Anda di halaman 1dari 12

NAMA: Rudi Irfan

NIM: 1720068

Pengertian Komunikasi

Komunikasi dalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan


seseorang untuk menetapkan,mempertahankan,dan meningkatkan kontak dengan
orang lain. Karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari, orang sering
sekali salah berfikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah.Namun
sebenarnya komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan tingkah laku dan
hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan
lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara
dinamis.

Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan


nonverbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi
juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan.Kebisuan
juga merupakan sebuah makna komunikasi. Misalnya seorang perawat yang yang
menyimak kesedihan seorang suami yang ditinggal mati istrinya.Komunikasi
menyampaikan informasi , dan merupakan suatu aksi saling berbagi. Komunikasi
adalah sebuah faktor yang paling penting, yang digunakan untuk menetapkan
hubungan terapeutik antara perawat dan klien.

Tingkatan Komunikasi

Komunikasi terjadi pada tingkatan intrapersonal, dan umum. Komunikasi


intrapersonal terjadi didalam diri individu,merupakan model bicara seorang diri
atau dialog internal yang terjadi secara konstan dan tanpa disadari. Tujuan dari
komunikasi intrapersonal adalah kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri
dan perasaan dihargai. Konsep diri yang positif dan kesadaran diri yang datang
melalui dialog internal dapat membantu perawat mengekspresikan diri secara
tepat kepada oranglain.

a. Komunikasi interpersonal adalah interaksi antara dua orang atau didalam


kelompok kecil. Seringkali bersifat saling berhadapan dan merupakan tipe
yang paling sering digunakan dalam situasi keperawatan. Komunikasi
individual bersifat terus menerus memperhatikan lawannya. Komunikasi
interpersonal yang sehat menimbulkan terjadinya pemecahan masalah, berbagi
ide, pengambilan keputusan dan perkembangan pribadi. Dalam keperawatan ,
terdapat banyak situasi yang menantang kemampuan komunikasi
interpersonal. Menjadi anggota komite perawat memacu kemampuan perawat
untuk mengekspresikan ide-idenya dengan jelas dan meyakinkan. Komunikasi
interpersonal adalah inti dari praktik keperawatan. Seorang perrawat apat
membantu klien dalam tingkatan interpersonal yang bermakna.

b. Komunikasi publik adalah interaksi dengan sekumpulan orang dalam jumlah


yang besar. Memberikan kuliah pada sebuah ruangan yang dipenuhi pelajar
dan berbicara pada kelompok pelanggan pada promosi kegiatan adalah contoh
dari komunikasi publik. Menjadi seorang komunikasi yang kompeten yang
menghadapi membutuhkan kemampuan untuk membayangkan dirinya
berbicara pada sebuah kelompok. Kemampuan panggung khusus seperti
penggunaan postur, gerakan tubuh, dan nada bicara membantu pembicara
untuk mengekspresikan ide-idenya.

Elemen Proses Komunikasi

Komuniaksi terjadi pada suatu tingkat sosial ,diaman orang orang yang
terlibat didalamnya terlibat dalam kontak intreapersonal dan interpersonal. Proses
ini sangat dinamis dimana makna pesan dinegosiasikan oleh orang tersebut.
Ketika komunikasi berlangsung , orang tersebut mungkin sadar dan mungkin juga
tidak sadar akan setiap elemen komunikasi. Pada percakapan sehari-hari, peserta
tidak akan peduli untuk menganalisis makna setiap kata atau isyarat. Misalnya
seseorang mungkin menjadi lebih hidup, menggunakan tangannya untuk
mengekspresikan idenya tanpa berpikir secara sadar. “saya akan melambaikan
tangan untuk menekankan hal ini.” Namun seorang pearawat harus belajar untuk
menyadari setian elemen dari proses komunikasi.

Referen

Referen atau stimulus memotivasi seseorang untuk berkomunikasi dengan


orang lain. Referen dapat berupa objek, pengalaman , emosi, ide atau tindakan.
Individu yang sadar memperhitungkan referen dalam interpesonal aksi
intrapersonal dapat dengan hati-hati mengembangkan dan mengatur pesan.

Pengirim

Yang disebut encorder, adalah orang yang memprakarsai pesan atau


komunikasi interpersonal. Pengirim menempatkan referen pada suatu bentuk yang
dapat ditransmisikan dan melaksanakan tanggung jawab untuk ketepatan isi dan
nada emosional pada pesan tersebut. Peran pengirim dapat diputar seterusnya
antara peserta pada waktu informasi ditransmisikan.

Pesan

Pesan adalah informasi yang dikirimkan atau diekspresikan oleh pengirim.


Pesan yang paling efektif harus jelas dan terorganisasi serta diekspresikan dengan
cara yang dikenal baik oleh orang yang menerimanya. Misalnya jargon
profesional (terminologi teknis yang digunakan oleh pemberi perawatan
kesehatan) harus disiapkan untuk interkasi antara profesional dan bukan antara
perawat dan klien . pesan mungkin terdiri dari simbol bahasa verbal dan
nonverbal (misalnya,kata-kata yang diucapkan,ekspresi wajah,atau gerakan
tubuh). Sayangnya tidak semua simbol memiliki makna yang universal. Oleh
karena itu kesulitan dalam komunikasi mungkin terjadi pada pesan tersebut jika
pengirim tidak waspada terhadap faktor ini dan tidak mencoba untuk menjelaskan.

Saluran

Pesan dikirimkan melalui saluran komunikasi. Saluran bermaksud untuk


membawa pesan, seperti melalui saran visual, pendengaran dan taktil. Ekspresi
wajah pengirim secara visual menyampaikan pesan. Kata-kata yang diucapkan
melalui saluran pendengaran.meletakkan tangan pada individu pada waktu
berkomunikasi menggunakan saluran sentuhan. Secara umum, semakin banyak
saluran yang digunakan oleh seorang perawat untuk mengirimkan pesan, semakin
baik pemahaman klien. Misalnya, ketika berusaha untuk mengatasi rasa sakit ,
perawat sebaiknya menunjukkan perhatian verbal, pengeksprsian rasa kasihan dan
reposisi klien secara hati-hati untuk meringankan rasa sakit.

Penerima
Penerima yang juga disebut deoder, adalah orang yang menerima pesan
yang dikirimkan. Supaya komunikasi dapat berjalan efektif , penerima harus
merasa atau mewaspadai pesan tersebut. Pesan dari pengirim kemudian bertindak
sebagai salah satu penerima referen dan mengharuskan penerima secara tepat
membaca sandi dan merespons pesan pengirim.

Respons

Komunikasi adalah proses yang terus menerus. Penerima membalas


mengirimkan pesan kepada pengirim. Respons ini membantu untuk
mengungkapkan apakah makna dari pesan tersebut tersampaikan. Respons verbal
dan nonverbal dari penerima mengirimkan respons kepada pengirim
menunjukkan pemahaman penerima tentang pesan tersebut. Demi keefektifan ,
keduanya harus peka dan terbuka atas pesan satu sama lain. Dalam hubungan
sosial , kedua belah pihak yang terlibat mengambil tanggung jawab yang sama
untuk mencari keterbukaan dan kejelasan, mengingat perawat memiliki tanggung
jawab yang besar dalam hubungan pearwat dan klien.

 Bentuk Komunikasi

Komunikasi Verbal

Meliputi kata-kata yang diucapkan maupun yang ditulis. Kata-kata adalah


media atau simbol yang digunakan untuk mengekspresikan ide atau perasaan.,
menimbulkan respons emosional, atau menggambarkan objek atau observasi,
kenangan atau kesimpulan. Kata-kata juga digunakan untuk menyampaikan
makna yang tersembunyi , menguji minat orang lain atau tingkat kepedulian atau
untuk mengekspresikan kecemasan atau rasa takut. Bahasa akan menjadi efektif
hanya jika setiap orang yang berkomunikasi memahami pesan tersebut dengan
jelas.

Komunikasi Non-Verbal

Tindakan sering kali dapat mengatakan lebih banyak daripada kata-kata.


Komunikasi non verbal adalah transmisi pesan tanpa menggunakan kata-kata.dan
merupakan salah satu cara yang terkuat bagi seseorang untuk mengirimkan pesan
kepada oranglain. Kita secara terus menerus berkomunikasi secara non verbal
dalam pertemuan dimana kita saling bertemu.gerakan tubuh memberikan makna
yang jelas daripada kata-kata. Komunikasi non verbal lebih kuat daripada
komunikasi verbal. Perawat harus waspada akan adanya komunikasi non verbal
yang mengkuti pesan verbal yang disampaikan pada klien. Klien mungkin
merasakan adanya rsa ketidakpercayaan atau kecemasan ketika muncul
ketidaktepatan antara pesan verbal dan non verbal perawat. Ungkapan seperti,
“Selamat pagi, apa kabar?” dapat memberikan eberapa makna bagi klien jika nada
bicara dan eksprsi wajah perawat tidak sesuai dengan kata-kata yang
diucapkannya. Pesan verbal harus menguatkan atau diikuti oleh isyarat non-verbal
yang tepat misalnya ketika perawat bertemu dengan klien, pertahankan kontak
mata dan bicara dengan suara yang tenang dan memberikan rasa aman kepada
klien.

Selama pengkajian, perawat harus mengamati pesan verbal dan non-verbal


klien. Klien yang mengatakan bahwa mereka merasa baik-baik saja namun
menyeringai pada waktu bergerak mengomunikasikan dua pesan yang berbeda.
Menjadi pengamat tingkah laku non-verbal membutuhkan waktu. Perawat yang
merasakan pesan non-verbal memiliki kemampuan yang lebih baik untuk
memahami klien, mendeteksi peubahan kondisi dan menentukan kebutuhan
asuhan keperawatan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Persepsi, nilai, latar belakang budaya, pengetahuan, peran dan lokasi interaksi
mempengaruhi isi pesan dan cara bagaimana pesan itu disampaikan.komunikasi
interpersonal dibuat dengan lebih kompleks karena setiap orang dipengaruhi secara
berbeda oleh variabel interpersonal. Variabel interpersonal membuat setiap
komunikasi interpersonal menjadi unik. Setiap orang membuat asosiasi berbeda dan
menginterpretasikan pesan secara berbeda. Pemahanman faktor ini membantu seorang
perawat untuk mengetahui alasan klien memiliki kesulitan berkomunikasi dan strategi
yang dibutuhkan untuk membantu.

Perkembangan

Sebagian besar anak-anak lahir dengan mekanisme fisik dan kapasitas


untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa. Anak dengan
kegagalan perkembangan seperti paralisis cerebral, autisme dan sindrom Down
akan memiliki tingkat kapasitas yang berbeda untuk mengembangkan kemampuan
bicara dan bahasa. Tingkat perkembangan berbicara bervariasi dan secara
langsung berhubungan dengan perkembangan neurologi dan intelektual (Whaley
dan Wong, 1995). Lingkungan seorang anak harus juga menawarkan stimulasi
untuk perkembangan normal. Lingkungan yang disediakan oleh orang tua
memberikan pengaruh terhadap kemampuan untuk berkomunikasi. Perawat
menggunakan teknik khusus untuk berkomunikasi dengan anak-anak dari berbagai
tingkat perkembangan yang berbeda. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif
dengan anak-anak, perawat harus memahami pengaruh perkembangan bahasa dan
proses berfikir. Keduanya akan mempengaruhi cara anak berkomunikasi dan cara
bagaimana perawat dapat berinteraksi secara sukses dengan mereka.

Persepsi

Setiap orang merasakan, menginterpretasikan, dan memahami kejadian


secara berbeda. Persepsi adalah pandangan pribadi atas apa yang terjadi. Seorang
perawat mungkin berkata “Saya perhatikan Anda menjadi diam sejak keluarga
anda pergi. Apakah anda mau membicarakannya?” persepsi klien terhadap
maksud perawat akan mempengaruhi keinginanya untuk berbicara. Persepsi
terbentuk oleh apa yang diharapkan dari pengalaman. Perbedaan dalam persepsi
antar individu yang berinteraksi dapat menjadi kendala dalam komunikasi.

Nilai

Nilai adalah standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai tersebut adalah
apa yang dianggap penting dalam hidup oleh seseorang dan pengaruh dari
ekspresi pemikiran dan ide. Nilai juga mempengaruhi interpretasi pesan. Karena
nilai adalah panduan umum tingkah laku, sangat penting bagi seorang perawat
untuk mengembangkan kepekaan dalam nilai tersebut. Beberapa nilai mungkin
diketahui dengan mudah dan tanpa konflik (misalnya, kerahasiaan atau perawatan
kulit bagi pasien yang tidak dapat melakukan mobilisasi) sedangkan yang lain
mungkin mengarah pada konflik tingkat tinggi dan menjadi sulit untuk
diartikulasikan (mis, nilai tentang kematian dan hak untuk mati). Memahami dan
menjelaskan nilai penting dalam membuat keputusan klinis interaksi. Perawat
sebaiknya tidak membiarkan nilai pribadi mempengaruhi hubungan profesional.
Gerakan tubuh yang menghakimi akan menghancurkan kepercayaan dan
mengganggu komunikasi yang efektif.

Emosi

Emosi adalah perasaan subjektif seseorang mengenai peristiwa tertentu.


Cara seorang bersosialisasi atau berkomunikasi dengan orang lain dipengaruhi
oleh emosi. Klien yang marah mungkin melakukan reaksi yang berbeda atas
perintah perawat dibandingkan mereka yang ketakutan. Emosi mempengaruhi
kemampuan untuk menerima pesan dengan sukses. Emosi juga dapat
menyebabkan seseorang salah menginterpretasikan sesuatu atau tidak mendengar
pesan. Jika klien melontarkan rasa marahnya, seorang perawat tidak boleh
menganggapnya serius. Perawat dapat mengkaji emosi klien dengan mengamati
interaksi mereka dengan keluarga, dokter, atau perawat lainnya.

Ketika seorang perawat mengasuh klien, mereka harus mewaspadai emosi


emosi mereka sendiri. Sangat sulit untuk menghindari emosi. Klien sangat peka
dan dapat merasakan rasa marah, frustasi atau sedih. Umumnya tidak tepat untuk
mendiskusikan emosi pribadi dengan klien. Sistem pendukung sosial darin sejawat
akan membantu perawat mengekspresikan emosinya. Pemanfaatan program
asisten karyawan, pertemuan dengan teman sebaya, dan penggunaan tim
interdisiplin seperti pekerja sosial dan perawatan pastoral membuat perawat dapat
mengekspresikan emosinya dan perasaan pada tempat dan waktu yang tepat. Hasil
dari intervensi ini harus difokuskan untuk mendapatkan solusi untuk mencapai
atau mengidentifikasikan masalah dan apa yang menjadi perhatian perawat.

Latar Belakang Sosiokultural

Budaya adalah jumlah total dari mempelajari cara berbuat, berpikir dan
merasakan. Budaya merupakan bentuk kondisi yang menunjukan dirinya melalui
tingkah laku. Bahasa, pembawaan, nilai, dan gerakan tubuh merefleksikan asal
budaya. Budaya mempengaruhi cara klien dan perawat melakukan hubungan satu
sama lain dalam berbagai situasi. Perawat belajar untuk mengetahui makna
budaya dalam proses komunikasi. Pengaruh kebudayaan menetapkan batas
bagaimana seseorang bertindak dan berkomunikasi.
Budaya juga mempengaruhi metoda komunikasi tentang gejala atau
perasaan menderita pada orang lain. Perbedaan muncul dalam penyingkapan diri
atau ketika keinginan untuk menunjukkan emosi dan informasi psikologis pada
orang lain. Misalnya orang Amerika dan Eropa lebih terbuka dan ingin
mendiskusikan masalah keluarga yang pribadi sedangkan orang Amerika Latin,
Afrika dan Asia enggan untuk mengemukakan informasi pribadi atau keluarga
pada orang asing seperti perawat atau dokter. Pada beberapa kelompok etnik, atau
kelompok rasial, diam, rasa malu hanya terjadi jika ada orang asing atau
profesional dari budaya yang lebih dominanm kadang hal itu terjadi karena rasa
ketidakpercayaanhistoris yang berdasarkan pada diskriminasi. Pada kondisi lain
dapat dipengaruhi oleh kesetiaan pada keluarga dan persetujuan tidak akan
membagi masalah pada orang yang bukan amggota keluarga.

Perbedaan bahasa juga dapat merintangi komunikasi dan hubungan. Ketika


perawat melakukan perawatan pada klien yang berbicara dalam bahasa yang
berbeda, mungkin diperlukan seorang penarjemah. Perawat dapat mempelajari
kata kunci seperti air, sakit, atau kamar mandi untuk meyakinkan bahwa
kebutuhan dasar pasien dikaji dan dipahami.

Pentingnya Komunikasi Bagi Perawat

a. Komunikasi untuk memenuhi hasrat manusia dalam mengontrol


lingkungannya, selain itu melalui komunikasi perawat juga dapat mengetahui
peluang-peluang yang ada untuk memamfaatkan, memelihara, dan
menghindar dari hal-hal yang mengancam disekitarnya. Selain itu melalui
komunikasi, perawat juga dapat mengetahui kejadian atau peristiwa yang
terjadi sehingga dapat dilakukan usaha-usaha tertentu untukk menghindari
atau memperbaikinya.

b. Melalui komunikasi perawat dapat beradaptasi dengan lingkungannya.


Perawat tidak saja dituntut untuk mampu memberi tanggapan terhadap
kejadian yang mempengaruhi perilaku individu, tetapi juga harus mampu
menyesuaikan diri agar perawat dapat hidup dalam suasana yang harmonis.

c. Adanya komunikasi membuat perawat dapat melakukan transformasi warisan


sosialisasi. Keperawatan yang ingin mempertahankan keberadaannya, anggota
perawat dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan salah satu
alat untuk berinteraksi sosial yang berguna untuk mengetahui dan
memprediksi klien, juga berguna mengetahui keberadaan diri sendiri dalam
menciptakan keseimbangan dengan klient.

d. Komunikasi itu penting menbangun konsep diri kita, aktualisasi


diri,kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan,dan terhindar dari
tekanan.Pembentukan konsep diri yaitu pandangan kita mengenai siapa dari
kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan oleh orang
lain kepada kita,orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis.Inilah
yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri.Ketika kita
berbicara,kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

e. Komunikasi sebagai fungsi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunakasi


tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan(emosi
kita) terutama melalui pesan-pesan nonverbal.Melalui pesan-pesan
nonverbal,perawat dapat mengertikliennya dalam kondisi apa.

f. Komunikasi sebagai fungsi ritual sering dilakukan secara kolektif.suatu


komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
tahun.dalam acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan
perilaku yang bersifat simbolik,Komunikasi ritual juga bisa ditampilkan secara
ekspresif karena adanya kecintaan secara mendalam.

g. Komunikasi sebagai fungsi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum


yaitu menginformasikan,mengajar,mendorong,mengubah sikap dan
keyakinan,mengubah perilaku,atau menggerakkan tindkan,serta untuk
menghibur (persuasi).Sutau peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali
mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih,meskipun salah satu fungsinya
sangat menonjol dan mendominasi.

Secara umum fungsi komunikasi untuk perawat dapat digambarkan


sebagai berikut:

1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.


2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.

3. Dapat mengajar atau memberitahukan sesuatu.

4. Dapat mengetahui atau mempelajari peristiwa dilingkungan.

5. Dapat mengenal diri sendiri.

6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur klien.

7. Dpat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.

8. Dapat mengisi waktu luang.

9. Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap,serta perilaku


kebiasaan.

10. Dapat membujuk atau memaksa klien agar berpendapat,bersikap atau


berperilaku sebagaimana yang diharapkan.

Fungsi psikologis dari komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Membangun konsep diri (establishing self-concept)

2. Eksistensi diri (eksistence)

3. Kelangsungan hidup (live kontinuity)

4. Memperoleh kebahagiaan (obtaining happiness)


Kesimpulan

Sesuai hasil dari perumusan masalah dan tujuan penulisan yang berdasarkan
pembahasan, didapat kesimpulan dari penulisan ini yaitu, komunikasi merupakan
proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat mempunyai peran penting
dalam menjaga kesehatan dan kebahagian khususnya dalam memberikan
komunikasi dalam mengefektifkan keluarga berencana. Komunitas adalah suatu
kumpulan orang yang berbagi beberapa atribut kehidupan mereka. Keperawatan
kesehatan komunitas adalah praktik keperawatan dalam komunitas, dengan fokus
primer pada pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan kelompok dalam
komunitas. Tujuannya adalah untuk menjaga, melindungi, memajukan, atau
memelihara kesehatan.

Pertanyaan dan Jawaban

Bisa diberikan contoh aplikasi dari komunikasi verbal saat menguji minat orang
lain atau tingkat kepedulian untuk mengekspresikab kecemasannya? 🙏

Sebagian besar anak-anak lahir dengan mekanisme fisik dan kapasitas untuk
mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa. Anak dengan kegagalan
perkembangan seperti paralisis cerebral, autisme dan sindrom Down akan memiliki
tingkat kapasitas yang berbeda untuk mengembangkan kemampuan bicara dan
bahasa.

Jadi Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak-anak, perawat harus
memahami pengaruh perkembangan bahasa dan proses berfikir. Keduanya akan
mempengaruhi cara anak berkomunikasi dan cara bagaimana perawat dapat
berinteraksi secara sukses dengan mereka.

-Persepsi

Setiap orang merasakan, menginterpretasikan, dan memahami kejadian secara


berbeda. Persepsi adalah pandangan pribadi atas apa yang terjadi.

Contohnya : Seorang perawat mungkin berkata Saya perhatikan Anda menjadi diam
sejak keluarga anda pergi. Apakah anda mau membicarakannya? persepsi klien
terhadap maksud perawat akan mempengaruhi keinginanya untuk berbicara.

-Nilai

Nilai adalah standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai tersebut adalah apa
yang dianggap penting dalam hidup oleh seseorang dan pengaruh dari ekspresi
pemikiran dan ide.
Contohnya : misalnya, kerahasiaan atau perawatan kulit bagi pasien yang tidak dapat
melakukan mobilisasi

Gerakan tubuh yang menghakimi akan menghancurkan kepercayaan dan mengganggu


komunikasi yang efektif.

-Emosi

Emosi adalah perasaan subjektif seseorang mengenai peristiwa tertentu.

Contohnya : Ketika seorang perawat mengasuh klien, mereka harus mewaspadai


emosi emosi mereka sendiri. Sangat sulit untuk menghindari emosi. Klien sangat peka
dan dapat merasakan rasa marah, frustasi atau sedih. Umumnya tidak tepat untuk
mendiskusikan emosi pribadi dengan klien

bagaimana cara berkomunikasi yg efektif dan dapat dipahami oleh masyarakat


tentang bahaya yang sedang terjadi akhir2 ini di Indonesia?

Dikatakan komunikasi efektif bila terdapat pengirim dan penerima didalam


komunikasi terdapat pesan yg bisa tersampaikan jika untuk saat ini sedang
mengalamai lockdown bagi warga indonesia sebagai sang pengirim dapat
menyamapaikan dengan baik (pesan) yang disampaikan melaluo media sosial tentang
baiknya mengikuti program pemerintah untuk lockdown. Akan efektif bila
komunikasi terdapat pengirim dan penerima maka pesan akan tersampaikan

Anda mungkin juga menyukai