PRACTICE
Oleh :
Hj. ELMIYASNA K., SKp. MM
KOMUNIKASI CARING
DALAM KEPERAWATAN
6. Humor
Dugan (1989) : tertawa membantu
mengurangi ketegangan &rasa sakit yg
disebabkan oleh stres, & meningkatkan
keberhasilan perawat dlm memberikan
dukungan emosional terhadap klien
Sullivan dan Deane (1988) : Humor
merangsang produksi catecholamines
& hormon yg menimbulkan perasaan ;
* sehat
* meningkatkan toleransi rasa sakit,
* mengurangi ansietas
* memfasilitasi relaksasi pernapasan
& menggunakan humor utk menutupi
rasa takut & tidak enak atau menutupi
ketidak mampuannya untuk
berkomunikasi dengan klien.
B. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non-verbal : pemindahan
pesan tanpa menggunakan kata-kata
Perawat perlu menyadari pesan verbal
dan non-verbal yang disampaikan klien
mulai dari saat pengkajian sampai
evaluasi asuhan keperawatan
Isyarat non-verbal menambah arti
terhadap pesan verbal
Komunikasi non-verbal dpt dilihat dr :
1. Metakomunikasi
Metakomunikasi : suatu komentar terhdp
isi pembicaraan dan sifat hub. antara yg
berbicara, yaitu pesan didlm pesan yg
menyampaikan sikap dan perasaan
pengirim terhdp pendengar
Contoh : tersenyum ketika sedang marah
2. Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah
satu hal pertama yang diperhatikan
selama komunikasi interpersonal
Kesan pertama timbul dalam 20 detik
sampai 4 menit pertama (80% kesan
terhadap seseorang) berdasarkan
penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam
Potter dan Perry, 1993).
Bentuk fisik, cara berpakaian dan
berhias menunjukkan kepribadian,
status sosial, pekerjaan, agama,
budaya dan konsep diri
Perawat yang memperhatikan
penampilan dirinya dpt menimbulkan
citra diri dan profesional yang positif
Penampilan fisik perawat mempengaruhi
persepsi klien terhadap pelayanan/
asuhan keperawatan yang diterima,
karena tiap klien mempunyai citra
bagaimana seharusnya penampilan
seorang perawat.
Walaupun penampilan tidak sepenuhnya
mencerminkan kemampuan perawat,
tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
perawat untuk membina rasa percaya
terhadap klien jika perawat tidak
memenuhi citra klien.
3. Intonasi (Nada Suara)
Nada suara pembicara mempunyai
dampak yg besar terhadap arti pesan yg
dikirimkan, krn emosi seseorang dpt
secara langsung mempengaruhi nada
suaranya.
Perawat harus menyadari emosinya
ketika sedang berinteraksi dgn klien, krn
maksud untuk menyamakan rasa tertarik
yg tulus terhadap klien dapat terhalangi
oleh nada suara perawat.
4. Ekpresi Wajah
Hasil penelitian menunjukkan enam
keadaan emosi utama yang tampak
melalui ekspresi wajah: terkejut, takut,
marah, jijik, bahagia dan sedih.
Ekspresi wajah sering digunakan
sebagai dasar penting dalam
menentukan pendapat interpesonal.
Kontak mata sangat penting dalam
komunikasi interpersonal. Orang yg
mempertahankan kontak mata selama
pembicaraan diekspresikan sbg orang yg
dpt dipercaya, dan memungkinkan untuk
menjadi pengamat yang baik.
Perawat sebaiknya tdk memandang ke
bawah ketika dg berbicara dg klien. Ketika
berbicara sebaiknya duduk shg perawat tdk
tampak dominan jika kontak mata dg klien
dilakukan dlm keadaan sejajar.
6. Sikap Tubuh dan Langkah
Sikap tubuh & langkah menggambar
kan sikap; emosi, konsep diri dan
keadaan fisik
Perawat dpt mengumpulkan informasi
yang bermanfaat dengan mengamati
sikap tubuh dan langkah klien
Langkah dpt dipengaruhi oleh faktor
fisik seperti rasa sakit, obat & fraktur
6. Sentuhan
Kasih sayang, dukungan emosional &
perhatian disampaikan melalui sentuhan
Sentuhan merupakan bagian yg penting
dlm hubungan perawat-klien, namun
harus memperhatikan norma sosial
Contoh : Ketika memberikan asuhan
keperawatan memandikan, melakukan
pemeriksaan fisik, atau membantu
memakaikan pakaian.
Perlu disadari bahwa keadaan sakit
membuat klien tergantung kepada
perawat untuk melakukan kontak
interpersonal sehingga sulit untuk
menghindarkan sentuhan.
Bradley & Edinburg (1982) dan Wilson &
Kneisl (1992) menyatakan bahwa :
walaupun sentuhan banyak ermanfaat
ketika membantu klien, tetapi perlu
diperhatikan apakah penggunaan
sentuhan dpt dimengerti dan diterima
oleh klien, sehingga harus dilakukan
dengan kepekaan dan hati-hati.
Prinsip Komunikasi yang Penting
Diketahui
Komunikasi bukanlah benda, ia
sebuah proses
Komunikasi bersifat kompleks
Komunikasi tidak dapat digantikan
Komunikasi melibatkan keterlibatan
yang total dari kepribadian kita
Efek Komunikasi (Pengaruh)
Kejujuran (trustworthy)
Tidak membingungkan & cukup ekspresif
(tepat/mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, perasaan)
Bersikap positif : hangat, penuh perhatian,
menghargai klien
Empati bukan simpati
g. KETERAMPILAN GENUINE
Keterampilan genuin adalah keterampilan
yang berupa perilaku dan ungkapan kejujuran
mengenai pikiran dan perasaan konselor
kepada konseli, namun dengan tetap
mempertahankan hubungan baik.
Contoh ungkapan yang dapat digunakan
konselor antara lain :
* Konseli : Keputusan saya sudah bulat ...
saya harus pergi saja dari rumah
Konselor : Saya kira, bila Anda tetap bertahan
untuk lari dari rumah, hal itu bukan
suatu keputusan yang bijaksana
* Konseli : Tampaknya memang saya harus
memilih berdamai dengan bapak saya
Konselor : Menurut saya, apa yg Anda lakukan
merupakan satu pilihan yang tepat
h. KETERAMPILAN REFLEKSI
Refleksi adalah keterampilan konselor untuk
memantulkan kembali tentang perasaan,
pikiran dan isi sebagai hasil pengamatan
konselor terhadap perilaku verbal dan
nonverbal
Bentuk refleksi :
* Refleksi of thinking
* Refleksi of feeling
Reflection of thingking/content yaitu :
Ungkapan kembali pikiran, ide & gagasan yang
secara eksplisit dan jelas diungkapkan konseli
Contoh :
* Konseli : ibuku sudah tdk menyayangiku lagi
Konselor : Kamu pikir ibumu sudah tidak
menyayangimu lagi (restatement)
Konselor : Kamu pikir ibumu sudah tidak
mencintaimu lagi (paraphrasing)
Reflection of feeling yaitu
Memantulkan kembali perasaan konseli
yang diungkapkan secara eksplisit dan jelas
Contoh :
* Konseli : Aku benci sama ibu
Konselor : Jadi kamu membenci ibumu
(restatement)
Konselor : Jadi kamu sangat marah pada
ibumu (paraphrasing)
i. KETERAMPILAN KONFRONTASI
Keterampilan konfrontasi adalah keterampilan
yang digunakan untuk menunjukkan adanya
sesuatu yang tidak konsisten pada apa yang
telah diungkapkannya
Ketidakkonsistenan tersebut dapat terjadi
antara :
* Apa yang diungkapkan dengan bahasa
tubuh konseli
* Apa yang diungkapkan di awal dengan
ungkapan berikutnya
* Ungkapan verbal dengan perilaku
Kalimat yang dapat digunakan
- Aktivitas reflektif
- Bermain peran
- Aktivitas praktik
- Aktivitas kelompok terstruktur
- Terapi humanistik
- Permainan dan simulasi
- Perubahan status kesadaran
- Alat bantu belajar
- Aktivitas fisik
Keuntungan Pendekatan Belajar dr pegalaman
Selamat berdiskusi !