Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK PERTEMUAN KE 6
IMPLEMENTASI EDUKASI HIPERTENSI DAN KOMPRES HANGAT

Nama :
NIM :
Tanggal :

1. Latar Belakang
Ny.B adalah lansia yang saat ini menjadi warga binaan sosial di Panti Sosial Sasana
Tresna Werdha Ciracas. Ny. B lahir pada 20 April 1956 dan saat ini berusia 66 tahun.
Lansia atau lanjut usia merupakan perubahan yang berada dalam proses “aging” atau masa
penuaan pada individu untuk tetap menjalani kehidupannya dengan berbagai perubahan
yang ada. Namun hal itu bukan dimaksudkan dalam arti “perubahaan drastis” atau sebuah
“kemunduran”. Secara definisi, lansia adalah individu yang sudah melewati usia 45 tahun
atau 60 tahun. Akan tetapi, pelabelan tersebut kurang tepat untuk mendefinisikan lansia.
Hal itu membuat asumsi bahwa ketika individu memasuki lanjut usia akan menjadi lemah,
ketergantungan pada orang lain, penyakitan, dan tidak dapat produktif (Kemenkes RI,
2013).
Saat melakukan pengkajian Ny.B sangat kooperatif dan dapat mengerti dari pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan serta menjawab dengan baik. Ketika mengobrol Ny.B menatap
lawan bicaranya sehingga dengan mudah membentuk hubungan saling percaya. Hasil
pengkajian yang didapatkan bahwa Ny.B sangat mandiri walaupun saat melakukan
aktivitas menggunakan alat bantu jalan, selain itu Ny.B juga bercerita bahwa Ny.B
memiliki riwayat hipertensi serta asam urat.
Ny.B mengatakan bahwa saat tekanan darahnya tinggi akan merasakan pusing dan sakit
kepala hingga kaku pada bagian leher, dan Ny.B tidak begitu tahu cara menangani nyeri
sehingga pada saat nyeri yang dilakukannya hanya tidur. Dari hasil pengkajian fisik Ny.B
tidak memiliki banyak penurunan fungsi tubuh selayaknya lansia yang fungsi tubuhnya
sudah menurun.

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Gerontik : Nyeri Akut b.d Agen Cedera Fisik (SDKI
D.0077 Hal 172)
b. Tujuan Umum : Kegiatan dibuat sebagai salah satu bentuk penyelesaian tugas
dalam praktik keperawatan gerontik
c. Tujuan Khusus : Lansia mampu menerapkan intervensi yang diajarkan sebagai
bentuk peningkatan status Kesehatan

3. Rancangan Kegiatan
a. Topik : Penanganan Nyeri Akut Pada Lansia Akibat Hipertensi Dengan Kompres
Hangat
b. Metoda : Ceramah dan Demonstrasi
c. Media : Lembar presentasi dan Alat Demonstrapi Kompres Hangat (handuk,
baskom dan air hangat)
d. Waktu dan Tempat : Selasa, 27 September 2022 di Ruang Anggrek PSTW
Ciracas

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1) Laporan pendahuluan telah disusun sesuai rencana, dikonsulkan dan
disetujui oleh pembimbing
2) Telah membuat kontrak waktu dengan lansia dan lansia bersedia untuk
diberikan edukasi mengenai hipertensi dan terapi kompres hangat
3) Peserta bersedia mengikuti implementasi hingga selesai
4) Media dan alat demonstrasi tersedia sesuai rencana

b. Evaluasi Proses :
1) Waktu edukasi dan demonstrasi sesuai dengan rencana
2) Peserta menyimak secara seksama selama edukasi dan demonstrasi hingga
selesai

c. Evaluasi Hasil :
1) Lansia mampu menyebutkan :
- Pengertian kompres hangat
- Macam-macam kompres hangat
- Tujuan kompres hangat
2) Lansia mampu mendemonstrasikan dan menjelaskan kembali langkah-
langkah dalam melakukan kompres hangat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KOMPRES HANGAT

A. Pokok Bahasan : Kompres Hangat


Sub Pokok :
1) Pengertian kompres hangat
2) Manfaat kompres hangat
3) Indikasi untuk kompres hangat

B. Pemateri : Ezzah Najlalya


Hari / Tanggal : Rabu / 27 September 2022
Tempat : Ruang Anggrek PSTW Ciracas
Waktu : 15 menit

C. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Umum
Memberikan informasi kepada lansia mengenai kompres hangat agar dapat diterapkan
untuk mencegah penyakit dan meningkatkan status kesehatan lansia
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan lansia dapat :
a. Mengetahui pengertian kompres hangat
b. Macam-macam kompres hangat
c. Mengetahui manfaat kompres hangat

D. Sasaran
Sasaran penyuluhan lansia dengan masalah nyeri akut

E. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi

F. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan yaitu powerpoint dan peralatan untuk demonstrasi
kompres hangat.

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media

Pembukaan 2 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab - -


2. Menjelaskan tujuan & Salam.
maksud penyuluhan. 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu dan
4. Mengkaji pengetahuan memperhatikan
dan kesiapan 3. Menjawab
menerima informasi pertanyaan

Pelaksanaan 10 menit 1. Menjelaskan materi Mendengarkan, Ceramah PPT


mengenai Kompres memperhatikan dan Demonstrasi
Hangat : pengertian, mengulang kembali
macam-macam demonstrasi
kompres hangat, kompres hangat
manfaat dan indikasi
2. Penjelasan mengenai
kompres hangat dan
demonstrasi
Penutup 3 menit 1. Meminta lansia untuk 1. Menjawab Tanya jawab -
menjelaskan kembali pertanyaan
materi yang telah pemateri.
disampaikan secara 2. Mengajukan
singkat pertanyaan
2. Memberikan 3. Menjawab
pertanyaan kepada salam penutup
lansia tentang materi
yang telah
disampaikan
3. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
4. Kontrak waktu untuk
pertemuan
selanjutnya
5. Menutup acara
dengan
mengucapkan salam

G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1) Laporan pendahuluan telah disusun sesuai rencana,
2) Lansia bersedia mengikuti pendidikan kesehatan hingga selesai
3) Media dan alat demonstrasi tersedia sesuai rencana
b. Evaluasi Proses :
1) Waktu edukasi dan demonstrasi sesuai dengan rencana
2) Peserta menyimak secara seksama selama edukasi dan demonstrasi hingga selesai
c. Evaluasi Hasil :
1) Peserta mampu menjawab tentang : manfaat dari kompres hangat
2) Peserta mampu mendemonstrasikan kembali langkah kompres hangat
MATERI KOMPRES HANGAT

A. Pengertian Kompres Hangat


Kompres adalah salah satu tindakan terapi nonfarmakologi yang biasanya digunakan dalam
kondisi tertentu sehingga bisa memulihkan tanpa bantuan obat-obatan. Kompres hangat
merupakan Tindakan yang dilakukan dengan memberikan cairan hangat untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau mengatasi nyeri. Kompres hangat merupakan
metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat
menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memperlancar sirkulasi darah dan
mengurangi rasa sakit atau nyeri (Hannan et al., 2021).

B. Macam-macam Kompres Hangat


1) Kompres hangat kering : menggunakan baby vifer atau menggunakan buli-buli
2) Kompres panas basah : menggunakan baskom dengan air hangat dan menggunakan
waslap atau handuk kecil untuk kompres (Hasrul & Muas, 2020)

C. Manfaat Kompres Hangat


Manfaat kompres hangat menurut Hasan (2018) :
1) Membantu menurunkan suhu tubuh pada saat demam
2) Mengurangi rasa nyeri atau sakit
3) Membantu mengurangi pendarahan
4) Memperlancar sirkulasi darah
5) Merangsang peristaltic
6) Memberikan ketenangan dan rasa nyaman

D. Indikasi Kompres Hangat


1) Pada saat demam
2) Pada saat kesakitan atau nyeri
3) Pada saat radang persendian
4) Pada saat perut kembung
5) Pada saat mengalami bengkak
6) Pada saat kedinginan

E. Kontraindikasi Kompres Hangat


1) Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan, panas dapat membakar atau
menyebabkan kerusakan kulit
2) Pada peredaran aktif, panas akan meningkatkan perdarahan

DAFTAR PUSTAKA :
Hannan, M., Keperawatan, I., Wiraraja, U., Suprayitno, E., & Yuliyana, H. (2021). PENGARUH
TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI OSTEOARTHRITIS
PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS PANDIAN SUMENEP.

Hasan, A. (2018). PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH


PADA PASIEN FEBRIS.

Hasrul, & Muas. (2020). PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI GOUT ARTRITIS PADA LANSIA.

Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Bakti Husada.

 
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAKARTA

SOP KOMPRES HANGAT

A. PENGERTIAN
Kompres hangat merupakan proses memberikan kompres menggunakan air hangat pada area
yang nyeri sehingga dapat mengurangi nyeri dan memberikan relaksasi pada tubuh,

A. Untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan
B. adanya infeksi.
C. Untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan
D. adanya infeksi.
E. Back Effleurage masase adalah teknik pijatan yang dilakukan
F. untuk membantu mempercepat proses pemulihan nyeri
G. punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada
H. punggung klien secara perlahan dan lembuk untuk
I. menimbulkan efek relaksasi
J. Back Effleurage masase adalah teknik pijatan yang dilakukan
K. untuk membantu mempercepat proses pemulihan nyeri
L. punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada
M. punggung klien secara perlahan dan lembuk untuk
N. menimbulkan efek relaksasi

B. TUJUAN
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merangsang peristaltic
3. Mengurangi ketegangan otot

NO INTERVENSI

FASE PRA INTERAKSI


1 Persiapan Alat dan Bahan :
a) Termos berisi air hangat
b) Buli-buli
c) Handuk
FASE ORIENTASI
2 Ucapkan salam: menyapa klien dengan sopan dan ramah
3 Identifikasi identitas klien
4 Menjelaskan prosedur dan waktu
FASE KERJA
1) Persilahkan klien memilih posisi yang nyaman
2) Mengisi buli-buli dengan air panas ½ - ¾
3) Menutup dengan rapat dan membalik kepala buli-buli di bawah untuk
menyakinkan bahwa air tidak tumbuh
4) Mengeringkan buli-buli dengan lap agar tidak basah, lalu bungkus dengan
handuk
5) Letakkan buli-buli pada area yang mengalami nyeri
6) Kaji kondisi klien dengan teratur
7) Ganti buli-buli setelah 15-30 menit dengan air panas lagi, sesuai yang
dikehendaki
FASE TERMINASI
1 Merapikan klien: kembalikan posisi ke posisi yang nyaman
2 Evaluasi perasaan pasien
3 Rapikan alat dan simpan kembali pada tempatnya.
4 Perawat cuci tangan
5 Dokumentasikan : tanggal, jam, dan hasil pengkajian fisik

Anda mungkin juga menyukai