HIPERTENSI
Oleh:
21089142007
21089142068
21089142055
21089142018
21089142071
21089142006
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
SINGARAJA – BALI
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp. (0362)
Masalah : HIPERTENSI
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang poli dalam dan poli
Materi : Terlampir
1. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. TujuanKhusus
3. Keluraga pasien dan pasien dapat memahami tanda dan gejala dari Hipertensi
2. Manfaat
agar sasaran dapat sadar dan lebih memahami dari penyakit Hipertensi dan dapat
mengetahui cara mencegah dan menghindarkan diri dari bahaya penyakit Hipertensi
3. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
5. Struktur Penyuluhan
6. Setting Tempat
Keterangan:
: Penanggung jawab
: Pemateri
U
: Fasilitator &
dokumentasi
: Notulen
: moderator
: Peserta
7. Susunan Kegiatan
a.Salam
b. Mendengarkan
b.Perkenalan
c. Memperhatikan
c.Menjelaskan tujuan
d. Memberikan
d.Kontrak waktu
respon
e. Memberikan
respon
b. Memperhatikan
1. Menggali pengetahuan peserta
c. Bertanya
2. Menjelaskan materi secara
detail mengenai:
2. Menyimak
a. Menjelaskan pengertian
Hipertensi
b. Menjelaskan tentang
penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan bagaimana
d. Menjelaskan bagaimana
penanganan Hipertensi
4. 5 menit Penutup :
Menjawab salam
Salam penutup
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi juga disebut
sebagai penyakit tidak menular, karena hipertensi tidak ditularkan dari orang ke
orang. Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang tidak dapat ditularkan ke
orang lain. Penyakit tidak menular masih menjadi salah satu masalah kesehatan
yang menjadi perhatian di Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan munculnya PTM
secara umum disebabkan oleh pola hidup setiap individu yang kurang
dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60%
data yang telah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit
jantung lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi
besar atau sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
tekanan darah, baik faktor yang dapat diubah maupun tidak. Salah satu faktor yang
dapat diubah adalah gaya hidup (life style), dimana gaya hidup seseorang 2 sangat
dipengaruhi oleh pengetahuannya akan suatu penyakit. Dan faktor yang tidak dapat
Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang secara diam-diam
terhadap makanan maupun gaya hidupnya. Penyakit hipertensi juga merupakan the
silent disease karena orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Maka dari itu banyak dari penderita hipertensi
Menurut data WHO (2020), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau
menjadi 29,2% di tahun 2021. Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972 juta pengidap
hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di negara berkembang salah
satunya Indonesia.
didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, sedangkan yang minum obat hipertensi
sebesar 9,5%. Sehingga terdapat 0,1% penduduk yang tidak pernah didiagnosis
hipertensi oleh tenaga kesehatan tetapi minum obat hipertensi. Prevelensi hipertensi
di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada usia > 3 18 tahun sebesar
sebesar 39,60% Kalimantan Timur sebesar 39,30% dan Kalimantan Barat sebesar
29,4%. Berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia > 18 tahun pravalensi
peringkat ke-3, dari pola 10 besar penyakit (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2019).
Buleleng pada tahun 2018 sebanyak 65.810 orang telah mendapat pelayanan
kesehatan atau sebesar (80,6%), kedua ditempati oleh Kabupaten Badung (76,7%),
sedangkan Kabupaten Klungkung menempati posisi ketiga (65,8%) (Dinas
terhadap hipertensi melalui sosialisasi gaya hidup sehat dan melalui screening
terhadap masyarakat yang berumur diatas 18 tahun. Dari 86.791 penduduk usia
Dari Data yang di peroleh dari Poli Dalam RSUD Karangasem didapatkan
data hipertensi pada bulan September 2021 sebanyak 28 orang, bulan oktober 2021
sebanyak 25 orang, bulan November 2021 sebanyak 30 orang dan bulan desember
2021 sebanyak 29 orang. Dari keseluruhan data yang berhasil kami dapatkan pada
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan informasi/penyuluhan selama 40 menit tentang penyakit
3) Keluraga pasien dan pasien dapat memahami tanda dan gejala dari Hipertensi
1.4 Manfaat
Hipertensi, agar sasaran dapat sadar dan lebih memahami dari penyakit
kesehatan.
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten)
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak
diketahui penyebabnya (Nurarif & Kusuma, 2018). Beberapa faktor yang diduga
a) Genetik
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
dalam keduanya.
2) Hipertensi sekunder
beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal. Penyembitan pada
dengan penyempitan
c) satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke ginjal.
Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi disebabkan oleh
mediate volume expantion. Pada hipertensi ini, tekanan darah akan kembali
sementara waktu.
h) Kehamilan
i) Luka bakar
Tanda dan gejala utama hipertensi adalah (Aspiani, 2014) menyebutkan gejala
umum yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak sama pada
setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda gejala. Secara umum gejala yang
a. Sakit kepala
Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami nyeri
kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah akibat dari
cerebral, keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampe tengkuk pada klien
hipertensi.
4. Pencegahan Hipertensi
Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per
5. Komplikasi
Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam jangka
panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai organ yang
mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi yang dapat terjadi pada
1) Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak dan
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan
darah tinggi.
2) Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat
dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Sedangkan
pembentukan bekuan.
3) Gagal jantung dapat disebabkan oleh peningkatan darah tinggi. Penderita
hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan
lagi memompa, banyak cairan tertahan diparu yang dapat menyebabkan sesak
4) Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Merusak sistem
penyaringan dalam ginjal akibat ginjal tidak dapat membuat zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan dalam
tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1177/109019817400200403
Pendahuluan.pdf
Nurarif, & Kusuma. (2018). Pengaruh Hipertensi terhadap perilaku hidup pada lansia.