A. HASIL
dilakukan pada Ny.H pada tanggal 06-08 Agustus 2019 di Rumah Sakit
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 49 Tahun
Alamat : Sidrap
Status : Menikah
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Nama : Nn. T
Umur : 21 Tahun
a. Kesehatan Pasien
Nyeri dada
berobat teratur.
oleh ibunya.
5) Genogram
49
Keterangan :
Lakilaki :
Perempuan :
Meninggal :
Pasien :
Tinggal serumah :
3. Pola fungsi kesehatan
1) Sebelum sakit
hari dan malam hari dan ganti pakaian setiap selesai mandi,
2) Selama sakit
dan malam hari ketika akan tidur dan ganti pakaian setiap 1x
b. Pola nutrisi-metabolik
1) Sebelum sakit
terakhir.
2) Selama sakit
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
Pasien mengatakan selama 2 hari dirawat pasien hanya BAB 1x
1) Sebelum sakit
anak.
2) Selama sakit
1) Sebelum sakit
tidur.
2) Selama sakit
tidur siang sekitar 1 jam, dan pada malam hari tidur pada pukul
1) Sebelum sakit
a) Kognitif
dengan baik.
b) Persepsi / Sensori
pasien dapat mencium bau atau aroma dengan baik dan tidak
nyeri 5.
2) Selama sakit
a) Kognitif
b) Persepsi / Sensori
1) Sebelum sakit
1) Sebelum sakit
baik.
2) Selama sakit
tetangga.
i. Pola reproduksi
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
1) Sebelum sakit
keluarga.
2) Selama sakit
1) Sebelum sakit
4. Pengkajian fisik
a. Pengukuran TB : 155 cm
b. Pengukuran BB : 63 cm
c. IMT : 26,22
2) Nadi : 90x/menit
Regular/irregular : Reguler
3) Suhu : 38,8°c
Diukur di : Axilla
4) Respirasi : 24x/menit
Regular/irregular : Regular
e. Tingkat kesadaran
g. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a) Inspeksi
simetris.
b) Palpasi
2) Mata
a) Inspeksi
b) Palpasi
Tidak teraba adanya benjolan pada bola mata, TIO kiri dan
kanan sama.
3) Telinga
a) Inspeksi
pada telinga.
4) Hidung
a) Inspeksi
tidak ada.
b) Palpasi
a) Inspeksi
Gigi tampak bersih, tidak ada caries gigi, jumlah gigi sudah
tampak normal.
6) Leher
a) Inspeksi
b) Palpasi
tekan.
7) Tengkuk
a) Inspeksi
8) Dada
a) Inspeksi
dada.
b) Palpasi
dilapang paru.
c) Perkusi
d) Auskultasi
9) Jantung
a) Inspeksi
b) Palpasi
sinistra.
c) Perkusi
Bunyi pekak pada batas jantung atas ICS 2 dan ICS 3 kiri.
d) Auskultasi
10) Payudara
a) Inspeksi
menonjol.
b) Palpasi
11) Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
d) Perkusi
Terdengan tympani.
12) Ekstremitas
Ekstremitas atas :
a) Inspeksi
digerakkan.
b) Palpasi
Ekstremitas bawah
a) Inspeksi
b) Palpasi
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Laboratorium
b. EKG
6. Penatalaksanaan
a. Tindakan keperawatan
metacarpal.
b. Tindakan pengobatan
1) Infus RL 12 tetes/menit
2) Injeksi per IV
b) Sohobion / amp/hari.
3) Obat Oral
b) Alprazolam 0,5gr
c) Donperidon 3x1
e) Minraspi 1x1
4) Supusitoria
a) Dulcolax 2 sub.
2. Klasifikasi Data
Data Subyektif :
Data Obyektif :
b. Skala nyeri 6.
d. TTV :
TD : 120/80mmHg
P : 24x/menit
N : 90x/menit
S : 38,8° C
Pasien mengatakan
nyeri bertambah
apabila melakukan
beristirahat, pasien
mengatakan
Pasien mengatakan
DO :
KU pasien tampak
sakit sedang
Wajah pasien
tampak meringis
Skala nyeri 6
Pasien badrest
Terpasang infuse RL
12 tts/menit ditangan
kiri.
Observasi TTV :
P : 24kali/ menit
N : 90x/menit
S : 38,8°C.
4. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui tingkat
dengan agen pencedera keperawatan selama 3 jam karakteristik, durasi, pengalaman nyeri klien
fisiologis iskemia jaringan maka diharapkan tingkat nyeri frekuensi, kualitas, dan dan tindakan
miokard terhadap sumbatan menurun dengan kriteria intensitas nyeri. keperawatan yang akan
DS : meningkatkan
seperti ditekan, skala Nafsu makan atau memperingan dari luar dan
DO : istirahat atau
P : 24kali/ menit
meransang tubuh
untuk
mengeluarkan
berperan untuk
mengurangi rasa
memicu perasaan
positif.
teknik relaksasi.
Teknik relaksasi
mudah dilakukan
dan tidak
menggunakan alat
sehingga bisa
dilakukan kapan
saja.
opiod mampu
meringankan nyeri
dengan cara
mengeluarkan
hormone endorphin
dan enkafalin.
6. Implementasi
Hari / No
2019 tujuan. I
Mengobservasi KU dan A
keluhan pasien. A
D
KU pasien sakit sedang.
08.30 1.1 I
Mengidentifikasi lokasi,
T
karakteristik, durasi,
A
frekuensi, kualitas, dan
M
intensitas nyeri.
A
Pasien mengatakan nyeri
skala nyeri 6.
meringis I
Observasi TTV : S
A
TD:120/80mmhg
A
P : 22x/menit
D
N: 90x/menit
I
S : 38.5°C
1.3 T
Mengidentifikasi respond
A
nyeri
M
Pasien mengatakan nyeri
A
yang dirasakan pada dada
seperti ditekan
09.00 1.9
Memberikan terapi analgetik
amp/12 jam.
Mengidentifikasi faktor
09.20 1.4.
yang memperberat atau
memperingan nyeri
Pasien mengatakan
nyerik akan berkurang
bersandar. L
Menganjurkan memonitor I
melakukan aktivitas. I
Memfasilitasi istirahat T
dan tidur. A
berbaring ditempat A
tidur.
Pasien mengatakan
aktivitasnya dibantu
perawat.
Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
09.40 1.7 mengurangi rasa nyeri.
Memberikan teknik
relaksasi.
Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
teknik relaksasi. L
Skala nyeri 6. D
10.00 1.2 I
Kolaborasi pemberian obat:
T
Donperidone 1 tab.
11.40 1.9 A
Minraspi 1 tab.
M
Nitrocaf retard 1tab
A
Observasi TTV:
TD: 120/70mmHg
P : 22x/menit
N : 88x/menit
1.1
S : 37°c
08.30
L
Mengidentifikasi lokasi,
I
karakteristik, durasi,
S
frekuensi, kualitas, dan
A
intensitas nyeri.
A
Pasien mengatakan nyeri
D
pada dada sebelah kiri
I
tembus punggung, nyeri
T
dirasakan seperti ditekan,
A
selama 10 menit.
M
Ekspresi wajah meringis
1.2 A
menurun.
Mengidentifikasi respond
nyeri
seperti tertekan L
1.4
08.40 Identifikasi faktor yang I
meperberat atau memperingan S
nyeri. A
melakukan aktivitas T
A
09.00 1.9 Kolaborasi pemberian
analgesik. L
Ranitidine /amp/12jam I
ditekan. A
1.6 M
Memfasilitasi istiraha dan
A
tidur.
ditempat tidur
Aktivitas pasien dibantu L
oleh keluarga I
nonfarmakologis A
Memberikan teknik A
relaksasi. D
teknik relaksasi. T
nonfarmakologis untuk M
muncul.
melakukan teknik
ringan.
Minraspi 1x1 I
Nitrocaf retard 2x1 S
Diazepam 2x1 A
08 Memandikan pasien L
2019 tidur S
A
Pasien tampak sakit
D
sedang
I
Infuse terpasang dengan
T
RL
A
Observasi TTV : M
TD: 120/80mmhg A
P : 20x/menit
N : 86xpermenit
S : 36,8°c
08.40 1.1
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
intensitas nyeri.
skala nyeri 3
menurun
nyeri 3. L
nyeri S
5 menit. I
tidur A
Menganjurkan memonitor
berkurang. A
Minraspi 1x1
7. Evaluasi
Hari / No
Selasa 06 13.00 1 S:
O: A
Pasien tampak berbaring
ditempat tidur
meringis
Skala nyeri 6
Observasi TTV :
TD:120/80mmhg
P : 22x/menit
N: 90x/menit
S : 38.5°c
L
Skala nyeri 6 I
A: S
Masalah belum teratasi A
P: A
Lanjutkan intervensi D
Identifikasi lokasi, I
karakteristik, durasi, T
frekuensi, kualitas, A
intensitas nyeri. M
memperberat atau
memperingan nyeri
Anjurkan memonitor
Berikan pembatasan
aktivitas
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
L
mengurangi rasa nyeri
I
Ajarkan teknik reknik
S
nonfarmakologis untuk
A
mengurangi rasa nyeri
A
Kolaborasi pemberian
D
analgetik.
I
A
M
A
Rabu 07 1 13.00 S : L
skala nyeri 5. I
Pasien mengatakan M
bersandar. L
relaksasi pasien S
mengatakan nyeri A
berkurang. A
O: D
ditempat tidur T
A
Infuse terpasang dengan
M
RL
Observasi TTV: A
TD:
120/70mmHg
P : 22x/menit
N : 88x/menit
S : 37°c
menurun .
Skala nyeri 5 .
nyeri timbul
A:
L
Masalah belum teratasi
I
P:
S
Lanjutkan intervensi :
A
Identifikasi lokasi,
A
karakteristik, durasi,
D
frekuensi, kualitas,
I
intensitas nyeri.
T
Identifikasi skala nyeri.
A
Identifikasi respond nyeri M
Identifikasi factor yang A
memperberat atau
memperingan nyeri L
Anjurkan memonitor I
Berikan pembatasan A
aktivitas A
Berikan teknik D
nonfarmakologis untuk I
nonfarmakologis untuk M
Kolaborasi pemberian
analgetik.
Kamis 08 1 13.00 S :
nyeri 3. D
I
Pasien mengatakan T
berkurang A
O:
Pasien bersandar
ditempat tidur
perawat.
menurun
RL
Observasi TTV :
TD: 120/80mmhg
P : 20x/menit
N : 86xpermenit
S : 36,8°c
Skala nyeri 3
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi :
Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
Anjurkan memonitor
Berikan pembatasan
aktivitas
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
nonfarmakologis untuk
Kolaborasi pemberian
analgetik.
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
kiri tembus punggung sejak 3 hari yang lalu. Nyeri bertambah apabila
menimbulkan nyeri dada yang bersifat akut. Nyeri dada atau angina
pektoris adalah suatu perasaan nyeri atau tidak enak yang menggangu
miokard. Jika terjadi kekurangan oksigen pada jantung dan sel-sel otot
defisiensi nutrisi dan oksigen pada jaringan atau organ tubuh yang
pada bagian dada umumnya bagian kiri seperti tertekan dengan respon
dengan intensitas dari ringan sampai berat dan frekuensi yang tidak
akan terasa nyeri di dada. Jika penyumbatan masih dalam tahap awal,
nyeri dada bisa reda dengan istirahat. Namun jika penyumbatan tetap
nyeri dada juga akan timbul. Ketika penyumbatan yang berbentuk plak
atau kerak pecah, itulah hal yang dinamakan dengan serangan jantung.
Serangan jantung memiliki rasa nyeri dada dengan sifat nyeri yang
menyebabkan rasa ingin muntah, dada sebelah kiri sangat berat dan
2. Diagnosa Keperawatan
tanda dan gejala mayor serta minor. Tanda yang ditandai dengan
3. Rencana Keperawatan
4. Implementasi
manusia dan efektif dalam mengatasi nyeri akut terutama rasa nyeri
kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek
tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi
Thailand, , http://proquest.umi.com).
sangat berhasil bila diterapkan sebelum nyeri menjadi lebih parah dan
secara simultan. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang
menurunkan nyeri.
pasien dan keluarga perihal pola hidup yang benar dalam mencegah
nyeri karena bekerja dengan cara mengikat reseptor sakit dalam sistem
5. Evaluasi
setiap hari selama 3 hari sampai hari ke tiga. Setelah diberikan terapi
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Sunaryo
melibatkan sistem otot dan respirasi serta tidak membutuhkan alat lain
sehingga mudah dilakukan kapan saja. Prinsip yang mendasari
saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer yang
C. KETERBATAS PENELITIAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
jantung koroner pada Ny. H dengan fokus studi nyeri akut , maka
koronaria.
jika perlu.
B. SARAN
1. Bagi Perawat
koroner.
keperawatan.
4. Bagi Institusi