DI SUSUN OLEH :
NAMA : DENTRI ARISA TIVA
NIM : PO.71.20.2.19.005
TINGKAT : 2.A
DOSEN PEMBIMBING : SURYANDA,SPd.,M.Kep
C. MANIFESTASI KLINIK
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan
berwarna merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan
dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.
Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan
iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu
menimbulkan nyeri sampai hemoroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan
atau prolaps.
D. PATOFISIOLOGI
Faktor penyebab faktor-faktor hemoroid adalah mengedan saat defekasi,
konstipasi menahun, kehamilan dan obesitas. Keempat hal diatas menyebabkan
peningkatan tekanan intra abdominal lalu di transmisikan ke derah anorektal dan
elevasi yang tekanan yang berulang-ulang mengakibatkan vena hemoroidalis
mengalami prolaps. Hasil di atas menimbulkan gejala gatal atau priritus anus
akibat iritasi hemoroid dengan feses, perdarahan akibat tekanan yang terlalu kuat
dan feses yang keras menimbulkan perdarahan, dan ada udema dan peradangan
akibat infeksi yang terjadi saat ada luka akibat perdarahan.Hemoroid dapat terjadi
pada individu yang sehat. Hemoroid umumnya menyebabkan gejala ketika
mengalami pembesaran, peradangan, atau prolaps.
Sebagian besar penulis setuju bahwa diet rendah serat menyebabkan bentuk
feses menjadi kecil, yang bisa mengakibatkan kondisi mengejan selama BAB.
Peningkatan tekanan ini menyebabkan pembengkakan dari hemoroid,
kemungkinan gangguan oleh venous return. Kehamilan atau obesitas memberikan
tegangan abnormal dari otot sfingter internal juga dapat menyebabkan masalah
hemoroid, mungkin melalui mekanisme yang sama. Penurunan venous return
dianggap sebagai mekanisme aksi. Kondisi terlalu lama duduk di toilet (atau saat
membaca) ditakini menyebabkan penurunan relatif venous return di daerah
perianal (yang disebut dengan efek tourniquet), mengakibatkan kongesti vena dan
terjadilah hemoroid. Kondisi penuaan menyebabkan melemahnya struktur
pendukung, yang memfasilitasi prolaps. Melemahnya struktur pendukung sudah
dapat terjadi pada awal dekade ketiga (Thornton, 2009).
Mengejan dan konstipasi telah lama dianggap sebagai penyebab dalam
pembentukan hemoroid. Kondisi ini mungkin benar, mungkin juga tidak
(Johanson, 1994). Pasien yang melaporkan hemoroid memiliki tonus kanal
istirahat lebih tinggi dari biasanya. Tonus istirahat setelah hemorrhoidektomi lebih
rendah daripada sebelum prosedur. Perubahan dalam tonus istirahat
adalahmekanisme aksi dilatasi (Gibbons, 1988).
Hipertensi portal telah sering disebutkan dalam hubungannya dengan
hemoroid. Perdarahan masif dari hemoroid pada pasien dengan hipertensi portal
biasanya bersifat masif (Hosking, 1989). Varises anorektal merupakan kondisi
umum pada pasien dengan hipertensi portal. Varises terjadi di midrektum, di
antara sistem portal dan vena inferior rectal. Varises terjadi lebih sering pada
pasien yang nonsirosis, dan mereka jarang mengalami perdarahan (Chawla, 1991).
Kondisi hemoroid dapat memberikan berbagai manifestasi klinis berupa nyeri
dan perdarahan anus. Hemoroid internal tidak menyebabkan sakit karena berada
di atas garis dentate dan tidak ada inervasi saraf. Namun, mereka mengalami
perdarahan, prolaps, dan sebagai hasil dari deposisi dari suatu iritasi ke bagian
sensitive kulit perianal sehingga menyebabkan gatal dan iritasi. Hemoroid internal
dapat menghasilkan rasa sakit perianal oleh prolaps dan menyebabkan spasme
sfingter di sekitar hemoroid. Spasme otot ini mengakibatkan ketidaknyamanan
sekitar anus (Duthie, 1960). Hemoroid internal juga dapat menyebabkan rasa sakit
akut ketika terjadi inkarserata atau strangulasi (Dodi, 1986). Kondisi strangulasi
dengan nekrosis dapat menyebabkan ketidaknyamanan lebih mendalam. Ketika
kondisi ini terjadi, sering menyebabkan kejang sfingter eksternal seiring dengan
thrombosis. Thrombosis eksternal menyebabkan nyeri akut.
Hemoroid internal yang paling sering menyebabkan perdarahan tanpa rasa
sakit pada saat buang air besar. Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama
hemoroid interna akibat trauma oleh feses yang keras dan vena mengalami
rupture. Dengan meningginya spasme sfingter, perdarahan dapat bersifat muncrat.
Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses,
mungkin hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
perdarahan tang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah.
Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya
akan zat asam. Perdarahan luas dan intensif di pleksus hemoroidalis menyebabkan
darah di vena tetap merupakan “darah arteri”. Kadang perdarahan hemoroid yang
berulang dapat berakibat timbulnya anemia berat.
Hemoroid internal dapat mendepositkan lender ke jaringan perianal. Lender
pada feses dapat menyebabkan dermatitis local, yang disebut pruritus ani.
Hemoroid eksternal menyebabkan gejala dalam dua cara. Pertama,
thrombosis akut yang mendasari vena hemoroid eksternal dapat terjadi.
Thrombosis akut biasanya berkaitan dengan peristiwa tertentu, seperti tenaga
fisik, berusaha dengan mengejan, diare, atau perubahan dalam diet. Nyeri dari
inervasi saraf oleh adanya distensi dan edema. Rasa sakit berlangsung selama 7-14
hari sesuai dengan resolusi thrombosis.
Kondisi hemoroid eksternal memberikan manifestasi kurang hygienis akibat
kelembaban dan rangsangan akumulasi mucus. Keluarnya mucus dan terdapatnya
feses pada pakaian dalam merupakan cirri hemoroid yang mengalami prolaps
menetap
E. PATHWAY
Resiko Kondisi
Hemoroid
kerusakan penuaan
integritas kulit
2. Farmakologi
Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan
keluhan dan gejala. Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas
empat macam, yaitu:
a. Obat yang memperbaiki defekasi
Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan
pelicin tinja (stool softener). Suplemen serat komersial yang yang
banyak dipakai antara lain psylium atau isphaluga Husk (ex.: Vegeta,
Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago
ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja
dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik
usus. Efek samping antara lain kentut dan kembung. Obat kedua adalah
laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).
b. Obat simptomatik
Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal,
nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya
Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang mengandung
kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid
atau anus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.
c. Obat penghenti perdarahan
Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya
vena hemoroid yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida
yang berasal dari jeruk lemon dan paprika berfungsi memperbaiki
permeabilitas dinding pembuluh darah.
d. Obat penyembuh dan pencegah serangan
Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4 hari,
lalu 2×2 tablet selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan
perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.
3. Tindakan Operatif
Indikasi tindakan operatif pada pasien hemoroid adalah penderita
dengan keluhan menahun dan hemoroid derajat III dan IV, Perdarahan
berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan terapi lain yang lebih
sederhana, Hemoroid derajat IV dengan thrombus dan nyeri hebat.
Penderita hemoroid eksterna juga diberikan terapi bedah karena hemoroid
eksterna sudah tidak bisa ditangani dengan tindakan konservatif. Prinsip
yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah eksisi yang hanya
dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat
mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak
mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan
rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis
akibat prolapsus mukosa.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan hitung darah lengkap untuk mendeteksi kadar hematokrit dan
adanya anemia.
Pemeriksaan Colok Dubur
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat
diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya
tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid
sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada
perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur
ini untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.
Pemeriksaan Anoskopi
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol
keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran.
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan
dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh
bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang
menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita diminta mengejan sedikit
maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan
lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan
lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harus
diperhatikan.
Pemeriksaan Proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan
disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi,
karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang
menyertai. Faeces harus diperiksa terhadap adanya darah samar.
H. PENGKAJIAN FOCUS
1. Identitas Klien
Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden
penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak
pada usia 45-65 tahun.
2. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada
benjolan pada anus atau nyeri pada saat defikasi.
1. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan yang keluar
dan beberapa hari setelah BAB ada darah yang keluar menetes.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya, sembuh /
terulang kembali. Pada pasien dengan hemoroid bila tidak di lakukan
pembedahan akan kembali RPD, bisa juga di hubungkan dengan penyakit
lain seperti sirosis hepatis.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya apabila ada anggota keluarga yang menderita hemoroid maka
anggota keluarga yang lain juga akan berisiko untuk menderita hemoroid
karena berhubungan dengan dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis
yang diturunkan.
I. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi kulit / jaringan,
pelebaran vena hemorrhoidalis, adanya massa anal, respons pembedahan.
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum sekunder dari
anemia.
3) Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis, prognosis penyakit,
rencana pembedahan, kurang informasi tentang perawatan di rumah.
4) Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang adekuat, pecahnya vena
pleksus hemorrhoidalis.
5) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan port de entree luka pasca bedah,
pertahanan primer tidak adekuat.
6) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi pada ujung-
ujung saraf, gatal.
J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep
Sinaga, E. dan Melva Silitonga. 2011. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Medan:
UNIMED Press
LEMBAR PENGESAHAN
“HEMOROID”
Hari :
Tanggal :
Di setujui oleh :
Pembimbing lahan Mahasiswa
(PO.71.20.2.19.005)
Dosen pembimbing
SURYANDA,S.Pd.,M.Kep