Anda di halaman 1dari 4

Klompok 6 :

Eluizha Putri (1720028)


Rena Febri (1720060)
Ririn Dian W (1720062)

Kasus Asma
Nn. Mira, 22thn mengeluh sesak nafas sejak 5 maret 2009 pukul 09.00 WIB. pada tgl
5 Maret 2009 pukul 10.00 WIB pasien dibawa ke UGD RSAL dan dianjurkan untuk
MRS dengan diagnosa Asma Bronkial. Pada anamnesa didapatkan pasien mengeluh
sesak nafas, mempunyai riwayat alergi dan sesak nafas, pernafasan cuping hidung,
didapatkan otot bantu nafas, ronchi(-) weezhing(+), tidak ada syanosis, pernafasan
reguler dan cepat/takipnea dengan RR 30x/mnt,TD 120/80 mmHg, N 104x/mnt, Suhu
36,5 C, pasien hanya berbaring saja ditempat tidur, pusing dan sesak bila dipakai
berjalan atau beraktivitas. Aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga.

ANALISA DATA (DIAGNOSIS KEPERAWATAN)

DATA(symptom)atau PENYEBAB (Etiologi) MASALAH (Problem)


Faktor Risiko

DS:
- px mengeluh sesak nafas

DO: Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif


(kelemahan otot
-ternafasan cuping hidung
pernafasan)
-menggunakan otot bantu
nafas(stermokleodo
masteodeus)
-takipneu
RR: 30x/menit
Normal 16-24x/menit
DS:
- px mengeluh lelah
- beraktifitas dibantu Ketidak seimbangna antara Intoleransi aktivitas
keluarga suplai dan kebutuhan
oksigen

DO:
- takipneu
RR: 30x/menit
- dispnea
- merasa lemah

PRIORITAS MASALAH

NO. MASALAH KEPERAWATAN

1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas d.d


pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu
nafas, takipnea.

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan oksigen d.d takipnea RR:
30x/menit, dispnea, merasa lelah.

(prioritas nomer 1, pada diagnosa nomer 1)

RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : No Rekam Medis : Hari Rawat Ke :
DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWA KRITERIA HASIL
TAN

Pola nafas Setelah dilakukan 1. monitor 1. Pasien dapat


tidak efektif b.d tindakan keperawatan kecepatan, irama, mengontrol irama,
hambatan upaya selama 1x60 menit kedalaman dan kedalaman, dan
nafas d.d diharapkan pola nafas kesulitan bernafas kesulitan nafas
penggunaan tidak efektif teratasi dengan kooperatif
otot bantu, pola
nafas abnormal. 2. Monitor pola
takipneu KH: nafas takipneu 2. Dengan px tau
(30x/mnt). cara teknik
- px dengan nafas
bernafas, px dapat
normal 16-24x/mnt
3. Ajarkan teknik mengatur pola
- ttv px normal bernafas nafas

TD: 120/80mmhg,
N: 65-100X/mnt 4. Bantu untuk 3. Dengan px
mengenal tanda mengenal tanda
S: 36,5 dan gejala sebelum
gejala sebelum
RR: 16-24x/ mnt terjadi asma. terjadi asma px
dapat
- tidak ada pernafasan
cuping hidung mencegahnya.
5. Perawat
- px mengetahui cara kolaborasi dengan
teknik bernafas keluarga px terkait
4. Dengan perawat
dengan penggunaan
kolaborasi dengan
pengobatan dan
keluarga px terkait
alat bantu nafas.
dengan penggunaan
pengobatan dan
alat bantu nafas
dapat mengetahui
apa yang di
butuhkan px

TINDAKAN DAN EVALUASI


No. Waktu Tindakan TT Waktu Catatan TT
perkembangan
Dx (tgl&jam) WAT (tgl&jam) WAT
(SOAP)

Dx 22/10/18
1 08.00-09.00 1. Memonitor S: px mengatakan
kecepatan, irama, masih terasa sesak
kedalaman dan nafas
kesulitan bernafas

O:-px tampak
2. Memonitor lemah
reaksi asma
- px tau cara teknik
bernafas
3. Memonitor -tidak ada
pola nafas pernafasan cuping
takiepnea hidung
TTV:
4. Mengobservasi TD: 120/80mmhg
tanda-tanda vital
S : 36,5
terutama RR atau
pernafasan N: 90X/menit
RR : 27x/menit
10.00
5. Mengajarkan
teknik cara
relaksasi nafas A: masalah teratasi
sebagian

6. Kolaborasi
dengan keluarga P: intervensi
11.00 px terkait dengan dilanjutkan,
penggunaan diagnosa 1
pengobatan dan intervensi ke 1, 2,
alat bantu nafas. dan 3.

12.00

Anda mungkin juga menyukai