S
DENGAN BBLR DI RUANG HCU NEONATUS
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
A. DATA BAYI
Nama bayi : By. Ny. S
Tanggal dirawat : 8 Januari 2012
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. S 1/3, Ska
Tanggal lahir/usia : 5 Januari 2012/ usia 18 hari
Pengkajian tanggal : 22 Januari 2012
Pukul : 07.30 WIB
Nama orang tua : Tn. M/Ny.S
Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMA
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta
Usia ayah/ibu : 37/35 tahun
Diagnosa medis : Hiperbilirubin
Riwayat bayi
Apgar score :
Kriteria 0 1 menit 1 5 menit 5 10 menit
Warna kulit 1
Frekuensi jantung 1
Tonus otot 1
Reaksi terhadap rangsang 1
Usaha pernafasan 1
Total 5
Riwayat ibu
Usia : 35 tahun, dengan G6P6A0
Jenis persalinan pervaginum persalinan secara vakum
Komplikasi kehamilan
Tidak ada komplikasi kehamilan
Perawatan antenatal dilakukan secara teratur,ibu tidak merokok, pre eklampsia berat anak
suspect sepsis.
n. Analisa data
Hari/tgl Data Problem Etiologi
Senin, DS:- Ketidakefektifan pola tidak adekuatnya
23 Jan 12 DO: RR 84 x/m, pasien terlihat nafas ekspansi paru
seseg, menggunakan otot
bantu nafas, terdapat
retraksi dada, nafas dangkal
dan cepat, terpasang
headbox 4 ltr/mnt
DS:-
DO: kulit kering, mengelupas, Kerusakan integritas efek dari
terpasang pampers, kulit phototerapi
jaundice, sekitar kulit
kemerahan
DS:-
DO:suhu bayi 36.80C Resiko terjadi gangguan efek phototerapi
inkubator suhu 330C, regulasi suhu tubuh
selesai phototerapi j 06.00
WIB, akral teraba hangat
p. Intervensi
1)Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan tidak adekuatnya ekspansi paru.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 24 jam, pola nafas klien efektif
Kriteria hasil :
Klien dapat bernafas spontan dan adekuat.
Sesak nafas berkurang.
Tidak tampak retraksi dada.
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
RR: 40 60/menit.
Intervensi
a) Observasi irama, kedalaman, dan frekuensi nafas.
Rasional Membantu dalam membedakan periode perputaran pernafasan yang
normal dari serangan apnea yang sering terjadi sebelum gestasi minggu ke-30.
b) Berikan posisi kepala ekstensi.
Rasional melancarkan jalan nafas dan menurunkan episode apnea, khususnya
bila ada hipoksia, asidosis metabolik atau hiperkapnea
c) Monitor saturasi oksigen.
Rasional mengobservasi keadekuatan oksigen
d) Lanjutkan terapi oksigen.
Rasional perbaikan kadar oksigen dan karbondioksida dapat meningkatkan
fungsi pernafasan.
e) Pantau hasil laboratorium pemeriksaan darah rutin
Rasional menghilangkan sekret/mukus yang menyumbat jalan nafas.
hipoksia,asidosis metabolik, hiperkapnea, hipoglikemia, hipokalsemia, dan
sepsis dapat memperberat serangan apnoe.
f) Lanjutkan kolaborasi pemberian obat - obatan sesuai indikasi, seperti DNS
302 cc, D40% 50 cc, ca. gluconas 10 cc, Aminofusin 100 cc dosis sesuai advis
dokter
Rasional natrium bikarbonat untuk memperbaiki asidosis, antibiotik untuk
infeksi pernafasan dan sepsis, aminopilin untuk meningkatkan aktivitas pusat
pernafasan dan menurunkan sensitivitas terhadap CO2, menurunkan frekuensi
apnea.
3) Resiko terjadi gangguan regulasi suhu tubuh berhubungan dengan efek dari
phototerapi
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 24 jam, tidak terjadi
hipotermia/hipertermia.
Kriteria hasil
Suhu bayi 36,5C 37,2C.
Akral teraba hangat.
Intervensi
a) Pertahankan suhu lingkungan yang sesuai, atau tempatkan dalam inkubator.
Rasional mempertahankan lingkungan termo netral membantu mencegah
stress dingin.
b) Hindarkan bayi pada kontak dengan sumber panas/dingin.
Rasional mencegah bayi kehilangan panas atau peningkatan produksi panas
tubuh
c) Ukur suhu bayi tiap 3 jam.
Rasional Memantau perubahan suhu bayi
d) Ganti popok segera bila basah.
Rasional Mencegah kehilangan cairan melalui evaporasi
e) Lanjutkan kolaborasi pemberian D40% dan ekspander volume secara intra
vena bila diperlukan.
Rasional Pemberian dextrose mungkin perlu untuk memperbaiki hipoglikemia,
hipotensi karena vasodilatasi perifer mungkin memerlukan tindakan pada bayi
yang mengalami stress panas, hipertermia dapat menyebabkan peningkatan
dehidrasi 3-4 kali lipat.
q. Implementasi
Hari/tggl Waktu Dx Impementasi Respon Paraf
Senin, 08.00 1 Mengobservasi keadaan DS: Dayu
23 Jan12 dan tanda vital by.Ny. S DO: S 36.80C, RR
84x/m, N 116 x/m
08.10 2 Mengganti popok bayi DS:- Dayu
DO:popok bersih
08.30 1 Memberikan posisi kepala DO:posisi tidur kepala
lebih ekstensi dalam keadaaan ekstensi
DS:- Dayu
09.00 1 Menghitung kedalaman DO: terdapat retraksi
dan irama nafas dada irama tidak teratur,
RR 94 x/mnt
10.00 1 Memantau hasil saturasi DS:- Dayu
DO:saturasi 98%
10.05 3 Memberikan obat DS:- Dayu
Amikasin 75 mg DO:obat masuk, infus
lancar/bolus iv
11.00 2 mengobservasi kulit bayi DS:- Dayu
dari tanda kemerahan, DO:kulit pantat warna
iritasi, lesi, dan lecet pada kemerahan,tidak terdapat
daerah yang tertekan lesi
12.00 1 Memonitor terapi oksigen DS:- Dayu
4L/m DO:oksigen Headbox 4
l/m
13.00 3 Mengukur suhu tubuh DS:- Dayu
DO:suhu 380C
13.20 4 Mengatur suhu inkubator DS:- Dayu
DO:suhu 310C
14.00 1,3 Melanjutkan kolaborasi DS Dayu
pemberian cairan DO:infus
parenteral, seperti DNS lancar/syringpump
302 cc, D40% 50 cc, ca. kec.19cc/jam
gluconas 10 cc,
Aminofusin 100 cc dosis
sesuai advis dokter
Selasa, 07.30 2 Menjaga kelembaban kulit DS:- Dayu
24 Jan12 DO:kulit lembab, bersih
08.00 2 Mengganti pempers bayi DS:- Dayu
DO:pempers bersih dan
kering
09.00 2 Mengobservasi kulit bayi DS:- Dayu
dari tanda kemerahan, DO:warna kemerahan
iritasi, lesi, dan lecet pada pada pantat
daerah yang tertekan