukan perawatan luka post ganti dengan yang baru
op sc
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Resiko Perubahan suhu Tupan : Setelah dilakukan tindakan
tubuh hypertermi b.d keperawatan selama 3 hari dari tanggal 1. Monitor temperatur bayi 1. Memastikan bayi berada dalam
lingkungan yang baru 29-10-2018 sampai dengan tanggal 02- 2. Monitor TTV suhu normal
11-2018 masalah teratasi 3. Monitor tanda tanda perubahan 2. Memantau keadaan umum bayi
suhu bayi 3. Memastikan tidak ada gejala
Tupen : Setelah dilakukan tindakan 4. Berikan penkes keluarga perubahan suhu
keperawatan selama 1 hari masalah tentang mencegah suhu bayi 4. Melibatkan keluarga dalam
teratasi dengan kriteria : normal pencegahan peningkatan suhu
5. Perhatikan pakaian bayi, ganti bayi
1. Tidak ada peningkatan dan popok bila basah dan jangan 5. Lingkungan berpengaruh
penurunan suhu tubuh secara terlalu lama membuka pakaian terhadap suhu tubuh bayi
signifikan bayi
2. Bayi tidak letargi
3. Suhu 36,6º-37,5º C