Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Oleh:
1. Gusti Ayu Putu Mertasari
21089142007
2. Putu Krisna Yudha
21089142068
3. Ni Nyoman Intan Saraswati
21089142055
4. Ida Ayu Putu Desta Candra Devi
21089142018
5. Ni Putu Sisma Pitriyani
21089142071
6. Gusti Ayu Putu Apriliani
21089142006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2022

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK)


SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
Program Studi : S1 Keperawatan, D3 KebidanandanProfesiNers, TERAKREDITASI
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp.
(0362) 3435034, Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI


Masalah : HIPERTENSI
Sub Pokok Bahasan :
1. Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi

2. Menjelaskan faktor penyebab dari penyakit Hipertensi

3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala dari penyakit Hipertensi

4. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit Hipertensi

5. Menjelaskan apa saja klasifikasi dari penyakit Hipertensi

6. Menjelaskan apa saja komplikasi penyakit Hipertensi


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang poli dalam dan
poli bedah RSUD Karangasem

Materi : Terlampir

Waktu : 30 Menit (1 x 30 menit)

Hari/ Tanggal : Senin, 24 Januari 2022

Tempat : Ruang Tunggu pasien poli dalam RSUD Karangasem

Pembicara : Mahasiswa STIKES Buleleng

1. Tujuan

A. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana pengertian dan penyebab dari penyakit


Hipertensi serta mengetahui tanda dan gejala Hipertensi , beserta
memberikan penjelasan tentang bagaimana cara pencegahan dari penyakit
Hipertensi, klasifikasi penyakit Hipertensi , komplikasi yang ditimbulkan
terhadap penyakit Hipertensi sehingga pasien dan keluarga memahami
tentang penyakit Hiperetnsi.
B. TujuanKhusus
Setelah diberikan informasi/penyuluhan selama 30 menit tentang
penyakit Hipertensi, Keluarga pasien dan pasien diharapkan 70% dapat:
1. Keluraga pasien dan pasien mampu menjelaskan pengertian dari
Hipertensi
2. Keluraga pasien dan pasien mampu memahami faktor penyebab
Hipertensi
3. Keluraga pasien dan pasien dapat memahami tanda dan gejala dari
Hipertensi
4. Keluraga pasien dan pasien dapat menerapkan cara pencegahan
Hipertensi
5. Keluarga pasien dan pasien dapat mengetahui klasifikasi dari Hipertensi
6. Keluraga pasien dan pasien dapat mengetahui komplikasi dari Hipertensi
2. Manfaat

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penyakit


Hipertensi, agar sasaran dapat sadar dan lebih memahami dari penyakit
Hipertensi dan dapat mengetahui cara mencegah dan menghindarkan diri dari
bahaya penyakit Hipertensi sehingga mampu meningkatan derajat kesehatan.
3. Metode

1. Penyuluhan

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Media

1. Leaflet

2. Lembar balik

5. Struktur Penyuluhan

1. Penanggung Jawab : Ns. Ni Luh Suciati S.Kep

2. Moderator : Ida Ayu Putu Desta Candra Devi

3. Pemateri : Gusti Ayu Putu Mertasari

Ni Nyoman Intan Saraswati

4. Notulen : Gusti Ayu Putu Apriliani

5. Fasilitator : Ni Putu Sisma Pitriyani

6. Dokumentasi : Putu Krisna Yudha

7. Observer : Putu Krisna Yudha


6. Setting Tempat
: Penanggung jawab

: Pemateri

U
: Fasilitator &
dokumentasi

: Notulen

: moderator

: Peserta
7. Susunan Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA
1. 5 menit Pembukaan : a. Membalas salam
a.Salam
b. Mendengarkan
b.Perkenalan
c. Memperhatikan
c.Menjelaskan tujuan
d. Memberikan
d.Kontrak waktu
respon
e. Memberikan
respon
2. 10 menit Inti : 1.a. Mendengarkan
b. Memperhatikan
1. Menggali pengetahuan peserta
c. Bertanya
2. Menjelaskan materi secara
detail mengenai:
2. Menyimak
a. Menjelaskan pengertian
Hipertensi

b. Menjelaskan tentang
penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan bagaimana
tanda dan gejala Hipertensi
d. Menjelaskan bagaimana
penanganan Hipertensi
e. Menjelaskan apa saja
komplikasi dari Hipertensi
3. Sesi tanya jawab
3. 10 menit Evaluasi materi :
Memberikan 3 pertanyaan yang Menjawab pertanyaan
berkaitan dengan materi
4. 5 menit Penutup :
Menjawab salam
Salam penutup
8. Kriteria Evaluasi

Evaluasi Struktur

1. Evaluasi acara sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Dilaksanakan pada
hari senin tanggal 24 Januari 2022 dumulai pukul 10.00-10.30 wita

2. Evaluasi tempat di ruang poli klinik RSUD Karangasem dengan jumlah


kehadiran peserta 11 orang.

3. Kehadiran peserta diikuti oleh keluarga pasien diruang poli klinik RSUD
Karangasem

4. Pada saat penyajian materi penyaji menggunakan leaflat dan lembar balik.

Evaluasi Proses
1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Acara awal yaitu dibuka oleh moderator pada pukul 10.00 - 10.30 wita
dengan memberikan salam, perkenalan, menjelaskan tujuan, kontrak waktu
dan sedikit pengarahan mengenai kegiatan serta manfaat dari kegiatan
tersebut.
3. Acara inti dibuka oleh pemateri pertama dari mahasiswa stikes buleleng
pada pukul 10.00 – 10.10 dan dilanjutkan oleh pemateri kedua dari RSUD
Karangasem pada pukul 10.10 – 10.15 wita dan diakhiri sesi tanya jawab
dengan 3 orang penanya, proses tanya jawab dimulai pukul 10.15 – 10.20
wita
4. Seluruh anggota panitia yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias
mengikutinya karena dapat memberikan pelayanan kesehatan sekaligus
memberi informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan terutama
tentang Hipertensi. Para anggota panitia berpencar dalam memberikan
pelayanan kesehatan dari kegiatan ini.
5. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
6. Pada saat pemaparan materi peserta penyuluhan sangat antusias dan
menyimak materi yang di sampaikan oleh penyaji.
7. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
8. Setelah pemaparan materi berakhir peserta aktif dalam proses tanya jawab.
9. Pada akhir pemaparan materi penyaji melakukan post test berupa 3
pertanyaan
10. Proses akhir penyuluhan dilakukan dengan pembagian hadiah bagi peserta
penyuluhan yang mampu menjawab pertanyaan tersebut.

11. Acara ditutup dengan evaluasi kegiatan penyuluhan oleh moderator


Evaluasi Hasil
Keluarga pasien di ruang tunggu poli klinik RSUD Karangasem, mengerti
tentang penyakit Hipertensi dan mampu menjelaskan ulang tentang :

1. Mampu menjelaskan pengertian hipertensi


2. Mampu menjelaskan etiologi atau penyebab terjadinya hipertensi
3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Mampu menjelaskan penanganan dari hipertensi
5. Mampu menjelaskan komplikasi yang disebabkan hipertensi
6. Dari hasil post test peserta penyuluhan tampak sudah mampu memahami
mengenai materi yang di sampaikan oleh penyaji materi.

Karangasem , 24 Januari 2022

Mengetahui,

Clinical Instructur (CI) Clinical Teacher (CT) Ketua Kelompok

Ns. Ni Luh Suciani, S.Kep Putu Krisna Yudha


NIP. 19730825199603 2 005 NIM:21089142007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan
sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama
dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar atau sama
dengan 90 mmHg.
Data yang dikeluarkan oleh WHO (2020) menujukkan bahwa sekitar
26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6%
pria dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi
berada di negara berkembang, termasuk Indonesia (Mahayuni, 2019).
Menurut Riskesdas (2020), prevelensi hipertensi pada umur > 18 tahun
didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, sedangkan yang minum obat
hipertensi sebesar 9,5%. Sehingga terdapat 0,1% penduduk yang tidak pernah
didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan tetapi minum obat hipertensi.
Prevelensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada usia
> 3 18 tahun sebesar 34,11% prevelensi tertinggi di Kalimantan Selatan
sebesar 44,13% , Jawa Barat sebesar 39,60% Kalimantan Timur sebesar
39,30% dan Kalimantan Barat sebesar 29,4%. Berdasarkan hasil pengukuran
pada penduduk usia > 18 tahun pravalensi hipertensi yang terjadi di Bali
sebesar 29,97%.
Profil Kesehatan Provinsi Bali (2019), menyatakan hipertensi
menempati peringkat ke-3, dari pola 10 besar penyakit (Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, 2019). Penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan berjumlah 344.319. Kabupaten Buleleng pada tahun 2018
menempati posisi tertinggi penderita hipertensi dari sebanyak 81.674
perkiraan jumlah penderita hipertensi di Kabupaten Buleleng pada tahun 2018
sebanyak 65.810 orang telah mendapat pelayanan kesehatan atau sebesar
(80,6%), kedua ditempati oleh Kabupaten Badung (76,7%), sedangkan
Kabupaten Klungkung menempati posisi ketiga (65,8%) (Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, 2019). Di Kabupaten Karangasem upaya pencegahan terhadap
hipertensi melalui sosialisasi gaya hidup sehat dan melalui screening terhadap
masyarakat yang berumur diatas 18 tahun. Dari 86.791 penduduk usia diatas
15 tahun dilakukan pengukuran tekanan darah penderita hipertensi di
Kabupaten Karangasem sebanyak 33.854 atau dalam persentase sebesar 39,0
%.
Dari Data yang di peroleh dari Poli Dalam RSUD Karangasem
didapatkan data hipertensi pada bulan September 2021 sebanyak 28 orang,
bulan oktober 2021 sebanyak 25 orang, bulan November 2021 sebanyak 30
orang dan bulan desember 2021 sebanyak 29 orang. Dari keseluruhan data
yang berhasil kami dapatkan pada bulan September – bulan desember 2021
sebanyak 112 orang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
1. Apakah pengertian Hipertensi ?
2. Apakah faktor penyebab dari penyakit Hipertensi ?
3. Apakah tanda dan gejala dari penyakit Hipertensi ?
4. Bagaimanakah cara pencegahan dari penyakit Hipertensi ?
5. Bagaimanakah klasifikasi Hipertensi ?
6. Apa saja komplikasi penyakit Hipertensi ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana pengertian dan penyebab dari penyakit
Hipertensi serta mengetahui tanda dan gejala Hipertensi , beserta
memberikan penjelasan tentang bagaimana cara pencegahan dari penyakit
Hipertensi, komplikasi yang ditimbulkan terhadap penyakit Hipertensi
sehingga pasien dan keluarga memahami tentang penyakit Hiperetnsi
2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan informasi/penyuluhan selama 30 menit tentang


penyakit Hipertensi, Keluarga pasien dan pasien diharapkan 70% dapat:
1) Keluraga pasien dan pasien mampu menjelaskan pengertian dari
Hipertensi
2) Keluraga pasien dan pasien mampu memahami faktor penyebab
Hipertensi
3) Keluraga pasien dan pasien dapat memahami tanda dan gejala dari
Hipertensi
4) Keluraga pasien dan pasien dapat menerapkan cara pencegahan
Hipertensi
5) Keluarga pasien dan pasien dapat mengetahui klasifikasi Hipertensi
6) Keluraga pasien dan pasien dapat mengetahui komplikasi dari Hipertensi
1.4 Manfaat

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penyakit


Hipertensi, agar sasaran dapat sadar dan lebih memahami dari penyakit
Hipertensi dan dapat mengetahui cara mencegah dan menghindarkan
diri dari bahaya penyakit Hipertensi sehingga mampu meningkatan
derajat kesehatan.
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam
jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila
tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai
(Kemenkes.RI, 2014).
2. Faktor Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan:
1) Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90%
tidak diketahui penyebabnya (Nurarif & Kusuma, 2018). Beberapa faktor
yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial
diantaranya :
a) Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi
mendapatkan penyakit hipertensi.
b) Jenis kelamin dan usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause
berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi.
c) Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak.
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan
kandungan lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
d) Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
dengan berkembangnya hipertensi.
e) Gaya hidup merokok dan konsumsi alcohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang
terkandung dalam keduanya.
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui
penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu
a) Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin
terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal.
Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat aliran darah
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi.
b) Penyakit parenkim dan vaskular ginjal. Penyakit ini merupakan
penyakit utama penyebab hipertensi sekunder.
c) Hipertensi renovaskuler berhubungan dengan penyempitan satu atau
lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke ginjal.
Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi disebabkan
oleh aterosklerosis atau fibrous dyplasia (pertumbuhan abnormal
jaringan fibrous). Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi,
inflamasi, serta perubahan struktur serta fungsi ginjal.
d) Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen).
Kontrasepsi secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-
aldosteron-mediate volume expantion. Pada hipertensi ini, tekanan
darah akan kembali normal setelah beberapa bulan penghentian oral
kontrasepsi.
e) Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal
dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenalmediate hypertension
disebabkan kelebihan primer aldosteron, kortisol, dan katekolamin.
f) Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
g) Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk
sementara waktu.
h) Kehamilan
i) Luka bakar
j) Peningkatan tekanan vaskuler
k) Merokok. Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin.
Peningkatan katekolamin mengakibatkan iritabilitas miokardial,
peningkatan denyut jantung serta menyebabkan vasokortison yang
kemudian menyebabkan kenaikan tekanan darah.
3. Tanda dan gejala dari penyakit Hipertensi.

Tanda dan gejala utama hipertensi adalah gejala umum yang ditimbulkan
akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak sama pada setiap orang, bahkan
terkadang timbul tanpa tanda gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh
penderita hipertensi sebagai berikut:

a. Sakit kepala

b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk

c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh


d. Berdebar atau detak jantung terasa cepat

e. Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera

Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami


nyeri kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah akibat
dari vasokonstriksi pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan tekanan
vasculer cerebral, keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampe
tengkuk pada klien hipertensi.

4. Klasifikasi Hipertensi

Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan


darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari
80 mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. (Oliver,
2019)

Tabel 1
Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa Sebagai Patokan dan Diagnosis Hipertensi
(mmHg)

Kategori Tekanan darah Sistolik Diastolik

Normal <120 mmHg <80 mmHg

Prehipertensi 120-129 mmHg <80 mmHg

Hipertensi stage I 130-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi stage II >140 mmHg >90mmHg

(Sumber : American Heart Association, Hypertension Highlights 2018 : Guideline For


The Prevention, Detection, Evaluation And Management Of High Blood Pressure In
Adults 2013)
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer
dan hipertensi sekunder (Aspiani, 2014). Hipertensi primer adalah peningkatan
tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya. Dari 90% kasus hipertensi
merupakan hipertensi primer. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi primer adalah genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat
badan, gaya hidup. Hipertensi sekunder adalah peningkatan tekanan darah
karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau
gangguan tiroid. Dari 10% kasus hipertensi merupakan hipertensi sekunder.
Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan
kontrasepsi oral, kehamilan, peningkatan volume intravaskular, luka bakar dan
stress.
5. Pencegahan Hipertensi

 Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)

 Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit
per hari minimal 5x/minggu)

 Tidak merokok dan menghindari asap rokok

 Diet dengan Gizi Seimbang

 Mempertahankan berat badan ideal

 Menghindari minum alkohol

6. Komplikasi

Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai
organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi yang dapat
terjadi pada penderita hipertensi yaitu :

1) Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak
dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan darah tinggi.

2) Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium dan apabila membentuk 12
trombus yang bisa memperlambat aliran darah melewati pembuluh darah.
Hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium
tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
infark. Sedangkan hipertrofi ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu
hantaran listrik melintasi ventrikel terjadilah disritmia, hipoksia jantung, dan
peningkatan resiko pembentukan bekuan.

3) Gagal jantung dapat disebabkan oleh peningkatan darah tinggi. Penderita


hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan
mengendor dan berkurang elastisitasnya, disebut dekompensasi. Akibatnya
jantung tidak mampu lagi memompa, banyak cairan tertahan diparu yang
dapat menyebabkan sesak nafas (eudema) kondisi ini disebut gagal jantung.

4) Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Merusak


sistem penyaringan dalam ginjal akibat ginjal tidak dapat membuat zat-zat
yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
penumpukan dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes.RI. (2014). Pusdatin Hipertensi. Infodatin, Hipertensi, 1–7.
https://doi.org/10.1177/109019817400200403
Mahayuni. (2019). Hipertensi.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7102/10/BAB I Pendahuluan.pdf
Nurarif, & Kusuma. (2018). Pengaruh Hipertensi terhadap perilaku hidup pada lansia.
Poltekkes Jogja, 2011, 8–25.

Lampiran 1 : Absen Peserta


Lampiran 2 : Dokumentasi
J
Pertanyaan Penyuluhan :

1. Apakah benar penyebab dari hipertensi itu adalah faktor usia ?


Jawaban : Benar, karena semakin bertambahnya usia pola makan kita tidak
teratur itu bisa menyebabkan hipertensi, selain itu juga ada perubahan
pola pikir, semakin bertambahnya usia semakin sistem imun dalam
tubuh menurun
2. Hari ini saya cek tensi di poli dan besoknya dirumah ada posyandu keliling
kemudian saya cek tensi lagi kenapa bisa hasilnya sangat jauh berbeda padahal
baru 1 hari, di poli normal tensinya 120/80 mmHg namun di posyandu keliling
tensi saya kadang 160 kadang 170, apa yang menyebabkan hal tersebut ?
Jawaban : Alat ukur antara poli dan posyandu keliling berbeda, karena alat ukur
sangat mempengaruhi hasil dari pengukuran, dan untuk beban fikiran
hari ini dan besok berbedamaka dari itu mungkin disebabkan oleh
alat ukurnya dan juga beban fikiran dan pola makan bapak sendiri.
3. Apa saja tanda dan gejala dari hipertensi yang sudah dijelaskan oleh pemateri ?
Jawaban : Sakit kepala, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, mudah
lelah, jantung berdebar.

Anda mungkin juga menyukai