DISUSUN OLEH:
ADISTY FERIANI
20131095
KELOMPOK G1
Pokok Pembahasan : Edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh pada anak yang demam
Sasaran : Ibu, batita (2 tahun 5 bulan)
Hari/Tanggal : Selasa/ 1 Desember 2020
Waktu : 14.00 s/d 14.30
Tempat : Di Rumah Ibu dan Batita (Memperhatikan protokol kesehatan)
Penyuluh : Adisty Feriani
A. Latar Belakang
Demam merupakan salah satu tanda tidak normal yang terjadi pada tubuh, dimana
otak memberikan sinyal peningkatan suhu 37,5oC (Anisa, 2019). Virus, bakteri
merupakan salah satu penyebab infeksi yang sering terjadi menimbulkan gejala
demam pada anak. Akan tetapi, panas itu sendiri bukan merupakan suatu penyakit
(Ismoedijanto, 2016). Tubuh akan mengeluarkan sejumlah panas ke kulit tubuh
sebagai respon melawan penyakit dan infeksi (Permatasari, Hartini, & Bayu, 2013).
Suhu diatas normal jika pengukuran suhu pada bagian rektal menunjukan angka >38 o
C (100,4 oF) atau suhu oral dengan nilai >37,8 oC atau suhu aksila menunjukan angka
>37,2 C (99 oF). Demam pada bayi usia < 3 bulan apabila suhu rektal menunjukan >
38oC dan usia > 3 bulan jika suhu aksila dan oral menunjukan perubahan > 38,3 oC
(Cahyaningrum & Putri, 2017).
Jumlah kasus demam di seluruh dunia menurut World Health Organization
(WHO) sekarang ini telah mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu kematian
setiap tahunnya (Wardiyah, Setiawati, & Setiawan, 2016). Indoesia merupakan
Negara berkembang dengan kasus tinggi demam sebagai akibat infeksi virus dengan
suhu diatas 38ºC (Kemenkes RI, 2017a). Suhu ≥38.50C dapat memberikan efek
buruk pada anak-anak disebabkan karena sistem metabolisme tubuh belum bekerja
secara optimal (Avner, 2009). Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukan bahwa peningkatan angka kesakitan pada
balita usia 1-4 tahun dalam kurun waktu satu bulan sebesar 54,8%. Pada kasus
tersebut, anak yang mengalami demam menunjukan prevalensi sebesar 33,4%,
sedangkan batuk 28,7%, sesak nafas 17,0%, dan diare 11,4% (Kemenkes RI, 2017).
Kompres dibedakan menjadi dua yaitu kompres hangat dan dingin. Pemberian
kompres hangat dapat dilakukan pada area pembuluh darah besar, tujuan kompres
hangat adalah memberikan rangsangan pada hipotalamus untuk menurunkan suhu
tubuh. Hipotalamus akan memberikan sinyal hangat yang selanjutnya menuju
hipotalamus untuk merangsang area preoptik sehingga agar sistem efektor dapat
dikeluarkan. Setelah sistem efektor mengeluarkan sinyal, maka pengeluaran panas
tubuh akan melakukan dilatasi pembuluh darah perifer dan seseorang mengeluarkan
keringat (Potter & Anne Griffin Perry, 2015).
Sejalan dengan Barbara et al., (2016) bahwa panas akan keluar dari tubuh melalui
proses radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi. Pada kompres dingin secara umum
tubuh akan melepaskan panas melalui proses konduksi (perpindahan panas). Proses
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi terjadi dengan sangat kecil ,
sedangkan pada kompres hangat akan terjadi evaporasi (penguapan air dari kulit)
dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh akibat vasodilatasi. Evaporasi akan
menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilo kalori. Sedangkan saat anak
tidak berkeringat, maka evaporasi terjadi hanya sebesar 450-600 ml. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12-16 kalori per
jam. Susanti (2017) menyatakan bahwa intervensi kompres dingin efektif terhadap
penururnan temperatur kulit dibanding dengan temperatur inti tubuh, sehingga
mampu meningkatkan volume respirasi konsumsi O2, dan persentase karbon dioksida
dalam udara ekspirasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres dingin kurang
efektif untuk menurunkan demam karena tidak adanya proses vasodilatasi, dan
produksi panas. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, mahasiswa ingin
mengajukan proposal SAP (Satuan Acara Penyuluhan) pada ibu dengan judul
Edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian kompres hangat untuk menurunkan
suhu tubuh pada anak yang demam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, mahasiswa ingin mengajukan
proposal SAP (Satuan Acara Penyuluhan) pada ibu dengan judul edukasi pada ibu
tentang efektifitas pemberian kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada
anak yang demam.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh pada anak yang demam.
2. Tujuan Khusus
Melakukan penyuluhan dengan capaian tujuan:
a. Ibu mengetahui pengetian kompres hangat
b. Ibu mengetahui tujuan kompres hangat
c. Ibu mengetahui mperbedaan kompres hangat dan kompres dingin
d. Ibu mengetahui cara melakukan kompres hangat
D. Manfaat
1. Bagi pelayanan keperawatan
Penyuluhan tentang edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian kompres
hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada anak yang demam.
diharapkan menjadi sumber pengembangan ilmu keperawatan dan bahan
masukkan untuk mengembangakan asuhan keperawatan pada anak yang
mengalami demam
2. Bagi institusi pendidikan
Penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners diharapkan dapat
menjadi masukkan bagi institusi dalam mengembangkan materi dalam proses
pembelejaran khususnya tentang edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian
kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada anak yang demam.
E. Materi (Terlampir)
F. Kegiatan Penyuluhan
1. Topik Kegiatan : Edukasi pada ibu tentang efektifitas pemberian kompres hangat
untuk menurunkan suhu tubuh pada anak yang demam.
2. Sasaran : Ibu , Batita (2 tahun 11 bulan)
3. Metode : Ceramah
4. Media dan Alat : leaflet,
5. Tempat : Di Rumah
6. Waktu : 14.00-14.30 WIB
7. Setting Tempat :
: Presentator
: Ibu bayi
: Bayi
8. Pengorganisasian
a) Penanggung Jawab : Adisty Feriani
b) Moderator : Adisty Feriani
c) Presentator : Adisty Feriani
d) Fasilitator : Adisty Feriani
e) Observer : Adisty Feriani
G. Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c. Menata tertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Kontrak waktu dan bahasa
g. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama keluarga pasien
2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitaror menjalin kerja sama dalam penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan
3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Menjawab pertanyaan audien
d. Membagikan leaflet
e. Menjalankan absensi penyuluhan
f. Mengambil dan mengumpulkan absensi
g. Menyediakan perlengkapan alat dan media penyuluhan
h. Mengatur setting tempat penyuluhan
H. Kegiatan Penyuluhan
Pokok Kegiatan
No Waktu
kegiatan Penyuluh Audiens
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri, b. Memperhatikan
nama kelompok dan
pembimbing
c. Menjelaskan topik c. Menyetujui 5
d. Menjelaskan tujuan kontrak waktu menit
penyuluhan
e. Menjelaskan kontrak d. Mendengarkan
waktu dan kontrak dan
bahasa memperhatikan
e. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Penyampaian a) Menggali a. Mendengarkan
materi dan pengetahuan
demonstrasi audiens tentang b. Mendengar dan
demam dan kompres memperhatikan
hangat 20
b) Memberikan menit
reinforcement atas
pendapat audiens
c) Menjelaskan tentang
pengertian demam
dan kompres hangat
d) Menggali
pengetahuan
audiens tentang
manfaat kompres
hangat
e) Memberikan
reinforcement atas
pendapat audiens
f) Menjelaskan tentang
manfaat kompres
hangat
g) Menggali
pengetahuan
audiens tentang
perbedaan kompres
hangat dan kompres
dingin
h) Memberikan
reinforcement atas
pendapat audiens
i) Menjelaskan tentang
perbedaan kompres
hangat dan kompres
dingin
j) Menggali
pengetahuan tentang
cara melakukan
kompres hangat
k) Memberikan
reinforcement atas
pendapat audiens
l) Menjelaskan tentang
cara melakukan
kompres hangat
I. Evaluasi
a. Struktur
1. Diharapkan 80% ibu yang diundang menghadiri penyuluhan
2. Diharapkan pengorganisasian sesuai dengan peran dan tugasnya
3. Diharapkan setting tempat sesuai dengan perencanaan
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Diharapkan 80% ibu berpartisipasi dalam bertanya ataupun menjawab pertanyaan
3. Diharapkan 80% ibu tidak meninggalkan ruangan penyuluhan selama penyuluhan
berlangsung
c. Evaluasi Hasil
80% ibu mampu :
Melakukan penyuluhan dengan capaian tujuan:
LAMPIRAN MATERI
Rahmawati, (2020). Efektifitas perbedaan kompres hangat dan dingin terhadap perubahan suhu
tubuh pada anak di rsud dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(2), 246-255
Wardiyah, (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepidsponge terhadap
penurunan suhu tubuh anak yang mengalamidemam rsud dr. h. abdul moeloek provinsi lampung,
Jurnal Ilmu Keperawatan, 4 (1), 44-56
Wowor, M. S., Katuuk, M. E., & Kallo, V. D. (2017). Efektivitas Kompres Air Suhu Hangat
Dengan Kompres Plester Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-Sekolah Di
Ruang Anak Rs Bethesda Gmim Tomohon. E-Journel Kperawatan (eKp), 5(2), 8.