Anda di halaman 1dari 21

ASUHA KEPERAWATAN PADA Ny “N”

DENGAN KASUS NST ACS

DI RUANG LONTARA 3 ONKOLOGI RSUS WAHIDIN SUDIROHUSODO

MAKASSAR

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas

Disusunleh :

ANITA

A1C121020

CI INSTITUSI CI LAHAN

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2021
FORMAT ASUHAN KEPERATAN

ASUHA KEPERAWATAN PADA Tn. S

DENGAN KASUS NST ACS DI RUANG CVCU

RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Unit : CVCU Tanggal Pengkajian : 29/11/2021

Ruang/Kamar : DEK 4 Waktu Pengkajian : 10.15 wita

Tgl Masuk : 25/112021 Auto Anamnese : √


Allo Anamnese : √
I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : Ny “S”
TTL : 07/05/1956
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : belum kawin
Agama/Suku : islam
Warga Negara : indonesia
Bahasa yang digunakan : indinesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Iurumah tangga
Alamat Rumah : jl. Poros malino
Dx. Medik : NST ACS
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Al Amin
Alamat : Jl. Poros malino
Hubungan dgn pasien : sebagai ponakan
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : nyeri dada
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : nyeri dada,lyang dirasakan sejak 2 hari
sebelumnya, disertai dengan sesak napas 3 hari yang lalu susah tidur kalua
malam hari dan lemah
P: pasien mengatakan nyeri akibat sakit jantung
Q:pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyerinya pada dada
S: pasien mengatakan nyerinya skla 4
T:pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
3. Riwayat Kesehatan Lalu : tidak ada Riwayat Kesehatan masalalu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada Riwayat penyakit seperti ibu

Genogram (3 generasi )

x x x
x

x x x x x x x x x x
x
x
x

? ? x

34 thun 35 tahun
53 tahun

17 ahun ? ?

G1: kakek dan nenek pasien meninggal karena factor usia


G2: ayah dan ibu pasien meninggal karna iabet uasia
G3: klien anak terahir dari 3 dari 5 bersau dara pasien mengalami penyakit
Keterangan :

x : perempuan yang sudah meninggal :Tinggal satu rumah

: perempuan :pasien

: laki-laki x : laki-laki yang meninggal

? :Tidak di tau umurnya


II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : √ Compos Mentis somnolen
√ Soporocomatous koma

Kuantitatif :

Skala Coma Glasgow :- Respon Motorik :6


- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata :4

Kesimpulan :tingkat kesadaran pasien tampak sadar


dengan pasien langasung di respon dengan
membuka mata, pasien mampu berbicara dengan
jelas dan bisa mengikuti perintah

2. Tekanan Darah : 92/66 mmHg


MAP : mmHg

3. Suhu : 36,4 °C Oral Axillar Rectal


4. Pernapasan : Frekuensi 24x/menit

Irama : √ Reguler Irreguler


Jenis : √ Dada Perut

5. Nadi : 93 x/menit
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : cm
2. Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 60 kg
3. I. M. T (Indeks Massa Tubuh : 29 kg/m²
4. Z Score:
Kesimpulan : Indeks Massa Tubuh pasien obesitas 1

C. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)


1. Kepala:
- Bentuk : bentuk simestris
- Kulit kepala : tampak bersih
- Rambut : rapi
2. Mata:
- Konjungtiva : tampak pucat
- Sklera : tampak tidak ada lesi
- Kornea : pergerakan mata normal
3. Hidung:
- Kebersihan : bersih
- Cuping hidung : tidak tampak pernapasan cuping hitam
4. Telinga : tampak bersih
5. Mulut
- Rongga Mulut : bersih dan tidak ada benjolan
- Gusi : tidak ada gingivitis
- Gigi : lengkap
- Mukosa Bibir : pucat
6. Leher :bersih dan tidak ada benjol atau luka
7. Thorax (Paru-Paru) :
- Inspeksi : tampak simetris
- Palpasi :tidak terdapat bunyi tekan
- Perkusi : terdapat bunyi sonor
- Auskultasi :.terdapat bunyi vekuler
8. Jantung :
- Inspeksi :letus cardis tidak tampak
- Palpasi :tidak ada nyeri tekanan
- Perkusi :pekak
- Auskultasi :BJ I dan II terdengar
9. Abdomen
- Inspeksi : tampak simetris dan tidak ada luka
- Auskultasi : bising usus 8x/menit
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Typani
10. Ektremitas
- Edema :tidak terdapat edema
- Capilary Refill Time : <3 detik
- Turgor Kulit : tidak ada luka
- Luka :tidak ada luka
Kekuatan Otot :5 5 5 55 5

555 5 5 5
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN PEMELIHARAHAAN KESEHATAN
Keterangan:awalnya pasien merasa tiba-tiba sakit pada dadanya sama sesak sehingga
keluarganya bawa pasien ke rumah sakit, pasien pun tidak paham dengan penyakitnya
sehingga di bawa ke rumah sakit dan pasien pun tidak ada Riwayat alergi makan dan
minu apa pun.
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Di rumah: pasien mengatakan saat di rumah makan dan minumnya lancar , makanan apa
saja dia makan dan tidak makan dan minum vitamin apa pun
Di Rumah Sakit: pasien mangatakan saat di rumah sakit makan tidak lancar. Minumnya
lancar Krna setiap pasien makan pasien merasa ingin mual dan muntah
Keterangan: pasien salama masuk rumah sakit pasien makannya ber kurang, , setiap
pasien makan pasien merasa ingin mual dan muntah sehingga makanya berkurang pasien
juga tidak pernah minum obat vitamin apa pun.
C. POLA ELIMINASI
Di rumah : pasien mengatakan saat di rumah pola BAB dan BAK nya lancar
Di rumah sakit : saat di rumah sakit pasien mengatakan BAB nya tidak lancar Cuman
BAK nya saja yang lancar
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
Di rumah :pasien mengatakan saat di rumah pasien tidak di bantu oleh keluarganya,
pasien selalu melalukan kan aktivitas sendiri
Di rumah sakit :saat di rumah sakit pasien selalu di rawat / di bantu oleh keluargannya
keterangan : saat pasien masuk rumah sakit pasien selalu di bantu oleh keluarganya dan
pasien juga tidak bisa terlalu bergerak karna ada gangguan di jantungnya, sehingga harus
di bantu oleh keluarga, makan dan minumpun harus di bantu oleh kelurgan ,Level 0 :
mandirI Level 3 : membuthkan batuan dari orang lain
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR
DI Rumah : pasien mengatakan saat di rumah pasien selalu tidur tepat waktu
dan tidurnja 8 jam
Di Rumah Sakit : pasien dan keluarganya mengataakn saat di rumah sakit tidurnya
tidak nyenyak, tudurnya hanya sebenter sekitar 4 jm lalu bangun lagi, pesian hanya bisa
tidur dan bergerak di atas tempat tidur, tisdur di suang hasil sekitar 4 atau 5 jam
Keterangan : pasien tidka bosa bergerak ke mana-mana krna pasien ada
Riwayat penyakit gagal jantung sehingga pasien di anjurkan untuk malan, minum dan
pasien tidak pernah menggunakan ibat
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
Di Rumah : pasien tidak memiliki masalah persepsi
Di Rumah Sakit :pasien mampu meinterpretasi lingkungan, pasien juga dapat
mengenal keluarganya dan pasien juga tidak memiliki alat bantu pendengar
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
Di Rumah : pasien mengatakan dirumahnya pasien berperan sebagai bibi di
antara ponaanya dan menggurus rumahah juga
di rumah sakit : pasien mengatakan selama iya di rumah sakit iya tidak bisa
mengurus rumah dan ponaanya .
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Di rumah : pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga dan orang-
orang di sekitatnya sangat baik
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga dan orang-
orang di sekitatnya sangat baik
Keterangan : pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga dan orang-
orang di sekitarnya sangat baik
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah :pasien mengatakan pasien tidak belum pernah menikah sampe
sekarang
Keterangan : pasein belum pernah menika sampai sekarang
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Di rumah :pasien mengatakan kalua pada saat di rumah kala usetres dia bisa
menahannya sendiri
Di Rumah Sakit :pasien mengatakan Ketika pasien mengalamai stress pasien akan
bercerita kepada adeknya atau pada keluarganaya
Keterangan : klien selalau bisa menangani stresnya dengan ncara menceritakan
pada orang lain atau pada keluarganaya agar iabet yang dia rasa tidak terlalu menganggu
pikiranya..
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Di rumah : selalu sholat 5 waktu
Di rumah sakit : jarang melaku sholat
Keterangan : pasien akan selalu minta doa kepada allah gar penyakitnya cepat
sembuh
IV. DATA PENUNJANG
A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TANGGAL 29/11/2021
pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
WBC 4.04 4.00-10.0 10̂ 3/uL
RBC 1.09 4.00-6.00 10̂ 3/uL
HGB 3.2 12.0-16.0 g/dl
HCT 9.9 37.0-46.0 %
MCV 89.9 88.0-97.0 fL
MCH 29.4 26.5-33.5 pg
MCHC 32.7 31.5-35.0 g/dl
PLT 263 150-400 10̂ 3/uL
RDW-SD 60.8 37.0-54.0 fL
RDW-CV 19.8 11.0-16.0 %
PDW 8.9 9.0-17.0 fL
MPV 9.2 9.0-13.0 fL
P-LCR 16.1 13.0-43.0 %
PCT 0.24 0.17-0.35 %
̂
NRBC 0.00 0.00-0.05 10 3/uL
NEUT 3.08 33.0-66.0 10̂ 3/uL
LYMPH 0.55 19.0-45.0 10̂ 3/uL
MONO 0.38 1.0-8.1 10̂ 3/uL
EO 0.03 1.0-3.1 10̂ 3/uL
BASO 0.00 0.0-1.0 10̂ 3/uL
IG 0.01 0.0-72.0 10̂ 3/uL

B. TERAPI
No Obat Dosis Cara pemberian Indikasi
.
Ramipril 2,5 mg Oral adalah obat yang
digunakan untuk
mengobati hipertensi
(tekanan darah tinggi),
nefropati iabetic, dan
beberapa jenis gagal
jantung kronis
Ferosemid 40 mg Oral ntuk mengeluarkan
kelebihan cairan dari
dalam tubuh melalui
urine. Obat ini sering
digunakan untuk
mengatasi edema
(penumpukan cairan di
dalam tubuh) atau
hipertensi (tekanan darah
tinggi).
Lansoprazole 30 mg Intravena bermanfaat untuk
mengatasi gangguan pada
lambung
Dobutamine 1 mg Intravena untuk membantu kerja
jantung dalam memompa
darah ke seluruh
tubuh pada orang yang
mengalami gagal jantung
atau syok kardiogenik. 
Clopidogrel 75 mg Oral obat untuk mencegah
stroke dan serangan
jantung pada penderita
penyakit jantung atau
gangguan pembekuan
darah.
Sucralfate 500 mg Oral obat untuk mengatasi
tukak lambung/dinding
lambung
Pracetamol 10 mg Intravena untuk meredakan gejala
demam dan nyeri pada
berbagai penyakit seperti
demam dengue, tifoid, dan
infeksi saluran kemih

C. DLL
V. ANALISA DATA

HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH TTD


No TGL MAHASISWA
.
1 DS: Infark miokardium infart trans Nyeri Akut
1. Klien mengatakan (D.0077)
mural infart sumbendokardium
nyeri pada dada
P: pasien mengatakan Infark Subendokardial
nyeri akibat post oprasi
Q:pasien mengatakan
nyeri seperti di tusuk- Suplain O2 Ke Miokard
tusuk
R: pasien mengatakan
nyerinya pada susu Metabolisme Anaerob
bagian kiri
S: pasien mengatakan
nyerinya skla 4 Produksi Asam Laktat
T:pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul
DO: Nyeri Akut
Klien tampak lemah
2 DS: Infark miokardium infart trans Penurunan
- Pasien mengatakan mural infart
sumbendokardium Curah
nyeri yang dirasa Jantung
Infark Subendokardial
seperti tertindih beban (D.0008)
berat
- Pasien juga
Suplain O2 Ke Miokard
mengatakan sesak
kadamg-kadang ppada
saat nyeri
Selular hipoksia
DO:
- Gambaran EKG
tampak terjadi
Integritas membran sel berubah
perubahan irama
jantung
Kontraktilitas

Beban jantung

Penurunan curah jantung


3 DS: Hipotensi, asidosis metabolik dan Gangguan
1. Klien mengatakan hipoksemia pola tidur
klien tidak bisa tidur
krna kedinginan dan
banyak yang dipikir Kelemahan fisik
2. Keluarga klien
mengatakan klien
hanaya tidur sekitar Gangguan pemenuhan aktivitas
2 atau sampe 4 jam
lalu bagun lagi sehari-hari
3. Kluarga klien
mengatakan klien
hanaya bisa tidur di
siang hari
DO:
1. Klien tamapak
lemah
Klien tampak lesu
4 DS: Resiko penurunan curah jantung Pola napas
1. Klien mengatakan tidak
sesak napas efektif
2. Klien mengatkana Mekanisme kompensasi
kalua klau klien rasa
mempertahankan curah jantung dan
sesak klien akan
memakai O2 perfusi prifer
DO :
2. KU lemah Klien
3. tampak lesu
Refleks simpati vasokonstriksi
sistem retensi Na dan air

Denyut jantung dari kontraksi


jantung

Beban akhir ventrikel kiri daya


dilatasi ventrikel kiri

Hipertrofi ventrikel kiri

Pengembangan paru tidak optimal

Resiko pola nafas tidak efektif

DS Perfusi
1. klien Forward failure perifer
mengatakan tidak
mudah merasa efektif
Lelah COP (D.0009)
2. klien
mengatakan
sesak napas perfusi perifer .perfusi koroner
DO
perfusi paru
1. klien tampak
pucat
2. klien tampak
Hipotensi, asidosis metabolik dan
lemah
3. klien hb nya hipoksemia
menurun
4. terpasang
transfungsi Resiko tinggi gangguan perfusi
darah
jaringan
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

N DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
D
K
1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi

2 Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan kosentrasi hemoglobin

3 Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama


jantung
4 Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
5 Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas

VII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan (SMART) :

DX KRITERIA HASIL INTERVENSI


Nyeri akut tujuan: Intervensi utama:
setelah di lakukan 3x24 jm. di Manajemen nyeri
harapkan tingkat nyeri menurun. Obserfasi:
1. keluhan nyeri cukup - Identifikasi lokasi,karakteristik,
menurun (3) durasi frekuensi, kualitas,,
2. meringis cukup menurun intensitas nyeri
(4) - Identifikasi skala nyeri
3. kesulitan tidur menurun - Identifikasi factor yang
(5) memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- monitor efek samping
penggunaan enalgetik
terapeutik:
- berikanTeknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
edukasi:
- ajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(anjurkan Teknik relaksasi nafas
dalam)
kolaborasi:
- kolaborasi pemberian analgetic
Gangguan pola tidur Tujuan: Intervensi utama:
setelah di lakukan 3x24 jm. di Dukungan tidur
harapkan pola tidur membaik : Obserfasi
1.Keluhan sulit tidur cukup - Identifikasi aktifitas dan
meningkat (4) tidur
2.Keluhan istirahat tidak cukup - Identifikasi  factor
cukup meningkat (4) pengganggu tidur (fisik dan
atau psikologis)
- Identifuikasi obat tidur yang
di konsumsi
Terapeutik
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
- Sesuaikan pemberian obat
dan/atau Tindakan untuk
menunjukan siklus tidur
terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjarkam relaksasi otot
autogenetic cara nonfarrmakologi
lainya
Polanafas tidak Tujuan: Definisi
efektif Setelah di lakuakn tindakkan Mengumpulkan dan menganalisis
keperawatan selama 3x24 jam data untuk memastiksn kepatenan
pola napas membaik . jalan napas dan keefektifan
1. Kapasitas vital (4) pertukaran gas
2. tekanan ekspirasi (4) Tindakan
3. tekanan Inspirasi (4) - Monitor frekuensi,iram,
4. Frekuensi Nafas (4) kedalam dan upaya napas
- Monitor pola napas
- monitor saturasi oksigen
Terapetik
- atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondis pasien
- dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
- jelaskan tujuan dabn
prosedur pemantuan
- informasi hasil pemantauan
Perfusi perifer tidak Btujuan Intervensi utama
efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan 3x24 jam - Periksa sirkulasi perifer(mis.
diharapkan perfusi prifer Nadi perifer, edema, pengisian
- denyut nadi prifer kalpiler, warna, suhu, angkle
cukup meningkat brachial index)
- warna kulit pucat - Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi (mis.
Diabetes, perokok, orang tua,
hipertensi dan kadar kolesterol
tinggi)
- Monitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik

- Hindari pemasangan infus


atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada
area yang cidera
- Lakukan pencegahan
infeksi
- Lakukan perawatan kaki
dan kuku
- Lakukan hidrasi

edukasi

- Anjurkan menggunakan
obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
- Anjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah
secara teratur
- Anjurkan menghindari
penggunaan obat penyekat
beta
- Ajurkan melahkukan
perawatan kulit yang
tepat(mis. Melembabkan kulit
kering pada kaki)
- Anjurkan program
rehabilitasi vaskuler
- Anjurkan program diet
untuk memperbaiki
sirkulasi( mis. Rendah lemak
jenuh, minyak ikan, omega3)
- Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan( mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)

VIII. IMPLEMENTASI

Nama/Umur : Ny : S / 53 Tahun

Ruang/Unit :BED 4/CVCU

TGL D JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD,


K NAMA
Senin 1 10.15 wita  Mengidentifikasio skala  Pasien mampu
29/11/21 nyeri merespon dengan
 Identifikasi factor yang baik
memperberat dan
memperingan nyeri
 Anjurkan tehnik relaksasi  Pasien mengerti
11.30 wita nafas dalam dengan
arahan/penjelasan
yang di berikan

12.15 wita  Monitor efeksamping  Pasien memahami


penggunaan analgetic penggunaan obat
Selasa,30 09.15 wita Memposisikan pasien  Pasien mampu
/11/2021 dengan posisi semi fowler merespon dengan
atau fowler dengan kaki baik
kebawa atau senyamannya  Pasien mampu
mengerti yang di
jelaskan
10.30 wita Memberikan dukungan  Pasien megerti cara
emosional dan spiritual untuk
mengurangi/mengat
asi curah jantungnya
Selasa 11.00 wita  Identifikasi pola tidur  Pasien mampu
merespon dengan
30/11/20  Menga jarkan pasien untuk baik
21 mendengarkan music atau  Pasien mampu
megerti apa yang di
berdoa agar pasien bisa
jelakan
tidur  Pasien mengerti cara
01.30 wita mengontrol tidurnya
 Mengkaji tanta-tanda vitat

Rabu 08.30 wita - Identifkasi jalan napas - Pasien mampu


merespon dengan
01/12/20
baik
21 - Mengajarkan pasien
- Pasien mampu
untu mengatur pola mengerti apa yang
yang di ajarkan atau
napas
yang di jelaskan
oleh perawat
- Mengkaji tanda-tanda - Pasien mengerti cara
mengontrol
vital

Rabu - Identifikasi pemberian - Pasien mampu


merespon dengan
tranfunsi darah
baik
- Pasien mampu
- Mengajarkan pasien mengerti apa yang
di jelaskan
agar tidak terlalu
- Pasien mengerti cara
beraktifitas untuk tidak terlalu

- Mengkaji tanta-tanda
fital

IX. EVALUASI KEPERAWATAN


Nama/Umur :Ny S

Ruang/Unit :BED 4/CVCU

TANGGAL/JA CATATAN PERKEMBANGAN TTD,


DK
M (EVALUASI) NAMA
29/11/2021 1 1. Evaliasi 1
10.30 wita S : Pasien masih mengeluh nyeri
O : TD : 98/86 mmHg, Suhu : 36,C,
Nadi : 114x/menit, frekuensi
pernapasan : 20x/menit.
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi frekuensi nyeri
- Anjurkan pasien melakuksn
tehnik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian obat atau
analgetik
Sampai dengan jumlah diagnosa
yang ditemukan.
S : Pasien mengatakan masih nyeri dada
bagian kiri seperti tertindih beban berat
O : Keadaan umum lemah, TD : 98/86
mmHg, Suhu : 36,C, Nadi : 114x/menit,
frekuensi pernapasan : 20x/menit, Hasil
EKG tampak terjadi gangguan irama
jantung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor EKG 12 Lead
- Berikan posisi semi fowler/fowler
Memberikan dukungan emosional
dan spiritual
3.Evaluasi 3
S : Pasien mengatakan bisa tidur sudah
baik
O : TD : 92/66 mmHg, Suhu : 36,4 C, Nadi
: 93x/menit, frekuensi pernapasan :
22x/menit
A : masalah sudah ter atasi
P : intervensi dihentikan

3.Evaluasi 4
S : Pasien masih mengeluh sesak
O : TD : 92/66 mmHg, Suhu : 36,4 C, Nadi
: 93x/menit, frekuensi pernapasan :
24x/menit
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi pola napas tidak efektif
2. Anjurkan pasien melakuksn tehnik
relaksasi / atau mengatur pola napas
2. Kolaborasi pemberian 02
Sampai yang di tentukan
S : Pasien mengatakan masih merasa
merasa lemas
O : Keadaan umum lemah, TD : 98/86
mmHg, Suhu : 36,C, Nadi : 114x/menit,
frekuensi pernapasan : 20x/menit, Hasil
WBC 8,5
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor transfungsi darah
Memberikan dukungan emosional dan
spiritual

Anda mungkin juga menyukai